Anda di halaman 1dari 1

TATA IBADAH PEKAN DOA KELUARGA

UNTUK PERSIAPAN IBADAH & PERAYAAN PERJAMUAN KUDUS JUMAT AGUNG


Imanuel Bahu, Maret - April 2023

PERSIAPAN
- Pelsus membuat Kelompok Kecil; 2-3 keluarga di satu tempat. Catatlah anggota sidi jemaat yang ikut Perjamuan Kudus.
- Khadim Pelsus dan Tim PDP Kolom masing-masing
(Berdiri) menyanyi KJ. No. 454 “INDAHNYA SAAT YANG TEDUH”
Indahnya saat yang teduh menghadap tahta Bapaku. Kunaikkan doa padanya sehingga hatiku lega.
Diwaktu bimbang dan gentar jiwaku aman dan segar. Kubebas dari seteru didalam saat yang teduh.
TAHBISAN
P : Ibadah Pekan Doa Keluarga dalam rangka persiapan perayaan Perjamuan Kudus Jumat Agung saat ini, ditahbiskan hanya didalam Nama Allah:
Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin. Salam sejahtera dari Tuhan kita Yesus Kristus bagi saudara-saudara sekalian. Amin.
Menyanyi NNBT No. 4 “NAIKKAN DOA PADA ALLAH”
Naikkan doa pada Allah ditempat-Nya yang Kudus. Sembah Dia yang disorga Allah yang Maha Kudus
Puji Dia, puji Dia Juruslamat manusia. Agunglkanlah yang Mulia Juruslamat dunia.
PENGAKUAN DOSA (duduk)
P : Marilah kita merendahkan diri dihadapan Tuhan dan mengaku dosa kita kepada-Nya. Mari berdoa….. Amin
Menyanyi NNBT No. 9 “KU AKAN SELALU BERSYUKUR”
Ku akan selalu bersyukur, kepadaMu Yesus Tuhanku. Yang menanggung semua dosaku. Karena kasihMu yang besar.
Reff. Betapa agung Kau Tuhan, betapa baik Kau Tuhan. KasihMu yang tak terukur, membuat hatiku tentram
DOA, PEMBACAAN FIRMAN DAN KHOTBAH
P : Marilah kita berdoa: Terpujilah Engkau Tuhan yang memberi kami ruang waktu dan kesempatan untuk beribadah bersama saat ini. Dalam
ibadah pekan doa keluarga ini kami hendak membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Berilah kami hikmat-Mu agar kami boleh memahami
setiap rencana indah yang Tuhan akan nyatakan dalam hidup pribadi dan keluarga kami. Berfirmanlah bagi kami, kami sedia mendengarkannya.
Dalam nama Tuhan Yesus yang menderita sengsara bagi kami, kami berdoa. Amin.
P : YOHANES 18:38b - 19 : 16a
Menyanyi bersama: KJ. No. 50 “SABDAMU ABADI”
SabdaMu abadi, suluh langkah kami, yang mengikutinya hidup sukacita.
RENUNGAN:
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Sikap seseorang terhadap kebenaran berbeda-beda. Ada yang menolak karena membenci kebenaran, tetapi ada juga yang menerimanya karena
menyadari kebutuhan untuk hidup benar. Dalam bacaan ini, kita melihat sikap Pilatus ketika diperhadapkan dengan kebenaran. Ia sempat
bertanya, "Apakah kebenaran itu?", tetapi ia kemudian pergi tanpa menunggu jawaban Yesus. Ia tahu bahwa jawaban Yesus akan menuntut
komitmen untuk hidup dalam kebenaran. Padahal ia tidak siap melakukannya, meski telah bertemu dengan Yesus sebagai Raja kebenaran.
Bahkan selama proses peradilan, ia tahu kebenaran sehingga tiga kali mengatakan bahwa Yesus tidak bersalah (18:38; 19:4, 6). Bahkan ia
berusaha membebaskan Yesus yang dianggap sebagai raja orang Yahudi (18:39; 19:12). Namun ironisnya, ia tidak berani menegakkan
kebenaran, walaupun ia berkuasa untuk membebaskan maupun menyalibkan Yesus (10). Ia justru memerintahkan anak buahnya untuk
menyesah Dia. Ia lebih suka cari muka (1-3), takut kepada manusia, dan takut kehilangan jabatan (12), daripada takut kepada Allah dan kemudian
membebaskan Yesus (12).
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Tidak berbeda jauh dengan Pilatus, orang Yahudi sebagai umat pilihan Allah, juga menolak Dia (40; 19:6, 7, 15). Mereka lebih suka
membebaskan seorang penjahat bernama Barabas, yang adalah seorang penjahat, daripada harus membebaskan Yesus. Mereka malah
bersikeras meminta Yesus disalibkan. Itu berarti mereka menolak Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan Allah untuk membebaskan mereka dari
belenggu dosa, maut, dan Iblis. Bahkan demi menyingkirkan Yesus, mereka rela mengingkari diri mereka sebagai umat perjanjian dan pilihan
Allah dengan mengakui kekuasaan Romawi yang selama ini mereka tolak (15b). Sampai saat ini pun masih banyak orang yang menolak Yesus
dan tidak mau menerima kebenaran-Nya. Mereka juga akan berusaha menghalangi para pengikut Kristus. Kita tentu tidak boleh membalas
mereka. Harapan kita senantiasa adalah agar Tuhan menjamah dan melembutkan hati mereka. Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi,
adalah orang-orang yang sangat saleh dan taat beribadah. Gedung Pengadilan Pilatus najis buat mereka. Tubuh harus dijaga agar benar-benar
bersih, supaya layak makan Paskah. Sebaliknya, di dalam pikiran mereka, perasaan benci dan dengki terjalin menjadi satu dengan nafsu angkara
murka untuk membunuh dan menyalibkan Yesus. Karena mereka adalah orang-orang yang taat dan saleh, maka mereka dilarang membunuh.
Untuk melaksanakan ambisi dengki tersebut, mereka meminjam tangan orang lain, yaitu Pilatus untuk menyalibkan dan membunuh Yesus.
Apakah itu yang dinamakan ibadah?. Dilema Pilatus. Pilatus harus memilih antara kebenaran dan kedudukan. Pilatus harus memilih antara
suara hati dan kepentingan diri. Dan... ternyata Pilatus lebih memihak pada kedudukan dan mematikan suara hati. Memang, Pilatus sudah
berusaha, tetapi untuk apa berusaha maksimal bagi seorang Yahudi yang dibenci bangsa-Nya sendiri. Satu orang harus dikorbankan, supaya
kedudukan, kepentingan diri dan ketenteraman masyarakat terjamin!
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Bagian Firman hari ini mengajarkan kita bahwa ketika Tuhan Allah mempercayakan jabatan dalam berbagai bidang kehidupan, baik di bidang
pemerintahan maupun di pelayanan gereja, maka jalanilah dengan penuh tanggung-jawab. Jadikan jabatan itu alat kesaksian untuk kemuliaan
bagi nama Tuhan Allah. Jauhkan sikap sombong dan arogan. Sambil mengingat bahwa jabatan itu adalah pemberian Tuhan Allah dan hanya
bersifat sementara. Sebab tidak ada yang abadi dalam hidup ini. Pergunakanlah setiap kesempatan yang Tuhan Allah anugerahkan untuk
menjadi berkat bagi banyak orang. Tuhan Yesus Kristus menyertai kita semua. Amin.
PERSEMBAHAN
Menyanyi NKB.NO.133:1, 3 ”SYUKUR PADAMU, YA ALLAH”
1. Syukur padaMu, ya Allah, atas s’gala rahmatMu; Syukur atas kecukupan dari kasihMu penuh.
Syukur atas pekerjaan, walau tubuhpun lemban; Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman
3. Syukur atas keluarga penuh kasih yang mesra; Syukur atas perhimpunan yang memb’ri sejahtera.
Syukur atas kekuatan kala duka dan kesah; Syukur atas pengharapan kini dan selamanya
P : Doa syukur untuk keluarga-keluarga .... (berdoa juga untuk kesiapan anggota sidi yang akan mengikuti Perjamuan Kudus)
NYANYIAN PENUTUP dan BERKAT (Berdiri)
Menyanyi KJ. 389 “BESARLAH KASIH BAPAKU”
Besarlah kasih Bapaku selalu melingkupiku, dimana - mana diriku diasuhNya.
Ya Bapa dalam kasihMu yang slalu menaungiku, kunaikkan trima kasihku kepadaMu.
P : terimalah berkat Tuhan:
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus menyertai Saudara sekalian.
J : Amin. Amin. Amin.

Anda mungkin juga menyukai