Nama : Cindi Puspita S.

NIM : 190412630141

Iman dalam Kekristenan adalah suatu tindakan percaya dan penyangkalan diri
sehingga seseorang tidak lagi mengandalkan kekuatannya sendiri tetapi menyerahkan
semuanya pada kuasa dan perkataan dari Allah. Didalam Ibrani 11:1 Iman didefinisikan
sebagai "dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak
kita lihat". Banyak orang merasa sudah beriman hanya karena percaya bahwa Tuhan itu ada.
Kepercayaan seperti ini bukanlah iman yang sebenarnya, sebab jika hanya kepercayaan
berangkat dari persetujuan pikiran bahwa Allah itu ada, maka roh-roh jahat pun percaya dan
gemetar (Yakobus 2:19). Artinya roh-roh jahat pun percaya bahwa Allah ada, bahkan
ketakutan, namun roh-roh jahat tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan Tuhan.
Dalam hal ini roh-roh jahat bukan pribadi yang bisa dikatakan beriman kepada Tuhan, walau
ia percaya Allah itu ada. Iman kita juga akan diperkuat apabila kita selalu mengingat janji-
janji Kristus yang berulangkali diucapkan bahwa doa-doa kita kepada Bapa, dalam nama-
Nya, pasti akan dijawab jika kita memintanya dengan iman, dan percaya sewaktu kita
memintanya (Matius 7:7). Iman merupakan pekerjaan jiwa yang bersama Tuhan pasti kita
merasakan keberadaan dan kebenaran dari sesuatu yang tidak ada di depan kita, atau tidak
terlihat. Setiap manusia menilai iman secara berbeda, yang akan dirasanya sukar bahkan tidak
mungkin untuk menunjukkannya dengan cara-cara yang tampak. Ada banyak hal di alam
semesta ini yang kita percayai, tanpa harus kita pahami sepenuhnya; kita percaya karena kita
mendapatkan buktinya dari orang lain, meskipun bukan dari panca indera kita sendiri. Iman
yang begitu saja percaya pada apa yang bisa ia lihat, pahami, jelaskan dan tunjukkan sama
sekali bukan iman. "Tidak seorang pun melihat Allah", akan tetapi semua orang percaya
kepada Allah. Hal-hal dalam dunia rohani hanya bisa ditunjukkan melalui perantara-perantara
rohani. Menggunakan iman akan meningkatkan kerohanian kita dan memampukan kita
memahami berbagai hal yang tanpa latihan semacam ini tidak akan terpahami.