Anda di halaman 1dari 2

Pemicu Kasus Umum

Rumah Sakit Sehat Selalu


Rumah Sakit Sehat Selalu merupakan rumah sakit tipe B yang terkenal di daerahnya. Berada
di pusat Kabupaten Sewu, rumah sakit ini menangani berbagai pelayanan kesehatan. Sekitar
seminggu ini aktivitas pelayanan rumah sakit meningkat, kunjungan pasien rawat jalan dan
rawat inap meningkat drastis. Hal ini disebabkan masyarakat banyak terkena penyakit diare
dan demam berdarah. Selain itu, frekuensi kecelakaan meningkat.
Pada suatu hari, Rumah Sakit disibukkan dengan pasien yang baru datang ke UGD. Dia
adalah Bupati Sewu yang mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpangi Pak Bupati
mengalami pecah ban, menabrak sebuah becak dan akhirnya menabrak pohon. Pak Bupati
mengalami luka memar pada bagian kepala dan trauma ringan. Beliau langsung mendapat
perawatan di bagian UGD. Korban lain dari kecelakaan tersebut yaitu tukang becak datang
dalam kondisi tidak sadarkan diri. Ia mengalami patah kaki dan luka parah di bagian kepala.
Tukang becak tidak segera ditangani karena masih menunggu proses administrasi selesai.
Pasien lainnya, Supir Bupati mengalami luka parah dibagian muka karena adanya trauma di
tulang rahang. Supir tersebut dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadar. Tindakan
operasi diperlukan untuk mengatasi kondisi tersebut. Namun, operasi tersebut perlu dilakukan
oleh dokter gigi spesialis bedah mulut sehingga dokter jaga UGD tidak melakukan operasi
tersebut. Dia memilih untuk menunggu dokter spesialis datang. Operasi baru dilakukan
setelah dokter spesialis datang ke rumah sakit. Seluruh korban pada akhirnya dapat
diselamatkan.
Seluruh korban kecelakaan menjalani rawat inap di Rumah Sakit. Perawat Mawar yang
menangani ketiga pasien tersebut menanggulangi pasien tanpa membeda-bedakan latar
belakang pasien tersebut. Ia memenuhi seluruh kebutuhan pasien dan bekerja sesuai dengan
standar operasional prosedur rumah sakit. Perawat Mawar juga terkadang bekerja lebih dari
jam kerjanya dalam melakukan perawatan pasien. Perawat Mawar juga aktif dalam organisasi
profesi dan sering menghadiri seminar keprofesian. Hal ini dilakukan Perawat Mawar untuk
dapat mengembangkan ilmunya.
Perawat Mawar termasuk perawat dengan kinerja paling baik. Ia sering membimbing perawat
yang baru dalam melaksanakan tugasnya. Ia sering mengerjakan hal yang semestinya menjadi
menjadi tugas perawat lain. Terkadang Ia menutupi kesalahan atau kelalaian perawat lain agar
rekannya tersebut tidak terkena sanksi dari rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk menjaga
hubungan baik dengan rekan sejawat perawat.
Selama di rawat di rumah sakit, dokter menemukan kondisi patologis lain pada Pak Bupati.
Setelah dilakukan pemeriksaan, Pak Bupati mengalami kerusakan ginjal (End Stage Renal
Disease) dokter menyampaikan informasi tersebut kepada Bupati. Pak Bupati meminta
dokter untuk merahasiakan kondisi penyakitnya kepada keluarga atau kepada pihak lain. Ini
juga berkaitan dengan rencana Bupati untuk mencalonkan kembali menjadi Bupati pada

Pilkada 3 bulan mendatang yang harus lulus tes kesehatan. Dokter memutuskan untuk tidak
memberitahu keluarga mengenai kondisi Pak Bupati. Akhirnya, Pak Bupati dapat pulang dari
rumah sakit setelah dirawat selama 3 hari.
Setelah selama 1 minggu dirawat akhirnya kondisi tukang becak mulai membaik, biaya
rumah sakit dapat dibayar dari uang santunan Pemerintah Daerah Sewu namun kini uang
tersebut sudah habis. Keluarga meminta pasien untuk dapat pulang, dokter awalnya melarang
karena masih perlu untuk pemantauan kondisi. Namun, karena keluarga beralasan sudah tidak
dapat membayar biaya pengobatan rumah sakit akhirnya dokter mengizinkan pasien tersebut
pulang. Walaupun begitu, dokter tetap menyarankan agar pasien tukang becak memeriksakan
kondisinya secara rutin ke rumah sakit.
Ketika telah sadar Pak Supir merasa kaget dan marah mengenai apa yang menimpanya. Dia
mengamati beberapa giginya dicabut ketika menerima tindakan operasi. Dia tidak terima atas
tindakan ini dan menanyakan kepada dokter, mengapa operasi dilakukan tanpa izin darinya
atau dari keluarganya ? Dokter menjelaskan alasan tindakan tersebut dilakukan. Namun,
pasien tetap tidak terima dan ingin memperkarakan ganti rugi kepada rumah sakit. Pasien
akhirnya dapat pulang dari rumah sakit setelah dirawat selama 5 hari.
Selama 1 bulan ketiga korban kecelakaan tersebut masih berobat jalan ke Rumah Sakit Sehat
Selalu. Kesibukan rumah sakit meningkat karena menyebarnya penyakit seperti diare dan
TBC. Tak jarang rumah sakit harus memberlakukan lembur untuk tenaga kesehatan tertentu.
Hal ini dapat meningkatkan risiko kesalahan yang dilakukan tenaga kesehatan ketika
melakukan praktik karena kelelahan.
Kesibukan perawatan di Rumah Sakit berdampak juga pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit
(IFRS). Karena banyaknya pasien, pelayanan informasi obat dilakukan secara secukupnya.
Banyak pasien yang tidak diberi informasi yang cukup mengenai pemakaian obat. Terkadang
kesibukan sering menjadi alasan bagi yang bekerja di IFRS melakukan pekerjaan tidak sesuai
SOP, contohnya ketika terdapat obat yang tidak tersedia, asisten apoteker langsung mengganti
obat tersebut dengan merk lain (zat aktif sama) tanpa menginformasikannya pada dokter
penulis resep atau pasien, dia berpendapat bahwa tidak akan masalah karena harga tidak beda
jauh.
Ramainya penebus resep di IFRS memaksa Apoteker bekerja lebih cepat namun hal ini tentu
akan mengurangi ketelitian dalam memeriksa obat yang akan diberikan. Apoteker Andi salah
memberikan obat kepada Supir Bupati. Kesalahan terjadi karena terdapat 2 pasien dengan
nama depan yang sama. Apoteker Andi langsung menghubungi Supir beruntung obat tersebut
belum dikonsumsi, apoteker meminta maaf dan menjelaskan hal yang sebenarnya ke supir
tersebut. Begitulah keseharian yang terjadi di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai