PERSIAPAN
Penatua menyalakan tujuh lilin diiringi instrumen KJ No. 183
PROSESI
Pnt.: Jemaat Tuhan yang terkasih, di minggu sengsara ketujuh ini,
marilah kita datang dan merenungkan jalan sengsara yang
harus dilalui Yesus Kristus. Ia dipuja-puja oleh begitu banyak
orang yang berjalan bersama-sama dengan Dia. Namun, sorak-
sorai itu sesungguhnya mengantarkan Sang Raja pada
kematian-Nya. Sorak-sorai itu akan berubah menjadi olok-
olokan, penghinaan, ujaran kebencian, dan sumpah serapah.
Jemaat Tuhan yang terkasih, Yesus tahu bahwa di ujung
perjalanan-Nya sebagai manusia di dunia, ada kematian yang
menunggu. Ia sadar akan besarnya resiko yang dihadapi-Nya
saat memasuki kota Yerusalem. Namun, ketimbang
menghindarinya, Ia malah hadir sebagai seorang yang penuh
kerendahan hati, kelemahlembutan dan menyatakan diri
sebagai Raja Damai.
J.: Berdiri dan menyanyikan nyanyian KJ No. 183 bait 1-2
“Menjulang Nyata Atas Bukit Kala”
NAS PEMBUKA
P: Mari kita bersama membacakan ZAKHARIA 9:9 sebagai nas
pembuka dalam ibadah saat ini.
J: Menyanyikan lagu “Karya Terbesar”
KASIH YANG TERINDAH. HATI YANG MULIA.
HANYA KUTEMUKAN DI DALAMMU, YESUSKU.
PUJIAN DARI HATIKU.
SELALU DI SETIAP WAKTUKU.
TIADA PERNAH BERUBAH, KASIHMU.
KARYA TERBESAR DALAM HIDUPKU.
PENGORBANANMU YANG S’LAMATKANKU.
ENGKAULAH HARTA YANG TAK TERNILAI
YANG KUMILIKI DAN KUHARGAI.
YESUS, ENGKAU KUKAGUMI.
PENGAKUAN DOSA
P: Jemaat Tuhan yang terkasih, ucapan terakhir Yesus di kayu
salib berbunyi, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan
nyawa-Ku.” Dari Yesus kita belajar bahwa penyerahan diri
secara total pada kehendak Tuhan bukan saja ketika Ia
memasuki Yerusalem, tetapi telah dijalani sampai pada kayu
salib. Yesus menjadi teladan bagi kita bukan hanya tentang
bertahan dalam penderitaan, tapi juga menghadapi kebencian
tanpa rasa dengki, menghadapi siksaan tanpa membalas
kejahatan, dan menghadapi kematian dengan penuh
kerendahan hati. Ia menjadi bagian rencana Allah yang besar
atas hidup manusia yang penuh dosa dan kecemaran.
Di minggu sengsara ini, marilah kita memeriksa diri, merenung
dan mengaku dosa kita kepada Tuhan. Mari kita bersaat teduh
untuk berdoa secara pribadi.
Pelayan berdoa.
J.: Menyanyikan nyanyian KJ No. 35 bait 1 “Tercurah Darah
Tuhanku”
PENGAKUAN IMAN
P.: Bersama-sama dengan semua orang percaya di segala waktu
dan tempat, marilah kita berdiri dan mengikrarkan pengakuan
kita berdasarkan Pengakuan Iman Rasuli.
J.: Menyanyikan nyanyian PKJ No. 239 bait 1 “Perubahan Besar”
PERUBAHAN BESAR DI KEHIDUPANKU
SEJAK YESUS DI HATIKU;
DI JIWAKU BERSINAR TERANG YANG CERLANG
SEJAK YESUS DI HATIKU.
REF. SEJAK YESUS DI HATIKU,
SEJAK YESUS DI HATIKU,
JIWAKU BERGEMAR BAGAI OMBAK BESAR
SEJAK YESUS DI HATIKU.
PERSEMBAHAN SYUKUR
Dkn.: Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus, setiap hari Tuhan
selalu memberikan curahan berkat dan anug’rahNya bagi kita.
Marilah kita memberi persembahan di hadapan Tuhan sesuai
dengan firmanNya, “Dan Allah sanggup melimpahkan segala
kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa
berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan
di dalam pelbagai kebajikan” (2 Korintus 9:8)
J.: Menyanyikan nyanyian NKB No. 199 bait 1-4 “Sudahkah
Yang Terbaik Kuberikan”
SUDAHKAH YANG TERBAIK ‘KU BERIKAN
KEPADA YESUS TUHANKU?
BESAR PENGURBANANNYA DI KALVARI!
DIHARAPNYA TERBAIK DARIKU.
DOA SYAFAAT
WARTA JEMAAT