Anda di halaman 1dari 14

kelompok 1

Suara Hati
Anggota kelompok:
-Alexander Berlian S A(01) -Fransiska Tia R(18)
-Angela Sari A D (04) -Gregorius Ismu D(20)
- Ch Winaristika Eva A(08) - Kevin Candra P(24)
- Ch Winaristika Evi A(09) -Natalia Ratna D(29)
- David Prajma R(11) -Selvistra S S(32)
Pengertian Suara Hati
Suara hati mengacu pada istilah conscientia (=latin) atau conscience (-
Inggris) yang berasal dari kata conscio. Conscientia berarti kesadaran,
pengetahuan. Hati nurani merupakan kesadaran moral yang timbul dan
tumbuh dalam hati manusia, sedangkan hati nurani secara sempit dapat
diartikan sebagai penerapan kesadaran moral dalam situasi konkret,
yang menilai suatu tindakan manusia atas buruk baiknya. Kesadaran
moral itulah bentuk tanggung jawab dari otonomi manusia. Hati nurani
tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru.
Fungsi Suara Hati
2. Fungsi suara hati

a. Sebagai pegangan atau norma untuk menilai suatu perbuatan baik


yang telah dilakukan atau akan dilakukan, apakah perbuatan tersebut
baik atau buruk.

b. Sebagai pemberi dorongan untuk melakukan tindakan yang terbaik


dan terhindar dari perbuatan jahat.

C. Sebagai penyadar manusia akan nilai dan harga dirinya.

d. Sebagai indeks (petunjuk), iudex (hakim) dan vindex (penghukum).


Proses Suara Hati
a. Sebelum bertindak, ia berfungsi sebagai petunjuk (indeks), yang mengingatkan pengetahuan
kita bahwa ada yang baik dan ada yang buruk. Sesungguhnya kesadaran moral semacam ini sudah
dimiliki setiap orang dewasa.

b. Pada saat-saat menjelang bertindak, ia bertindak sebagai hakim (iudeks), yang menyuruh kita
melakukan yang baik dan melarang/menghindari yang jahat. Selama perbuatan itu belum selesai,
suara hati akan bekerja terus antara menyuruh melakukan yang baik dan melarang melakukan
yang jahat.

C. Sesudah tindakan selesai dilakukan, ia berfungsi memberikan vonis (vindeks), yang akan
menyatakan apakah perbuatan kita itu tepat atau tidak tepat. Bila yang kita lakukan itu benar, ia
akan memberikan pujian sehingga kita merasakan ketenangan, tetapi bila yang kita lakukan itu
yang jahat dan salah maka ia akan memberikan hukuman, yang membuat kita merasa bersalah
dan tidak tenang, merasa dikejar-kejar kesalahan, dan sebagainya
Suara Hati dapat keliru
dikarenakan:
Suara Hati biasa tidak Karena pengaruh emosi
tertentu,seseorang tidak lagi

01
dihiraukan,yakni secara hati
itu telah menunjukkan bahwa 03 melakukan pertimbangan baik
buruk dalam bertindak.
perbuatan itu buruk,tapi
karena alasan tertentu
perbuatan itu tetap dilakukan. Kurangnya pendidikan nilai

Pengaruh emosi seperti 04 dalam keluarga, misalnya:


kejujuran,pengampunan,peduli

02 malu,takut,marah dan
sebagainya.
dan lain-lain.

Pengaruh lingkungan
05 dan pandangan dalam
masyarakat.
Penjelasan Dua Hukum menurut
Santo Paulus
Santo Paulus mengatakan kepada kita bahwa dalam
diri kita ada dua hukum, yaitu hukum Allah dan
hukum dosa. Kedua hukum itu saling bertentangan.
Hukum Allah menuju kepada kebaikan, sedangkan
hukum dosa menuju kepada kejahatan. Santo Paulus
menyadari bahwa selalu ada pergulatan antara yang
baik dan yang jahat dalam hati manusia (Roma 7:13-
26).
GS art. 16
Dalam GS art. 16 ditegaskan bahwa manusia tidak boleh tunduk
dan mengalah pada situasi yang membelenggu suara hati.
Dengan bantuan Roh Allah kita dimampukan untuk
mengalahkan kekuatan dahsyat yang menguasai suara hati
kita, yang oleh Santo Paulus dinamai kuasa/keinginan daging.
Katekismus Gereja
Katolik (KGK) 1778
Dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) 1778 ditekankan bahwa
hati nurani adalah keputusan akal budi, di mana manusia mengerti
apakah satu perbuatan konkret yang ia rencanakan, sedang
laksanakan, atau sudah laksanakan, baik atau buruk secara moral.
"Dalam segala sesuatu yang ia katakan atau lakukan, manusia
berkewajiban mengikuti dengan saksama apa yang ia tahu, bahwa
itu benar dan tepat. Oleh keputusan hati nurani manusia mendengar
dan mengenal penetapan hukum ilahi. Suara hati merupakan
hukum yang diberikan oleh Allah hati manusia."
Hati Nurani
Lewat hati nuraninya yang bersih, setiap orang dipanggil
untuk bekerjasama memecahkan persoalan-persoalan dalam
masyarakat, sehingga persoalan- persoalan dalam
masyarakat dipecahkan pertama-tama melalui dialog yang
dilandasi hati nurani, karena hati nurani adalah hukum yang
ditanam oleh Allah.
Pembinaan
Suara Hati
a. Mengikuti suara hati dalam segala hal
1) Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati
nuraninya, hati nurani akan semakin terang dan berwibawa.

2) Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati,


keyakinannya akan menjadi sehat dan kuat. Dipercayai
orang lain, karena memiliki hati yang murni dan mesra
dengan Allah. "Berbahagialah orang yang murni hatinya,
karena mereka akan memandang Allah." (Matius 5:8)
b. Mencari keterangan pada sumber yang baik
1) Dengan membaca: Kitab Suci, Dokumen-Dokumen Gereja,
dan buku-buku lain yang bermutu.
2) Dengan bertanya kepada orang yang punya
pengetahuan/pengalaman dan dapat dipercaya
3) Ikut dalam kegiatan rohani, misalnya rekoleksi, retret,
dan sebagainya.
4) Koreksi diri atau introspeksi
5) Koreksi atas diri sangat penting untuk dapat selalu
mengarahkan hidup kita.
Menjaga Kemurnian
Hati
1) Menjaga kemurnian hati terwujud dengan melepaskan
emosi dan nafsu, serta tanpa pamrih, yang nampak dalam tiga
hal:
Maksud yang lurus (recta intentio): ia Pemurnian hati (purification

01 konsisten dengan apa yang


direncanakan, tanpa dibelokkan ke
03 cordis): tidak ada kepentingan
pribadi atau maksud-maksud
kiri atau ke kanan. tertentu di balik keputusan
yang diambil.

Pengaturan emosi (ordinario

02 affectum): ia tidak
menentukan keputusan secara
emosional.
Menjaga
Kemurnian Hati

2) Hal ini dapat dilatih dengan penelitian batin, seperti


merefleksikan rangkaian kata dan tindakan sepanjang hari itu,
berdoa sebelum melakukan aktivitas, dan lain-lain.
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai