Anda di halaman 1dari 4

KHOTBAH MINGGU 24 SD 30 APRIL 2022

TEMA : “Berita Injil Adalah Sebuah Kepastian Yang Kokoh”

1 Tesalonika 1:1-10

Saudara-saudara yang diberkati Tuhan,

Kita bersyukur kepada Tuhan Allah yang telah mengaruniakan


Yesus Kristus sebagai jalan keselamatan bagi kita. Keselamatan ini
nampak jelas lewat peristiwa agung yaitu kebangkitan Yesus.
Peristiwa ini kita rayakan dalam bentuk Paskah dengan berbagai-
bagai kegiatan termasuk di kolom dan jemaat yang
mengekspresikan iman kita dengan membuat Taman Paskah. Hal ini
mengingatkan kita bahwa berita Injil melalui Paskah adalah sebuah
kepastian yang kokoh. Kepastian ini membuat orang percaya tidak
perlu goyah, terombang-ambing, bimbang dan ragu, putus asa atau
kecewa sekalipun menghadapi pergumulan hidup.

Saudara-saudara yang diberkati Yuhan

Surat Paulus kepada jemaat Tesalonika menceritakan tentang


Paulus yang adalah seorang rasul berasal dari Tarsus. Paulus adalah
seorang Farisi yang sangat memahami hukum Taurat (Filipi 3:5, 6)
karena bagi orang Farisi, cara terbaik untuk mengenal Allah dan
melayani-Nya adalah dengan belajar hukum Taurat sebaik mungkin.
Paulus mengirim Timotius untuk membantu jemaat Tesalonika dalam
menghadapi persoalan-persoalan hidup, supaya iman mereka tidak
goyah.

Ciri khas surat Paulus biasanya diawali dengan salam untuk


memperkenalkan dirinya secara pribadi atau pun teman sekerjanya.
Salam juga mengundang jemaat untuk menyapa jemaat dengan
penuh kehangatan sebagai bentuk kedatangan kasih karunia Allah
karena telah hidup beriman kepada Allah dalam Yesus Kristus,
sehinga ketika salam damai sejahtera sampai dan diterima oleh, maka
kasih Allah diam dan menyambut mereka. Khusus bacaan 1
Tesalonika 1:1-10 memberi penjelasan bahwa tiga penginjil yaitu
Paulus, Silwanus dan Timotius yang sama-sama peduli terhadap
orang percaya di Tesalonika. Mereka memberi salam berkat kepada
mereka.” di dalam Allah Bapa dan di dalam Yesus Kristus. Kasih
karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.” Ayat selanjutnya
Paulus dan kawan-kawan dalam pelayanan mereka memulai dengan
mengucap syukur kepada Tuhan dan mendoakan jemaat Tesalonika.
Jemaat Tesalonika sangat diingat oleh Paulus Silwanus dan Timotius
karena mereka mengerjakan pekerjaan iman dan ada tindakan usaha
kasih yang harus dipraktekan oleh mereka. Bahkan mereka harus
sungguh-sungguh bertekun dalam pengharapan kepada Yesus
Kristus dihadapan Allah Bapa. Hal ini karena Allah dalam Yesus
Kristus telah memilih mereka sebagai umat kepunyaan Allah. Paulus
dan kawan-kawanya tidak saja “omong doang” dalam memberitakan
firman tetapi berita Injil di dalam kepastian yang kokoh itulah yang
diberitakan. Kepastian itu ditandai dengan kekuatan dan Roh Kudus
yang telah menuntun dan mengerjakan. Paulus dan kawan-kawanya
menyampaikan kabar selamat (ay 2-5).

Menariknya jemaat Tesalonika dengar-dengaran dengan apa


yang diberitakan oleh Paulus. Walaupun jemaat Tesalonika
mengalami penganiayaan dan penindasan yang sangat berat tapi
mereka tetap jadi penurut injil dan firman Tuhan. Dengan mereka
menjadi panutan penurut firman, maka jemaat Tesalonika telah
menjadi teladan bagi orangorang lain di Makedonia dan Akhaya.
Kabar injil yang diterima oleh Jemaat Tesalonika telah menjadi
kepastian kabar sukacita yang tidak saja diterima oleh orang
makedonia dan Akhaya tetapi juga telah bergema dan tersiar cara
hidup beriman orang Tesalonika kepada orang banyak dan
disejumlah tempat-tempat tertentu (ay 6-8). Paulus dan kawan-kawan
sangat peduli dengan pemberitaan Injil dan jemaat Tesalonika telah
menceritakan kemajuan tentang Injil yang mereka terima. Mereka juga
bersaksi yang dahulu mereka penyembah berhala tetapi ketika berita
Injil mereka dengar ternyata berita injil itu memberikan kepastian
iman mereka melayani Allah yang hidup dan yang benar. Allah yang
hidup dan benar hanya ada dalam Yesus Kristus yang telah bangkit
dari antara orang mati sehingga mereka tidak lagi menerima murka
Allah dan mereka telah menerima kepastian iman keselamatan.

Saudara-saudara yang diberkati Tuhan.

Doa dan ucapan syukur kewajiban hidup orang percaya


(Kristen). Ada yang bahkan menyebut bahwa don dan ucapan syukur
merupakan nafas hidup orang percaya. Ungkapan tersebut, maka
seyogyanya, doa dan ucapan syukur harus menjadi perilaku hidup
orang percaya. Maksudnya, apupun situasi hidup yang dihadapi oleh
orang Kristen, entahkah dalam keadaan senang dan baikbaik saja,
dalam kelimpatan atau dalam keadaan susah, sukar dan kelam
sekalipun, berdoa dan harus terus dinampakkan. Kita tidak boleh
berdoa hanya sekedar saja, kita harus rutin berdoa paling tidak
maksimal 5 kali dalam sehari untuk berdoa. Namun kita tidak hanya
berdoa tetapi ada tindakan nyata dalam hidup kita seperti rajin
beribadah, rajin bekerja dan rajin belajar supaya iman kita semakin
kokoh.

Kita sebagai umat pilihan Allah hendaknya menjadi teladan yang


baik (kelakuan atau perbuatan kita) terhadap sesama manusia. Berita
Injil yang kita terima adalah sebuah kepastian yang kokoh”. Yesus
sebagai pusat pemberitaan Injil maka Dialah yang hanya patut
sembah. Dia Yesus yang telah bangkit memberikan semangat hidup
bagi kita untuk bersaksi di tengah-tengah keluarga, jemaat dan
masyarakat. Terpujilah nama Tuhan Yesus. Amin.

Sumber Bacaan.

-Alkitab edisi studi.

-MTPJ dan RHK disadur dalam bahasa Khotbah.

-Tafsiran Kitab 1 dan 2 Tesalonika.


Selamat melayani:

Salam dari Saya Pdt DR.Djoli Sondakh.M.TH.M.PdK.

Anda mungkin juga menyukai