Anda di halaman 1dari 2

BAHAN KHOTBAH KEMATIAN DAN PENGHIBURAN

Judul : HIDUP SEPERTI UAP


Bahan Khotbah : Yak 4: 13-14
13
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana
kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",
14
sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti
uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

Kematian merupakan sebuah realita yang harus kita terima. Tidak dapat diprotes dan dipertanyakan. Kita
lahir, kita hidup, lantas kita mati. Semua itu adalah sebuah siklus kehidupan yang diterima oleh semua
manusia. Ada saat untuk lahir, dan ada saat untuk mati. Dalam Pemahaman Iman Kristen, kita
mempercayai bahwa ada satu sosok di atas manusia yaitu Tuhan Allah kita yang mengatur kehidupan
manusia. Kapan manusia itu akan lahir. Juga kapan manusia itu akan mati. Kita hanya perlu bersiap untuk
kapan pun waktu itu datang.

Kesedihan yang muncul juga patut dimaklumi. Seorang yang selalu hadir di dalam hidup kita tiba-tiba
meninggalkan kita selamanya. Dalam beberapa kondisi bahkan muncul trauma akibat kita tidak dapat
dengan cepat menerima kenyataan kalua orang yang kita kasihi Tuhan Panggil. Tuhan tidak adil sekali…
dia masih muda, dia sangat disayangi oleh keluarganya, kenapa dia meninggal begitu cepat?

Kesedihan sekali lagi adalah sesuatu yang manusiawi. Salah rasanya jika kita berkata kepada orang atau
keluarga yang ditinggalkan untuk tidak bersedih atau jangan menangis. Dalam suasana duka ini, Kita
mengenang kembali kenangan bersama dia, atau kebaikan-kebaikan yang dia lakukan. Kita juga dapat
mengenang keberanian dan integritasnya. Hal-hal ini tentunya akan memberikan kekuatan kepada orang
yang ditinggalkan. Memang ia sudah meninggal, namun kita bangga dan bahagia melihat ada banyak
orang yang mengasihinya. Ada banyak orang yang mengenang masa-masa kehadirannya.
Firman Tuhan Di saat ini memberikan Kekuaatan dan penghiburan bagi Keluarga Mambraku yang
berdukacita, dimana Firman Tuhan ini mengingatkan kepada kita bahwa :

I. Hidup itu singkat


a. Hidup sungguh-sunguh singkat, Pemazmur mengatakan, “ Ajarlah kami menghitung hari-hari
kami sedemikin, hingga kami berolah hati yang bijaksana.” ( Mazmur 90:10 ).
b. Allah kita adalah kekal, perhitungan waktu bagi Allah berbeda dengan manusia

II. Hidup dapat berakhir kapan saja


a. Sangat sedikit yang dapat yang dapat kita lakukan.
b. Umumnya peristiwa kematian membuat hidup terasa singkat, kita bersedih dan bertanya, “
Mengapa ?”
c. Kita tidak akan sepenuhnya mengerti, tidak ada orang yang dapat menjawab dengan
memuaskan sepenunya. Ingat bahwa “ Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia .” ( Roma 8:28 )

III. Lakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan.


a. Amsal 27:1 “ Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan
terjadi hari itu. ”
b. Jadia hari-hari hidup Anda berbeda dengan melakukan apa yang dapat Anda lakukan; menolong
orang lain; melayani Allah; mempersiapkan jiwa kita untuk kekekalan.
c. Hal yang terpenting yaitu jangan sampai peristiwa kematian membuat Iman kita tidak
bertumbuh karena seringkali kita percaya bahwa Roh orang mati itu selalu ada disekitar
kita (Ayub 7:9&10) 9 Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang, demikian juga
orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali. 10 Ia tidak lagi
kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi oleh tempat tinggalnya.

Kematian memang menyedihkan dan menyakitkan. Sepi hati ini ketika mengingat bahwa dia
Anak/Saudara Terkasih Alm. sudah tidak ada lagi. Namun, segala sesuatu selalu ada hikmahnya. Tuhan
bukanlah sosok yang kejam yang membiarkan Dukacita terus menjadi bagian kita sebab JanjiNya kepada
semua orang Percaya “Berbahagialah setiap Orang yang Berdukacicta karena mereka akan dihibur”
(Matius 5 : 4). Oleh karena itu, Ijinkanlah Tuhan Yesus didalam waktu dan KasihNya kepada keluarga
yang berduka untuk perlahan memulihkan dan menyembuhkan dukacita itu. Memang masih ada
bekasnya, namun rasa Duka dan sedih itu perlahan-lahan akan hilang. Ingat bahwa janji Tuhan kepada
kita dalam Mazmur 23 : 4 4 “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
Keluarga yang berduka dalam iman kepada Allah hendaknya bersyukur saat ini, sebab kita tahu persis
bahwa Anak/Saudara Terkasih Alm. kini telah dipulihkan dalam kuasa Tuhan Allah. Dan lebih dari itu kita
bersyukur, saat tahu bahwa Tuhan selalu punya cara untuk menghibur hati Keluarga yang berdukacita dan
kita sekalian.

Akhinya ingatlah bahwa dalam dunia in ada dua hal yang tidak bisa dihindari yaitu; Kematian dan
Penghakimaan (Ibrani 9:27) Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan
sesudah itu dihakimi. Oleh sebab itu selagi ada kesempatan marilah kita hidup dengan bijaksana, untuk
mempersiapkan diri menghadapi hari penghakiman itu.

Anda mungkin juga menyukai