Minggu Paska 2
Minggu, 16 April 2023 Dan Disatukan
Bacaan 1: Kisah Para Rasul
Karena
2:14, 22-32 Kebangkitan
Tanggapan: Mazmur 16
Bacaan 2: 1 Petrus 1:3-9 Kristus
Injil: 0
DASAR PEMIKIRAN
TAFSIR LEKSIONARIS1
Mazmur 16
Pemazmur memohon agar Tuhan menjaga dan melindunginya
(1). Bagi Pemazmur, Tuhan adalah yang terbaik dalam hidupnya dan
ia pun bersukacita layaknya seorang yang beroleh warisan (2-6).
Pemazmur memuji dan mengandalkan Tuhan dalam hidupnya (7).
Memiliki Tuhan berarti memiliki hidup sejati karena Tuhanlah satu-
satunya sumber hidup (8-11). Dengan demikian, memiliki Tuhan
berarti memiliki segala-galanya.
Pemazmur meyakini bahwa ia beroleh kebahagiaan dan
hidupnya diberkati Tuhan. Ia meyakini bahwa Allah adalah sumber
hidupnya. Dari kedekatannya dengan Allah itulah pemazmur
menemukan kedamaian hidupnya. Menjalani hidup yang penuh
dengan damai menjadi kesukaan pemazmur. Apakah kita juga
demikian?
Yohanes 20:19-31
Oleh karena situasi saat itu begitu mencekam, murid-murid
Yesus mengadakan pertemuan di ruang yang tertutup. Namun, tiba-
tiba Yesus masuk ke dalam ruangan yang terkunci itu dan
mengucapkan: "Damai sejahtera bagi kamu!" (19). Setelah Yesus
memperlihatkan tangan dan lambung-Nya, murid-murid menjadi
gembira karena menyadari bahwa Guru mereka ada di tengah-tengah
mereka saat itu (20). Akhirnya para murid, selain Tomas, percaya dan
mengalami kuasa kebangkitan Kristus, yaitu: damai sejahtera dan
sukacita yang melenyapkan kekecewaan, keraguan, dan ketakutan
(21-23).
Hal yang sama juga Yesus lakukan terhadap Tomas, yang
semula menolak kesaksian rekan-rekannya bahwa Yesus telah bangkit
(24-25). Ia menghendaki bukti yang dapat dilihat dengan mata kepala
sendiri. Terhadap Tomas yang skeptis, Yesus datang menampakkan
diri dan memenuhi harapannya sehingga dia tidak lagi sanggup
membantah kebangkitan-Nya (26-27). Hasilnya, Tomas akhirnya
percaya dan menyembah Dia, "Ya Tuhanku dan Allahku!" (28-29).
Banyak orang seperti Tomas yang percaya karena telah melihat
mukjizat. Semua bukti kebangkitan-Nya tercatat dalam Kitab Suci
(30). Para rasul telah menyaksikan-Nya dan dampak kebangkitan-
Nya terlihat dengan kehadiran jemaat Tuhan di muka bumi. Memang
untuk itulah Injil (Yohanes) ditulis, yaitu supaya kita percaya kepada
Yesus Kristus sebagai Anak Allah (31).
Bagi Tomas, iman harus dapat dipegang dengan tangan, dilihat
dengan mata, dirasakan dengan panca indra, rasional, dan bisa
dimengerti oleh akal. Akan tetapi, sebenarnya iman berada di atas
akal walaupun tidak bertentangan dengan akal. Percaya kepada
sesuatu yang bisa dilihat, dipegang, dan dirasa sebenarnya sulit sekali
untuk dinamakan percaya. Oleh sebab itu, firman Allah mengatakan:
"Karena engkau telah melihat Aku maka engkau percaya,
berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya (29)."
Apakah kita percaya karena kita melihat, ataukah kita percaya walau
tidak melihat?
Para murid dan Tomas mengalami Paska, menjadi saksi
kebangkitan Yesus dengan cara yang mendalam. Melalui
perjumpuaan dengan murid-murid-Nya itu, Yesus yang bangkit
mengutus murid-murid-Nya: ... "Sama seperti Bapa mengutus Aku,
demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dengan kuat kuasa
Roh Kudus, gereja sepanjang zaman dan segala tempat akan
melanjutkan misi pengutusan ini. Hari ini, tugas ini diletakkan di
pundak kita. Maukah kita diutus oleh-Nya?