Anda di halaman 1dari 7

Apa saja macam-macam pengukuran pada epidemiologi oral dan cara penghitungannya

(prevalensi, insiden, incident assume, indeks derajat kesehatan gigi mulut termasuk karies perio
dll)

(Bonita)
Pengukuran frekuensi penyakit  didasarkan pada konsep prevalensi dan insidens

Populasi berisiko
Faktor penting dalam menghitung pengukuran frekuensi penyakit adalah tepatnya perkiraan
banyaknya orang yang menjadi subjek di dalam studi. Idealnya, banyaknya ini hanya meliputi
orang yang berpotensi rentan terhadap penyakit yang ingin diteliti. Orang yang rentan terhadap
penyakit disebut populasi berisiko, yang juga bisa didefinisikan dengan faktor demografik,
geografik, atau lingkungan.

Insiden dan Prevalensi


- Insiden penyakit  tingkat kejadian (rate of occurance) munculnya kasus baru dalam
periode waktu tertentu dalam populasi yang spesifik. Seperti video.
- Prevalensi penyakit  frekuensi dari kasus yang sudah ada dalam populasi tertentu
dalam satu waktu tertentu. Seperti snapshot.

Dua ini merupakan cara yang berbeda secara fundamental dalam mengukur suatu kejadian, dan
relasi keduanya bervariasi bergantung penyakitnya. Mungkin terjadi insiden rendah dan
prevalensi tinggi pada diabetes, atau insiden tinggi dan prevalensi rendah pada flu biasa. Flu
terjadi lebih sering dari diabetes, namun flu berlangsung pada periode yang singkat sedangkan
diabetes seumur hidup.

* Numerator (pembilang) = banyaknya individu yang mengalami kejadian


Denominator (penyebut) = banyaknya populasi berisiko

Istilah “attack rate” lebih sering digunakan daripada “insiden” pada disease outbreak pada
populasi sempit tertentu pada periode waktu yang pendek. Attack rate dapat dihitung sebagai
banyaknya orang yang terkena (affected) dibagi banyaknya yang terekspos (exposed). Misal:
pada outbreak penyakit yang berasal dari makanan, attack rate dapat dihitung untuk setiap jenis
makanan yang dimakan, dan rate ini dibandingkan untuk mengidentifikasi sumber infeksi.

Data pada prevalensi dan insiden menjadi lebih berguna jika dikonversikan ke tingkatan/rates.
Rate dihitung dengan membagi banyaknya kasus terhadap banyaknya orang yang sesuai pada
populasi yang berisiko dan dinyatakan sebagai kasus per 10n orang.

Prevalensi (P)
Dihitung dengan rumus:
banyaknya orang yang terkena penyakit pada waktu yang spesifik
P= × 10n
banyaknya orang di populasi yang berisiko pada waktu yang spesifik

Prevalensi sering digambarkan dengan kasus per 100 (persentase), atau per 1000 populasi. Pada
kasus ini, P harus dikalikan dengan faktor yang tepat: 10n. Jika data diperoleh untuk satu waktu
tertentu (one point of time), P merupakan “point prevalence rate”. Terkadang lebih nyaman
menggunakan “period prevalence rate”, yang dihitung sebagai total banyaknya kasus pada
waktu kapanpun selama periode spesifik, dibagi dengan populasi yang berisiko sedang selama
periodenya. Demikian pula, “lifetime prevalence” merupakan total banyaknya orang yang
diketahui pernah memiliki penyakit untuk setidaknya sebagian hidupnya. Diluar umur,
beberapa faktor menentukan prevalensi, khususnya:
- Keparahan penyakit (jika banyak orang yang terjangkit penyakit mati dalam waktu
singkat, prevalensinya jadi berkurang)
- Durasi penyakit (jika penyakit berlangsungnya singkat, prevalensinya lebih rendah dari
jika berlangsung lama)
- Banyaknya kasus baru (jika banyak orang mengembangkan suatu penyakit (develop a
disease), maka prevalensinya lebih tinggi daripada jika hanya sedikit orang)
Karena prevalensi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang tidak berkaitan dengan penyebab
penyakit, studi prevalensi tidak biasanya menyediakan bukti kuat “sebab-akibat”. Namun
pengukuran prevalensi berguna dalam menilai kebutuhan tindakan preventif, healthcare dan
perencanaan pelayanan kesehatan. Prevalensi merupakan pengukuran yang berguna untuk
kejadian dengan kondisi dimana onset penyakit mungkin bertahap, seperti maturity-onset
diabetes atau rheumatoid arthritis.

Insiden (I)
Insiden merujuk kepada tingkat dimana new events terjadi di suatu populasi. Insiden
memperhitungkan variabel periode waktu selama individu bebas penyakit hingga berisiko
mengembangkan penyakit.
Penghitungan dilakukan menggunakan rumus:
banyaknya 𝑛𝑒𝑤 𝑒𝑣𝑒𝑛𝑡𝑠 dalam periode spesifik yang ditentukan
I=
banyaknya orang di populasi yang berisiko mengalami 𝑒𝑣𝑒𝑛𝑡 tsb selama periode
× 10n
Insiden kumulatif
Insiden kumulatif adalah pengukuran yang lebih simple dari kejadian penyakit atau status
kesehatan. Tidak seperti insiden, insiden kumulatif mengukur penyebut hanya pada permulaan
sebuah studi. Rumusnya sebagai berikut:
insiden kumulatif
banyaknya orang yang mendapat penyakit dalam periode spesifik yang ditentukan
= × 10n
banyaknya orang yang bebas penyakit di 𝐩𝐨𝐩𝐮𝐥𝐚𝐬𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐬𝐢𝐤𝐨 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐮𝐥𝐚𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞
insiden kumulatif sering ditampilkan sebagai kasus per 1000 populasi. Secara statistik, insiden
kumulatif adalah probabilitas orang-orang dalam suatu populasi terkena penyakit dalam suatu
periode spesifik.
Periodenya bisa berapa lamapun namun biasanya beberapa tahun, atau bahkan seluruh lifetime.
Tingkat insiden kumulatif serupa dengan konsep “risiko kematian” yang digunakan dalam
actuarial and life-table calculations. Tingkat insiden kumulatif ini simpel sehingga berguna
ketika mengomunikasikan informasi kesehatan pada masyarakat umum.

Case fatality
Case fatality adalah pengukuran keparahan penyakit dan didefinisikan sebagai proporsi kasus
dengan penyakit spesifik atau kondisi dimana mati dalam waktu tertentu. Biasanya dinyatakan
sebagai persentase.
CARI CONTOH KASUS!

(Jill mason)
Mortalitas dan Morbiditas  ICD 10 (untuk klasifikasi penyakit dan health problems lain yang
dicatat dalam banyak bentuk, termasuk sertifikat kematian dan hospitaal charts)
Laju penyakit disebut morbidity rates, dan laju kematian disebut mortality rates.

Mortalitas  kematian
Diukur juga menggunakan proporsi, yaitu jumlah kematian pada suatu populasi dibagi
besarnnya populasi tsb, per dikali satuan.

Death rates/Crude mortality rate


Tingkat kematian untuk semua kematian atau penyebab spesifik dari kematian dihitung dengan
cara:
banyaknya kematian selama periode tertentu
Crude mortality rate = × 10n
banyaknya orang yang memiliki risiko sekarat selama periode tsb
Kerugian crude mortality rate adalah tidak memperhitungkan fakta bahwa kemungkinan
sekarat bervariasi bergantung umur, jenis kelamin, ras, kelas sosioekonomi, dan faktor lainnya.
Tidak cocok dipakai untuk membandingkan perbedaan periode waktu atau area geografis.

Infant mortality
Infant mortality rate biasa digunakan sebagai indikator tingkat kesehatan pada komunitas 
menggambarkan sosioekonomi dan health care intervention. Rate ini mengukur tingkat
kematian anak selama 1 tahun kehidupan, penyebutnya adalah jumlah kelahiran hidup di tahun
yang sama. Dihitung dengan rumus:
Child mortality rate
Tingkat kematian anak berdasarkan kematian anak umur 1-4 tahun, dan sering digunakan
sebagai indikator kesehatan dasar. Cedera, malnutrisi, dan penyakit infeksius merupakan
penyebab kematian yang umum pada usia ini.

Maternal mortality rate


Merujuk kepada risiko ibu sekarat akibat melahirkan atau komplikasi kehamilan.

Angka kematian orang dewasa


Didefinisikan sebagai probabilitas sekarat antara umur 15 hingga 60 tahun per 1000 populasi.
Merupakan cara menganalisis kesenjangan kesehatan antara negara-negara pada usia produktif.

Angka harapan hidup


Didefinisikan sebagai rata-rata jumlah tahun seorang individu diharapkan hidup jika mortality
rate berlanjut. Merupakan cara lain mengukur status kesehatan sebuah populasi.

Morbiditas  sakit
Morbiditas adalah kondisi seseorang dikatakan sakit apabila terdapat keluhan kesehatan yang
dirasakan mengganggu aktivitas sehari-hari seperti tidak dapat bekerja, mengurus rumah
tangga, dan kegiatan normal yang lain.
Berguna dalam menjelaskan alasan tren tertentu dalam mortalitas  perubahan mortalitas bisa
disebabkan perubahan morbiditas. Sumber data morbiditas:
- Data rumah sakit
- Konsultasi pelayanan kesehatan primer
- Pelayanan spesialis (seperti perawatan cedera)
- Register of disease events (seperti cancer dan kelainan kongenital)

Rasio
Rasio merupakan pecahan yang pembilang dan penyebutnya berbeda satu sama lain.
Contohnya: relative risk atau odds ratio
- Odds ratio digunakan untuk studi case-control dalam melihat hubungan antara paparan
dan suatu penyakit.
- Rumus:

- Contoh:

Index  mengukur keparahan penyakit, ketimbang hanya prevalensi atau insiden. Contoh:
DMFT, DMFS, Plaque Index, dll.

Anda mungkin juga menyukai