PERSIAPAN
Liturgi dibuat sesuai dengan Logos: Leksionari GKST pada Minggu
Adven III.
Tiga lilin sebagai simbol Adven disiapkan di meja altar.
Doa di konsistori
PERSEMBAHAN PEMBANGUNAN
KJ. 322 TERANG MATAHARI
1. Terang matahari telah menyinari segala neg’ri,
dan gunung dan padang dan sawah dan ladang senang berseri.
2. Gembira sekali kulihat kembali terang merekah, dan Bapa
di sorga, yang Bapaku juga, hendak kusembah.
3. Syukur bagi Dia, Gembala yang setia, yang jaga tetap.
Anug’rahNya jua hariku semua, terang dan gelap.
4. Tenaga dan kuat, kerja yang kubuat, kepunyaanNya.
Dengan rendah hati hendak kuhormati Yang Mahaesa.
5. Sehari-harian besar pemberian kemurahanMu.
Ya Tuhan, kiranya kuingat s’lamanya kewajibanku.
SAPAAN MAJELIS JEMAAT
Hymne
Umat serta GKST diberkati Allah Maha Tinggi
kepada Gembala dan pelayanNya. Diberi pengayoman Roh Kudus.
S’luruh warga GKST dipesisir tanah datar,gunung dan lembah.
Berkatilah,dan sertailah pengijil GKST Tunaikan p’rintahMu.
Agar bangsa di Tanah ini mengenal kasih Tuhan Allah,
serta masuk dalam kerajaanMu, dan menjadi pewaris kehidupan yang kekal!!
A—min
1
(berdiri)
MERAYAKAN ADVEN KETIGA
Pnt Jemaat Tuhan,
Kita memasuki Minggu Adven Ketiga.
Inilah momentum bagi kita untuk menghayati sikap hidup Kristiani,
yakni murah hati. Adven Ketiga dalam Leksionari GKST menekankan
pentingnya kemurahatian menyambut kedatangan Kristus, Sang Raja.
Murah hati adalah sikap Kristiani yang timbul dari kerinduan kepada
Allah yang murah hati. Seperti kata Firman yang mengajak kita,
Hendaklah kamu murah hati,
sama seperti Bapamu adalah murah hati. (Luk 6:36)
SALAM
P Sejahteralah saudara sekalian yang menantikan Kristus datang
kembali.
J Dan sejahtera juga untukmu.
2
Datang ke hadirat Tuhan dengan hati yang penuh sukacita.
Datang ke hadirat Tuhan dengan senyum dan muka yang gembira.
Tanggalkan beban dan kesedihan yang ada di dalam hatimu.
Kenakan jubah pujian sambut hadirnya Sang Raja.
Dan gunung-gunung pun bersorak-sorai memuji Dia.
Dan pohon-pohon pun bertepuk tangan memuji Dia.
S’kalian kita di sini berkumpul dan memuji Dia.
Yesus Tuhan Raja Dialah yang bertakhta di atas pujian.
(duduk)
INGATAN ADVENTUS KETIGA
P Jemaat Tuhan,
Kita nyalakan lilin ketiga memasuki Minggu Adven ketiga, minggu
sukacita. Lilin sukacita ini menunjuk pada sukacita yang meluap dari
dua perempuan, Maria dan Elisabet, yang sama beroleh rahmat dari
Allah Mahamurah, yang masing-masing hamil dengan cara yang ajaib
untuk mewujudkan rencana keselamatan Allah. Dari rahmat Allah
Mahamurah, mereka menunjukkan sikap penuh murah hati satu
dengan yang lain.
Selalu ingat ucapan bahagia ini,
“Berbahagialah orang yang murah hatinya,
karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Mat 5:7).
3
PENGAKUAN DOSA
P Jemaat Tuhan,
pada perayaan Adven Ketiga ini, arahkanlah hatimu kepada Kristus
dan marilah kita mengaku dosa kita kepada Tuhan.
4
Dengarkanlah nubuat nabi Yeremia tentang kedatangan Mesias:
"Sesungguhnya, waktunya akan datang,
demikianlah firman TUHAN,
bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan
kepada kaum Israel dan kaum Yehuda.
Pada waktu itu dan pada masa itu
Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud.
Ia akan melaksanakan keadilan
dan kebenaran di negeri.
Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan,
dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram.
Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil:
TUHAN keadilan kita! (Yer 33:14-16)
PELAYANAN FIRMAN
Doa Epiklese
Pembacaan Alkitab: Rut 2:4-16 & Lukas 1:39-45
(seusai membaca Alkitab dapat disambut jemaat dengan menyanyi
“Maranatha”)
Khotbah
5
PENGAKUAN IMAN
P Jemaat Tuhan, marilah kita berdiri dan mengikrarkan pengakuan iman
Kristen menurut Pengakuan Iman Rasuli. Demikian…
PERSEMBAHAN
P Jemaat Tuhan,
marilah kita memberikan persembahan sambil mengingat bahwa apa
yang kita berikan ini adalah kemurahan Allah. Maka, berikanlah
kepada Tuhan persembahan syukur dalam kemurahan hati,
sebagaimana Firman, “Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan
roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu
dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah
kebenaranmu; kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan
hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya
mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga
melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.” (2 Kor 9:10-11).
6
Hujan berkat 'kan tercurah; kami menantikannya.
Hati kami telah buka, Yesus, Kauisi seg'ra! Refr.
DOA PERSEMBAHAN
(Pilihan pejabat gereja yang bertugas)
WARTA JEMAAT
DOA SYAFAAT
(berdiri)
PENGUTUSAN: INGATAN AKHIR ZAMAN
P Jemaat Tuhan,
Dengarlah Firman tentang akhir zaman tentang kedatangan Kristus,
Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat
Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi
akan meratapi Dia. Ya, amin. "Aku adalah Alfa dan Omega, firman
Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang,
Yang Mahakuasa." (Why. 1:7-8)
UCAPAN BERKAT
7
P Arahkanlah hidupmu kepada Kristus dan murah hatilah kepada
sesama sambil menantikan kedatangan-Nya,
serta terimalah berkat-Nya:
Kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah
dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain
dan terhadap semua orang...
Kiranya Dia menguatkan hatimu,
supaya tak bercacat dan kudus,
di hadapan Allah dan Bapa kita
pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita,
dengan semua orang kudus-Nya. (1 Tes 3:12-13)
Amin.
(duduk)
Ibadah Selesai
8
Ibadah Minggu Adven III
Minggu, 17 Desember 2023
Bacaan PL : Rut 2: 4 - 16
Bacaan PB : Lukas 1: 39 - 45
Tujuan : Jemaat memahami sikap menantikan kedatangan Kristus
dengan saling menyayangi di antara sesama manusia.
Pengantar Tema
Di Hari Minggu Adven Ketiga ini jemaat diajak untuk menghayati
sikap murah hati. Sikap murah hati searti dengan sikap saling menyayangi
atau saling memperhatikan. Saling menyayangi mencerminkan hubungan
baik dan harmonis antara saudara bersaudara dan antara sesama manusia.
Tidak ada perasaan benci. Tidak ada perasaan dendam. Sikap hidup yang
saling menyayangi menjadi penting dalam penghayatan kedatangan Kristus.
Kristus begitu menyayangi dunia ini, sehingga Dia rela datang menjumpai
manusia. Sebagaimana Kristus begitu rela menjumpai manusia, maka umat-
Nya pun harus siap menantikan-Nya. Penantian kedatangan Kristus dihidupi
dengan sikap saling menyayangi.
Kajian Teks
9
Kisah pertemuan Rut dengan Boas pada bacaan hari ini begitu
berkesan bagi pembaca. Kesan baik itu menyentuh hati. Rut adalah
perempuan Moab, orang asing, isteri dari anak Naomi. Dia datang ke
Betlehem bersama Naomi mertuanya. Naomi seorang janda tua yang
kehilangan suami dan kedua anaknya, sedangkan Rut adalah menantunya.
Menantu yang rela meninggalkan kaum keluarga di tanah Moab dan
kepercayaan pada agama lama.
Di Betlehem keadaan Rut dan Naomi lebih baik dibandingkan dengan
di Moab. Masa kelaparan sudah berakhir. Masa panen jelai dan anggur sudah
dimulai. Mereka tidak mempunyai ladang. Mereka miskin. Dalam tradisi
Yahudi, orang miskin harus diperhatikan. Mereka boleh memungut bulir-
bulir jelai atau anggur yang jatuh di belakang penyabit. Tidak boleh ada orang
yang melarang kehadiran mereka di ladang yang sedang panen. Bahkan
mereka harus dengan sengaja menjatuhkan bulir-bulir itu ke tanah. Orang
miskin layak mendapat sedikit dari hasil panen itu.
Dua orang janda ini harus melanjutkan kehidupan mereka. Dari
manakah mereka akan mendapat makanan yang dibutuhkan? Mereka boleh
mendatangi ladang yang sedang panen. Di sana mereka meminta ijin kepada
pemilik ladang agar diperbolehkan memungut bulir-bulir yang jatuh ke
tanah. Rut mendatangi ladang milik Boas. Seorang kaya raya (1:1) Dia adalah
sanak famili Elimelek, suami Naomi.
Rut meminta ijin kepada penyabit-penyabit itu agar diperbolehkan
memungut bulir-bulir yang jatuh ke tanah. Ketika Boas tahu keadaan Rut, dia
memerintahkan agar Rut tetap berada di belakang pengerja perempuan (8,9)
dan melarang pengerja laki-laki mengganggu Rut (9). Bahkan Rut boleh
minum dan makan sampai kenyang bersama pengerja-pengerja itu (4).
Kisah Rut dan Boas menceritakan kemurahan hati seorang kaya raya
kepada seorang janda miskin. Seorang Yahudi bermurah hati kepada seorang
perempuan asing. Mereka berbeda suku bangsa, kebudayaan dan agama. Hal
ini memperlihatkan bahwa sikap murah hati melampaui batas budaya,
agama, suku bangsa.
10
Berbeda dengan Kisah Boas dan Rut. Kisah Maria dan Elisabet
menceritakan hubungan saling menyayangi diantara kaum keluarga sendiri.
Hubungan mereka diwarnai dengan sikap saling menyayangi. Maria
mengunjungi Elisabet. Maria datang menjumpai Elisabet di satu kota yang
cukup jauh, di daerah pegunungan Yehuda. Apa alasan Maria mengunjungi
Elisabet? Jawabannya ada di ayat pasal 1:36. Malaikat yang menjumpai Maria
menginformasikan bahwa Elisabet yang sudah tua dan mandul itu sedang
mengandung. Hal ini menjadi keinginan Maria untuk menjumpai Elisabet
sanaknya itu. Alasan lain ialah, Maria masih bingung dengan kabar baik dari
malaikat itu. Maria gembira mendengar kabar dari malaikat, tetapi di pihak
lain, ia bertanya-tanya dalam hatinya. Informasi dari malaikat mendorongnya
menempuh perjalanan dari Nazaret menuju salah satu kota di pegunungan
Yehuda. Perjalanan itu membutuhkan waktu selama 4 hari menurut para ahli.
Perjumpaan Maria dan Elisabet diwarnai dengan sukacita di antara
keduanya. Salam Maria berdampak positif pada bayi yang dikandung
Elisabet. Kandungan Elisabet sudah 6 bulan. Bayi itu melonjak kegirangan
ketika mendengar salam Maria. Elisabet adalah seorang perempuan yang
dipersiapkan untuk melahirkan seorang yang berpengaruh dalam persiapan
kedatangan Mesias. Kehamilan Elisabet sudah dinubuatkan oleh malaikat
(1:11). Anak yang akan dilahirkan Elisabet harus diberi nama Yohanes. Dalam
bahasa Ibrani disebut Yohanan, yang berarti “Tuhan menyayangi.” Tuhan
menyayangi Yohanes, sebab dia yang mempersiapkan jalan kedatangan
Mesias. Yohanes dipenuhi Roh Kudus sejak dari kandungan.
Elisabet dipenuhi Roh Kudus ketika mendengar salam Maria. Salam
maria dibalas dengan ucapan berkat. Elisabet berkata “diberkatilah engkau di
antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu”. Elisabet pun
mengucapkan kata-kata yang bersifat nubuat. Kalimat “siapakah aku ini
sehingga ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Apakah tanda Elisabet tahu
bahwa bayi yang dikandung Maria adalah Tuhan? Lukas mencatat bahwa
ketika salam Maria sampai ke telinga Elisabet, bayi dalam rahim Elisabet
melonjak kegirangan. Elisabet bergembira. Bayi dalam rahimnya pun
bergembira. Pernyataan akhir dari Elisabet perlu mendapat perhatian. Dia
11
percaya bahwa janji Tuhan akan terlaksana dan orang yang berpegang pada
janji Tuhan akan berbahagia, sebab janji itu pasti. Janji itu akan terlaksana.
Sungguh alangkah bahagianya perjumpaan dua orang ibu yang sama-
sama dipilih Tuhan. Keduanya sangat akrab dan saling berbagi kesukacitaan.
Keduanya memiliki kemurahan hati untuk saling menyayangi. Elisabet lebih
tua dari Maria, tetapi Elisabet menghormati Maria yang lebih muda.
Kedua calon ibu ini paling bergembira dalam pengalaman hidup
mereka. Elisabet sudah tua dan mandul mendapat kasih karunia Tuhan. Di
hari tuanya ia mendapatkan seorang anak istimewa. Anak yang menjadi
pelopor kedatangan Kristus. Kristus itu Mesias. Maria gadis desa masih muda
belia mendapat kasih karunia Tuhan. Dirinya dipilih dari sekian banyak gadis
desa, untuk menjadi ibu Yesus. Ibu dari sang Juruselamat. Keduanya saling
memperhatikan. Keduanya bersukacita karena pemilihan Tuhan atas diri
mereka.
Refleksi
Dari dua bacaan ini kita melihat hubungan yang begitu akrab di antara
para tokoh. Sikap murah hati, saling menyayangi, saling memperhatikan
muncul dalam hubungan Boas dan Rut, Maria dan Elisabet. Sifat dan sikap
seperti ini sangat diperlukan dalam hubungan antar bangsa dan hubungan
antar keluarga. Sifat dan sikap murah hati mendobrak segala bentuk
keegoisan. Di minggu Adven ke-III ini sesama saudara bersaudara dan
sesama suku-suku bangsa diajak untuk saling menyayangi. Sifat dan sikap
saling menyayangi ini adalah bentuk dari kesiapan menantikan kedatangan
Kristus. Ada beberapa makna yang perlu diperhatikan:
1. Pada minggu Adven ke-3 keluarga-keluarga mulai menyediakan
pernak pernik natal. Kecenderungannya, pernak-pernik itu cukup
mahal. Biaya yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan perhatian
kepada tetangga atau saudara sendiri.
2. Sikap individualistis di era digital telah mengesampingkan sifat dan
sikap murah hati. Ada saudara yang terabaikan karena dianggap tidak
penting dan miskin.
12
Firman Tuhan ini mengingatkan kita untuk berubah. Kristus datang ke
dunia karena Dia menyayangi manusia. Dia memberikan perhatian kepada
manusia berdosa. Dia tidak mau ada yang terabaikan di antara manusia. Oleh
sebab itu marilah kita semua memberi diri untuk dibarui dalam kuasa Roh
Kudus yang menggairahkan itu. Allah datang dalam wujud manusia, sebagai
bukti menyayangi kita umat-Nya. Kita pun mempersiapkan kedatangan-Nya
dengan sifat dan sikap murah hati kepada sesama. Respon dalam menantikan
kedatangan Kristus ini harus dengan sifat dan sikap saling menyayangi dan
bukan saling menyaingi. Sikap hidup saling menyaingi hanya akan
menimbulkan masalah, ketegagangan-ketegaganan dalam hidup, sedangkan
hidup saling menyayangi mendatangkan kedamaian dan suka cita.
13