=
• OCCASIONAL DOCUMENT
Dokumen yang muncul karena adanya suatu peristiwa atau problem khusus yang
dialami pembaca atau penulis.
- Roma: Jemaat mendengar kabar angin mengenai berita dan ajaran Paulus.
- Filemon: Agar Filemon menerima kembali Onesimus, hambanya, yang mencuri
uangnya dan melarikan diri. Di Roma Onesimus bertobat dari penginjilan Paulus.
- 1 Petrus: Jemaat dikejar-kejar dan dianiaya karena iman.
• Surat-surat di tulis abad I. 1 Petrus kemungkinan 62 – 64 M, di Babilon (1 Ptr. 5:13,
simbolis untuk Roma)
• PENULIS: Rasul Petrus (1:1), Simeon atau Simon (2 Ptr 1:1), penjala ikan dari
Betsaida (Mat. 4:18-22; Mrk 1:16-18; Luk. 5:1-11)
• PENERIMA: Jemaat di lima provinsi Romawi di Asia Kecil (Turki): Pontus, Galatia,
Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia (1:1)
1 PETRUS 1: 3-7
1. WHAT?
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus (3)
1 PETRUS 1: 3-7
2. WHY?
Karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita
kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang
mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan (3).
• Kelahiran baru
• Pengharapan yang dihidupkan kembali karena
kebangkitan Yesus
1 PETRUS 1: 3-7
“untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat
cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu” (4)
• “bagian”, KJV/NIV/NASB = “inheritance” (warisan). Yun. KLERONOMIA,
dalam Septuaginta (LXX) digunakan untuk menunjuk pada Kanaan (Ul.
15:4 ‘milik pusaka’, NIV: ‘your inheritance’; Ul. 19:10 ‘milikmu’, NIV:
‘your heritance’)
“untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak
dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi
kamu” (4)
• ‘yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar dan tidak dapat layu’ =
warisan itu kekal dan tidak berubah.
• ‘yang tersimpan di sorga’ = warisan itu aman, tidak bisa dicuri atau
diganggu gugat oleh siapapun
1 PETRUS 1: 3-7
KITA DIPELIHARA
OLEH KEKUATAN ALLAH
1 PETRUS 1: 3-7
3. HOW?
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus
berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan (6).
• Kapan terakhir kita bergembira?
• ‘bergembiralah’ Yun.= kata ganti relatif (relative pronoun) ‘en
hoagalliasthe’ Ing.= ‘in which you [will?] rejoice.
• Frasa dengan sebuah ekspresi yang menanyakan kepada para jemaat
dengan keterangan waktu yang spesifik, ‘kapan terakhir kali kalian
bersukacita (rejoicing)?
1 PETRUS 1: 3-7
“Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan imanmu – yang jauh lebih tinggi nilainya dari
pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-
pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya” (7)
• “Fire Storm”, nyala api yang sangat besar dari ledakan bom atom, Oktober
1991, menghancurkan 2.500 rumah di sekitar Oakland, California.
• Setelah memberikan penjelasan untuk tetap bersukacita di tengah penderitaan dan
penganiayaan, di ayat 7 Petrus menjelaskan alasan mengapa jemaat harus mengalami
penderitaan.
• Penderitaan yang dialami jemaat adalah sebagai pencobaan (pembuktian) keaslian
atau keauntetikan iman jemaat, sehingga pada akhirnya jemaat mendapatkan pujian,
kemuliaan dan kehormatan dari Yesus Kristus.
1 PETRUS 1: 3-7
INTERPRETASI
Walaupun dalam masa-masa sulit membuat banyak orang putus asa, takut dan
tertekan, Petrus mengajarkan kita untuk tetap bergembira/bersukacita. Bukan karena
gila atau putus asa dengan keadaan, tapi karena kita sudah dilahirkan kembali kepada
suatu pengharapan yang hidup oleh kebangkitan Yesus Kristus. Telah tersedia warisan
bagi kita dan dalam segala keadaan, kita tetap dipelihara oleh kekuatan Allah.
APLIKASI
1. Bersyukur dan memuji Tuhan senantiasa atas anugerah
keselamatan yang Tuhan sudah berikan;
2. Tidak putus asa, goyah, mengeluh atas keadaan yang membuat
kita tidak nyaman. Tetap “bergembira” dalam iman kita kepada
Tuhan;
3. Hidup bergantung kepada Tuhan, melalui hpdT dan
persekutuan dengan sesama.
PENUTUP
Janganlah kita fokus pada hal-hal yang tidak dapat kita ubah,
melainkan perbesarlah kekuatan kita untuk dapat mengalahkan
keadaan yang membuat kita tidak nyaman dan kekuatan itu akan
kita alami hanya jika bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, amin.
Terima
Kasih
PAK BABEL
BertuMBuh