Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sumardiono

NIM : (180510079)

Mata Kuliah : Moral Fundamental I

Dosen Pengampu : Largus Nadeak, Lic. S. Th.

MENGENAL SUARA HATI

Pengantar

Dewasa ini, banyak sekali orang-orang yang menganut paham sekularisme,


konsumersime dan hedonisme. Akibat dari paham ini, kita banyak melihat fenomena
degradasi moral di berbagai bidanganya. Salah satu hal yang akan kita soroti adalah
mengenai suara hati. Seringkali kita merasakan bisikan dari dalam diri untuk melakukan
atau menghindari sesuatu sehingga membuat kita menimbang-nimbang untuk mengambil
sebuah keputusan. Hal menarik yang akan dibahas adalah tentang proses suara hati
melawan berbagai paham-paham yang membuat degradasi moral.

Tulisan ini dimaksudkan agar kita lebih mengenal secara mendalam tentang suara
hati serta merenungkan kembali panggilan kita yang notabene dipersiapkan sebagai
seorang pemimpin di dalam gereja. Suara hati memang tidak mudah untuk dirasakan,
tetapi dengan tulisan ini kita bisa mengenal suara hati melalui penjelasan dan penalaran
yang diharapkan akan membantu kita mengenal tentang suara hati yang ada dalam diri
kita dan pada akhirnya kita menghindari degradasi moral yang banyak terjadi dewasa ini.

ISI

Suara hati dalam bahasa Indonesia juga dikenal sebagai hati nurani. Dan dalam
bahasa Inggris dijadikan satu kata yaitu conscience. Hati nurani pada dasarnya adalah
tindakan yang baik sehingga hati nurani disebut juga sebagai suara Allah yang ada dalam
diri kita.1 Hati nurani berbicara di saat-saat tersulit dalam diri kita baik itu permasalahan
1
Largus Nadeak, Topik-Topik Teologi Moral Fundamental, (Medan: Bina Media Perintis, 2015), hlm. 84.

1
konkret maupun abstrak. Ia membuat pertimbangan untuk menentukan sikap yang harus
diambil sehingga menjadikan seseorang bingung akan pilihan yang sudah
direncanakannya bahkan sesudah mengambil suatu tindaka, hati nurani-pun masih
bekerja dalam diri kita. Cara kerja hati nurani adalah dengan menggambarkan akibat-
akibat yang diberikan oleh suatu tindakan serta membangkitkan kembali ingatan-ingatan
yang membuat kita menimbang ulang tindakan yang sudah direncanakan.

Contoh sederhana adalah ketika seseorang yang karena tekanan hidup yang berat
sehingga memutuskan untuk mencuri suatu barang demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada saat ingin mengambil barang tersebut, hati nurani bekerja dalam dirinya sehingga
hal yang sudah direncanakan dengan matang akan tetap juga menjadi kacau jika hati
nurani sudah berbicara. Meskipun ia tetap mengambil barang tersebut, hati nurani juga
masih bekerja dalam dirinya dengan menggambarkan ingatan akan perbuatan tersebut.
2
Serangan hati nurani akan terus tertuju kepadanya.

Suara hati dapat tumpul dan padam jika tidak sering untuk didengarkan dan
dilakukan. Penyebab terjadinya hilangnya suara hati adalah dengan melawan suara hati
menggunakan ratio serta faktor pendukung untuk melawan suara hati.3 Allah
menciptakan manusia dengan akal budi serta kehendak yang bebas sehingga suara hati
yang berasal dari Allah dapat ditolak ataupun diterima oleh manusia. Tumpulnya suara
hati membuat manusia tidak bisa merasakan kehadiran Allah dalam dirinya serta
tindakannya selalu didasarkan pada naluri dan nafsu yang didukung oleh berbagai faktor.

Dapat dikatakan bahwa, suara hati tidak selalu identik dengan suara Allah.
Manusia mempunyai kehendak bebas dengan keputusannya sendiri. Di dalam diri sendiri
manusia berkomunikasi dengan Allah sehingga manusia mampu mengerti dengan
tindakan dan risiko yang akan ia terima setelah ia melakukan suatu tindakan. Hati nurani
berfungsi lebih tepatnya untuk menentukan yang baik dan benar sesuai dengan norma
yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat serta untuk mengambil sebuah keputusan. 4
2
Jerry White, Honesty, Morality, and Conscience, (USA: Nav Press, 1979), hlm. 8.
3
Jerry White, Honesty, Morality…, hlm. 21.
4
Largus Nadeak, Topik-Topik Teologi …, hlm. 98.

2
Tindakan hati nurani memiliki kemampuan dan kekuatan yang normatif. Secara
jelas diartikan bahwa suatu tindakan yang dilakukan manusia dapat dikatakan baik atau
buruk merujuk pada hati nurani. Kemampuan hati nurani mampu menunjuk serta
mengharuskan seseorang. Menunjuk berarti mengarahkan seseorang kepada nilai objektif
dan mengaplikasikannya dalam tindakan yang nyata. Kemampuan mengharuskan
membuat seseorang dituntut terhadap tanggungjawab pada dirinya.5

Hati nurani berada dalam diri setiap manusia. Hati nurani merupakan suara kecil
yang berguna sebagai panduan untuk mengambil sebuah arah dipersimpangan jalan. Hati
nurani berguna sebagai bantuan untuk menentukan suatu tindakan. Hati nurani muncul
disaat kita mengambil sikap batin untuk hening.6 Hal ini dikarenakan suara hati nurani
sangat pelan dan kecil sehingga dibutuhkan keheningan untuk mendengarkannya. Allah
bekerja dalam keheningan sehingga diharapkan agar manusia mau mendengar suara
Allah dan konsentrasi dengan apa yang dikatakanNya.

PENUTUP

Setiap manusia memiliki akal-budi serta kebebasan yang diciptakan oleh Allah.
Manusia juga memiliki hati nurani yang berguna sebagai pannduan untuk
mempertimbangkan tindakan yang akan kita lakukakan. Dengan kebebasan manusia,
maka hati nurani yang berasal dari Allah dapat ditolak maupun diterima dalam dirinya.
Allah selalu bekerja dalam diri manusia untuk menuntunnya kepada suatu tindakan yang
baik. Untuk mendegarkan suara hati, manusia harus mampu masuk ke dalam hati dengan
suasana hening untuk mendegarkan Allah yang menyapa dalam dirinya.

Sebagai seorang calon imam maupun suster, kita diharapkan untuk lebih dekat
dengan Allah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membiarkan Allah

5
Largus Nadeak, Topik-Topik Teologi…, hlm. 99.
6
Bryce Young, “Can You Really Vote Your Conscience ?”, diakses dari
https://www.desiringgod.org/articles/can-you-really-vote-your-conscience, pada tanggal 2 Desember 2019 pukul
21.05.

3
bekerja dalam diri kita melalui Roh Kudus. 7 Kita diharapkan untuk mampu
mendengarkan suara Allah dalam diri kita setiap hari tanpa memaksakan kehendak yang
ada dalam diri kita. Menjadikan Allah sebagai pedoman dalam tindakan kita dalam
sehari-hari merupakan tugas kita sebagai orang-orang yang terpanggil secara khusus
melayani Allah.

Kita semua tahu bahwa setiap dari kita mempunyai hati nurani. Allah senantiasa
berbicara dengan menghakimi kita atas kesalahan yang kita lakukan serta memuji atas
tindakan yang benar. Kita mengharapkan memiliki hati nurani yang murni di hadapan
Allah serta sesama manusia. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan selalu
memikirkan akibat dan risiko yang akan diterima sebagai suatu pertimbangan yang
menggunakan ratio dan memohon bimbingan Roh Kudus dalam mengambil suatu
keputusan.8

DAFTAR PUSTAKA

7
Jerry White, Honesty, Morality…, hlm. 11.
8
Jerry White, Honesty, Morality…, hlm. 29.

4
Nadeak, Largus. Topik-Topik Teologi Moral Fundamental. Medan: Bina Media Perintis,
2015.

White, Jerry. Honesty, Morality, and Conscience. USA: Nav Press, 1979.

Young, Bryce. 2016. Can You Really Vote Your Conscience ?.


https://www.desiringgod.org/articles/can-you-really-vote-your-conscience. (2
Desember 2019).

Anda mungkin juga menyukai