Anda di halaman 1dari 2

TEKUN SAMPAI AKHIR Matius 14:3-41

mengandung peristiwa-peristiwa zaman akhir sendiri, dan dapat dibagi atas lima perikop: 3-14 (awal peristiwa itu), 15-27
(kesengsaraan), 28-31 (Anak Manusia), 32-35 (perumpamaan tentang pohon ara), 36-41 (waktu kedatangan
kembali).

Yesus mengajar tentang akhir zaman. Ia menubuatkan kehancuran Bait Allah yang begitu megah dan mulia (ayat 2). Ini
digenapi ketika Romawi di bawah pemerintahan Titus menghancurkan Yerusalem termasuk Bait Allah di dalamnya.

Mereka yang menolak Kristus harus menuai hukuman atas kebebalan hati mereka sendiri.

Ini baru semacam cicipan dari akhir zaman yang sesungguhnya, saat Kristus akan datang sebagai Hakim yang
menghancurkan bukan hanya Yerusalem, melainkan semua yang tetap hidup dalam kejahatan.

Kemegahan dan kemuliaan lahiriah tidak akan bertahan, karena Bait Allah yang sesungguhnya adalah diri Tuhan Yesus
sendiri yang sudah dikurbankan, mati di kayu salib, dan bangkit pada hari yang ketiga.

Beberapa tanda akhir zaman menurut Tuhan Yesus:

1) Timbulnya Mesias palsu dan para nabi palsu. Mereka diizinkan meniru hal-hal yang Tuhan pernah lakukan
sehingga menyesatkan banyak orang (ayat 4-5).

2) Peperangan akan melanda bangsa-bangsa (ayat 6). Ini menyatakan bahwa tanpa Kristus mustahil
mencapai kedamaian dunia yang sejati. Yang ada hanyalah kebencian dan gila kuasa.

3) Bumi yang kita diami akan semakin tidak bersahabat dengan manusia (ayat 7b). Manusia dalam
keserakahannya sudah menguras, mengeksploitasi, dan akhirnya menghancurkan alam yang seharusnya dikelola
dengan baik.

4) Orang-orang percaya akan dibenci bahkan dianiaya dan dibunuh dan mereka yang bukan orang
percaya sejati akan disaring, mereka akan meninggalkan Tuhan (ayat 10).

Namun, Tuhan akan memberikan kekuatan bagi orang percaya untuk dapat bertahan (ayat 13).

5) Nabi-nabi palsu bermunculan.

6) Kasih manusia akan menjadi dingin (ayat 12). Akan tetapi,

7) Injil akan diberitakan di seluruh dunia.

Seberapa jauh kita bertekun di dalam Tuhan? Seberapa tekun kita dalam doa, membaca serta merenungkan firman Tuhan?
Sudahkah kita bertekun menjalankan ibadah kita? Bertekunkah kita dalam mengerjakan tugas-tugas pelayanan yang
dipercayakan Tuhan kepada kita?

Mengapa kita harus bertekun dalam ibadah? Sebab dalam ketekunan selalu ada janji yang Tuhan sediakan, seperti
dikatakan, "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu
memperoleh apa yang dijanjikan itu." (Ibrani 10:36).

Pada akhirnya, ketekunan inilah yang menjadi salah satu kunci kesuksesan orang Kristen atau tolok ukur kekristenan
kita. Firman Tuhan menegaskan bahwa apa pun jerih payah yang kita lakukan untuk Tuhan tidak akan pernah sia-sia!
Salomo dalam Amsalnya berkata, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,..." (Amsal 14:23).

Tekun, rajin, keras hati, sungguh-sungguh

hupomonē, menjalani, daya tahan (atau harapan), keteguhan: - bertahan, sabar, menderita, (menunggu).

hupo, di bawah, tempat (di mana [di bawah] atau di mana [di bawah]) atau waktu
meno, Kata kerja utama; untuk tinggal (di tempat tertentu, hubungan atau harapan): - tinggal, terus, tinggal, bertahan,
hadir, tetap, berdiri, tinggal, milikmu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai