PERSIAPAN
PEMIMPIN: Hari ini kita bersama seluruh Gereja Bethel Indonesia melaksanakan Ibadah Jumat
Agung untuk mengingat kematian Kristus Tuhan untuk menanggung dosa isi dunia. Ibadah kita
hari ini disertai dengan Perjamuan Kudus. Puji Tuhan.
(Mari kita berdoa memohon kehadiran dan pimpinan Tuhan pada ibadah Minggu ini). … Amin!
Mari kita datang mendekatkan diri kepada Tuhan sambil menyanyikan pujian: “Karya Terbesar”.
(Boleh pilih lagu yang lain).
PEMIMPIN: “Doa Pembukaan”. (Boleh meminta salah satu anggota keluarga memimpin doa).
Mari kita bersukacita karena kasih karuniaNya yang telah dilimpahkan kepada kita anak-anakNya
dengan menaikkan pujian : “Sekarang Tlah Tiba”. (Boleh lebih dari 1 lagu dan pilih sendiri).
PEMIMPIN: Kita akan sharing kebenaran Firman Tuhan. Namun sebelumnya Mari kita
menyanyikan pujian: “KasihMu Tiada Duanya”. (Boleh pilih lagu yang lain).
FIRMAN TUHAN
Tuhan Yesus mengajarkan setiap murid-Nya untuk menyangkal diri, selain memikul salib dan
mengikut Dia (Luk 9:23). Hal menyangkal diri atau mengalahkan keakuan ini juga dialami Paulus
di dalam nats bacaan di atas. Selain Paulus, ada beberapa contoh lain di seputar kisah
kesengsaraan dan kematian Kristus, yang dapat menjadi teladan bagi kita tentang orang-orang
yang berhasil menyangkal dirinya. Mari kita belajar dari tokoh-tokoh berikut ini:
1. SIMON KIRENE
Siapakah Simon? Ia berasal dari daerah Kirene (jika dilihat di peta Alkitab, ada di negara Libya
sekarang). Dari namanya, kelihatannya dia adalah orang Yahudi. Alkitab mencatat bahwa ia
adalah ayah dari Alexander dan Rufus (Mrk 15:21, bdk Rom 16:13). Jika diamati, pada
awalnya dia terpaksa memikul salib karena tiba-tiba prajurit Roma memintanya.
Tetapi “keterpaksaan” itulah yang menuntunnya pada pertobatan setelah menyaksikan apa
yang terjadi terhadap Tuhan Yesus di sepanjang jalan menuju Golgota. Mungkin ia bisa
menolak permintaan memikul salib itu. Tetapi ia telah menyangkal diri dan menaklukkan
keakuannya.
Aplikasi: Hal apakah yang akan Anda dan keluarga teladani dari Simon Kirene?
Tetapi ia memilih ikut Yesus meskipun awalnya dengan sembunyi-sembunyi (Yoh 9:22b).
Yusuf kemudian disebut sebagai ‘murid’ (Yoh 19:38) dan akhirnya ia membuktikan
penyangkalan dirinya dengan melakukan tindakan berani: meminta mayat Yesus kepada
Pilatus (Yoh 19:38, bdk Mrk 15:43 – ‘memberanikan diri’). Ia juga memberi persembahan
terbaik: merelakan kubur miliknya (Luk 23:53).
Aplikasi: Teladan apa dari Yusuf Arimatea yang akan Anda dan keluarga lakukan?
3. NIKODEMUS
Hampir mirip dengan Yusuf Arimatea, Nikodemus adalah orang yang kaya, terlihat dari
persembahan minyak mur dan gaharu yang ia berikan (Yoh 19:39). Ia juga berkedudukan
tinggi, sebagai orang Farisi dan pemimpin agama (Yoh 3:1). Pekerjaannya adalah seorang
pengajar Israel (Yoh 3:10).
Tetapi semua yang dimilikinya itu tidak membuatnya tinggi hati. Ia memilih untuk
menyangkal dirinya bagi Kristus, dengan bukti: rindu belajar kepada Yesus dan
menanggalkan kesombongan sebagai pengajar (Yoh 3:1-2). Ia berani membela Yesus di
hadapan orang Farisi lainnya (Yoh 7:45-52). Ia rela memberi persembahan terbaik bagi Yesus
(Yoh 19:39).
Aplikasi: Bagaimana agar Anda dan keluarga terhindar dari kesombongan/tinggi hati?
Di Jumat yang Agung ini, hendaklah kita meneladani Kristus yang telah menyangkal diri-Nya di
taman Getsemani dengan mentaati kehendak Bapa. Juga meneladani Simon Kirene, Yusuf
Arimatea dan Nikodemus yang telah berhasil menanggalkan keakuannya bagi Kristus.
(Cat: Setiap anggota keluarga mendapat kesempatan dalam ibadah ini, setidaknya membaca
Alkitab bagi anak yang sudah bisa baca tulis).
PERJAMUAN KUDUS
Mari kita persiapkan hati kita untuk bersekutu dengan Tubuh dan Darah Kristus Yesus dalam
Perjamuan Kudus. Kepada masing-masing anggota keluarga dibagikan “roti dan anggur”.
Selanjutnya kita ikuti tayangan “Video Perjamuan Kudus” ini.
PERSEMBAHAN
PEMIMPIN: “Mari kita terus dengan kasih Kristus, mendukung pelayanan gereja kita melalui
persembahan yang akan kita berikan. Mari kita berdoa:…….
(Persembahan dapat dikumpulkan dan dibawa ke Gereja atau disetor ke rekening gereja).
DOA SYAFAAT