Lalu, ayahnya yang seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci
dengan air kemudian menaruh ketiganya di atas api. Segera air dalam panci-
panci itu mendidih. Pada panci pertama dimasukkannya beberapa wortel. Ke
dalam panci kedua dimasukkannya beberapa butir telur. Dan, pada panci
terakhir dimasukkannya biji-biji kopi. Lalu dibiarkannya ketiga panci itu
beberapa saat tanpa berkata sepatah kata.
Segera sesudah itu ia berbalik kepada putrinya, dan bertanya: “Sayangku, apa
yang kaulihat?”
Apakah Anda seperti sebuah wortel, yang kelihatan keras, tetapi saat
berhadapan dengan kepedihan dan penderitaan menjadi lembek, lemah, dan
kehilangan kekuatan?
Apakah Anda seperti telur, yang mulanya berhati penurut? Apakah engkau
tadinya berjiwa lembut, tetapi setelah terjadi kematian, perpecahan,
perceraian, atau pemecatan, Anda menjadi keras dan kepala batu? Kulit luar
Anda memang tetap sama, tetapi apakah Anda menjadi pahit, tegar hati, serta
kepala batu?
Atau apakah Anda seperti biji kopi? Kopi mengubah air panas, hal yang
membawa kepedihan itu, bahkan pada saat puncaknya ketika mencapai 100º
C. Ketika air menjadi panas, rasanya justru menjadi lebih enak.
Apabila Anda seperti biji kopi, maka ketika segala hal seolah-olah dalam
keadaan yang terburuk sekalipun Anda dapat menjadi lebih baik dan juga
membuat suasana di sekitar Anda menjadi lebih baik.
Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu
janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar. Namun, seandainya kamu
harus menderita demi kebenaran, maka kamu akan diberkati.
Doa syafaat:
Bapa kami yang ada di Sorga, Bapa yang selalu memberikan kehidupan yang baik buat
Kami. Terimakasih buat penyertaanMu sepanjang hari ini dimana kami boleh
melaksanakan Ibadah di tempat ini dalam keadaan Sehat. Buat Firman Tuhan yang sudah
di sampaikan oleh Hambanya kami mohon Tuhan berikan Hikmat buat kami dapat lebih
mengerti tentang FirmanMu. Buat hambanya Tuhan juga berkati baik dalam kehidupan
sehari hari maupun dalam pelayannya semoga Firman Tuhan semakin dibentangkan ke
seluruh muka bumi ini oleh hambanya.
Kami juga berdoa buat ibadah kami pada hari ini biarlah dapat selesai sesuai dengan
kehendakMu. Buat kuasa iblis yang inggin mengangu kiranya Tuhan patahkan hanya di
dalam nama Tuhan Yesus, semua kuasa kegelapan tidak bisa mengangu kami. Buat para
pelayan pekerjaaMu ini kiranya Tuhan berkati. Biarlah kami pelayanMu selalu rindu
bersekutu dengan engkau dan buat teman teman kami yang belum dapat hadir kiranya
Tuhan jamah setiap hati mereka agar mau bergabung beribadah bersama kami.
Tuhan kami juga serahkan semua keluh kesah yang kami hadapi saat ini baik teman teman
yang dalam kondisi sakit kiranya Tuhan berikan kesembuhan. Buat teman kami yang
sedang mengalami persoalan hidup kiranya juga Tuhan buka jalan setiap masalah yang di
hadapi seupaya memperoleh kemenangan. Tidak lupa kami juga berdoa buat pendidikan
setiap kami Tuhan kiranya penyertaanMu sepanjang kami menuntut ilmu supaya kami
semakin memiliki pendidikan yang baik dan dapat menyenangkan hati orang tua kami.
Kami juga berdoa buat masa remaja kami Tuhan yang mana banyak sekali godaan di luar
sana untuk menguji iman kami. Kiranya Tuhan berikan kekuatan iman yang teguh buat
kami agar mampu selalu berada bersamaMu. Inilah yang menjadi permohonan dan
ungkapan Doa kami Tuhan kiranya terjadi sesuai dengan kehendak dan rencanaMu.
Didalam nama Tuhan Yesus kami telah berdoa dan mengucap syukur, Haleluya Amin.
TATA IBADAH
MINGGU SENGSARA I
PERSIAPAN
- Kelompok anak sebanyak 12 orang (atau disesuaikan) disiapkan berdiri di depan pintu
masuk ruang ibadah.
- Kertas berwarna berbentuk salib telah dibagikan kepada beberapa orang anak untuk
dibagikan pada saat “Janji Anugerah Allah”
TAHBISAN (Berdiri)
P :Pertolongan kepada kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi,
yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak meninggalkan perbuatan tanganNya
J : Amin
P+J Menyanyi, (Prosesi Anak-anak Pemikul Salib)
NKB.No. 83:1,2 "Nun Di Bukit Yang Jauh"
Nun di bukit yang jauh,
tampak kayu salib;
lambang kutuk nestapa, cela.
Salib itu tempat Tuhan Mahakudus
Menebus umat manusia.
Refr: Salib itu kujunjung penuh,
hingga tiba saat ajalku.
Salib itu kurangkul teguh
dan mahkota kelak milikku.
Pnt : Marilah kita menghayati penderitaan Yesus Kristus dengan membaca berbalasan Mrk.
8:27-38 (atau Mrk 930-37,Mrk 943-48,Mrk 1028-31,Mrk 1032-45,Mrk 131-13)
Pnt+J : Menyanyi, (Pembagian Kertas Warna berbentuk salib)
“Hendakkah Kau Iring Yesus”
Hendakkah kau iring Yesus pikul salib,
Jangan takut dan gelisah ikut tabib
Pikullah salibmu serta pandang tetap
Hingga dapatlah mahkota sukar lenyap
Puji-pujian
P Khotbah.
Puji-pujian
PERSEMBAHAN
Sym : Yesus Kristus telah lebih dahulu mempersembahkan diri-Nya menjadi tebusan
selamat bagi kita sekalian. Karena itu marilah kita mempersembahkan hidup kita bagi
kemuliaan nama-Nya.
Nas Persembahan: Ulangan 6 : 1 – 25
Sym+J Menyanyi,
KJ.No 450 ”Hidup Kita yang Benar”
Hidup kita yang benar haruslah mengucap syukur.
Dalam Kristus bergemar; janganlah tekebur.
Refr: Dalam susah pun senang; da;am segala hal
Aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendak-Nya!
DOA SYUKUR
P (Bersyukur untuk Pemberitaan Firman Tuhan, Persembahan, Syukur untuk penghayatan
masa-masa sengsara Yesus (dalam bentuk puasa diakonal), Permohonan, Syafaat untuk
bangsa & negara, mereka yang berkekurangan, dipenjara, yatim piatu, dll dan diakhiri
dengan doa Bapa kami)
BERKAT
P Jemaat Tuhan pergilah dengan sejahtera dan terimalah berkat-Nya,
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Tuhan Allah Bapa, di dalam Yesus Kristus dan oleh
tuntunan Roh Kudus menyertai dan memberkati kita semua, sekarang ini dan selama-
lamanya.
P+J Amin, amin, amin. (dinyanyikan)
SAAT TEDUH
TATA IBADAH
MINGGU SENGSARA II
PERSIAPAN
TAHBISAN
P Persekutuan ini tertahbislah dalam nama Allah Bapa yang telah memulai segala sesuatu
dan yang mengaruniakan keselamatan di dalam anak-Nya Yesus Kristus dan yang
mempersatukan kita dalam kuasa Roh Kudus.
J Amin.
P Kasih karunia Yesus Kristus besertalah dengan kamu sekalian
J besertalah juga dengan saudara, Amin
P+J Menyanyi,
KJ.No 31 “Kami Puji Dengan Riang”
Kami puji dengan riang Dikau Allah yang besar
Bagai bunga t’rima siang hati kamipun mekar
Kabut dosa dan derita kebimbangan t’lah lenyap
Sumber suka yang abadi, b’ri sinar-Mu menyerap.
PUJI-PUJIAN
P Ya Tuhan, Engkau telah menderita sengsara karena pemberontakan kami
J Engkau telah diremukkan karena kejahatan kami
P Engkau bahkan telah mati supaya kami selamat
J Kami datang dan memuji-Mu dalam persekutuan ini
P Terpujilah Engkau Tuhan penebus kami
J Terpujilah Kristus sekarang dan sampai selamanya
P+J Menyanyi,
NKB No 3:1 “Terpujilah Allah”
Terpujilah Allah, hikmatNya besar
Begitu kasihNya ‘ntuk dunia cemar
Sehingga dibrilah putera-Nya kudus
Mengangkat manusia, serta menebus
Refr: Pujilah, pujilah, buatlah dunia
Bergemar, bergemar, mendengar sabda-Nya
Dapatkanlah Allah demi putera-Nya
‘bri puji pada-Nya sebab hikmat-Nya
PERSEMBAHAN SYUKUR
Sym Membaca Nas Persembahan : Lukas 12 : 48b
NKB.No 133:1-3 “Syukur pada-Mu Ya Allah”
Syukur pada-Mu ya Allah, atas sgala rahmat-Mu
Syukur atas kecukupan dari kasih-Mu penuh
Syukur atas pekerjaan walau tubuhpun lamban
Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman
DOA SYUKUR
P Marilah kita berdoa, ..............................................................
TATA IBADAH
MINGGU SENGSARA III
DOA PENYEMBAHAN
Pnt Allah yang kekal dan Bapa kami, Engkaulah sumber kehidupan dan keselamatan kami,
hari-hari-Mu tanpa akhir dan kasih karunia-Mu tak terbilang.
J Engkaulah Allah kami dan kami adalah umat-Mu
Pria Allah Abraham, Ishak dan Yakub
Wanita Allah Sarah, Ribkah dan RaPel
J Allah dan Bapa Yesus Kristus Tuhan penebus kami
Allah dari satu umat, gereja-Mu
Pnt Engkaulah yang awal dan yang akhir
Pria Allah atas kehidupan yang berjalan di depan kami
Wanita Allah yang memimpin, mengarahkan dan membimbing kami
J Engkaulah yang Maha Arif dan Penyayang, Maha Mulia, Maha Besar dan sekaligus Bapa
kami sekalian
Pnt Kepada-Mu kami angkat hati dan madah kami;
Kepada-Mu segala sembah dan pujian
Karena Engkau yang layak menerima pujian dan kemuliaan; Karena Engkaulah Allah yang
Esa sepanjang zaman, Amin.
Pnt+J Menyanyi,
KJ.No 461 “Besarkan Nama Tuhan”
Besarkan Nama Tuhan Haleluya;
Kasih-Nya tak berkurang Haleluya
sekalipun keluhan menimpa umat-Nya
berkat-Nya ditemukan Haleluya
Pnt “Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang tinggal dari
kaum keturunan Israel, hai orang-orang yang Ku dukung sejak dari kandungan, hai orang-
orang yang Ku junjung sejak dari rahim. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai
masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.
Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan
menyelamatkan kamu.”
Pnt+J Menyanyi,
NKB.No. 14:1,4 ”jadilah, Tuhan, Kehendak-Mu!
Jadilah Tuhan, kehendak-Mu!
Kaulah penjunan ’ku tanahnya.
Bentuklah aku sesuka-Mu,
’kan kunantikan dan berserah.
PELAYANAN FIRMAN
Pnt Aku akan menaruh taurat dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka;
maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu
Pnt+J Menyanyi,
KJ.No 1841 “Yesus Sayang Padaku”
Yesus sayang padaku, Alkitab mengajarku
Walau ku kecil lemah, aku ini milikNya
Yesus Tuhanku,sayang padaku
Itu FirmanNya di dalam Alkitab
PERSEMBAHAN SYUKUR
Sym Nas Persembahan: Lukas 20 : 25, ..........................................
Sementara kita mempersembahkan syukur demi pengembangan pelayanan Gereja Tuhan,
marilah kita menyanyi,
KJ.No 183 “Menjulang Nyata Atas Bukit Kala”
Menjulang nyata atas bukit kala
Trang benderang salibMu Tuhanku
Dari sinarNya yang menyala-nyala
Memancar kasih agung dan restu
Seluruh umat insan menengadah
Ke arah cahya kasih yang mesra
Bagai pelaut yang karam merindukan
Di ufuk timur pagi merekah
Sym Marilah kita berdoa untuk menguduskan persembahan yang telah diberikan,
.......................................................................................
(Bila ada Sampul Syukur dan berbagai permintaan doa lainnya, kiranya dapat dibawakan di
dalam doa ini)
DOA SYUKUR
P Terpujilah Engkau ya Tuhan yang telah menyelamatkan kami manusia dengan
pengorbanan anak-Mu Yesus Kristus Tuhan kami.
J Kami bersyukur dan memuji nama-Mu.
P Untuk kesempatan berkarya, belajar bahkan bertumbuh dalam iman percaya kepada-Mu
serta hidup yang diberkati Tuhan.
J Di atas semuanya itu kami bersyukur karena pengampunan dan janji-janji-Mu yang
menghibur dan menguatkan kami untuk tetap berjuang melakukan yang terbaik demi masa
depan kami.
P Ya Tuhan ke dalam tangan-Mu kami menyerahkan kehidupan persekutuan jemaat di
hari-hari ke depan, dan ketika kami boleh menghayati sengsara-Mu bagi umat-Mu, kami
memohon:
P Jadikanlah kami alat perdamaian-Mu, biarlah kami mengasihi dimana ada kebencian,
memaafkan dimana ada dendam; mempersatukan dimana ada perpecahan; menimbulkan
pengharapan dimana ada keputusasaan; memberi iman dimana ada kebimbangan;
membawa terang dimana ada kegelapan; memberi kegembiraan dimana ada kesedihan;
biarlah kami jangan mencari untuk dihibur, melainkan menghibur; dan bukan untuk
dipahami melainkan memahami; bukan untuk dicintai melainkan mencintai;
J Sebab di dalam memberi kami menerima; di dalam mengampuni kami diampuni; di
dalam kematian kami dilahirkan dalam hidup yang sejati; di dalam PuteraMu yang
diberkati Yesus Kristus, Tuhan kami,
P+J Amin.
PERSIAPAN
TAHBISAN
P Marilah kita tahbiskan ibadah jemaat di saat ini, (dalam lagu KJ. 18:1 “Allah Hadir Bagi
Kita”)
Pro Kantor
Allah hadir bagi kita dan hendak memb’ri berkat
Melimpahkan Kuasa RohNya,bagai hujan yang lebat
Dengan Roh Kudus ya Tuhan,umatMu berkatilah!
Baharui hati kami ; oh curahkan kurnia.
P Amin.
BERITA PENGAMPUNAN
Pnt Inilah kabar sukacita!
Perkataan ini benar dan penuh penerimaan, bahwa Yesus Kristus telah datang ke dalam
dunia untuk menyelamatkan orang berdosa.
Pnt+J Menyanyi,
NKB.No. 143 “Janji Yang Manis”
Janji yang manis Kau tak kulupakan tak terombang ambing lagi jiwaku
Walau lembah hidupku penuh awan nantikan cerahlah langit diatasku
Ref: Kau tidakkan Aku lupakan Aku memimpinmu Aku membimbingmu
Kau tidakkan Aku lupakan Aku penolongmu yakinlah teguh
DOA SYUKUR
P Marilah berdoa, ...............................................................................
Nyanyian Penutup (Menyanyi berbalasan)
KJ.No 436;1-3 “Lawanlah Godaan “
WKI & P/KB
Lawanlah godaan, slalu bertekun;
tiap kemenangan kau tambah teguh;
nafsu kejahatan harus kau tentang,
harap akan Yesus pasti kau menang.
P+J Mintalah pada Tuhan, agar kau dikuatkan;
Ia bri pertolongan pastilah kau menang
Pemuda-Remaja-Anak
Allah memberikan tajuk mulia,
bagi yang berjaya di dalam iman;
Kristus memulihkan kau yang tertekan,
harap akan Yesus pasti kau menang.
P+J Refr:
TATA IBADAH
MINGGU SENGSARA V
PERSIAPAN
TUHAN MEMANGGILMU (Jemaat Berdiri)
Koord. Penyelenggara Ibadah,
Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi sebab TUHAN Semesta Alam berfirman,
”Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-
sorai. Orang-orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti
pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Menyanyi,
NKB.No. 125 ”Kudengar Panggilan Tuhan”
Ku dengar panggilan Tuhan, ku dengar panggilan Tuhan,
Ku dengar panggilan Tuhan ”Pikul salib, ikutlah Aku!”
Refr
Aku mau mengikut Dia, aku mau mengikut Dia,
Aku mau mengikut Dia, ikut Dia, Yesus, Tuhanku.
TAHBISAN
P Pertolongan kepada kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi,
yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya.
J Amin
SALAM
P TUHAN menyertai saudara-saudara.
J Dan menyertai saudara juga.
Menyanyi,
KJ.No 169 “Memandang Salib RajaKu”
Memandang salib Rajaku yang mati untuk dunia,
Kurasa hancur congkakku dan harta hilang harganya.
Tak boleh aku bermegah selain di dalam salib-Mu
Kubuang nikmat dunia demi darah-Mu yang kudus
Pnt Sebagai pelayan Yesus Kristus kami memberitakan pengampunan dosa kepada tiap-tiap
orang yang sambil melihat kepada salib Kristus mengaku dosanya di hadapan Allah.
Menyanyi,
NKB.No. 206:2 dan 3 ”Mercu Suar Kasih Bapa”
Perempuan,
Malam dosa sudah turun, ombak dahsyat menyerang.
Laki-laki,
Banyaklah pelaut mengharap sinar suluh yang terang.
J Refr: Pelihara suluh pantai walau hanya k’lip kelap
Agar tiada orang hilang di lautan yang gelap.
Perempuan,
Peliharalah suluhmu, agar orang yang cemas,
Laki-laki,
Yang mencari pelabuhan, dari mara terlepas.
J Refr:
Puji-pujian
P Khotbah
Pujian
PERSEMBAHAN
Sym Marilah kita membawa persembahan kita, ke meja persembahan.
Sym Nas Persembahan: Matius 25 : 37b – 40
Menyanyi,
NKB No 133 “Syukur PadaMu Ya Allah”
Syukur pada-Mu ya Allah, atas s’gala rahmat-Mu
Syukur atas kecukupan dari kasih-Mu penuh
Syukur atas pekerjaan walau tubuhpun lemban
Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman
Syukur atas bunga mawar, harum indah tak terp’ri
Syukur atas awan hitam dan mentari berseri.
Syukur atas suka duka yang Kau b’ri tiap saat
Dan firman-Mulah pelita agar kami tak sesat.
DOA SYUKUR
P Marilah kita berdoa, ..............................................................
TATA IBADAH
MINGGU SENGSARA VI
PERSIAPAN
TAHBISAN
P Pertolongan kepada kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi,
yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya.
J Amin
SALAM
P TUHAN menyertai saudara-saudara.
J Dan menyertai saudara juga.
Menyanyi,
”Kasih Dari Surga”
Kasih dari surga memenuhi tempat ini
Kasih dari Bapa surgawi
Kasih dari Yesus mengalir dihatiku
Membuat damai di hidupku
Mengalir kasih dari tempat tinggi
Mengalir kasih dari tahkta Allah Bapa
Mengalir, mengalir, mengalir dan mengalir
Mengalir memenuhi hidupku
Puji-pujian
P Khotbah
Puji-pujian
PERSEMBAHAN
Sym Nas Persembahan: Matius 26:6 – 12.
Marilah kita membawa persembahan kita, ke meja persembahan.
Menyanyi,
KJ.No. 281 “Segala Benua dan Langit Penuh”
Segala benua dan langit penuh
dengan bunyi Nama yang sangat merdu,
Penghiburan orang berhati penat,
pengharapan orang yang sudah sesat.
Nama itu suci kudus. Siapa belum mengenal Penebus?
DOA SYAFAAT
P Mari berdoa, ..........................................................................
PROSESI SALIB
Fragmen
Ibu 1 Ah, saat ini saya betul-betul sibuk. Tidak tahu lagi mana yang harus didahulukan.
Ibu 2 Ya memang, saya juga demikian apalagi anak-anak di rumah tidak mau mengerti
dengan apa yang kita lakukan.
Bapak 1 Pulang rumah selalu membosankan. Anak-anak selalu mengganggu ini dan itu,
apalagi isteriku, ah!!! Selalu tak pernah diam di rumah.
Peduli amat dengan mereka!
(Sang ibu menampar dan memarahi anaknya. Setelah itu Anak 4 menangis seorang diri
sambil berkata kepada dirinya sendiri)
(Anak 4 kemudian menangis seorang diri sambil diiringi instrumen lagu ”Oh Ibuku” dan
sementara itu anak 1, 2 dan 3 masuk kembali)
(Setelah berdoa, anak-anak meninggalkan panggung dan masuk Ibu 2 dan Bapak 1)
(Keduanya jatuh dan berlutut menghadap jemaat. Kemudian masuk seorang anak
membawakan lagu ”Bertobatlah”)
”Bertobatlah”
Bertobatlah dan balik pada Bapa
Dia tunggu Kau dengan kesetiaan-Nya
Tuhan sudah mengampuni dosa mu
Oh baliklah pada Allah
Refr:
Oh baliklah pada Allah
Jangan lambat hai sobatku
Tuhan tuntut kepada-Mu
Oh baliklah pada Allah
(Setelah menyanyikan lagu tersebut kemudian anak-anak lainnya yang telah disiapkan
membagi-bagikan ”Salib kecil dari kertas”. Sementara itu terdengar lagu ”Bapa yang
Kekal”.)
”Kepahitan”
(Prosesi Hitam)
(Kelompok hitam (KH yang terdiri dari A1, A2, A3) memasuki ruangan dari 3 penjuru
dalam iringan lagu irama kematian dan bersimpuh di bawah salib. 3 orang remaja (R)
masuk dengan langkah memburu)
(3 orang remaja berlari meninggalkan ruangan. Dan kelompok hitam terduduk serta
menunduk)
Khadim Dunia semakin tua, dunia tak lagi memberikan kenyamanan. Manusia saling
menggigit dan saling menelan. Anak-anak menjerit, merindukan kehadiran orang tua dan
manusia lainnya berpangku tangan melihat penderitaan di depan mata.
(Masuk seorang Ayah dengan peralatan tukang batu dan diiringi dengan lagu ”Ayah”)
A1 Papa, pa, pa, ppapa. Bukankah iitu papaku (tergagap dan tak percaya).
Tuhaaaan, aku sangat merindukannya, mengapa kau terlalu cepat mengambilnya dariku.
KH Bersabarlah dalam penderitaan. Janganlah dosa tercipta dalam keraguanmu.
(R3 mendorong kepala sang ibu dan sang ibu langsung rebah di lantai)
A2 Dunia menjadi kacau balau. Tiada ingatkah dia ketika kecil? Namanya selalu menjadi
bagian dalam alunan doa sang ibu.
Khadim Manusia, manusia. Akuilah tindak-tandukmu dalam dosa yang kau lakukan.
Sadarlah, selalu ada jalan bagi mereka yang dalam sesal mengaku dosa pada-Nya.
(Kelompok Hitam berdiri perlahan dan berjalan bersimpuh di bawah salib)
(Mendengarkan “Ajakan Mengikuti Sengsara Yesus” dan Jemaat melagukan KJ.No. “Pada
Kaki Salib-Mu”
”Salib-Nya”
Bagian I
Pemuda (Berjalan melewati tempat salib yang kosong)
Oh, ohk, oh tidak apa yang terjadi ini. Di mana, di mana. Mana salib Yesus. Di
manaaaaaaaaaaa. (Berlari sambil kebingungan)
Pelayan (Berjalan dengan bingung sambil melihat Pemuda yang berlari)
Anak muda ada apa ini?
Pemuda Mana, mana Dia, mana salib-Nya.
Pelayan Salib, salib. Salib apaan. Dasar pemuda tak berguna.
Iblis (Berjalan dengan pongah) Ha, ha, ha, aku berkuasa, karena akulah penguasa dunia, ha,
ha, ha…
Pemuda A, a, a, apa itu. (Lari meninggalkan panggung dengan Pelayan)
Prolog Perbuatan daging telah nyata yaitu: Percabulan, hawa nafsu, penyembahan berhala,
perseteruan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, kemabukan, pesta pora bahkan
perjudian. Terhadap semua itu ku peringatakan kamu, bahwa barang siapa melakukan hal-
hal demikian ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
Akhirnya iblis berhasil menguasai kehidupan manusia dan satu per satu manusia mulai
melupakan Tuhan.
Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Untuk itu, upah
dosa ialah maut tetapi Karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Yesus Kristus, Tuhan
kita.
Bagian II
Pengawal Huh... kau tidak layak hadir di sini, bikin kacau saja!
Orang 1 Ayo selamatkan diri-Mu sendiri! Katanya Anak Allah... huh!!!
Orang 2 Orang lain Dia bisa selamatkan tapi diri-Nya tidak dapat Dia selamatkan (Tertawa
mengejek)
Orang 1 dan 2
(Semua yang berperan sebagai tokoh jahat)
Salib, salibkan Dia.
Lagu NKB.No. 83 ”Nun di Bukit yang Jauh”
Instrumen KJ.No. 401 ”Makin Dekat, Tuhan”
Prolog Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari
pangkalnya akan berbuah. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita. Tetapi siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan
kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan
Tuhan dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada
sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh
kesengsaraan. Ia dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun
dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit dan hukuman kitalah yang
ditanggungnya dan Dia diremukkan oleh kejahatan kita.
Ya itulah Yesus dan penderitaan-Nya. Ia harus membayar harga yang sangat mahal, agar
kita bisa masuk hadirat-Nya.
Penderitaan-Nya sungguh luar biasa. Sekali deraan Yesus dicambuk 39 kali. Cambukan
yang kuat dan bertubi-tubi mencabik-cabik kulit dan daging Yesus sehingga sekujur tubuh-
Nya merah dan rusak, berlumur darah Maha Suci.
Sesudah malam penyiksaan itu, di pagi harinya, setelah Pilatus mengadili-Nya, Ia pun
dikenakan mahkota duri yang tajam. Luka di punggung-Nya masih basah, langsung dirobek
waktu balok seberat 50 kg dibebankan di bahu-Nya. Ia diseret melewati jalan-jalan kecil di
Yerusalem. Ratusan orang mengejek dan menghina Dia bahkan prajurit Roma menendang-
Nya berulang-ulang kali. Beberapa kali Yesus terjatuh, bebatuan di jalan merobek kulit-Nya.
Tulang pipi-Nya retak terhantam bumi saat Dia terjerembap.
Di bukit Golgota, tangan dan kaki Yesus di paku. Darah menyembur saat paku sepanjang 20
cm menembus. Yesus harus menahan seluruh berat tubuh-Nya. Dada-Nya mulai sesak,
paru-paru-Nya terisi darah. Dalam penderitaan yang sangat hebat, Yesus masih sempat
berkata,
Yesus “Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
Prolog Seperti biasa, Ia selalu menegadah ke langit mencarii Bapa, sumber hidup-Nya.
Tetapi waktu itu langit kelam, matahari di sembunyikan awan pekat. Pekatnya dosa anak-
anak manusia. Bapa memalingkan wajah-Nya, saat itulah Yesus berseru,
Yesus “Eli, Eli Lama Sabakhtani.”
Prolog Itulah penghukuman yang Dia terima karena dosa kita.
Penderitaan yang Yesus jalani ini, untuk cinta dan demi pulihnya hubungan yang indah
dengan kita manusia. Untuk itu lakukanlah segala hal dalam hidup ini karena cinta kepada
Yesus dan seperti cinta-Nya kepada kita.
Karena Firman Tuhan berkata: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Iblis (Lari ketakutan sambil berteriak)
Tidak.........................tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak.
Bagian III
Prolog Dengan rasa bersalah dan penuh kesadaran, manusia datang berlutut dan mengaku
dosa-dosa yang mereka perbuat.
Pemuda Ya Yesus, ampuni aku. Berulang kali Kau kusalibkan. Kini, jadikan aku pengikut-
Mu.
Pelayan Ampunilah aku. Berulang kali aku berbicara tentang Mu, tapi aku tidak mau tahu
dengan salib-Mu.
Kini, aku siap memikul salib dan menyangkal diri.
Lagu KJ.No. 368 “Pada Kaki Salib-Mu”
Prolog Yang mau mengikut-Nya, haruslah menyangkal diri dan memikul salib.
Dan jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Amin.
Babak 1
Solo KJ.No.368 “Pada Kaki Salib-Mu”
(Tiga Kelompok Perempuan yang masing-masing terdiri dari tiga orang, masuk dari tiga
jurusan berbeda, dan yang terdepan membawa karangan bunga)
(Tiga Kelompok Perempuan datang mendekat. Melihat ke dalam cermin yang tergantung di
salib dan amat terkejut)
Ibu 1,2,3
Oh, ohk tidak, tidak mungkin. Tidak mungkin ini terjadi
(Tiga Kelompok Perempuan kemudian terduduk di pinggiran ruangan)
Musafir Apa? Tidak, tidak mungkin? Ini semua adalah nyata. Dan kalianlah yang membuat
semua itu.
Ibu 1,2,3
Mengapa, mengapa harus kami?
Musafir Kalau kalian masih sangsi dan tidak percaya. Ini! Lihatlah gambaran hidup kalian
yang telah berlalu.
Babak 2
Janda (Berlutut dengan posisi menyamping di depan salib)
Oh Tuhan mengapa hidupku seperti ini. Mengapa kau ambil segala-galanya dariku. Ya
Tuhan, aku sangat merindukan suami dan anak-anakku. Mengapa mereka harus mengalami
kecelakaan itu dan mati.
Tuhan ambil, ambillaaaah hidupku.
Ibu 1 (Masuk dengan tergesa-gesa dan terkejut melihat si janda)
Aaah, dasar janda tak tahu diuntung. Minta dikasihani lagi pergi, pergi sana. Dan jangan
berdoa lagi di gereja ini.
Mungkin ingin perhatian dari suami orang! Ha, ha, ha.
(Keluar dari ruangan)
Ibu 2 Sulit, sulit semua serba sulit. Barang-barang semakin mahal.Gaji suami ditambah
dengan gaji saya juga tidak cukup.
Suami Ma, mama. Ada apa ini?
Ibu 2 Hei, kamu ini seharusnya tahu diri. Apa yang kamu berikan tidak sebanding dengan
apa yang kita butuhkan.
Suami Tapi, tapi bukankah,
Ibu 2 Ahk saya tidak mau tahu. Pokoknya kamu harus usahakan dengan cara apa pun.
Atauuu, korupsi sajalah,
(Suami berjalan meninggalkan ruangan)
Ibu 2 Hei!!! Sini dulu! Dasar suami tak tahu diuntung.
Anak Ma, mama. Tadi ibu guru di sekolah bilang kami harus membawa,,,, (Terhenti)
Ibu 2 (Menjambak rambut dan memukul si anak)
Sudah tahu orang tua lagi susah, mau minta ini, minta itu. Pergi sana!!!
(Ibu 2 pun keluar dari ruangan sambil berpapasan dengan seorang nenek. Ketika
berpapasan Ibu 2 menyenggol dan terus berlalu)
(Nenek kemudian berdiri dan berjalan perlahan, ke luar ruangan sambil solo membawakan
lagu)
Babak 3
(Musafir dan Tiga Kelompok Perempuan berada kembali di posisinya masing-masing)
(Musafir keluar dari ruangan dan Tiga Kelompok Perempuan berlutut jauh dari kaki salib)
(Sementara lagu dinyanyikan, Musafir kembali masuk dengan Sembilan anak-anak dan
khadim turun dari mimbar serta menyuapi anak-anak dengan makanan sebagai simbolisasi
gembala yang baik)
Musafir Firman Tuhan berkata: ”Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa
pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, ............... sebab Aku akan
mendirikan bagi mereka suatu taman kebahagiaan, sehingga di tanah itu tidak seorangpun
akan mati kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung noda.
(Sembilan anak mengajak Tiga Kelompok Perempuan yang berlutut untuk datang di bawah
salib dan berlutut)
”Penderitaan”
Part 1
(Tiga orang berpakaian putih masuk sambil disiksa oleh tiga orang berpakaian hitam)
(Dalam adegan penyiksaan, Tiga orang berpakaian putih digiring oleh tiga orang
berpakaian hitam sampai di depan)
Hitam 1 Hidup adalah sebuah penderitaan. Seorang laki-laki adalah budak hawa nafsu dan
angkara murka.
Hitam 2 Jangan sekali-kali kalian mencoba mencari jalan keluar dari kami. Karena kami
selalu ada untuk kalian.
Putih 1 Tidak, tidak. Aku tidak akan lari dari kalian. Tuan dari nafsu dan kemurkaan.
Siksa, siksa aku dalam kenistaan. Aku sangat menikmati dunia ini. Oh wanita, di mana
wanita-wanitaku yang cantik dan montok.
Putih 2 Tapi, tapi akuu. Ah, bukankah kita orang beriman seharusnya kita tidak boleh
menjadi budak dari dunia. Tapi, tttapi, mengapa nikmat dunia tidak bisa ku tolak?
Hitam 1,2,3 (Bersamaan tertawa terbahak-bahak) Huaha,.... ha, ha, hah.
Putih 3 (Berlari menuju salib dan tersungkur) Ya Tuhan, mengapa, mengapa beban hidup
ini begitu berat.
Kenapa para suami selalu hidup dalam penderitaan.
Hitam 1,2,3 (Bersamaan tertawa terbahak-bahak) Huaha,.... ha, ha, hah.
Hitam 3 Bodoh, sungguh tolol!!! Hidup dalam keluarga adalah sebuah penyiksaan. Suami
adalah budak isteri dan anak-anak. Kenapa harus bertanya lagi.
Apalagi, kepada Dia yang tidak bersama-sama dengan kita.
Solo Lagu ”B’ratkah Beban Hidupmu”
(Hitam dan Putih ke luar dari ruangan)
Part 2
Khadim Penderitaan dan pergumulan akan senantiasa berlangsung. Kini seluruh makhluk,
bersama-sama merindukan pembebasan.
(Musafir kemudian menyingkir dan menjadi pengamat dari jauh terhadap adegan yang
akan berlangsung. Kemudian dari arah belakang seorang wanita berjalan dengan setengah
berlari diikuti oleh Putih 3 sebagai suami)
Isteri Seharusnya sebagai suami, kamu tidak membiarkan isterimu kelaparan seperti.
Putih 3 Lapar, apa yang kamu maksudkan? Bukankah setiap setiap hari kita selalu makan
dan anak-anak pun tidak pernah berteriak karena lapar.
Isteri Buodoh! Sini dengarkan baik-baik. (Menarik kasar putih 3)
Bukan ini yang lapar, tetapi mata! Mata ini yang selalu lapar dan tidak kamu turuti.
Putih 3 Seharusnya kamu sabar dan,
Isteri (Tertawa sinis) Apa, aapa! Saya harus sabar. Kamu saja yang sabar. Mulai sekarang
kamu urus anak-anak. Dan jangan pernah memikirkan aku. Selamat tinggal. Selamat
tinggal kemiskinan.
(Setelah beberapa saat, ketika Putih 3 jatuh terduduk dan merenung. 2 orang anak masuk)
(Anak 1 merangkul sang ayah dan anak 2 berdiri di samping sambil bernyanyi penggalan
lagu ”Mama”)
(Putih 3 dan anak-anak meninggalkan panggung dan kemudian setelah keadaan hening
seiring dengan masuknya Putih 1 dan 2 maka terdengar instrumen lagu ”Naluri Lelaki” by
Samsons)
Part 3
Putih 1 Menjadi lelaki adalah yang terindah dalam hidup ini. Kita adalah raja dan apa yang
kita lakukan adalah sebuah kebenaran.
Putih 2 Bukan, bukan begitu. Setahu saya kita hidup untuk yang lain, sehingga isteri dan
anak-anak seharusnya menjadi perhatian kita.
Putih 1 Aaaah, isteri dan anak-anak. Ah, tahu apa mereka. Kita kan suami seharusnya kita
bisa menjadi penentu dalam hidup. Dan apa yang kita lakukan adalah kenikmatan.
Putih 2 (Berpikir sejenak) Betul, betul apa yang kau katakan. Saya merasakan kebenaran
dari mu. Sepertinya hidup di rumah hanya membosankan. Isteri terlalu cerewet dan anak-
anak, oh sungguh menyebalkan.