100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
598 tayangan14 halaman
Makalah ini membahas pentingnya mendengarkan suara hati dalam mengambil keputusan. Suara hati merupakan kemampuan manusia untuk membedakan baik dan buruk serta menilai tindakan berdasarkan akal budi. Kitab Suci dan ajaran gereja mengajarkan bahwa suara hati adalah tempat di mana Allah membisikkan petunjuk, sehingga menaatinya sama dengan menaati Allah.
Makalah ini membahas pentingnya mendengarkan suara hati dalam mengambil keputusan. Suara hati merupakan kemampuan manusia untuk membedakan baik dan buruk serta menilai tindakan berdasarkan akal budi. Kitab Suci dan ajaran gereja mengajarkan bahwa suara hati adalah tempat di mana Allah membisikkan petunjuk, sehingga menaatinya sama dengan menaati Allah.
Makalah ini membahas pentingnya mendengarkan suara hati dalam mengambil keputusan. Suara hati merupakan kemampuan manusia untuk membedakan baik dan buruk serta menilai tindakan berdasarkan akal budi. Kitab Suci dan ajaran gereja mengajarkan bahwa suara hati adalah tempat di mana Allah membisikkan petunjuk, sehingga menaatinya sama dengan menaati Allah.
Ada tiga hal penting sebagai berikut: A .Suara hati B.Bersikap kritis dan bertanggungjawab terhadap pengaruh media masa. C.Bersikap kritis terhadap gaya hidup yang berkembang dan ideologi. Perkembangan sosial yang begitu cepat banyak membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, demikian juga persoalan-persoalan yang ditimbulkannya. Persoalan-persoalan tersebut membutuhkan pemecahan yang tepat. Banyak tata nilai yang mengalami perubahan, seperti ketaatan, sopan santun, kejujuran, keadilan, tanggungjawab, dan sebagainya sering menjadi kabur. Berhadapan dengan situasi itu kaum remaja perlu mendapatkan pendampingan, sehingga tak salah dalam pengambilan keputusan. Mereka harus belajar membuat keputusan dengan mendengarkan suara hati atau hati nuraninya. Melalui pembahasan ini, anda akan diajak belajar mendengarkan suara hati, sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan. Suara hati atau hati nurani merupakan daya atau kemampuan khusus untuk membedakan perbuatan baik atau perbuatan buruk, serta menilai baik- buruknya perbuatan itu berdasarkan akal budi. Conscience atau hatinurani merupakan hasil dialog pribadi kita yang terdalam dengan Allah ketika kita menghadapi dan menanggapi situasi hidup sehari- hari. 1. Pergumulan suara hati dalam Pengalaman Sehari-hari
Hidup manusia sangat berbeda dengan
ciptaan Tuhan lainnya, seperti hewan atau tumbuhan. Ada saat dimana manusia mengalami pergumulan atau pergulatan ketika hendak melakukan suatu tindakan, terutama ketika ia harus mengambil keputusan: apakah tindakannya layak dilakukan atau tidak, apakah yang dilakukan itu benar atau salah, apakah tindakan itu akan merugikan sesama atau tidak. Kemampuan itu rupanya tidak dimiliki oleh ciptaan Tuhan lainnya, karena tindakan mereka lebih diarahkan oleh insting. Kemampuan bergulat dalam dirinya sendiri sebelum dan sesudah melakukan kegiatan itu disebabkan manusia memiliki suara hati, atau suara batin atau hati nurani yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Kisah “Pergulatan Suara Hati” : hal.41-42 2. Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja Tentang Suara Hati Roma 2: 14-16
2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak
memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, g maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. 2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. 2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil h yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi 1 i dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus. j Gaudim et Spes, artikel 16: Dilubuk hati nuraninya, manusia menemukan hukum, yang tidak diterimanya dari dirinya sendiri, melainkan harus ditaati. Suara hati itu selalu menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan menghindari apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggema dalam lubuk hatinya: jalankan ini, elakkan itu. Sebab dalam hatinya, manusia menemukan hukum yang ditulis oleh Allah. Martabatnya ialah mematuhi hukum itu, dan menurut hukum itu pula ia akan diadili. Suara hati ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar suci; di situ ia seorang diri bersama Allah, yang pesan-Nya menggema dalam hatinya. Berkat hati nurani dikenallah secara ajaib hukum, yang dilaksanakan dalam cinta kasih terhadap Allah dan terhadap sesama. Atas kesetiaan terhadap hati nurani, umat Kristiani bergabung dengan sesama lainnya untuk mencari kebenaran, kebenaran itu mememecahkan sekian banyak persoalan moral, yang timbul baik dalam hidup perseorangan maupun dalam kehidupan kemasyarakatan.” 3.Menghayati Peran Suara Hati dalam Kehidupan Sehari-hari Suara hati adalah tempat di mana Allah membisikan apa yang boleh kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan. Menaati suara hati sama artinya menaati Allah sendiri. Banyak orang tahu bahwa berbohong itu tidak baik tetapi banyak orang terbiasa melakukannya. Kalau kebiasaan itu tidak dikikis sejak awal, maka kebiasaan tersebut akan terbawa seumur hidup. Berbohong kecil-kecilan bisa menjdi bohong besar dan penipuan.