Kematian merupakan sebuah realita yang harus kita terima. Tidak dapat diprotes dan dipertanyakan. Kita
lahir, kita hidup, lantas kita mati. Semua itu adalah sebuah siklus kehidupan yang diterima oleh semua
manusia. Ada saat untuk lahir, dan ada saat untuk mati. Dalam Pemahaman Iman Kristen, kita
mempercayai bahwa ada satu sosok di atas manusia yaitu Tuhan Allah kita yang mengatur kehidupan
manusia. Kapan manusia itu akan lahir. Juga kapan manusia itu akan mati. Kita hanya perlu bersiap untuk
kapan pun waktu itu datang.
Kesedihan yang muncul juga patut dimaklumi. Seorang yang selalu hadir di dalam hidup kita tiba-tiba
meninggalkan kita selamanya. Dalam beberapa kondisi bahkan muncul trauma akibat kita tidak dapat
dengan cepat menerima kenyataan kalua orang yang kita kasihi Tuhan Panggil. Tuhan tidak adil sekali…
dia masih muda, dia sangat disayangi oleh keluarganya, kenapa dia meninggal begitu cepat?
Kesedihan sekali lagi adalah sesuatu yang manusiawi. Salah rasanya jika kita berkata kepada orang atau
keluarga yang ditinggalkan untuk tidak bersedih atau jangan menangis. Dalam suasana duka ini, Kita
mengenang kembali kenangan bersama dia, atau kebaikan-kebaikan yang dia lakukan. Kita juga dapat
mengenang keberanian dan integritasnya. Hal-hal ini tentunya akan memberikan kekuatan kepada orang
yang ditinggalkan. Memang ia sudah meninggal, namun kita bangga dan bahagia melihat ada banyak
orang yang mengasihinya. Ada banyak orang yang mengenang masa-masa kehadirannya.
Firman Tuhan Di saat ini memberikan Kekuaatan dan penghiburan bagi Keluarga Mambraku yang
berdukacita, dimana Firman Tuhan ini mengingatkan kepada kita bahwa :
Kematian memang menyedihkan dan menyakitkan. Sepi hati ini ketika mengingat bahwa dia
Anak/Saudara Terkasih Alm. sudah tidak ada lagi. Namun, segala sesuatu selalu ada hikmahnya. Tuhan
bukanlah sosok yang kejam yang membiarkan Dukacita terus menjadi bagian kita sebab JanjiNya kepada
semua orang Percaya “Berbahagialah setiap Orang yang Berdukacicta karena mereka akan dihibur”
(Matius 5 : 4). Oleh karena itu, Ijinkanlah Tuhan Yesus didalam waktu dan KasihNya kepada keluarga
yang berduka untuk perlahan memulihkan dan menyembuhkan dukacita itu. Memang masih ada
bekasnya, namun rasa Duka dan sedih itu perlahan-lahan akan hilang. Ingat bahwa janji Tuhan kepada
kita dalam Mazmur 23 : 4 4 “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
Keluarga yang berduka dalam iman kepada Allah hendaknya bersyukur saat ini, sebab kita tahu persis
bahwa Anak/Saudara Terkasih Alm. kini telah dipulihkan dalam kuasa Tuhan Allah. Dan lebih dari itu kita
bersyukur, saat tahu bahwa Tuhan selalu punya cara untuk menghibur hati Keluarga yang berdukacita dan
kita sekalian.
Akhinya ingatlah bahwa dalam dunia in ada dua hal yang tidak bisa dihindari yaitu; Kematian dan
Penghakimaan (Ibrani 9:27) Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan
sesudah itu dihakimi. Oleh sebab itu selagi ada kesempatan marilah kita hidup dengan bijaksana, untuk
mempersiapkan diri menghadapi hari penghakiman itu.