Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok 2

(Minggu 4 / Sesi 5)
TEAM 2:

1. Efendi – 2301968084
2. Nurheki – 2301969212
3. Ardyan Hidayatul Falah – 2301970201
4. Agustiawan - 2301969824

Ada keragaman pemahaman tentang apa itu hati nurani, walau intinya sama, yakni berupa suara
atau bisikan yang dirasakan muncul begitu saja dari dalam diri (jati diri, hati terdalam, kalbu)
yang menyatakan kepada kita tentang hal baik atau buruk, terutama terkait rencana dan tindakan
kita (kewajiban kita). Beberapa pemahaman itu antara lain: Ada yang memaknai hati nurani
sebagai suara Allah (atau hati nurani sebagai tempat Allah mewahyukan kehendak-Nya); ada
juga yang menerangkan hati nurani sebagai “super ego”, yang terbentuk dari hal-hal yang
berulang ditekankan kepada kita sejak dari kecil; dan ada juga yang memahami hati Nurani
sebagai kesadaran moral (terutama keinsyafan akan kewajiban moral) dalam situasi kongkrit.

Kelompok diminta menjabarkan lebih lanjut pemahaman-pemahaman di atas, dan kemudian dari
situ merumuskan pemahaman kelompok tentang apa itu hati nurani, yang didukung dengan
argumentasi (pemahaman akal sehat) dan diperkuat oleh pengalaman-pengalaman nyata kalian
mendengar dan merespon hati nurani atau suara hati.

Jawaban dituliskan dalam 3 halaman (A4/Spasi 1,5/Times New Roman/Font 12).

CHAR6021 – Character Building: Agama


Jawaban:

Manusia merupakan makhluk yang mulia di muka bumi ini. Allah telah mengaruniakan
akal, nafsu, dan hati nurani pada diri manusia, dan derajat mereka ditinggikan melebihi makhluk
ciptaan Allah lainnya. Berbeda dengan Malaikat yang selalu patuh, manusia diberikan kebebasan
untuk memilih jalannya sendiri. Antara yang benar dan buruk, keduanya dapat dibedakan bila
seseorang memiliki hati nurani yang murni.

Banyak orang yang mengatakan bila pembunuh, kuroptor, dan maling itu tidak
mempunyai hati nurani. Perbuatan para penjahat tersebut hanya didasari oleh nafsu duniawi
tanpa diimbangi hati nurani. Nah, yang jadi pertanyaan sebenarnya apa sih hati nurani itu?
Bagaimana agama memandang hati nurani? Berikut ini pengkajiannya secara mendalam! Hati
nurani berasal dari bahasa Latin yaitu Conscientia yang berarti kesadaran. Hati nurani juga bisa
diistilakan sebagai suara hati, suara batin, atau kata hati. Jika didefinisikan secara luas, hati
nurani adalah kesadaran moral yang tumbuh di dalam hati manusia dan mempengaruhi tingkah
laku seseorang.

Hati nurani erat kaitannya dengan kesadaran diri. Dalam artian, seseorang yang mempunya hati
nurani berarti ia memiliki kesadaran untuk membedakan antara tindakan yang benar dan salah.
Biasanya hati nurani muncul dalam bentuk bisikan halus yang datang dari jiwa paling dalam,
hanya sepintas, bersifat jujur dan intuitif (pemahaman sesuatu tanpa penalaran rasional).

Secara umum, hati nurani dibedakan menjadi 2 jenis yakni hati nurani retrospektif dan hati
nurani prospektif.

1. Hati nurani retrospektif

Hati nurani retrospektif adalah bagaimana seseorang menilai perbuatan-perbuatan yang telah
dilakukannya di masa lampau, semacam menghakimi diri sendiri. Bila ia berbuat kesalahan
maka ia memiliki rasa penyesalan dan menyalahkan dirinya. Contohnya, setelah kamu
berbohong kepada orang tua. Pasti akan muncul perasaan menyesal karena kamu tidak jujur,
walaupun sebenarnya hati nuranimu sudah memerintahkan untuk berkata apa adanya.

CHAR6021 – Character Building: Agama


2. Hati nurani prospektif

Hati nurani prospektif adalah bagaimana seseorang menilai perbuataanya di masa depan atau
yang sedang dilalui saat ini. Biasanya ditandai dengan munculnnya penolakan-penolakan dalam
diri. Contohnya, ketika seorang hakim mendapat suap untuk kasusnya, maka hati nuraniya pasti
cenderung menolak.

Sepertinya halnya budi pekerti, hati nurani juga perlu pendidikan sebab hati berperan sebagai
pemandu kehidupan. Bila seseorang diajarkan tentang akhlak dan moral yang benar (sesuai
syariat agama) sedari kecil, maka ia bisa tumbuh menjadi pribadi santun sesuai nuraninya. Meski
demikian, belum tentu bisikan hati itu selalu baik. Adakalanya seseorang memiliki isi hati kotor
sehingga membuat hidupnya tidak tenang

Berbicara mengenai hati nurani atau suara hati, kami percaya bahwa itu adalah salah satu wujud
suara Tuhan atau media bagi Tuhan untuk berkomunikasi dengan kita manusia ciptaan- Nya.
Hati nurani mampu membuka pikiran kita untuk melihat mana yang benar dan mana yang salah,
dan akan selalu menuntun kita untuk melakukan perbuatan yang benar. Dasar untuk melihat
mana yang benar dan salah menurut saya berasal dari Tuhan sendiri dan ketika kita hendak
melakukan sesuatu, maka Tuhan akan mengetuk pintu hati kita melalui suara hati tersebut.
Sehingga saya sebagai umat beragama menyadari bahwa relasi dengan Tuhan bukan hanya satu
arah melainkan dua arah. Kita berdoa dan mengucap syukur pada Tuhan dan Tuhan akan
memberikan balasan dalam bentuk keajaiban maupun suara hati.

Menurut kami, tidak ada standar apakah hati nurani seseorang bisa dikatakan berfungsi dengan
baik atau tidak. Semua orang memiliki hati nurani dan hal tersebut merupakan bawaan sejak
lahir, hanya saja beberapa orang memilih untuk menutup diri dari hati nuraninya sendiri dengan
alasan – alasan tertentu. Alasan – alasan tersebut bisa berupa ketidakpercayaan akan kehadiran
Tuhan, didikan yang salah, gangguan mental, trauma dan lain sebagainya. Orang yang
mengabaikan hati nuraninya akan cenderung susah untuk membedakan yang baik dan buruk
yang pada akhirnya mengembangkan sifat buruk dalam dirinya. Jika dalam dirinya sendiri, dia
selalu memperhatikan apa yang dikatakan hati nurani dan pikirannya secara bersamaan. Kita
bersyukur masih diberi kesempatan untuk mendengarkan suara hati yang merupakan bisikan dari

CHAR6021 – Character Building: Agama


Tuhan untuk mengarahkan ke jalan yang benar. Melalui kasih sayang yang diterima dari orang
tua dan ajaran agama dan moral etika yang kita pelajari, kita yakin bahwa hati nurani kita masih
cukup peka untuk menyadari tindakan yang benar dan mentoleransi tindakan yang salah sesuai
dengan kondisi dan situasi yang dihadapi.

Mendengarkan hati nurani sendiri menurut kami mampu mendatangkan kebahagiaan dan
kedamaian dalam hidup. Tidak pernah ada tindakan – tindakan berdosa yang melanggar hati
nurani seperti berbohong, tindak kekerasan, penganiayaan, bahkan hingga pembunuhan mampu
membuat seseorang berada dalam keadaan tenang. Buah dari tindakan – tindakan tersebut
hanyalah penyesalan dan rasa bersalah yang menjadikan hidup tidak tenang. Tetapi apabila kita
terus mengasah dan membuka diri pada hati nurani kita, maka tentunya kehidupan di dunia ini
akan terasa lebih berarti.

Pemahaman hati nurani sebagai suara Allah (atau hati nurani sebagai tempat Allah mewahyukan
kehendak-Nya) dapat dimaknai posisi Allah sebagai Dzat yang mutlak sesuai dengan apa yang
dikehendakinya kepada semua mahluknya. Allah tidak akan segan untuk membolak balikkan
hati mahluk hidupnya.

Hati nurani sebagai “super ego”, yang terbentuk dari hal-hal yang berulang ditekankan kepada
kita sejak dari kecil.

Sedangkan memahami hati Nurani sebagai kesadaran moral (terutama keinsyafan akan
kewajiban moral) dalam situasi kongkrit.

CHAR6021 – Character Building: Agama

Anda mungkin juga menyukai