Anda di halaman 1dari 14

19

DAFTAR ISI

Tema Februari 2022


HIDUP SEBAGAI ORANG YANG DIPULIHKAN

Minggu, 6 Februari 2022 ......................................................................................................... 21


UTUSLAH AKU

Minggu, 13 Februari 2022 ....................................................................................................... 24


AKU BAHAGIA

Minggu, 20 Februari 2022 ....................................................................................................... 27


I’M POSSIBLE

Minggu, 27 Februari 2022 ....................................................................................................... 30


MENCERMINKAN KEMULIAAN TUHAN

Pemesanan dan berlangganan hubungi WA Center Sinode GKJ,


Toko Buku Kristen terdekat atau melalui toko online dengan akun GKJ Shop

20
Minggu,

6
Saat memanggil seseorang, kadang tidak cukup hanya
sekali panggil, perlu berulang-ulang baru mereka
meresponnya. Respon setiap orang juga berbeda-beda,
ada yang langsung mendatangi yang memanggil, ada
Februari 2022 yang menjawab dengan suara saja tetapi tidak segera
datang, bahkan ada yang diam saja tetap tidak bergeming
walau berulangkali dipanggil. Inilah realita tentang
bagaimana seseorang merespon panggilan dari orang-
UTUSLAH AKU
orang sekitarnya.
Yesaya 6:1-8 (9-13)
Remaja, bagaimana responmu saat dipanggil orang tuamu?
Tujuan:
Apakah kamu menjawab tetapi tidak segera datang untuk
Remaja menjawab panggilan
Tuhan dalam hidupnya menanggapi panggilan itu? Apakah kamu hanya diam
dan tidak bergeming dengan panggilan tersebut? Atau
Remaja mengerjakan sebaliknya, apakah kamu segera datang saat nama saudara
panggilan Tuhan dalam
dipanggil?
hidupnya

Kali ini kita tidak hanya membicarakan panggilan


seseorang terhadap kita, melainkan panggilan Allah
dalam hidup kita. Setiap kita (remaja) dipanggil untuk menyampaikan karya Tuhan Yesus
Kristus kepada semua orang yang kita jumpai dalam hidup kita. Dimanapun kita
ditempatkan Allah (sekolah, keluarga, masyarakat, persekutuan gereja), diutus untuk
menyampaikan kabar baik yang dari Allah. Melalui hidup kita apakah nama Tuhan Yesus
dimuliakan atau malah dihujat? Remaja yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, apakah
kamu mau diutus Tuhan?

Yesaya mendapat panggilan dari Allah dalam tahun matinya raja Uzia. Yesaya melihat
kemahakuasaan Allah yang dinyatakan melalui tahta-Nya yang tinggi dan menjulang. Dalam
teks ini terlihat, panggilan Allah yang Yesaya terima tidak pernah terpikirkan olehnya. Saat
Yesaya ketakutan menyaksikan kemahakuasaan Allah melalui penglihatan yang ia terima
karena pemahamannya jika “ketemu Tuhan pastilah ia mati.” Yesaya merasa bahwa dirinya
belum layak bertemu Tuhan karena dirinya yang najis bibir. Panggilan kepada Yesaya diawali
dengan penyucian yang dilakukan oleh Allah melalui Serafim yang mendatanginya. Dengan
pengutusan yang diberikan maka Yesaya menjawabnya dengan segenap hati. Katakutan dan
keraguan yang dialami oleh Yesaya diubah menjadi keberanian untuk menjawab panggilan
Tuhan.

21
Panggilan untuk memperingatkan umat agar kembali kepada Tuhan menjadi tugas yang
diberikan Allah kepada Yesaya. Walaupun umat sendiri akan (mengeraskan hati) atau tegar
tengkuk atas apa yang disampaikan Yesaya kepada mereka. Namun mengetahui bahwa
Allah memperlengkapi Yesaya dalam pengutusan yang diberikan maka sesulit apapun tugas
tersebut Yesaya mengiyakan panggilan itu. Peristiwa panggilan Allah terhadap Yesaya
memberikan pemahaman kepada kita:
1. Kesadaran akan keberdosaan kita yang dijawab oleh Allah dengan pengampunan yang
diberikan kepada kita. Barangsiapa mau mengakui dosa kita maka Allah akan memberikan
pengampunan bagi kita. Apapun yang membuat diri kita tercemar akan dibersihkan dan
disucikan oleh Allah
2. Ketidaklayakan kita dihadapan Allah dalam melayani dijawab oleh Allah dengan melayakkan
kita. Apapun yang membuat kita tidak layak dihadapan Allah, Dia sendiri yang melayakkan
kita. Tuhan yang tahu akan ukuran kita sehingga saat Allah melayakkan maka tidak ada
yang dapat menggagalkan kelayakan tersebut
3. Siapapun kita yang dipanggil oleh Allah, hendaknya mau kerjakan panggilan tersebut
dengan kesungguhan hati. Seperti Yesaya yang mengiyakan panggilan Allah atas dirinya
untuk menyampaikan peringatan Allah atas umatNya. Biarlah para remaja juga mau
dipakai oleh Allah untuk mewartakan firman Allah dalam hidupnya

Pengutusan dari Tuhan tentu saja bisa kita jawab: “ya dengan sepenuh hati” atau “tidak.”
Namun, siapakah yang dengan sukacita mau menerima dan mengerjakan pengutusan dari
Tuhan? Dengan berbagai alasan, banyak remaja Kristen yang menolak saat diminta untuk
melayani Tuhan melalui keaktifannya di gereja. Tentu saja ada juga beberapa orang yang
dengan sukacita memberikan dirinya untuk melayani Tuhan dengan menjadi aktivis di
gereja. Tentu saja pengutusan kita tidak hanya terbatas dalam rutinitas kegiatan gereja
melainkan seluruh segi dalam hidup untuk mengerjakan pengutusan Tuhan.

Jika dalam pengutusan Allah selalu ada alasan bagi kita untuk menolaknya biasanya pijakan
kita adalah kemampuan diri sendiri. Nggak bisa karena nggak ada waktu, nggak mempunyai
kemampuan untuk melayani, belum kenal banyak teman, nggak dibolehkan orang tua,
harus lebih mengutamakan sekolah dari pada pelayanan, dll. Bukankah semua alasan itu
terkait dengan apa yang ada dalam diri kita? Jika hidup kita mengarah kepada apa yang
sudah Allah berikan bagi kita maka adakah alasan untuk menolak pengutusan yang Allah
berikan bagi kita?

Belajar dari Yesaya mendorong kita untuk selalu menjawab “ya dengan sepenuh hati” saat
Allah mengutus kita untuk menyatakan kemuliaanNya. Alasan apa yang mengajak kita
untuk menjawab “ya” dalam pengutusan yang Allah berikan?
1. Keberdosaan yang membuat kita tidak layak untuk melayani Tuhan sudah dijawab
dengan pengampunan yang Allah berikan bagi kita. Dengan pengampunan dalam nama

22
Tuhan Yesus Kristus membuat kita dilayakkan untuk melayani Tuhan. Ketercemaran
kita sudah disucikan oleh Allah. Akankah kita masih mau menolak pengutusan dari
Tuhan saat Allah sudah menyucikan dan menguduskan kita dari dosa?
2. Apapun yang kita kerjakan harusnya bisa dipakai dalam menjawab pengutusan yang
dari Tuhan. Allah tidak pernah salah mengukur kita untuk dilibatkan dalam pengutusan
yang Dia berikan.Allah sendiri yang telah mengubahkan kita dari yang tidak mampu
menjadi mampu karena Tuhan. Allah sendiri yang akan memperlengkapi kita dalam
menjawab pengutusan yang Allah berikan
3. Kita ada di dunia dengan pengutusan yang Allah berikan kepada kita. Setiap pengutusan
itu hendaknya dapat kita kerjakan dalam kehidupan kita (remaja) dengan segala
tantangan yang dihadapi oleh remaja. Pengutusan itu kita jawab dengan sepenuh hati
dan kita kerjakan dengan segala kekuatan yang Allah sudah berikan bagi kita. Seluruh
aspek hidup kita hendaknya kita berikan untuk menjawab panggilan Allah bagi kita

1. Remaja diminta untuk bercerita tentang apa yang biasanya mereka lakukan jika dipanggil
orang tua/seseorang?
2. Diam saja karena sedang asyik nonton, belajar, sibuk dengan aktifitas atau memang cuek
3. Menjawab “ya” tetapi tidak beranjak dari tempat dan tidak ingin tahu kenapa orang tua
/ seseorang itu memanggil kita.
4. Menjawab “ya” dan mendatangi orang tua/seseorang untuk mengerti mengapa mereka
memanggil kita.
5. Remaja diajak membaca teks Yesaya 6:1-8 (9-13)
6. Pengajar menjelaskan makna dari teks yang dibaca
7. Masuk dalam aplikasi bagaimana sikap kita menanggapi panggilan Tuhan
8. Meminta Remaja menuliskan bagaimana jika mereka menerima panggilan Tuhan untuk
melayani. Apakah mereka mau jika diutus untuk melayani Tuhan?
9. Usulan lagu:
▪ PKJ 185 “Tuhan Mengutus Kita Ke Dalam Dunia”
▪ Bertumbuh Dalam Kasih
▪ Pakai Aku Tuhan
▪ JalanMu Tak Terselami

23
Minggu,
Seberapa sering kita membaca Alkitab dan berapa

13
Februari 2022
banyak isi firman Tuhan yang kita mengerti dan lakukan
dalam hidup? Pertanyaan yang mendasar tentang firman
Tuhan dalam kehidupan kita. Orang bisa melakukan
firman Tuhan jika memahami dan mengerti. Sedangkan
untuk mengerti kita perlu membaca dan mendengarkan
firman tersebut. Jika remaja ingin hidup berdasarkan
firman Tuhan hal pertama yang harus dilakukan adalah
AKU BAHAGIA
cinta akan firman Tuhan dalam hidupnya. Berawal dari
Mazmur 1 cinta/suka maka firman akan menjadi sesuatu yang
dibutuhkan sehingga Firman Tuhan akan menjadi
Tujuan:
dasar bagi remaja untuk menjalani kehidupannya.
Remaja hidup bahagia di
dalam Tuhan
Persoalannya, bagaimana caranya agar remaja mencintai
Remaja selalu bersyukur firman Tuhan? Tentu saja harus memperkenalkan
kepada Tuhan firman Tuhan sejak dini dan secara kreatif supaya
menarik. Selain itu perlu juga keteladanan dari generasi
sebelumnya sehingga firman Tuhan bisa menjadi
gaya dan dasar hidup remaja Kristen sehingga dengan sukacita mereka menjalani hidup.

PENJELASAN TEKS
Bahagia adalah keadaan yang diharapkan semua orang dalam hidup mereka. Walaupun
masing-masing orang berbeda dalam memaknainya. Ada yang dengan bisa menolong orang
lain sudah bahagia tetapi ada juga yang harus memiliki banyak harta baru bisa bahagia.
Dengan berbagai pemaknaan tersebut, maka kita perlu belajar untuk melihat apakah kita
benar-benar bahagia atau sesungguhnya nggak bahagia? “Berbahagia” berarti lebih dari
sekedar merasa senang, (Alkitan Edisi Study hal. 868). Nah ukuran Pemazmur yang berbahagia
adalah orang ”benar” yaitu orang yang hidupnya suka akan Taurat Tuhan dan merenungkannya
siang dan malam (ayat 2). Suka Taurat Tuhan, berarti menjadikan Taurat Tuhan sebagai yang
utama dalam hidupnya. Kesukaan tersebut dinyatakan melalui merenungkannya siang dan
malam. Orang berbahagia jika mereka mau terus-menerus membuka diri terhadap pengajaran
Tuhan. Taurat Tuhan bukan sebagai sesuatu yang membosankan melainkan sesuatu yang
menarik hati orang benar. Jika Taurat Tuhan menjadi kesukaan maka Taurat Tuhan tidak
akan ditinggalkan dan dihindari oleh orang percaya. Seruan itu disampaikan kepada umat
karena banyak orang percaya yang hidupnya berada dalam kumpulan pencemooh. Ada sisi
yang diperhadapkan antara orang benar dan fasik.

Tidak hanya berhenti untuk suka Taurat Tuhan, tetapi yang hidupnya sesuai dengan Taurat
itu sehingga yang mereka rasakan adalah hidup seperti pohon yang ditanam di tepi aliran
air, yang menghasilkan buah pada musimnya dan apa yang diperbuatnya selalu berhasil

24
(ayat 3). Seseorang yang hidupnya dipenuhi dengan apa yang dibutuhkan untuk tumbuh
yaitu firman Tuhan. Tanaman yang mempunyai akar yang sangat dalam sehingga bisa tumbuh
dengan baik dan berbuah lebat. Orang benar menurut Mazmur 1 bisa dikatakan sebagai orang
yang hidupnya berkenan bagi Allah (ayat 6). Segala tindakannya sesuai dengan Taurat
Tuhan sehingga berkenan dan menyenangkan hati Tuhan. Menyenangkan hati Tuhan jika
dikerjakan dengan paksaan maka bisakah kita dikatakan berbahagia? Hari ini kita belajar
untuk menjadi orang yang berbahagia, sudahkah saudara bahagia?

Ukuran bahagia bagi setiap remaja tentu saja berbeda. Dan semua orang termasuk remaja
tentu saja ingin hidupnya bahagia. Sayangnya untuk merasakan kebahagiaan itu tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Apalagi ukuran bahagia menurut iman percaya kita tidak
seperti ukuran pada umumnya. Apakah benar kita bisa bahagia dalam menjalani hidup dengan
iman percaya kepada Tuhan Yesus?

Bagaimana kita bisa mengukurnya? Teks kita hari ini mengatakan ukuran orang bahagia
adalah orang yang suka akan Taurat Tuhan, yang merenungkan siang dan malam serta hidupnya
sesuai dengan kehendakNya. Jika hal itu kita kerjakan apakah bisa kita lakukan dengan
bahagia? Apakah dengan bahagia kita mencintai Taurat Tuhan? Seberapa besar cinta kita
akan firman Allah? Apakah saat ini kita sudah merenungkannya siang dan malam? Dengan cara
apakah kita mencintai firman Allah? Apakah hidup kita sudah sesuai dengan firmanNya? Tentu
saja kita sendiri yang tahu sudahkah kita bahagia dengan firman Tuhan dalam hidup kita?
Jika ukurannya itu maka bahagia bukan ditentukan oleh uang, harta, kedudukan, game, semua
keinginan terpenuhi, apa yang kita mau selalu ada. “Bukan”! Ukuran kebahagiaan kita adalah
firman Tuhan. Apakah selama ini remaja sudah bersukacita menghidupi firman Tuhan?

1. Permainan untuk mengetahui ukuran kebahagiaan bagi remaja


(Permainan dengan jawaban ya atau tidak dalam setiap pertanyaan untuk mengetahui
peserta bahagia atau tidak)
Contoh :
▪ Bisa bermain game seharian (ya/tidak)
▪ Saat bermain, HP ketinggalan (ya/tidak)
▪ Membaca firman Tuhan setiap hari (ya/tidak)
▪ Mendapat hasil study yang memuaskan (ya/tidak)
▪ Menemukan teman sejati (ya/tidak)
▪ Menerima masukan positif dari orang tua, teman, saudara (ya/tidak)
▪ Bantuin orang tua kerjakan pekerjaan rumah (ya/tidak)
▪ Mengerjakan pekerjaan sekolah bersama-sama (ya/tidak)

25
▪ Menjadi pengurus remaja di Korem (ya/tidak)
▪ Mengajak teman untuk mau bersekutu di gereja (ya/tidak)
(pertanyaan bisa diganti sesuai dengan konteks dan apa yang mau ditekankan masing-
masing)
2. Remaja diajak membaca teks Mazmur 1
3. Pengajar menjelaskan makna dari teks yang dibaca
4. Masuk dalam aplikasi untuk masuk dalam kebahagiaan sebagai remaja pengikut Tuhan
Yesus
5. Meminta Remaja untuk berdiskusi menemukan bagaimana menjadi remaja yang
berbahagia dalam Tuhan Yesus.
6. Usulan lagu:
▪ KJ 392 Ku Berbahagia
▪ MenyenangkanMu
▪ Bersuka
▪ Bersyukurlah
▪ Give Thanks

26
Minggu,
Membicarakan tentang orang yang membenci kita

20
Februari 2022
tentu bukan bahasan yang menarik. Jika demikian,
bagaimana kalau kita diajak untuk berani mengasihi
orang yang membenci kita? Tentu saja hal ini bukan
perkara yang mudah namun bukan sesuatu yang tidak
mungkin untuk kita lakukan. Jika kita diminta untuk
membuat urutan untuk mengasihi seseorang apakah bisa
urutan tersebut seperti ini? Orang tua, adik dan kakak,
I’M POSSIBLE pacar, anggota keluarga besar, saudara sepersekutuan,
Lukas 6:27-38 teman bermain, teman sekolah, orang yang membutuhkan,
orang yang kita jumpai, orang yang membenci kita,
Tujuan: musuh yang ada disekitar kita? Tentu masing-masing
Remaja mendapatkan orang mempunyai prioritas dalam menunjukkan kasih
penguatan untuk mengasihi
orang yang membencinya kepada mereka yang ingin dikasihinya. Kali ini remaja
menerima tantangan, diajak untuk berani mengasihi
Remaja berani mengasihi orang yang membencinya.
orang yang membencinya
Tantangan ini tentu saja bisa dikatakan sebagai tindakan
yang tidak biasa. Orang yang membenci kita bagaimana
mungkin kita harus mengasihinya? Pada umumnya
kita akan bisa mengasihi orang yang mengasihi kita.
Remaja, diajak untuk bisa hidup di luar kebiasaan yang ada. Jika kita bisa mengasihi orang
yang mengasihi kita maka kita ditantang untuk mengasihi orang yang membenci kita.
Memberkati orang yang mengutuk kita serta mendoakan orang yang mencaci kita. Karena
dengan melakukan itu maka kita dapat dipastikan menjadi pemenang.

Mengasihi musuh adalah tindakan yang melebihi tindakan orang pada umumnya. Masalahnya
adalah, tidak semua orang mampu dan mau untuk melakukannya. Penulis Injil Lukas
memperlihatkan dengan jelas, bagaimana contoh tindakan yang melebihi kebiasaan yang
umum dalam hidup kita. Mengasihi musuh, berbuat baik kepada orang yang membenci kita
dan berdoa untuk orang yang mencaci kita serta memintakan berkat bagi yang mengutuk
kita. Yang biasa terjadi dalam hidup kita adalah kebalikan dari apa yang diserukan penulis
Injil Lukas ini. Membenci musuh, membalas mereka yang membenci kita dan mencaci untuk
mereka yang mencaci kita serta mengutuk mereka yang mengutuk kita. Ini adalah tindakan
yang pada umumnya kita jumpai disekitar kita. Bahkan banyak dari kita yang membalaskan
kejahatan orang lain melebihi apa yang sudah dilakukannya kepada kita. Bukankah sebenarnya
bisa mengasihi musuh adalah tindakan kemenangan? Menang dari masalah dengan orang
lain yang dianggap sebagai tindakan yang tidak mungkin untuk dilakukan.

27
Tindakan untuk memenangkan orang-orang disekitar kita dapat dilihat dari Lukas 6:29-30,
yang tidak membalas tindakan orang yang berbuat jahat pada kita. Jika ditampar pipi kiri
berikan pipi kanan, jika ada yang mengambil jubah kita, berikan juga baju kita. Memberikan
setiap orang yang meminta kepada kita, jangan meminta kembali kepunyaan kita yang sudah
diambil orang lain. Jika kita ingin dikasihi oleh setiap orang maka kita juga mengasihi setiap
orang. Jika kita ingin diperhatikan oleh banyak orang maka kita harus memperhatikan banyak
orang. Ayat 31 ini, mengajak kepada kita untuk melakukan apa yang ingin orang lain
perbuat dalam hidup kita. Tidak hanya sekedar membalaskan apa yang diperbuat orang lain
tetapi meminta kita untuk terlebih dahulu melakukan hal yang baik bagi orang lain. Penulis
Injil Lukas membandingkan antara kita (orang-orang percaya) dengan orang-orang yang
berdosa. Jika orang berdosa dapat mengasihi orang yang telah mengasihinya, apa bedanya
dengan kita yang hanya bisa mengasihi orang yang telah mengasihi kita. Mengasihi orang
yang membenci kita menjadi ajakan untuk selangkah lebih maju dari pada logika pemikiran
dan tindakan pada umumnya. Jika kita memandang dari logika pemikiran pada umumnya
maka ajakan tersebut sebagai tindakan yang tidak mungkin dapat kita lakukan. Bagaimana
caranya agar ajakan itu tidak menjadi tindakan yang tidak mungkin dalam hidup kita?
Penulis Injil Lukas menunjukkan teladan Sang Bapa yang murah hati, demikianlah kita
hendaknya murah hati. Bisa dikatakan bahwa mengasihi orang yang membenci kita bukan
tindakan yang tidak mungkin tetapi menjadi hal yang diwujudkan dalam Tuhan.

Mewujudkan yang tidak mungkin menjadi mungkin harus terus diupayakan oleh para
remaja. Hal itu tentu saja membutuhkan kekuatan dan semangat yang lebih, supaya tidak
mudah menyerah. Apalagi jika hal tersebut terkait dengan suka dan tidak suka dalam
pilihan hidup kita. Untuk mengasihi musuh memang bukan perkara yang mudah. Jangankan
mengasihi musuh kita, mengasihi orang yang tidak kita sukai saja susah untuk dikerjakan.

Latihan untuk hal tersebut perlu dilakukan sejak dini. Remaja perlu dilatih untuk berusaha
mewujudkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Melakukan kehendak Allah
adalah kebahagiaan bukan sebagai tekanan atau paksaan bagi remaja. Latihan yang terus-
menerus diharapkan bisa menjadi gaya hidup remaja Kristen. Gaya hidup dengan berani
mengubah yang mustahil bagi dunia menjadi mungkin bersama Tuhan: Mengasihi musuh,
mengasihi setiap orang yang dihadirkan Allah dalam hidup kita, menerima mereka yang
datang kepada kita karena kekurangan mereka, memohonkan berkat bagi mereka yang
mengutuk kita, dan lain-lain (Lukas 6:27-38).

1. Remaja diajak untuk menyaksikan tayangan singkat tentang kebaikan yang membawa
kebaikan atau berlaku kasih akan menciptkan kasih bagi banyak orang dan diri sendiri.

28
2. Remaja diajak untuk berdiskusi tentang tayangan singkat tersebut.
3. Remaja diajak membaca teks Lukas 6:27-38
4. Pengajar menjelaskan makna dari teks yang dibaca
5. Masuk dalam aplikasi untuk masuk dalam pengalaman tentang bagaimana mengasihi
orang yang membenci kita, mendoakan mereka yang jelas-jelas menjatuhkan kita, dll.
Sikap mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin dalam Tuhan Yesus
6. Meminta Remaja untuk berdiskusi menemukan bagaimana cara mengasihi setiap orang
yang dihadirkan Tuhan dalam hidup remaja.
7. Usulan lagu
▪ Satu-satunya Yang Kuandalkan
▪ Allah Kuasa Melakukan Segala Perkara
▪ Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil
▪ KJ 341 “KuasaMu Dan NamaMulah”
▪ KJ 432 “Jika Padaku Ditanyakan”

29
Minggu,
Saat kita bercermin, apa yang kita lihat? Tentu saja

27
Februari 2022
pantulan diri kita yang terlihat di cermin tersebut.
Bagaimana jika kita harus mencerminkan kemuliaan
Tuhan? Yang kita perlihatkan tentu saja kemuliaan
Tuhan dalam diri kita. Kehidupan yang penuh kasih,
sukacita, penuh damai, sabar, murah hati, dll. Melalui
kehidupan kitalah terlihat jelas kemuliaan Tuhan
oleh orang lain. Apapun tindakan remaja Kristen
MENCERMINKAN
harus mencerminkan kemuliaan Tuhan. Untuk bisa
KEMULIAAN TUHAN mencerminkan kemuliaan Tuhan, kita harus berani
II Korintus 3:12-4:2 menolak tindakan-tindakan yang mendukakan hati
Allah. Mengapa demikian? Karena dua hal itu adalah
Tujuan: tindakan yang berlawanan satu dengan yang lain
Remaja mewujudkan sikap yaitu menyenangkag dan mendukakan hati Tuhan.
yang memuliakan Tuhan Tidak mungkin keduanya dapat kita lakukan dalam
dalam hidup sehari-hari waktu yang sama dan tindakan yang sama pula.

Remaja mencerminkan Mencerminkan kemuliaan Tuhan sama saja kita adalah


kemuliaan Tuhan dalam surat Kristus yang harus bisa dibaca oleh semua orang
pergaulan hidupnya karena ditulis bukan dalam loh batu tetapi dalam hati
kita oleh Roh Allah. Melalui hidup kitalah, Kristus
terbaca dengan jelas oleh semua orang. Mungkinkah
kita bisa mencerminkan Kristus dalam hidup kita? Tentu bisa karena Tuhan Yesus yang
telah mengubah kita untuk menjadi serupa dengan gambar-Nya melalui Tuhan Yesus
Kristus. Masalahnya adalah apakah kita mau atau tidak. Jika kita mau, tentu membutuhkan
proses dan iman percaya yang teguh kepada Tuhan Yesus. Hal itu mengingatkan kepada kita
(remaja Kristen) untuk terus berbuat baik dan memberikan yang terbaik agar melalui
seluruh tindakannya nama Tuhan dimuliakan. Setiap orang yang melihat hidup para remaja
Kristen mereka menemukan kristus dalam hidupnya.

Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus ini ingin mengetahui apakah umat di korintus
taat atau tidak dalam Tuhan. Diharapkan umat di Korintus menjadi surat pujian untuk
menyatakan Tuhan Yesus dalam hidup mereka. Kehidupan umat di Korintus sebagai surat
pujian yang dapat dibaca oleh semua orang. Umat di Korintus sebagai surat Kristus yang
ditulis bukan dalam loh batu melainkan dalam hati dengan Roh Kudus. Dengan iman yang
sungguh dan Roh Kudus yang menggerakkan maka ada keberanian yang penuh dalam tindakan
mereka untuk kemuliaan Tuhan.

30
Rasul Paulus membandingkan dengan Musa yang diselubungi mukanya saat menyampaikan
perintah Tuhan sehingga umat tidak mengerti apa yang disampaikan kepada mereka. Hal
itu membuat Rasul Paulus mengatakan bahwa pikiran mereka menjadi tumpul karena belum
ada yang bisa menyingkapkannya (14). Hanya Tuhan Yesus yang bisa menyingkapkan
selubung itu, sehingga setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus maka diambilnya
selubung itu dari mereka. Setiap orang yang percaya kepada Yesus maka selubung itu lepas
sehingga kehidupan kita terbuka dan dapat dilihat oleh setiap orang yang ada disekitar kita.
Apapun yang dikatakan Tuhan Yesus disingkapkannya untuk kita sehingga kita mengetahuinya
bagaimana kita harus hidup? Jika kehidupan kita sudah terbuka maka setiap orang bisa
melihat Kritus dalam hidup kita.

Kita ada di dunia bukan sebuah kebetulan, selalu ada rencana Allah dalam hidup kita.
Rencana Allah adalah panggilan hidup kita untuk mengerjakan karya keselamatan. Hari ini
remaja diajak untuk mencerminkan kemuliaan Allah. Bagaimana kita bisa mencerminkan
kemuliaan Allah?
1. Kesadaran akan panggilan hidup setiap orang percaya karena kita ada di dunia bukan
karena kebetulan. Kita adalah makhluk yang sangat berharga bagi Allah, kita telah
diubah Allah menjadi serupa dengan Dia.
2. Mau dipakai oleh Allah karena kita adalah surat pujian yang diutus agar hidup kita bisa
dibaca oleh setiap orang. Melalui hidup kita nama Tuhan dimuliakan dimanapun kita
ditempatkan.
3. Kita memiliki karakter Tuhan Yesus yang mewarnai dunia kita berada. Karakter Tuhan
Yesus Kristus yang dirasakan kehadiranNya melalui hidup kita.
4. Hidup kita terus memuji namaNya, melalui pujian bahkan setiap kehidupan kita nama
Tuhan dimuliakan tidak dicibir orang. Hidup kita untuk menyenangkan hati Tuhan
bukan malah mendukakan hati Tuhan.

Keempat hal di atas akan memampukan kita untuk bagaimana kita harus hidup untuk
mencerminkan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus.

1. Remaja diajak untuk membaca firman Tuhan dari 2 Korintus 3:12-4:2


2. Menyampaikan materi pakai alat peraga (cermin, gambar Tuhan Yesus dan karakter
Tuhan Yesus yang bisa ditampilkan dalam cermin).
a. Pembimbing bercermin dan siapa yang kelihatan?
b. Gambar Tuhan Yesus di depan cermin siapa yang kelihatan?
c. Karakter Kristus di depan cermin maka karakter Kristus yang akan terlihat di cermin.
d. Remaja diajak berdiskusi bisakah kita memiliki karakter Kristus?

31
3. Pengajar menjelaskan makna dari teks yang dibaca
4. Masuk dalam bagian aplikasi
a. Remaja bersedia menjadi surat Kristus yang bisa dibaca oleh semua orang
b. Remaja dapat mencerminkan karakter Kristus dalam setiap tindakan dalam
hidupnya
5. Meminta Remaja untuk menuliskan apa yang akan dikomitmenkan kepada Allah untuk
mencerminkan kemuliaanNya.
6. Usulan lagu:
▪ Ku Mau S’pertiMu Yesus
▪ Bapa Lembutkanlah Hatiku
▪ KasihMu Tiada Duanya
▪ Kuhidup BagiMu
▪ KJ 428 “Lihatlah Sekelilingmu”

32

Anda mungkin juga menyukai