Anda di halaman 1dari 18

MATERI SEKOLAH MINGGU PART JUA

Minggu, 30 April 2023

Bacaan Alkitab : 1 petrus 1:3-12

Tema : Hiduplah dalam Pengharapan, Iman dan Kasih

Tahun Grejawi : Minggu ke- IV sesudah Paskah

Penjelasan Teks

Di dalam 1 Petrus 1:3 tertulis, "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-
Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati,
kepada suatu hidup yang penuh pengharapan."

Rasul Petrus mengawali suratnya dengan kata-kata pujian bagi Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus,
sebagai peringatan bagi para pembacanya bahwa keselamatan adalah anugerah belas kasihan Allah.
Kemudian Petrus berkata bahwa "oleh kebangkitan Yesus Kristus" orang percaya telah diberi "hidup
yang penuh pengharapan." Apa yang dimaksud oleh Petrus dalam frasanya "hidup yang penuh
pengharapan"?

Para penafsir Alkitab sering menjuluki Petrus sebagai rasul pengharapan. Dalam ayat ini, Petrus
mengaitkan kelahiran baru kita – keselamatan kita – pada ide "hidup yang penuh pengharapan." Istilah
Yunani yang diterjemahkan sebagai "pengharapan" berarti "harapan yang pasti dan bersemangat."
Harapan orang percaya tidak hanya "hidup" melainkan "bergairah." Lain dengan harapan duniawi yang
semu dan buntu, "hidup yang penuh pengharapan" ini bergairah dan aktif dalam jiwa orang percaya. Ia
berharap dan berkelanjutan. Hidup yang penuh pengharapan kita berasal dari Juruselamat yang bangkit
dan hidup. Hidup yang penuh pengharapan Petrus adalah Yesus Kristus.
TUNTUNAN IBADAH ANAK USIA 4-6 TAHUN

Tujuan:

1. Anak-anak dapat belajar dalam surat petrus arti dari Pengharapan

2. Anak-anak dapat belajar dalam surat petrus arti dari Iman

3. Anak- anak dapat belajar dalam surat petrus arti dari Kasih

PENDAHULUAN

Shalom adik- adik

bagaimana kabar hari ini ? wah senangnya jika kalian semua baik-baik saja. Adik-adik kita sudah
melewati masa perayaan Paskah,, Nah adik-adik masih ingat tidak materi minggu lalu?? Beri waktu
untuk anak-anak menjawab,,! hari ini kita belajar dalam kitab Surat petrus yang pertama,, kita belajar
dari kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.
Mari sama- sama kita belajar Arti dari pengharapan, Iman dan Kasih

INTI PENYAMPAIN

Petrus 1: 3b Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh
pengharapan, petrus 1: 4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar
dan yang tidak dapat layu yang tersimpan di sorga bagi kamu. 1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam
kekuatan Allah karena Imanmu sementara kamu menantikan keselamatan sementara kamu menantikan
keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. 1:6 Bergembiralah akan hal itu,
sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. 1:7 Maksud
semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu 3 --yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada
emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan
kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan d diri-Nya. 1:8 Sekalipun kamu belum
pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya . Kamu percaya kepada Dia,sekalipun kamu sekarang
tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, 1:9 karena
kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. 1:10 Keselamatan itulah yang
diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan
bagimu. i 1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh
Kristus, j yang ada di dalam mereka , yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala
penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. 1:12
Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani
kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu m dengan perantaraan
mereka, yang oleh Roh Kudus yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-
hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

‘Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus’ (ay 3a). Kalau dilihat dalam ay 3-4, maka terlihat
bahwa alasan Petrus memuji Tuhan di sini, adalah karena Tuhan sudah menyelamatkan mereka.
Keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita memang harus menyebabkan kita memuji Tuhan. Saudara
mungkin sering memuji Tuhan kalau saudara mendapatkan berkat jasmani, lulus ujian, naik pangkat
dalam pekerjaan, dan sebagainya. Tetapi pernahkah saudara memuji Tuhan atas keselamatan yang telah
Ia anugerahkan kepada saudara?

‘Yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari
antara orang mati’ (ay 3b).

penafsiran tentang arti dari ‘kelahiran baru’ di sini:Ini menunjukan pada kelahiran baru Merupakan
pemberian / anugerah Allah dan Terjadi karena kehendak dan pekerjaan Allah.

Sejalan dengan Ef 2:4-5 - “(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasihNya yang besar,
yang dilimpahkanNya kepada kita, (5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun
kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita - oleh kasih karunia kamu diselamatkan

‘kepada suatu hidup yang penuh pengharapan’ (ay 3c)

Ini menunjukkan bahwa kebangkitan Kristus adalah dasar harapan kita, dan tanpa adanya kebangkitan
Kristus, tidak ada pengharapan bagi kita. 1Kor 15:14,17-18 - “(14) Tetapi andaikata Kristus tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. ... (17) Dan jika
Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
(18) Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus”.

Obyek harapan kita digambarkan dalam 1 Petrus 1:4 sebagai "suatu bagian yang tidak dapat binasa,
yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu." Kita memiliki
warisan yang tidak dapat digapai oleh kematian, dinodai oleh kejahatan, atau usang termakan waktu.
Warisan ini juga pasti karena Allah menjaga dan melindunginya di surga bagi kita. Warisan kita aman
sepenuhnya. Tidak ada apapun yang dapat menggagalkan warisan abadi kita.

Ay 7: “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi
nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api - sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya”.

‘Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya dari
pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api’ (ay 7a).

Di sini dikatakan bahwa iman jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas.

Kalau karena pencobaan kita berhenti ikut Tuhan, maka iman kita tidak sungguh-sungguh (bdk. dengan
‘tanah berbatu’ - Mat 13). Tetapi kalau kita terus ikut Tuhan sekalipun menghadapi berbagai-bagai
pencobaan, maka iman kita adalah iman sejati.

Pengujian terhadap iman itu merupakan sesuatu yang penting, karena kalau iman tidak diuji, orang bisa
GR (gede rasa), seperti Petrus dalam Mat 26:33,35. Ia menyangka imannya hebat, tetapi ternyata tidak!

Ay 8 ini berbicara tentang kasih, iman dan sukacita. Sekalipun kasih disebut lebih dulu dari iman, jelas
bahwa iman yang ada lebih dulu. Dan iman yang benar akan menimbulkan kasih. Buah yang lain dari
iman adalah sukacita. Dan sukacita itu mulia dan tak terkatakan, artinya begitu hebat sehingga tak bisa
diceritakan.

Rasul ini sedang berbicara kepada umat Kristen yang tengah dianiaya di Asia Minor. Kata-katanya
dimaksud menyemangati mereka di tengah kesukaran yang dialami. Masa depan mereka terjamin akibat
kebangkitan Yesus Kristus. Harapan mereka ada pada kemenangan-Nya atas kematian dan kebangkitan-
Nya. Apapun persekusi yang dihadapi orang percaya tidak sebanding dengan berkat yang diperoleh
ketika mereka dibangkitkan dan hidup abadi yang akan datang.

HIdup yang penuh pengaharapan berakar di masa lalu – Yesus bangkit dari kematian (Matius 28:6). Dan
berlanjut pada saat ini – Yesus itu hidup (Kolose 3:1). Dan bertahan selamanya – Yesus menjanjikan
hidup kekal pasca kebangkitan (Yohanes 3:16; 4:14; 5:24; Roma 6:22; 1 Korintus 15:23). Hidup yang
penuh pengharapan ini juga memampukan kami hidup tanpa keputus-asaan meskipun kita mengalami
penderitaan dan percobaan dalam hidup ini: "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia
lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab
penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-
galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan,
melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan
adalah kekal" (2 Korintus 4:16-18).

PENERAPAN

Manusia tidak dapat bertahan tanpa harapan. Harapan memampukan kita melewati pengalaman yang
menyakitkan dan ketidaktentuan masa depan. Di dunia menyimpang ini ketika manusia harus
menghadapi kemiskinan, sakit-penyakit, kelaparan, ketidak-adilan, bencana, peperangan, dan serangan
teror, kita membutuhkan hidup yang penuh pengharapan. Alkitab mengajar di dalam Efesus 2:12 bahwa
mereka yang tidak memiliki Yesus Kristus tidak memiliki harapan. Orang percaya telah diberkati dengan
harapan melalui kebangkitan Yesus Kristus. Oleh kuasa Firman Allah dan pendiaman Roh Kudus, harapan
yang hidup ini mengubah pikiran dan jiwa kita (Ibrani 4:12). Pikiran, ucapan, dan tindakan kita
diubahkan. Meski pada suatu waktu kita berada dalam keadaan mati secara rohani dalam dosa kita, kita
sekarang hidup dengan harapan kebangkitan pribadi kita.

Harapan hidup orang percaya itu teguh dan aman: "Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman
bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai
Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-
lamanya" (Ibrani 6:19-20). Yesus Kristus adalah Juruselamat kita, keselamatan kita, dan Harapan Hidup
kita.

AKTIVITAS

Anak-anak membuat kreativitas Tentang Kunci


TUNTUNAN IBADAH ANAK USIA 7-9 TAHUN

Tujuan:

1. Anak-anak dapat belajar dalam surat petrus arti dari Pengharapan

2. Anak-anak dapat belajar dalam surat petrus arti dari Iman

3. Anak- anak dapat belajar dalam surat petrus arti dari Kasih

PENDAHULUAN

Shalom adik- adik

1 Petrus
bagaimana kabar hari ini ? wah senangnya jika kalian semua baik-baik saja. 1:8-9
Adik-adik kita sudah
melewati masa perayaan Paskah,, Nah adik-adik masih ingat tidak Sekalipun
materi minggu lalu?? Beri waktu
kamu belum
pernah
untuk anak-anak menjawab,,! hari ini kita belajar dalam kitab Surat melihat
petrus Dia, namunkita belajar
yang pertama,,
kamu mengasihi-Nya. Kamu
dari kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.
percaya kepada Dia,
Mari sama- sama kita belajar Arti dari pengharapan, Iman dan Kasih sekalipun kamu sekarang
tidak melihat-Nya. Kamu
INTI PENYAMPAIN bergembira karena sukacita
yang mulia dan yang tidak
Petrus 1: 3b Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh
terkatakan, karena kamu
pengharapan, petrus 1: 4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa,
telah yangtujuan
mencapai tidak dapat cemar
dan yang tidak dapat layu yang tersimpan di sorga bagi kamu. 1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam
kekuatan Allah karena Imanmu sementara kamu menantikan keselamatan sementara kamu menantikan
keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. 1:6 Bergembiralah akan hal itu,
sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. 1:7 Maksud
semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu 3 --yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada
emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan
kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan d diri-Nya. 1:8 Sekalipun kamu belum
pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya . Kamu percaya kepada Dia,sekalipun kamu sekarang
tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, 1:9 karena
kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. 1:10 Keselamatan itulah yang
diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan
bagimu. 1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh
Kristus, yang ada di dalam mereka , yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala
penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. 1:12
Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani
kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu m dengan perantaraan
mereka, yang oleh Roh Kudus yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-
hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

‘Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus’ (ay 3a). Kalau dilihat dalam ay 3-4, maka terlihat
bahwa alasan Petrus memuji Tuhan di sini, adalah karena Tuhan sudah menyelamatkan mereka.
Keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita memang harus menyebabkan kita memuji Tuhan. Saudara
mungkin sering memuji Tuhan kalau saudara mendapatkan berkat jasmani, lulus ujian, naik pangkat
dalam pekerjaan, dan sebagainya. Tetapi pernahkah saudara memuji Tuhan atas keselamatan yang telah
Ia anugerahkan kepada saudara?

‘Yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari
antara orang mati’ (ay 3b).

penafsiran tentang arti dari ‘kelahiran baru’ di sini:Ini menunjukan pada kelahiran baru Merupakan
pemberian / anugerah Allah dan Terjadi karena kehendak dan pekerjaan Allah.

Sejalan dengan Ef 2:4-5 - “(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasihNya yang besar,
yang dilimpahkanNya kepada kita, (5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun
kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita - oleh kasih karunia kamu diselamatkan
‘kepada suatu hidup yang penuh pengharapan’ (ay 3c)

Ini menunjukkan bahwa kebangkitan Kristus adalah dasar harapan kita, dan tanpa adanya kebangkitan
Kristus, tidak ada pengharapan bagi kita. 1Kor 15:14,17-18 - “(14) Tetapi andaikata Kristus tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. ... (17) Dan jika
Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
(18) Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus”.

Obyek harapan kita digambarkan dalam 1 Petrus 1:4 sebagai "suatu bagian yang tidak dapat binasa,
yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu." Kita memiliki
warisan yang tidak dapat digapai oleh kematian, dinodai oleh kejahatan, atau usang termakan waktu.
Warisan ini juga pasti karena Allah menjaga dan melindunginya di surga bagi kita. Warisan kita aman
sepenuhnya. Tidak ada apapun yang dapat menggagalkan warisan abadi kita.

Ay 7: “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi
nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api - sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya”.

‘Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya dari
pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api’ (ay 7a).

Di sini dikatakan bahwa iman jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas.

Kalau karena pencobaan kita berhenti ikut Tuhan, maka iman kita tidak sungguh-sungguh (bdk. dengan
‘tanah berbatu’ - Mat 13). Tetapi kalau kita terus ikut Tuhan sekalipun menghadapi berbagai-bagai
pencobaan, maka iman kita adalah iman sejati.

Pengujian terhadap iman itu merupakan sesuatu yang penting, karena kalau iman tidak diuji, orang bisa
GR (gede rasa), seperti Petrus dalam Mat 26:33,35. Ia menyangka imannya hebat, tetapi ternyata tidak!

Ay 8 ini berbicara tentang kasih, iman dan sukacita. Sekalipun kasih disebut lebih dulu dari iman, jelas
bahwa iman yang ada lebih dulu. Dan iman yang benar akan menimbulkan kasih. Buah yang lain dari
iman adalah sukacita. Dan sukacita itu mulia dan tak terkatakan, artinya begitu hebat sehingga tak bisa
diceritakan.

Rasul ini sedang berbicara kepada umat Kristen yang tengah dianiaya di Asia Minor. Kata-katanya
dimaksud menyemangati mereka di tengah kesukaran yang dialami. Masa depan mereka terjamin akibat
kebangkitan Yesus Kristus. Harapan mereka ada pada kemenangan-Nya atas kematian dan kebangkitan-
Nya. Apapun persekusi yang dihadapi orang percaya tidak sebanding dengan berkat yang diperoleh
ketika mereka dibangkitkan dan hidup abadi yang akan datang.

HIdup yang penuh pengaharapan berakar di masa lalu – Yesus bangkit dari kematian (Matius 28:6). Dan
berlanjut pada saat ini – Yesus itu hidup (Kolose 3:1). Dan bertahan selamanya – Yesus menjanjikan
hidup kekal pasca kebangkitan (Yohanes 3:16; 4:14; 5:24; Roma 6:22; 1 Korintus 15:23). Hidup yang
penuh pengharapan ini juga memampukan kami hidup tanpa keputus-asaan meskipun kita mengalami
penderitaan dan percobaan dalam hidup ini: "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia
lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab
penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-
galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan,
melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan
adalah kekal" (2 Korintus 4:16-18).

PENERAPAN

Manusia tidak dapat bertahan tanpa harapan. Harapan memampukan kita melewati pengalaman yang
menyakitkan dan ketidaktentuan masa depan. Di dunia menyimpang ini ketika manusia harus
menghadapi kemiskinan, sakit-penyakit, kelaparan, ketidak-adilan, bencana, peperangan, dan serangan
teror, kita membutuhkan hidup yang penuh pengharapan. Alkitab mengajar di dalam Efesus 2:12 bahwa
mereka yang tidak memiliki Yesus Kristus tidak memiliki harapan. Orang percaya telah diberkati dengan
harapan melalui kebangkitan Yesus Kristus. Oleh kuasa Firman Allah dan pendiaman Roh Kudus, harapan
yang hidup ini mengubah pikiran dan jiwa kita (Ibrani 4:12). Pikiran, ucapan, dan tindakan kita
diubahkan. Meski pada suatu waktu kita berada dalam keadaan mati secara rohani dalam dosa kita, kita
sekarang hidup dengan harapan kebangkitan pribadi kita.

Harapan hidup orang percaya itu teguh dan aman: "Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman
bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai
Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-
lamanya" (Ibrani 6:19-20). Yesus Kristus adalah Juruselamat kita, keselamatan kita, dan Harapan Hidup
kita.

AKTIVITAS
Anak-anak membuat kreativitas Tentang Kunci

TUNTUNAN IBADAH ANAK USIA 10-13 TAHUN

Tujuan:

1. Anak-anak dapat belajar dalam surat petrus arti dari Pengharapan

2. Anak-anak dapat belajar dalam surat petrus arti dari Iman

3. Anak- anak dapat belajar dalam surat petrus arti dari Kasih

PENDAHULUAN

Shalom adik- adik


1 Petrus 1:8-9
bagaimana kabar hari ini ? wah senangnya jika kalian semua baik-baik saja. Adik-adik kita sudah
melewati masa perayaan Paskah,, Nah adik-adik masih ingat tidak Sekalipun
materi kamu
minggubelum
lalu?? Beri waktu
pernah melihat Dia,
untuk anak-anak menjawab,,! hari ini kita belajar dalam kitab Surat petrus yang pertama,, kita belajar
namun kamu mengasihi-
dari kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati kepada suatuNya.hidup yang
Kamu penuh pengharapan.
percaya
Mari sama- sama kita belajar Arti dari pengharapan, Iman dan Kasih kepada Dia, sekalipun
kamu sekarang tidak
INTI PENYAMPAIN melihat-Nya. Kamu
bergembira karena
Petrus 1: 3b Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh
pengharapan, petrus 1: 4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar
dan yang tidak dapat layu yang tersimpan di sorga bagi kamu. 1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam
kekuatan Allah karena Imanmu sementara kamu menantikan keselamatan sementara kamu menantikan
keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. 1:6 Bergembiralah akan hal itu,
sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. 1:7 Maksud
semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu 3 yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada
emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan
kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. 1:8 Sekalipun kamu belum
pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya . Kamu percaya kepada Dia,sekalipun kamu sekarang
tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, 1:9 karena
kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. 1:10 Keselamatan itulah yang
diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan
bagimu. i 1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh
Kristus, yang ada di dalam mereka , yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala
penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. 1:12
Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani
kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu m dengan perantaraan
mereka, yang oleh Roh Kudus yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-
hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

‘Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus’ (ay 3a). Kalau dilihat dalam ay 3-4, maka terlihat
bahwa alasan Petrus memuji Tuhan di sini, adalah karena Tuhan sudah menyelamatkan mereka.
Keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita memang harus menyebabkan kita memuji Tuhan. Saudara
mungkin sering memuji Tuhan kalau saudara mendapatkan berkat jasmani, lulus ujian, naik pangkat
dalam pekerjaan, dan sebagainya. Tetapi pernahkah saudara memuji Tuhan atas keselamatan yang telah
Ia anugerahkan kepada saudara?

‘Yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari
antara orang mati’ (ay 3b).

penafsiran tentang arti dari ‘kelahiran baru’ di sini: Ini menunjukan pada kelahiran baru Merupakan
pemberian / anugerah Allah dan Terjadi karena kehendak dan pekerjaan Allah.

Sejalan dengan Ef 2:4-5 - “(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasihNya yang
besar, yang dilimpahkanNya kepada kita, (5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan
Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita - oleh kasih karunia kamu
diselamatkan

‘kepada suatu hidup yang penuh pengharapan’ (ay 3c)

Ini menunjukkan bahwa kebangkitan Kristus adalah dasar harapan kita, dan tanpa adanya
kebangkitan Kristus, tidak ada pengharapan bagi kita. 1Kor 15:14,17-18 - “(14) Tetapi andaikata
Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan
kamu. ... (17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu
masih hidup dalam dosamu. (18) Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam
Kristus”.

Obyek harapan kita digambarkan dalam 1 Petrus 1:4 sebagai "suatu bagian yang tidak dapat
binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu."
Kita memiliki warisan yang tidak dapat digapai oleh kematian, dinodai oleh kejahatan, atau
usang termakan waktu. Warisan ini juga pasti karena Allah menjaga dan melindunginya di surga
bagi kita. Warisan kita aman sepenuhnya. Tidak ada apapun yang dapat menggagalkan warisan
abadi kita.

Ay 7: “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih
tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api - sehingga kamu
memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan
diriNya”.

‘Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi
nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api’ (ay 7a).

Di sini dikatakan bahwa iman jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas.

Kalau karena pencobaan kita berhenti ikut Tuhan, maka iman kita tidak sungguh-sungguh (bdk.
dengan ‘tanah berbatu’ - Mat 13). Tetapi kalau kita terus ikut Tuhan sekalipun menghadapi
berbagai-bagai pencobaan, maka iman kita adalah iman sejati.
Pengujian terhadap iman itu merupakan sesuatu yang penting, karena kalau iman tidak diuji,
orang bisa GR (gede rasa), seperti Petrus dalam Mat 26:33,35. Ia menyangka imannya hebat,
tetapi ternyata tidak!

Ay 8 ini berbicara tentang kasih, iman dan sukacita. Sekalipun kasih disebut lebih dulu dari
iman, jelas bahwa iman yang ada lebih dulu. Dan iman yang benar akan menimbulkan kasih.
Buah yang lain dari iman adalah sukacita. Dan sukacita itu mulia dan tak terkatakan, artinya
begitu hebat sehingga tak bisa diceritakan.

Rasul ini sedang berbicara kepada umat Kristen yang tengah dianiaya di Asia Minor. Kata-
katanya dimaksud menyemangati mereka di tengah kesukaran yang dialami. Masa depan
mereka terjamin akibat kebangkitan Yesus Kristus. Harapan mereka ada pada kemenangan-Nya
atas kematian dan kebangkitan-Nya. Apapun persekusi yang dihadapi orang percaya tidak
sebanding dengan berkat yang diperoleh ketika mereka dibangkitkan dan hidup abadi yang
akan datang.

HIdup yang penuh pengaharapan berakar di masa lalu – Yesus bangkit dari kematian (Matius
28:6). Dan berlanjut pada saat ini – Yesus itu hidup (Kolose 3:1). Dan bertahan selamanya –
Yesus menjanjikan hidup kekal pasca kebangkitan (Yohanes 3:16; 4:14; 5:24; Roma 6:22; 1
Korintus 15:23). Hidup yang penuh pengharapan ini juga memampukan kami hidup tanpa
keputus-asaan meskipun kita mengalami penderitaan dan percobaan dalam hidup ini: "Sebab
itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun
manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang
ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari
pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak
kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal"
(2 Korintus 4:16-18).

PENERAPAN

Manusia tidak dapat bertahan tanpa harapan. Harapan memampukan kita melewati
pengalaman yang menyakitkan dan ketidaktentuan masa depan. Di dunia menyimpang ini
ketika manusia harus menghadapi kemiskinan, sakit-penyakit, kelaparan, ketidak-adilan,
bencana, peperangan, dan serangan teror, kita membutuhkan hidup yang penuh pengharapan.
Alkitab mengajar di dalam Efesus 2:12 bahwa mereka yang tidak memiliki Yesus Kristus tidak
memiliki harapan. Orang percaya telah diberkati dengan harapan melalui kebangkitan Yesus
Kristus. Oleh kuasa Firman Allah dan pendiaman Roh Kudus, harapan yang hidup ini mengubah
pikiran dan jiwa kita (Ibrani 4:12). Pikiran, ucapan, dan tindakan kita diubahkan. Meski pada
suatu waktu kita berada dalam keadaan mati secara rohani dalam dosa kita, kita sekarang hidup
dengan harapan kebangkitan pribadi kita.

Harapan hidup orang percaya itu teguh dan aman: "Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan
aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah
masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar
sampai selama-lamanya" (Ibrani 6:19-20). Yesus Kristus adalah Juruselamat kita, keselamatan
kita, dan Harapan Hidup kita.

AKTIVITAS

Anak- anak membuat kreatifitas dari contoh-contoh hidup dalam Pengharapan, Iman dan Kasih
Selamat Melayani

Tuhan memberkati

Anda mungkin juga menyukai