Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cindi Puspita Sari

NIM : 190412630141

Sumber berita : https://www.kompas.tv/article/83792/new-normal-di-bidang-pendidikan-begini-


penjelasannya

Persiapan New Normal di Bidang Pendidikan

Pandemi Covid-19 sangat merubah tatanan masyarakat dunia, hampir semua negara
menghimbau masyarakatnya untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak ada
kepentingan yang mendesak. Cara baru untuk tetap survive di tengah pandemi Covid-19 adalah
dengan penerapan New Normal. New normal dikatakan sebagai cara hidup baru di tengah
pandemi Covid-19 yang angka kesembuhannya makin meningkat. Dengan harapan masyarakat
dapat mengikuti aturan tersebut dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. New Normal
adalah kebijakan membuka kembali aktivitas atau kegiatan publik secara terbatas dengan tetap
menjalankan protokol kesehatan. New normal merupakan upaya menyelamatkan hidup warga
dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya fungsinya (Sitorus, 2020).

Di Indonesia, pandemi Covid-19 memang memberikan dampak yang terlihat nyata dalam
berbagai bidang khususnya di bidang pendidikan. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia
mengalami perubahan yang terlihat nyata. Untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19 dan
kegiatan pendidikan dapat berjalan seperti biasanya maka pemerintah melakukan beberapa upaya
yaitu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan sistem online atau sistem
dalam jaringan (daring). Sistem pembelajaran tersebut dilakukan tanpa tatap muka secara
langsung, melainkan dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan sistem
pembelajaran jarak jauh, peserta didik tidak diharuskan atau diwajibkan untuk datang ke sekolah
maupun kampus untuk melaksanakan pembelajaran. Banyak sarana yang pada akhirnya
diterapkan oleh tenaga pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara jarak
jauh. Sarana pembelajaran tersebut di antaranya aplikasi google meet, aplikasi zoom, google
classroom, dan media sosial whatsapp.

Kebijakan New Normal di dalam bidang pendidikan masih belum dapat dilakukan.
Menurut Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy
panduan new normal didalam bidang pendidikan masih dibahas oleh kementerian terkait.
Sedangkan Presiden Joko Widodo meminta untuk tidak buru-buru menentukan panduan new
normal yang akan diterapkan kepada pelajar. Karena akan menjadi resiko yang besar jika salah
dalam pengelolaannya, namun diperlukan kajian dan diskusi agar penerapan new normal berjalan
dengan baik di bidang pendidikan. Menuju pendidikan di era New Normal ini masing-masing
sekolah harus mulai berbenah diri menyiapkan diri dalam penyelenggaraan pendidikan di Era
New Normal. Di Solo Jawa Tengah sejumlah sekolah menengah pertama telah menyiapkan
tatanan new normal yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru nanti. Seperti SMP Negeri 4
Solo sudah menyusun bangku dan meja yang berjarak, tempat cuci tangan dan alat pemeriksaan
suhu tubuh, yang nantinya setiap kelas akan diisi maksimal 25 siswa. Sementara di Kediri, Jawa
Timur, sekolah menengah pertama telah menyiapkan skenario tatanan normal baru. Rencananya
setiap siswa akan masuk seminggu penuh pada pekan pertama dan belajar di rumah pada pekan
kedua dan setiap kelas maksimal diisi oleh 15 siswa. Selama proses pembelajaran juga akan
diterapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan selalu mencuci tangan.

Pembelajaran bagi siswa di era New Normal tentu membutuhkan adaptasi yang baru dan
guru harus mempunyai sikap kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan waktu tatap muka yang
singkat supaya benar-benar efektif dan efisien dalam kegiatan pembelajaran. Untuk itu perlu
dipilah-pilah sub bab-sub bab mana yang harus disampaikan dengan tatap muka dan mana yang
tidak. Sedangkan penugasan dan tanya jawab dapat dilakukan secara virtual dengan melalui E-
Learning sekolah, Google Classroom atau lewat whatsapp. Pembelajaran di Era New Normal
dalam pelaksanaannya juga membutuhkan komunikasi dan kerjasama antara pihak sekolah
dengan orangtua siswa sehingga terdapat pengertian dan pemahaman serta pendampingan kepada
siswa dari orang tua. Jangan sampai ada kesalah pahaman dari orang tua siswa terkait dengan
melonjaknya dana untuk kebutuhan pembelajaran virtual ini.

Sebelum diberlakukan new normal pada bidang pendidikan di Indonesia, masyarakat bisa
melihat negara tetangga yang sudah menerapkan new normal, misalnya di negara Singapura,
Australia, Jerman, Korea selatan dan Vietnam, di negara tersebut siswa atau mahasiswa datang
ke sekolah atau kampus hanya dalam waktu seminggu sekali sesuai dengan jadwal rotasi
pembelajaran daring dan secara langsung, selain itu mereka datang ke sekolah hanya untuk
melaksanakan ujian akhir. Setiap individu yang akan memasuki kelas harus menggunakan
masker, mencuci tangan terlebih dahulu, dan mengatur jarak dalam berinteraksi lebih dari satu
meter. Kegiatan penunjang lain seperti ekstrakulikuler, wisuda, dan kegiatan lainnya ditiadakan,
kecuali jika ada hal yang mendesak, maka dilakukan dengan cara diwakilkan dari beberapa
peserta didik saja yang diharuskan hadir.

Peserta didik di Indonesia mau tidak mau harus beradaptasi dalam menghadapi new
normal. Mereka harus mempersiapkan fisik dan mental dalam menghadapi masa pandemi ini.
Peserta didik bisa belajar dari protokol kesehatan berbagai negara yang diperkirakan sesuai untuk
diimplementasikan seperti mencuci tangan dan terbiasa memakai masker saat di sekolah atau di
kampus. Area sekolah atau kampus wajib disiplin dalam melakukan protokol kesehatan. Selain
kebersihan, pemeriksaan kesehatan juga perlu diperhatikan untuk setiap peserta didik. Selain itu
sterilisasi area juga wajib dilakukan dengan penyemprotan disinfektan secara rutin.

Perlu digarisbawahi dalam penerapan new normal pada bidang pendidikan. Pengaturan
jarak antar pelajar yaitu lebih dari satu meter atau diterapkannya physical distancing baik pada
saat antre maupun pada saat kegiatan pembelajaran di dalam ruangan. Pemeriksaan kesehatan
kepada setiap pelajar yang akan masuk ke dalam lingkungan sekolah atau kampus. Apabila ada
yang demam, batuk, flu, sakit kepala, dan lain-lain. Maka dilarang mengikuti aktifitas
pembelajaran secara langsung, dilakukan penjadwalan ketat untuk menghindari sekolah atau
kampus terlalu ramai dengan mengatur supaya waktu bertatap muka secara langsung dilakukan
dengan seminimal mungkin.

Masyarakat belum tahu, apakah keputusan pemerintah untuk menerapkan new normal
dibidang pendidikan dapat terealisasi dengan efektif, atau malah mengakibatkan wabah
menyebar karena resiko dapat terjadi pada setiap individu. Sepertinya perlu diadakan simulasi
new normal dibidang pendidikan sebelum hal tersebut diterapkan secara massal. Simulasi
tersebut juga perlu dilakukan secara eksklusif mengingat tiap lembaga pendidikan memiliki
karakteristik yang berbeda. Dengan demikian resiko dan efektifitas kebijakan dapat diukur dan
dievaluasi dengan baik.

Pandemi COVID-19 banyak memberikan pelajaran bagi masyarakat khususnya di dalam


bidang pendidikan, karena guru dan orang tua dituntut supaya membiasakan diri memanfaatkan
teknologi untuk mencari informasi dan berkomunikasi. Dan dengan sistem pembelajaran yang
dilaksanakan secara jarak jauh, di mana peserta didik banyak melakukan kegiatan di rumah
sehingga dapat mempermudah para orang tua untuk memonitoring anak-anaknya serta dapat
lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga di rumah. Selain itu, dari sisi kreativitas baik
dari tenaga pendidik maupun peserta didik dalam sistem pembelajaran jarak jauh dituntut untuk
berlaku kreatif. Sebagai contoh tenaga pendidik membuat materi pembelajaran yang disajikan
dalam bentuk video-video pembelajaran yang lebih menarik. Selain itu, tidak jarang pula pesera
didik yang mendapatkan penugasan pembuatan video pembelajaran yang menarik.

Pada dasarnya pandemi Covid-19 memberikan dampak-dampak yang dapat melemahkan


aktivitas manusia pada umumnya. Pada awalnya banyak masyarakat yang beranggapan bahwa
masa pandemi Covid-19 adalah masa yang menyulitkan umat manusia. Namun, tanpa di sadari
banyak sisi positif yang dapat di ambil dari pandemi Covid-19. Khususnya di dalam bidang
pendidikan seperti halnya sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang berbasis teknologi tentu
mengharuskan lembaga pendidikan, guru, siswa bahkan orang tua agar cakap teknologi. Dengan
begitu hal ini dapat memicu percepatan transformasi teknologi pendidikan di negera Indonesia.
Dan tentu berdampak positif karena penggunaan teknologi dalam pendidikan selaras dengan
berjalannya era Revolusi Industri 4.0 yang terus maju, dan masih banyak lagi sisi positif yang
dapat diambil. Dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan memang sungguh nyata dan dapat
dirasakan oleh setiap orang. Namun, masyarakat tidak bisa menjadikan pandemi Covid-19
sebagai penyebab untuk tidak melaksanakan kegiatan terutama dalam bidang pendidikan. Karena
pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia dan pendidikan yang akan
menentukan kemana negara Indonesia akan menyongsong masa depannya, apakah menjadi
bangsa besar yang beradab, cerdas dan siap beradaptasi dengan perubahan zaman. Atau, yang
akan tenggelam dalam berbagai persoalannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai