Anda di halaman 1dari 14

NAMA : YURINA LAIA

SEMESTER : VII
MATA KULIAH : TAFSIR PB 3
NO HARI/TANGGAL NATS YANG RINGKASAN
DIBACA
1. selasa, 21-8-1017 Kolose pasal 1-4  (Kolose 1:3-8)Doa pengucapan syukur
karena Injil telah disampaikan kepada
Jemaat di Kolose.
 (Kol. 1:9-14) Doa syafaat untuk
pembentukan rohani orang kudus (Kol.
1:15-23) Kritus adalah yang sulung dan
unggul dan hanya Dialah satu-satunya
pribadi yang bisa memperdamaikan
segala sesuatu. (Kol. 1:24-29) Pokok
pemberitaan hamba Kristus adalah
“Kristus di tengah-tengah kamu”
Dialah yang kami beritakan, apabila
tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-
tiap orang kami ajari dalam segala
hikmat, untuk memimpin tiap-tiap
orang kepada kesempurnaan
(kedewasaan) di dalam Kristus'. Jadi,
inti dari pasal kolose ini khususnya
pasal 1 Cakupannya adalah
menyeluruh: setiap Kristen harus
menuju kepada kedewasaan (kedewaan
rohani). Sumbernya dari segalanya
adalah Kristus.
 (Kolose 2:6-15) Kristus adalah pusat
dan sumber kehidupan orang percaya.
Seluruh kepenuhan Allah diam di
dalam Kristus, dan orang-orang percaya
di penuhi di dalam Dia. Mereka harus
belajar bersyukur atas besarnya
penebusan yang menjadi milik mereka
karena mereka ada “di dalam Kristus”.
Supaya ancaman ajaran palsu tidak
dapat menguasai hati orang-orang yang
percaya kepada-Nya karena mereka
sudah diam didalam Kristus
 (Kolose 2:16-23) Kemenangan dalam
Kristus harus dijaga Hidup di dunia
memang banyak hal yang harus di
pikirkan, yang paling utama yang mesti
kita pikirkan dan lakukan yaitu
menyatakan diri kelak didalam Kristus
karna Kristus telah lebih dulu sudah
menyatakan diri-Nya kelak bagi kita
 (Kolose 3:1-4) Hiduplah semestinya
yang Tuhan kehendaki di dalam Kristus
Yesus dan berbuat baik bagi sesama,
tunjukkan dan kenakan kasih kepada
sesama (Kolose 3:15-17).
 (Kolose 3:18-4:1-6) Biasakan
perlakukan hal-hal yang baik dalam
rumah tangga supaya pintu untuk Injil
dibuka melalaui kehidupan kita yang
percaya kepada Kristus.
 (Kolose 4:7-18) Pujian atas kesetiaan
kepada para utusan Rasul Paulus dan
kepada saudara-saudara/teman-teman
sekarjanya didalam pelayanan
pekabaran Injil

2. Rabu, 30-8-2017 1 Tesalonika (1 Tesalonika 1:1-2) Salam Paulus


pasal 1-5 kepada Silwanus dan Timotius maupun
kepada jemaat orang-orang yang ada di
Tesalonika
(1Tesalonika 1:2-10) Rasul Paulus
menceritakan kembali kisah orang
jemaat yang ada di Tesalonika
menerima Injil menimbulkan doa
ucapan syukur oleh Rasul.
(1 Tes. 2:1-12). Ketika Paulus
memberitakan Injil di jemaat
Tesalonika ada maksud dan motivasi
yang benar bahwa Allah yang
memanggil dan mempercayakan tugas
pelayanan kepadanya. Dalam hal ini,
Paulus memberikakan teladan yang
baik dengan berusaha berjerih lelah
dalam melakukan dan melaksanakan
tugasnya.
(1 Tes. 2:13-20). Ketika Firman itu
diterima oleh jemaat maka mereka tidak
ada henti-hentinya untuk menaikkan
doa kepada Allah.
(1 Tes. 3:1-13). Untuk memberitakan
kabar baik Paulus meminta Timotius
untuk memberitakan Injil dengan tujuan
menguatkan, menasihatkan dalam iman,
percaya kepada Kristus dan tetap kuat
didalam Tuhan. Karena setiap orang
yang membukakan jalan akan
bertambah-tambah dan berlimpah kasih
kepada semua orang.
( 1 Tes. 4:1-12). Nasehat Paulus kepada
jemaat di dalam Tuhan ada harapan
yang tidak sia-sia. Untuk terus-menerus
mengingatkan jemaat-jemaat yang di
Tesalonika sehingga kerinduan Paulus
pun akan selalu bertemu mereka dan
Paulus juga tidak pernah ada henti-
hentinya untuk berdoa untuk
mengingatkan akan kehadiran Kristus
(1 Tes. 4:13-18). Paulus mengatakan ini
supaya mereka tidak bersedih seperti
orang-orang yang tidak mempunyai
harapan
(1 Tes. 5:1-11). Paulus mengingatkan
jemaat Tesalonika untuk tetap berjaga-
jaga. Dalam keadaan apapun siap
menghadapi segala sesuatu yang akan
terjadi didalam Tuhan.
(1 Tesalonika 5:12-22) Jemaat harus
saling menghormati, menghargai dan
mengasihi pemimpin rohani dalam
jemaat.
(1 Tesalonika 5:23-28). Harapan supaya
surat Paulus dibacakan kepada semua
saudara supaya kasih karunia Yesus
menyertai kita.

3. Rabu, 6-9-2017 2 Tesalonika  (2 Tesalonika 1:1-2). Salam Paulus


pasal 1-3 kepada Silwanus dan Timotius, kepada
orang-orang yang ada di Tesalonika.
 (2 Tes. 1:3-12). Jemaat Tesalonika
harus tetap bertahan di dalam iman di
tengah-tengah penganiayaan dan
penindasan. Meskipun Alah akan mulai
membalas orang jahat pada awal
kesengsaraan besar hasilnya adalah
kemenangan sempurna, ketika
kebenaran berkuasa, dosa di kalahkan
dan para pengikut Kristus yang setia
dibenarkan.
 (2 Tesalonika 2:13-17). Paulus
menegaskan ucapan syukurnya kepada
jemaat Tesalonika karena karya dan
tindakan Allah dalam Kristus sungguh
nyata dalam kehidupan mereka. Itu
sebabnya, sudah selayaknya jemaat
membuktikan karya ini melalui
ketaatan mereka terhadap pengajaran
yang mereka terima dari rasul Paulus
sendiri. Jemaat harus berhati-hati
dengan adanya pengajar-pengajar palsu.
Oleh karena itu, Rasul Paulus
mengingatkan bahwa karya Injil yang
sangat sejati akan membawa mereka
kepada perubahan hidup yang nyata.
 (2 Tesalonika 3:1-15). Paulus mampu
melakukan sesuatu bagi Kristus,
sebagian karena doa umat Allah. oleh
karena itu, dia sering kali memohon doa
dari orang-orang yang dilayaninya,
sebab menyadari bahwa kehendak
Allah bagi kehidupan dan pelayanannya
tidak akan terwujud sepenuhnya tanpa
doa syafaat sesama orang percaya.
Apabila orang percaya berdoa dengan
sungguh-sungguh, mereka bisa yakin
bahwa Allah akan melindungi mereka
dari hal-hal yang tidak baik. Mereka
yang tidak melakukan pekerjaannya
adalah anggota jemaat yang bermalas-
malasan dan tidak mau bekerja. Orang
semacam itu harus disiplin dengan
menjauhkan diri dan jangan bergaul
dengan mereka. Walaupun Paulus
menganjurkan bahwa pertolongan harus
diberikan kepada mereka yang betul-
betul memerlukannya, orang Kristen
tidak boleh menjadi pemalas, tapi tetap
bekerja.
 (2 Tesalonika 3:16-18). Salam Paulus
kepada jemaat Tesalonika supaya tetap
diberikan kasih dan karunia Tuhan
kepada mereka.

4. Rabu, 20-9-2017 1 Timotius Pasal  (1 Timotius 1:1-2). Bagian yang


4-5 pertama dari surat Paulus kepada
Timotius dan ditujukan kepada
Timotius.
 (1 Timotius 1:3-11). Paulus
menasihatkan Timotius untuk
menghadapi dengan tegas setiap
pengajar-pengajar palsu. Tujuan utama
dari semua pengarahan dalam Firman
Allah bukanlah pengetahuan mengenal
Alkitab, melainkan perubahan moral
dalam batin yang terungkap dalam
kasih, kesucian hati, hati nurani yang
murni, dan iman yang tidak muafik
 (1 Timotius 1:12-17). Sebelum bertobat
Paulus seorang yang kejam menganiaya
orang Kristen. Kejahatannya yang amat
sangat jahat terhadap umat Allah
menyebabkan dia layak dinamakan
orang yang paling berdosa. Kemurahan
Allah kepada Paulus seharusnya
memberikan Injil kepada orang
berdosa, dengan yakin bahwa kuasa dan
kasih kasih karunia Allah menebus
kehidupan mereka.
 (1 Timotius 1:18-20). Nubuat tentang
kehendak Allah untuk pelayanan
Timotius dalam gereja telah
disampaikan. Paulus menasehatkan
Timotius agar tetap setia terhadap
kehendak Allah yang dinyatakan untuk
hidupnya. Selaku gembala dan penilik
gereja, dia harus tetap setia kepada
iman rasuli dan berjuang melawan
ajaran palsu yang mulai menyusup ke
dalam gereja. Paulus berkali-kali
mengingatkan Timotius terhadap
kemungkinan terjadinya kemurtadan.
Tindakan Paulus mungkin berarti
bahwa kedua orang tersebut dikucilkan
dari gereja. Keselamatan dan persatuan
dengan tubuh Kristus (gereja)
melindungi kita dari kuasa iblis.. pada
pihak lain, di kucilkan dari gereja,
membuka kehidupan seseorang kepada
serangan iblis yang merusak
 (1 Timotius 2:1-7). Kehendak Allah
adalah supaya semua orang
diselamatkan. Allah tidak mau seorang
pun binasa, melainkan supaya semua
orang bertobat dan berbalik kepada
Allah. Pengorbanan Yesus Kristus
adalah sebagai korban untuk menutupi
dosa kita dan berdoa dengan iman
memohon kekuatan dan belas kasihan
untuk meolong kita dengan semua
kebutuhan kita
 (1 Timotius 2:8-15). Doa harus
dipanjatkan oleh mereka yang hidupnya
kudus dan benar di hadapan Allah,
yaitu dengan “tangan yang suci”. Allah
menghendaki setiap wanita berdandan
dengan pantas dan sopan. Ini mungkin
berarti mengepang rambut dengan
menggunakan emas atau perhiasan lain
yang mewah. Paulus mengatakan
bahwa wanita pada umumnya akan
diselamatkan oleh iman kepada Allah
dan dengan menerima tugas yang telah
ditetapkan oleh Pencipta mereka
 (1 Timotius 3:1-7). Untuk pembahasan
tentang syarat-syarat menjadi penilik
jemaat atau gembala. Seorang calon
penilik jemaat harus “tak bercacat”
yang artinya hal ini berhubungan
dengan perilaku yang sudah terbukti
benar, yang tak bercacat dalam
kehidupan pernikahan, rumah tangga,
sosial, dan usaha. Alkitab menuntut
bahwa seorang penilik jemaat tidak
boleh “duduk di samping anggur” atau
“dengan anggur”. Dengan kata lain, ia
tidak boleh minum anggur yang
memabukkan, tergoda atau terbujuk
olehnya, atau “makan minum bersama-
sama pemabuk-pemabuk”. Salah satu
kunci bagi seorang calon penilik jemaat
adalah kesetiaan dalam hubungan
pernikahakeluarga. Dan seorang penilik
jemaat harus mempunyai nama baik
yaitu orang dalam, yaitu anggota gereja,
orang luar, yaitu orang di luar gereja
 (1 Timotius 3:8-13). Diaken berarti
seorang hamba. Mereka menolong
gembala dengan mengurus hal-hal
jasmani dan bukan rohani dari gereja
supaya gembala dapat memusatkan diri
pada doa dan pelayanan Firman.
Syarat-syarat rohani untuk jebatan
diaken pada dasarnya sama dengan
penilik dan gembala. Mengenai syarat
ini yaitu secara moral dan secara
perbuatan-perbuatan yang menunjuk
pada penggembalaan yang benar
kepada jemaat
 (1 Timotius 3:14-16). Gereja harus
menjadi dasar dari kebenaran Injil.
Gereja meneguhkan dan memelihara
kebenaran yang dinyatakan oleh Kristus
dan para rasul dengan menerima serta
menantinya, menyimpannya dalam hati,
memberitakan sebagai Firman
kehiduapa, membelanya, serta
menujukkan kuasanya dalam Roh
Kudus.

5. Rabu, 4-10-2017 1 Timotius pasal o 1 Timotius 4:1-16). Roh Kudus dengan


4-6 jelas telah menyatakan bahwa di waktu
kemudian akan muncul kemurtadan
dari iman pribadi terhadap Kristus. Ini
merupakan salah satu syarat yang
paling penting untuk seorang pemimpin
gereja. Yaitu kata teladan yang berarti
model, gambar, ideal, atau pola.
Seorang gembala sidang, terutama,
harus menjadi contoh dalam kesetiaan,
kekudusan, dan ketekunan dalam
kesalehan. Jabatan penilik hanya boleh
diisi oleh mereka yang dari halnya
gereja dapat mengatakan, orang ini
telah menjalankan hidup saleh yang
layak di contoh. Menjalankan hidup
yang kudus, tetap peka terhadap
pekerjaan dan karunia Roh Kudus,
mengajarkan ajaran yang benar,
pemeliharaan iman dan memperhatikan
kehidupan rohani pribadi adalah lebih
dari sekadar tanggung jawab pelayanan
bagi Timotius. Semuanya ini penting
bagi keselamatannya sendiri (yang
sekarang dan yang kemudian).
o (1 Timotius 5:1-16) Para janda yang
telah menyerahkan hidupnya kepada
pekerjaan doa perlu di perhatikan dan
dibantu (apabila perlu) oleh gereja. Kita
diingatkan akan seorang janda bernama
Hana yang “tidak pernah meningkatkan
Bait Allah dan siang malam beribadah
dengan berpuasa dan berdoa”.
Kekristenan yang mula-mula menyebut
janda semacam itu “pendoa syafaat
gereja” penjaga pintu, dan mezbag
Allah. rupanya gereja di Efesus
mempunyai daftar yang resmi dari
janda-janda yang berhak memperoleh
sokongan material dari gereja.
o 1 Timotius 5:17-25) Ayat-ayat ini
berbicara tentang kehormatan yang
layak diterima oleh para penatua yaitu
penilik yang memimpin dengan baik
dan mengawasi jiwa-jiwa orang percaya
mereka yang bekerja keras mengajar
harus menerima kehormatan dua kali
lipat. Firman Allah memberi berbagai
prinsip dan pedoman berkaitan dengan
pelaksanaan disiplin terhadap penatua
atau gembala. Karena para penatua
yang saleh perlu sekali bagi gereja,
tindakan-tindakan berikut harus diambil
bisa seorang gembala atau pekerja
gereja berbuat dosa dan dosa itu telah
dibuktikan. Dengan jelas tersirat dalam
ayat ini biasanya Timotisu tidak
meminum jenis-jenis anggur yang
dipakai oleh orang Yahudi zaman PB.
Jikalau Timotius sudah bisa minum
anggur, maka Paulus tidak perlu
menasihatlan dia untuk menggunakan
sedikit anggur untuk maksud
pengobatan. Setiap berita yang tidak
berasal dari Tuhan Yesus dan tidak
disertai panggilan yang sungguh-
sungguh untuk hidup saleh dan kudus
adalah Injil yang berbeda dari yang
disajikan dalam Perjanjian Baru. Paulus
kembali membicarakan guru-guru
palsu, sambil memberi tahu Timotius
apa yang seharusnya penilaiannya
tentang orang seperti itu.
Ketidakacauan pada masa kini terhadap
ajaran yang di luar Alkitab itu tidak
bersifat rasul dan mengabaikan nasihat
yang jelas dalam surat ini dan surat-
surat Perjanjian Baru lainnya. Secara
lahiriah para guru palsu di Efesus
menjalankan ibadah untuk memperoleh
kekayaan berlimpah-limpah. Mereka
didorong oleh keserakahan sebagai
motivasi yang pokok dan mengajar
bahwa kekayaan mereka itu
menandakan bahwa Allah menyetujui
pengajaran mereka. Orang percaya
hendaknya merasa puas dengan
kebutuhan pokok, yaitu sandang,
pangan, dan papan. Jikalau kebutuhan
keuangan khusus timbul, kita harus
berharap kepada Allah untuk
menyediakannya, sementara kita terus
bekerja, membantu orang yang
memerlukan pertolongan, dan melayani
Tuhan dengan pemberian menurut
kerelaan hati. Janganlah kita ingin
menjadi kaya. (1 Timotius 6:1-10)
o (1 Timotius 6:11-21) Paulus melihat
hidup kristen sebagai suatu perjuangan,
suatu pergumulan hebat melawan
musuh-musuh injil. Kita semua
dipanggil untuk membela Injil dalam
jabatan apa pun di mana Allah
menempatkan kita. Nasihat Paulus
kepada Timotius dengan jelas
menyatakan kepercayaannya bahwa
kedatangan Kristus dapat terjadi dalam
masa hidupnya. Para rasul PB berulang-
ulang memberi semangat kepada orang
percaya dalam generasi mereka untuk
menantikan dan mengharapkan
kedatangan Kristus kembali selagi
mereka hidup. Mengasihi Tuhan serta
merindukan kedatangan-Nya kembali
dan kehadiran-Nya harus menjadi
motivasi pokok dari kehidupan kita.
Kata-kata ini mengungkapkan
kemahatinggian Allah. Allah berbeda
dan tidak bergantung pada pencipta-
Nya apakah itu manusia, malaikat,
ataupun hal fisik atau material. Untuk
keempat kalinya, Paulus menugaskan
Timotius untuk menjaga iman yang
telah dipercayakan kepadanya.

6. Rabu, 25-10-2017 2 Timotius Pasal  (2 Timotius 1:1-18) Paulus kini adalah


1-4 seorang tahanan di Roma yang
menantikan saat kematiaannya,
ditinggalkan oleh banyak sahabatnya
dan rindu untuk melihat Timotius sekali
lagi. Dia memohon teman sekerjanya
tetap setia pada kebenaran Injil dan
datang secepatnya untuk bersama dia
sementara hari-hari terakhir hidupnya
di bumi ini karunia yang diberikan
kepafa Timotius diumpamakan seperti
api yang harus dikobarkan olehnya.
Karunia ini mungkin merupakan
karunia khusus dan kuasa dari Roh
Kudus untuk menjalankan
pelayanannya. Perhatikan bahwa
karunia dan kuasa yang dicurahkan atas
kita oleh Roh Kudus tidak dengan
otomatis tetap kuat. Karunia dan kuasa
tersebut harus dinyalakan oleh kasih
karunia Allah melalui doa, iman,
ketaatan, dan ketekunan kita. Ajaran
yang sehat adalah pernyataan asli dan
mendasar dari Kristus dan para rasul,
yang diajarkan Paulus kepada Timotius.
Timotius harus memegang teguh
kebenaran ini dalam iman dan kasih
akan Yesus Kristus dan tidak pernah
berpaling dari padanya atau
berkompromi, walaupun berarti
penderitaan, penolakan, dan
penghinaan. Para gembala sidang harus
menjaga dan mempertahankan Injil
yang dipercayakan kepada mereka
sekalipun pada masa banyak orang
meninggalkan iman.
 (2 Timotius 2:1-13) Untuk alasan
tentang tanggung jawab gereja dalam
membina orang percaya dalam iman.
Pelayanan Injil yang tinggal setia
kepada Injil dan Kristus akan dipanggil
untuk ikut menderita. Seperti tentara,
mereka harus bersedia menghadapi
kesulitan dan penderitaan serta
berperang secara rohani dalam
pengabdian sepenuh hati kepada Tuhan
mereka, mereka yang bertekun akan
tetap bertahan di dalam iman sehingga
kesudahan akan hidup dan memerintah
dengan Kristus. Pada hari penghakiman
Kristus akan menyangkal mereka yang
tidak bertekun dan yang menyangkal
Dia dalam perkataan atau perbuatan.
Kristus pasti akan menggenapi janji-
janji dan peringatan-Nya kepada kita.
Kesetiaan ilahi adalah penghiburan bagi
mereka yang tetap setia dan peringatan
yang serius bagi mereka yang
meninggalkan iman dalam Kristus.
Allah harus tetap setia terhadap Firman-
Nya.
 (2 Timotius 2:14-26) Allah tahu dengan
tepat siapa yang tetap setia kepada Injil
yang asli dan siapa yang berkompromi
dengan kebenaran. Orang percaa yang
memisahkan diri dari kejahatan dan
dengan teguh mempertahankan Injil
yang sejati sesuai dengan penyataan
alkitabiah, dan benda untuk maksud
yang tidak mulia, yaitu orang percaya
yang berpaling dari kebenaran. Mereka
yang setia yang ingin berguna bagi
Tuhan harus memisahkan diri dari
semua kepercayaan dan orang yang
menganjurkan ajaran yang bertentangan
dengan Alkitab. Hubungan dengan
mereka yang mengajar ajaran tidak
alkitabiah hanya boleh diadakan dengan
maksud untuk memperbaiki dengan
kasih, supaya mereka bisa bertobat dan
berbalik kepada kebenaran.
 (2 Timotius 3:1-9) Hari hari terakhir
termasuk seluruh zaman Kristen.
Namun, oleh Roh Kudus Paulus
bernubuat bahwa situasi akan makin
buruk dengan makin mendekatnya
akhir zaman. Paulus menyebut berbagai
dosa yang berakar pada sifat mencinta
diri sendiri. Ajaran ini bertentangan
dengan ajaran rasul.
 (2 Timotius 3:10-17) Penganiayaan
dalam satu atau lain bentuk tidak dapat
dihindarkan oleh orang yang mau
menjalankan hidup saleh dalam Kristus.
Paulus menegaskan bahwa semua
tulisan "diilhamkan Allah". Alkitab itu
adalah hidup dan Sabda Allah.
 (2 Timotius 4:1-8). Firman Allah yang
tertulis harus menjadi pedoman
tertinggi dalam kebenaran dan kelakuan
kita. Kita harus memakai Firman Allah
yang diberikan oleh Roh Kudus sebagai
pedoman untuk menilai kepercayaan
dan kelakuan kita.
 (2 Timotius 4:9-18) Karena
penganiayaan hebat terhadap orang
Kristen di Roma, tidak seorang pun
berani mengaku kenal dengan rasul ini
yang setia dan berterus-terang. Paulus
sangat kecewa dan merasa kesepian.
Tetapi pada saat-saat seperti itu dia
mengalami kehadiran Tuhan secara
khusus yang menopang dan
menguatkan dia
 (2 Timotius 4:19-20) Roh Kudus
menciptakan di dalam para rasul suatu
keinginan yang membara untuk
memberitakan Injil. Sepanjang kitab
ini, Roh Kudus mendorong orang-orang
percaya untuk membawa Injil kepada
orang lain
7. Kamis, 2-11-2017 Titus pasal 1-3  (Titus 1:1-4) Mereka yang mengaku
memberitakan Injil yang benar harus
bersedia untuk diuji apakah berita itu
menghasilkan kesalehan dalam
kehidupan orang yang menerimanya.
 (Titus 1:5-16) Pelayanan yang
berpegang teguh kepada Firman Tuhan
yang memberikan pengajaran dan
pelayanan.
 (Titus 2:1-10) Allah mempunyai
rencana khusus bagi wanita dalam
hubungan dengan keluarga, rumah
tangga, dan keibuan.
 (Titus 2:11-15) Mendidik orang
percaya untuk secara meyakinkan
menolak hawa nafsu, kesenangan, dan
ysang jahat. Memerintah dan memberi
kuasa kepada orang percaya untuk
hidup "adil dan beribadah" sambil
menantikan penggenapan pengharapan
yang penuh bahagia dan kedatangan
Yesus Kristus
 (Titus 3:1-14) Karena penting untuk
kelangsungan kesaksian dan
pemberitaan Injil, orang percaya harus
taat kepada pemerintah, Ini menunjuk
kepada kelahiran kembali orang
percaya, yang secara simbolis
digambarkan dengan baptisan air
Kristen.
 (Titus 3:15) Yang sekarang, dan yang
akan ada sudah lama ada; dan Allah
mencari yang sudah lalu.

8. Selasa, 7-11-2017 Filemon Pasal 1  (Filomen 1:1-3) Surat Paulus yang dari
Timotius diberikan kepada Filemon
 (Filemon 1:4-25) Seorang hamba milik
Filemon, telah melarikan diri, karena
telah mencuri. Paulus sekarang menulis
surat ini, memohon Filemon menerima
Onesimus kembali dengan
kelemahlembutan, kasih, dan
pengampunan. Perbudakan tidak dapat
terjadi antara orang percaya yang telah
mengerti kebenaran persaudaraan
Kristen. Onesimus tidak boleh lagi
diperlakukan sebagai hamba, tetapi
sebagai teman seiman dan saudara yang
terkasih, seorang yang dalam
pandangan Allah setara dengan rasul
Paulus dan Filemon. "Setiap orang suci
memiliki masa lalu dan setiap orang
berdosa memiliki masa depan."
Ucapannya dapat dipakai untuk
menerjemahkan isi surat Paulus kepada
Filemon (17-19). Dalam suratnya,
Paulus ingin menjadi penengah antara
Onesimus dan Filemon. Harapan Paulus
terjadi pengampuan.

Anda mungkin juga menyukai