TEMA : “Berita Injil Adalah Sebuah Kepastian Yang Kokoh”
1 Tesalonika 1:1-10
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan,
Kita bersyukur kepada Tuhan Allah yang telah mengaruniakan
Yesus Kristus sebagai jalan keselamatan bagi kita. Keselamatan ini nampak jelas lewat peristiwa agung yaitu kebangkitan Yesus. Peristiwa ini kita rayakan dalam bentuk Paskah dengan berbagai- bagai kegiatan termasuk di kolom dan jemaat yang mengekspresikan iman kita dengan membuat Taman Paskah. Hal ini mengingatkan kita bahwa berita Injil melalui Paskah adalah sebuah kepastian yang kokoh. Kepastian ini membuat orang percaya tidak perlu goyah, terombang-ambing, bimbang dan ragu, putus asa atau kecewa sekalipun menghadapi pergumulan hidup.
Saudara-saudara yang diberkati Yuhan
Surat Paulus kepada jemaat Tesalonika menceritakan tentang
Paulus yang adalah seorang rasul berasal dari Tarsus. Paulus adalah seorang Farisi yang sangat memahami hukum Taurat (Filipi 3:5, 6) karena bagi orang Farisi, cara terbaik untuk mengenal Allah dan melayani-Nya adalah dengan belajar hukum Taurat sebaik mungkin. Paulus mengirim Timotius untuk membantu jemaat Tesalonika dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup, supaya iman mereka tidak goyah.
Ciri khas surat Paulus biasanya diawali dengan salam untuk
memperkenalkan dirinya secara pribadi atau pun teman sekerjanya. Salam juga mengundang jemaat untuk menyapa jemaat dengan penuh kehangatan sebagai bentuk kedatangan kasih karunia Allah karena telah hidup beriman kepada Allah dalam Yesus Kristus, sehinga ketika salam damai sejahtera sampai dan diterima oleh, maka kasih Allah diam dan menyambut mereka. Khusus bacaan 1 Tesalonika 1:1-10 memberi penjelasan bahwa tiga penginjil yaitu Paulus, Silwanus dan Timotius yang sama-sama peduli terhadap orang percaya di Tesalonika. Mereka memberi salam berkat kepada mereka.” di dalam Allah Bapa dan di dalam Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.” Ayat selanjutnya Paulus dan kawan-kawan dalam pelayanan mereka memulai dengan mengucap syukur kepada Tuhan dan mendoakan jemaat Tesalonika. Jemaat Tesalonika sangat diingat oleh Paulus Silwanus dan Timotius karena mereka mengerjakan pekerjaan iman dan ada tindakan usaha kasih yang harus dipraktekan oleh mereka. Bahkan mereka harus sungguh-sungguh bertekun dalam pengharapan kepada Yesus Kristus dihadapan Allah Bapa. Hal ini karena Allah dalam Yesus Kristus telah memilih mereka sebagai umat kepunyaan Allah. Paulus dan kawan-kawanya tidak saja “omong doang” dalam memberitakan firman tetapi berita Injil di dalam kepastian yang kokoh itulah yang diberitakan. Kepastian itu ditandai dengan kekuatan dan Roh Kudus yang telah menuntun dan mengerjakan. Paulus dan kawan-kawanya menyampaikan kabar selamat (ay 2-5).
Menariknya jemaat Tesalonika dengar-dengaran dengan apa
yang diberitakan oleh Paulus. Walaupun jemaat Tesalonika mengalami penganiayaan dan penindasan yang sangat berat tapi mereka tetap jadi penurut injil dan firman Tuhan. Dengan mereka menjadi panutan penurut firman, maka jemaat Tesalonika telah menjadi teladan bagi orangorang lain di Makedonia dan Akhaya. Kabar injil yang diterima oleh Jemaat Tesalonika telah menjadi kepastian kabar sukacita yang tidak saja diterima oleh orang makedonia dan Akhaya tetapi juga telah bergema dan tersiar cara hidup beriman orang Tesalonika kepada orang banyak dan disejumlah tempat-tempat tertentu (ay 6-8). Paulus dan kawan-kawan sangat peduli dengan pemberitaan Injil dan jemaat Tesalonika telah menceritakan kemajuan tentang Injil yang mereka terima. Mereka juga bersaksi yang dahulu mereka penyembah berhala tetapi ketika berita Injil mereka dengar ternyata berita injil itu memberikan kepastian iman mereka melayani Allah yang hidup dan yang benar. Allah yang hidup dan benar hanya ada dalam Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati sehingga mereka tidak lagi menerima murka Allah dan mereka telah menerima kepastian iman keselamatan.
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan.
Doa dan ucapan syukur kewajiban hidup orang percaya
(Kristen). Ada yang bahkan menyebut bahwa don dan ucapan syukur merupakan nafas hidup orang percaya. Ungkapan tersebut, maka seyogyanya, doa dan ucapan syukur harus menjadi perilaku hidup orang percaya. Maksudnya, apupun situasi hidup yang dihadapi oleh orang Kristen, entahkah dalam keadaan senang dan baikbaik saja, dalam kelimpatan atau dalam keadaan susah, sukar dan kelam sekalipun, berdoa dan harus terus dinampakkan. Kita tidak boleh berdoa hanya sekedar saja, kita harus rutin berdoa paling tidak maksimal 5 kali dalam sehari untuk berdoa. Namun kita tidak hanya berdoa tetapi ada tindakan nyata dalam hidup kita seperti rajin beribadah, rajin bekerja dan rajin belajar supaya iman kita semakin kokoh.
Kita sebagai umat pilihan Allah hendaknya menjadi teladan yang
baik (kelakuan atau perbuatan kita) terhadap sesama manusia. Berita Injil yang kita terima adalah sebuah kepastian yang kokoh”. Yesus sebagai pusat pemberitaan Injil maka Dialah yang hanya patut sembah. Dia Yesus yang telah bangkit memberikan semangat hidup bagi kita untuk bersaksi di tengah-tengah keluarga, jemaat dan masyarakat. Terpujilah nama Tuhan Yesus. Amin.