Anda di halaman 1dari 6

MERENUNGKAN FIRMAN: Kunci Keberhasilan Dalam Segala Hal!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Oktober 2011 Baca: Mazmur 1:1-6
"tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan
malam." Mazmur 1:2
Apakah Saudara membaca Alkitab setiap hari? Masih banyak orang Kristen yang menjawab,
"Jujur, saya jarang baca Alkitab. Mana sempat? Pulang kerja sudah larut malam, jadi cuma
sempat berdoa saja. Saya membaca Alkitab kalau pas hari Minggu di gereja. Untung di tas kerja
saya ada AIR HIDUP, bisa dibawa kemana-mana. Itu saja yang kubaca." Membaca firman
Tuhan melalui renungan-renungan harian memang bagus karena di situ ada tuntunan ayat-ayat
yang kita baca, tapi kita tidak boleh melupakan sumbernya yaitu Alkitab (firman Tuhan).
Seseorang yang memiliki kehidupan doa pribadi setiap hari pasti hidupnya tidak dapat
dipisahkan dari firman Tuhan, karena ia sadar bahwa "Manusia hidup bukan dari roti saja,
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4). Oleh karena itu kita harus
menyediakan waktu secara khusus untuk membaca, mendengar dan merenungkan firman Tuhan
setiap hari. Sebagaimana tubuh jasmani kita membutuhkan makanan setiap hari, begitu pula
dengan manusia roh kita, harus makan makanan rohani (firman Tuhan) secara teratur setiap
hari. Orang yang suka merenungkan firman siang dan malam adalah orang yang memiliki
kekariban dengan Tuhan. Dan terhadap orang yang karib, "...perjanjian-Nya diberitahukan-Nya
kepada mereka." (Mazmur 25:14). Pentingkah firman Tuhan bagi kehidupan Saudara? Kita
harus menyadari bahwa firman Tuhan adalah pegangan dan pedoman hidup orang percaya,
karena itu "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu
siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di
dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."
(Yosua 1:8).
Jika kita rindu mengalami kuasa Tuhan, rindu pelayanan kita berhasil, rindu mengalami
berkat-berkat Tuhan, kita pun harus mencintai firman Tuhan setiap hari. Sayang, masih banyak
orang Kristen yang menyepelekan firman Tuhan, Alkitab yang adalah buku kehidupan yang
cuma dijadikan pajangan di dalam lemari, padahal isi Alkitab itu benih hidup yang kekal dan
perkataan Tuhan sendiri yang penuh kuasa.
Tidaklah mengherankan banyak orang Kristen mengalami kegagalan dalam hidup dan
menjadi seperti tanah kering karena mereka tidak suka firman Tuhan!

MEMBUAT PILIHAN: Kehidupan Atau Kematian?


Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Desember 2015

Baca: Ulangan 30:15-20


"...kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan,
supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu," Ulangan 30:19
Kitab Ulangan adalah kitab yang berisi amanat perpisahan Musa yang mengulas kembali dan
memperbaharui perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel. Waktu itu mereka sudah mencapai tahap
akhir dari pengembaraannya di padang gurun dan siap memasuki Kanaan.
Musa hendak menegaskan dan meyakinkan orang-orang Israel bahwa mereka adalah umat
pilihan Tuhan, mengingatkan lagi bagaimana Tuhan memimpin dan menyertai mereka melalui
padang gurun dengan peristiwa-peristiwa besar yang telah dikerjakan-Nya sebelum ia
menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Yosua. Musa juga mendorong mereka terus
berjuang sampai janji Tuhan tergenapi yaitu Kanaan. Karena itu Musa memperhadapkan mereka
kepada pilihan hidup: jika mengasihi Tuhan dengan sungguh ada upah yang tersedia
(kehidupan, berkat dan keberuntungan). Sebaliknya jika mereka tidak taat (memberontak)
kepada Tuhan, dampaknya adalah kematian, kegagalan dan kutuk. Pesan Musa ini juga berlaku
untuk setiap orang percaya!
Hidup di masa-masa akhir ini kita dihadapkan pada ujian dan tantangan yang semakin berat.
Iblis dengan segala tipu dayanya semakin meningkatkan intensitas kinerjanya, "...berjalan
keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1
Petrus 5:8) dengan menawarkan segala kenyamanan dan kenikmatan duniawi. Karena itu Tuhan
menuntut sebuah ketegasan dalam diri setiap orang percaya untuk membuat pilihan hidup yang
benar. Di hadapan kita ada dua pilihan yang sangat kontradiktif: kehidupan dan kematian,
berkat dan kutuk, keberhasilan dan kegagalan. Mana yang Saudara pilih? Kita tidak dapat
berdiri di tengah-tengah, bersikap kompromi, suam-suam kuku, tidak ada istilah fifty-fifty. Tuhan
yang kita sembah adalah Tuhan yang baik dan berlimpah kasih, karena itu Ia tidak menginginkan
anak-anak-Nya mengalami kematian, melainkan kehidupan dan keberhasilan. Tuhan mau kita
memilih kehidupan yaitu dengan mengasihi Dia, beribadah kepada-Nya dan taat melakukan
kehendak-Nya.
Pilihan kita hari ini menentukan masa depan kita! Karena itu jangan tunda-tunda waktu
lagi, pilihlah hidup yang benar!

YEREMIA: Teguran Bermuatan Kasih


Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Desember 2015
Baca: Yeremia 2:1-37
"pernahkah suatu bangsa menukarkan allahnya meskipun itu sebenarnya bukan allah? Tetapi
umat-Ku menukarkan Kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna." Yeremia 2:11
Yeremia diperintahkan Tuhan menegur umat Israel yang telah meninggalkan kasihnya yang

mula-mula kepada Tuhan dan berpaling kepada allah lain. Dengan keberanian Ilahi Yeremia
melangkah maju mengerjakan perintah Tuhan kepadanya meski ada harga yang harus dibayar:
dimusuhi, dijauhi, dicibir, dilawan dan ditentang oleh orang-orang sebangsanya, termasuk para
kerabat dan orang-orang di kampung halamannya. "...orang-orang Anatot yang ingin mencabut
nyawaku dengan mengatakan: 'Janganlah bernubuat demi nama TUHAN, supaya jangan
engkau mati oleh tangan kami!'" (Yeremia 11:21). Raja sangat marah kepada Yeremia yang
dengan terang-terangan mengecam dan menelanjangi dosa-dosa bangsanya. Karena
memberitakan kebenaran Tuhan yeremia harus mengalami tekanan dan nyawanya pun terancam.
Namun ia tidak menyerah, terus maju dan tetap setia mengerjakan tugas yang dipercayakan
Tuhan kepadanya.
Di balik teguran-teguran kerasnya kepada orang Israel hati Yeremia hancur dan penuh kasih.
Ia mencucurkan air mata, berdukacita karena kejahatan mereka. "Aduh, dadaku, dadaku! Aku
menggeliat sakit! Aduh, dinding jantungku! Jantungku berdebar-debar, aku tidak dapat berdiam
diri, sebab aku mendengar bunyi sangkakala, pekik perang." (Yeremia 4:19), "Sekiranya
kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata, maka siang malam aku akan menangisi
orang-orang puteri bangsaku yang terbunuh! Sekiranya di padang gurun aku mempunyai
tempat penginapan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan, maka aku akan
meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari pada mereka! Sebab mereka sekalian adalah
orang-orang berzinah, suatu kumpulan orang-orang yang tidak setia." (Yeremia 9:1-2).
Ayat-ayat ini jelas menandakan bahwa dengan landasan kasih Yeremia menegur dan
memeringatkan bangsanya. Tujuannya supaya mereka sadar atas kesalahannya dan segera
bertobat, kembali ke jalan yang benar.
Bersikap tegas dan tidak berkompromi dengan dosa sedikit pun adalah sikap yang harus
dimiliki setiap orang percaya.
Ayat Alkitab : 2 korintus 4:10
Inti Iman Kristen

Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab, Apakah arti inti iman Kristen?, kematian
atau kebangkitan Kristus? Jawabanya: keduanya sekaligus. Terlalu menekankan
salah satu di antaranya membuat kita timpang dalam menanggapi rahmat Allah.
Inti iman kristen, dengan demikian, adalah kasih Allah dalam kelahiran, hidup,
karya, kematian, dan berpuncak pada kebangkitan Yesus Kristus. Ini memikat,
namun mengandung konsekuensi langsung bagi mereka yang beriman kepada
Kristus!
Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab, bagi Paulus, penderitaan yg dia tanggung
merupakan pupuk bagi kehidupan Kristus yang dinyatakan dalam dirinya. Paulus
tidak meminta agar kita berharap mengalami penderitaan. Namun, bila karena
Kristus kita menderita , itu suatu tanda persekutuan yg erat antara kita dan Kristus,
yang telah menderita bagi kita. Kita dan Kristus menjadi stu dalam penderitaan!
Muara dari penyatuan ini bukanlah kesedihan, melainkan kejayaan bagi Allah.
Sebab, kita menderita bukan hidup secara konyol, melainkan karena kita hendak

menyatakan iman di tengah dunia yang keras dan tidak bersahabat. Itulah
sebabnya Paulus menulis, "Semuanya itu... menyebabkan semakin melimpahnya
ucapan syukur bagi kemuliaan Allah".
Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab, Apakah hari ini anda menderita karena
iman anda? Bersyukurlah bila demikian, sebab ketika anda menderita, Kristus yang
terlebih dahulu menderita bagi anda akan menguatkan dan meneguhkan anda di
tengah panasnya gurun dunia. salib Kristus akan mengantar anda menuju
kebangkitan-Nya. Amin
"Semoga Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab merasa terberkati Tuhan melalui
renungan malam ini"
Selamat tidur Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab....., GBU
Ayat Alkitab: Mazmur 91:14
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka aku akan meluputkannya, aku akan
membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku"
Renungan:
Melekat pada Tuhan
Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab, yuk kita melakukan percobaan. Carilah
sebuah amplop tertutup, bukalah amplop yg sudah terekat tadi. Bisakah kalian
membukanya? Sulit bukan, kalaupun bisa pasti amplop tersebut akan rusak, ngga
seperti semula. Itulah yg akan terjadi pada dua benda yg dipisahkan bila sudah
saling melekat, pasti akan merusak salah satu bahkan keduanya. Liat saja tuh kalau
sepasang kekasih putus cinta, pasti mereka akan mengalami brokenheart atau
terluka hatinya. Melekat ini ternyata adalah sesuatu yg serius. Jadi, perlu di
perhatikan benar2 pada siapa kita melekat.
Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab, setiap orang percaya harus memiliki hidup yg
melekat kepada Tuhan. Sama seperti amplop yg penutupnya direkatkan, demikian
juga hati kita harus melekat kepada hatiNya Tuhan. Apa sih yg kita perpleh jika
melekat sama Tuhan?, Firman Tuhan berkata kalau Dia akan meluputkan kita,
membentengi kita, menjawab Doa kita, menyertai kita dalam kesesakan,
memelihara dan memberikan keselamatan. Wah banyak banget ya yg Tuhan
berikan. Yupz.. Pastikan hidup kita melekat kepada-NYA. Melekat punya arti tak
terpisahkan, kemana-mana selalu bersama, dimana ada kita pasti di situ juga ada
Tuhan. ada persekutuan pribadi yg erat antara kita dan Tuhan.
Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab, Janji-janji Tuhan melimpah bagi orang yg
melekat kepada-NYA. Tapi, sekali kita melekat sama Tuhan, kita harus menjaganya
dengan baik persekutuan kita dengan-NYA. Karena ketika kita terpisah dari Tuhan
maka kita akan rusak, sama kayak amplop tadi. Kita ngga lagi utuh, ada bagian yg
hilang dari hidup kita dan bagian itu adalah bagian yg terpenting. Roma 8:35

mengatakan "Siapakah yang akan memisahkan kita dari Kristus Yesus? Penindasan
atau kesesakan atau penganiyaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau
bahaya, atau pedang?" Paulus ngerti benarakan resiko terpisah dari Tuhan. Itulah
mengapa sehebat apapun penderitaan yang dia hadapi, dia sanggup
menanggungnya asalkan dia bersama Tuhan. Kekuatan dari Tuhan itu yang
memampukannya, perlindungan dan pemeliharaan Tuhan jugalah yang senantiasa
menyertainya. Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab, jagalah hati kita supaya tetap
melekat kepada Tuhan dan jangan sampai biarkan ada sesuatu yg memisahkan kita
dari Tuhan, karena kita tidak mampu hidup diluar dari Tuhan. AMIN
"Semoga sahabat Ayat dan Renungan Alkitab merasa terberkati melalui renungan
Firman Tuhan malam ini"
Selamat tidur Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab, GBU
Ayat Alkitab: Roma 11:36
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya!"
Renungan:
Berikan yg Terbaik
Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab, Memberi adalah salah satu sikap
kemurahan. Kemurahan adalah salah satu warna dari buah roh (Gal.5:22). Buah roh
di hasilkan oleh setiap anak Allah. Pastinya Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab juga
memiliki salah satu dari buah roh ini, karena kita adalah anak-anak Allah. kewajaran
hidup Anak Allah adalah berbuah, buah roh ada satu, tapi warnanya banyak. Buah
kemurahan inilah yg akan mendorong setiap hidup kita untuk memberi kepada
orang lain.
Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab, tentunya kalian pernah melakukannya
kan? Baik kepada orang tua, teman, saudara, sahabat, pacar atau malah orang
yang ngga kalian kenal (pemulung, pengemis, dll). Kado buat pacar misalnya,
pastinya kalian berusaha untuk memberikan yg terbaik pada pacar kalian. Bahkan
mungkin dipikirkan sampai berhari-hari bahkan mungkin sudah di pikirkan berbulanbulan sebelumnya. Mau memberi kado apa, di bungkus pakai apa, pas mau
memberi pakai baju apa, bahkan ada yg bikin suprise segala. Berharap orang yg
kamu kasihi itu senang dan berkesan pada moment terpenting dalam hidupnya.
Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab, lalu gimana dengan pemberianmu
kepada Allah? sudakah seindah, seistimewa, semeriah, se-spesial kado yg di berikan
kepada pacar, teman dan orang tua? Apakah kalian memandang lebih berharga
pemberian kepada Allah atau kepada manusia? seharusnya pemberian kita kepada
Allah lebih istimewa dari pemberian kepada siapapun. Karena memang Dia layak
menerima penghormatan dan kemuliaan, karena segala sesuatu adalah dari Dia.
Yuk Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab, kita belajar untuk mempersiapkan

pemberian kita kepada Allah dengan baik. Praktisnya bisa lewat persembahan yg
kita berikan. Dipikirkan dan dianggarkan tiap ada persekutuanmau memberi
persembahan berapa. Lalu saat membuat anggaran, segera sisikan uang
persembahan itu dan di simpan di tempat tersendiri, jangan di pakai untuk hal-hal
lain. Waktu memberikan persembahan usahan di lipat dengan baik atau lebih bagus
di bungkus pakai amplop lebih okey. berikanlah persembahan yg terbaik untuk
Allah. Amin
" Semoga Sahabat Ayat dan Renungan Alkitab di berkati oleh renungan
pagi ini"
Selamat Pagi dan Selamat menjalankan aktifitas hari ini, GBU

Anda mungkin juga menyukai