Anda di halaman 1dari 10

EDIFIKASI

CONTACT
3 - 9 MARET 2024

Kemenangan Total Melalui Salib Kristus


Luk 11:21-22, Kol 2:13-15, Ef 2: 14-16, 6:12, Rm 4:24-25

Pembukaan
Sharingkanlah sebuah kemenangan yang berhasil Anda
peroleh dari pergumulan rohani Anda!

@mdcsurabaya
Karya salib Yesus Kristus adalah pusat dari semua yang
kita percaya dan lakukan dalam kehidupan iman Kristen.
Kebenaran ini sangatlah penting dan ini adalah kebenaran
yang iblis harap tidak akan pernah kita temukan. Iblis akan
melakukan segala dayanya untuk mencegah kita memahami,
mengerti, atau menerapkannya. Melalui salib, Yesus Kristus
memberikan kekalahan total, permanen, dan tidak dapat
dibatalkan oleh iblis. Iblis tidak dapat mengubah kebenaran
kekal ini, apalagi iblis terlambat menyadari kekalahannya.
Ketika iblis mendapatkan kematian Tuhan Yesus di kayu salib,
iblis mengira dia telah menang. Namun sebaliknya, iblis justru
mendapatkan kekalahannya sendiri. Jadi, sejak kematian-Nya
di kayu salib, iblis telah melakukan segala daya untuk
mengaburkan kebenaran ini dan menyembunyikannya dari
pandangan gereja. Jika Anda ingin melawan dan menentang
iblis dalam hidup Anda sendiri atau dalam situasi apa pun,
Anda tidak dapat melakukannya atas dasar apa pun selain
kemenangan Tuhan Yesus atas iblis melalui salib. Jika Anda
menantangnya di tempat lain, Anda akan dikalahkan.
Mengapa? Karena iblis musuh jiwa kita jauh lebih kuat dan
lebih pintar dari pada kekuatan dan kebijaksanaan kita sendiri.
Ketika Tuhan menuntun kita ke dalam pelayanan
pembebasan dari roh jahat, segera kita menemukan bahwa
setan tidak takut dengan pemahaman teologi atau doktrin kita.
Namun, ketika Anda menghadapi setan berdasarkan apa yang
Yesus Kristus capai di kayu salib, saat itulah setan “percaya
dan gemetar” (Kolose 2:13-15, Yakobus 2:19). Setan-setan

@mdcsurabaya
gemetar ketika dihadapkan pada kenyataan kekalahan yang
dideritanya melalui salib Yesus Kristus.
Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata
menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya.
Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang
dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas
perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-
bagikan rampasannya, Lukas 11:21-22.
Dalam perumpamaan ini, orang kuat yang pertama adalah
iblis. Orang kuat kedua adalah Yesus. Iblis telah memperbudak
umat manusia. Dia telah merampas semua kekayaan dan
berkat yang Allah Bapa ingin kita miliki. Iblis sedang duduk di
sana sambil berpikir bahwa dia tidak terkalahkan. Kemudian
datanglah Yesus Kristus membebaskan umat manusia dari
perbudakan dosa.
Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan
oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan
Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni
segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang,
yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan
mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukan-
nya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah
dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan
umum dalam kemenangan-Nya atas mereka, Kolose 2:13-15
Paulus mengatakan di sini bahwa Yesus "melucuti
pemerintah dan penguasa". Pemerintahan-pemerintahan dan
kekuasaan-kekuasaan ini adalah pasukan iblis. Ini adalah

@mdcsurabaya
pemerintahan dan kekuasaan yang sama yang dirujuk oleh
Paulus dalam Efesus 6:12 karena perjuangan kita bukanlah
melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-
pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-
penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Yesus mengalahkan pasukan iblis dan melucuti mereka. Kita
bisa mempercayainya secara teori namun belum tentu
menerapkannya dalam kehidupan kita. Apa implikasinya bagi
kita:
1. Pembebasan dari Rasa Bersalah
dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-
ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu
ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib
Kolose 2:14
Senjata terbesar iblis melawan umat manusia adalah rasa
bersalah. Syukurlah, kemenangan Yesus Kristus atas rasa
bersalah dicapai sepenuhnya melalui karya-Nya di kayu salib.
Allah Bapa punya rencana, dan rencananya adalah Yesus
Kristus. Yesus Kristus datang ke dunia sebagai Adam yang
terakhir (1 Korintus 15:45.) Yesus tidak mengambil sifat
malaikat. Oleh karena itu, Dia tidak datang untuk
menggantikan malaikat. Ia sepenuhnya diidentifikasikan
dengan ras Adam (manusia). Dia mampu menjadi pengganti
seluruh ras Adam (manusia). Iblis mengejar-Nya, dan berusaha
mendatangkan kematian-Nya. Pemikiran iblis adalah ketika
Mesias mati, Yesus Kristus tidak akan mampu mendirikan

@mdcsurabaya
Kerajaan Allah. Namun, ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib,
Dia menjadi wakil seluruh ras Adam. Segala kesalahan kita
ditimpakan pada-Nya. Dia membayar total upah dosa. Ketika
Dia mati dan dikuburkan, rasa bersalah kita hilang selamanya.
Dan melalui kematian dan kebangkitan-Nya, kita dapat
menerima Kerajaan Allah di dalam diri kita. Satu-satunya
kewajiban kita adalah mempercayai hal ini dengan iman. Oleh
karena itu, melalui pekerjaan salib, Tuhan telah membuka
jalan bagi umat manusia untuk dibebaskan dari api neraka.
Dalam keadilan-Nya, Tuhan dapat mengampuni kita dan
menghukum iblis, karena tidak ada petunjuk di mana pun
dalam Alkitab bahwa iblis memiliki tujuan lain selain api
neraka. Namun sekali lagi, berdasarkan apa yang Yesus
lakukan, Allah kini dapat dengan adil menghukum iblis dan
pengikutnya. Tuhan juga dapat dengan adil membebaskan
yang menerima pengorbanan Tuhan Yesus atas nama mereka.
Melalui kematian Tuhan Yesus, Allah menyediakan 2
aspek pengampunan untuk melepaskan kita dari kesalahan
kita. Yang pertama berkaitan dengan rasa bersalah di masa lalu
kita; kedua berkaitan dengan rasa bersalah di masa depan
kita. Semua tindakan ketidaktaatan kita dihukum di dalam
Yesus. Paulus menyatakan dalam Kolose 2:13 bahwa Allah
mengampuni segala pelanggaran kita. Sekali lagi, Dia dapat
mengampuni kita tanpa mengkompromikan keadilan-Nya,
kekudusan-Nya dan membereskan masa lalu kita. Jika kita
benar-benar percaya kepada Yesus dan telah menerima
anugerah Yesus, tidak ada sesuatu pun dari masa lalu yang
menentang kita di masa depan dalam catatan surga. Setiap

@mdcsurabaya
perbuatan jahat yang pernah kita lakukan dan terjadi telah
dihapuskan. Tuhan telah mengatakan bahwa Dia tidak akan
mengingat dosa mereka lagi (Yer 31:34.) Dia telah membuang
dosa-dosa masa lalu kita ke dalam tubir laut (Mik 7:19.) Tentu
saja, jika kita pernah melakukan dosa yang belum diakui, obat
bagi kita adalah dengan mengakui dosa-dosa kita. Karena “jika
kita mengaku dosa kita, maka [Allah] adalah setia dan adil
sehingga akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan” (1 Yoh 1:9). Tuhan tetap menyedia-
kan jaminan pengampunan di masa depan, jika kita sewaktu-
waktu terlena jatuh dalam dosa. Dia menghapus tuntutan
hukum taurat Musa sebagai syarat untuk mencapai kebenaran
bersama-Nya. Paulus berkata bahwa Allah memakukan surat
hutang dosa kita di kayu salib. ( Kolose 2:14).
Penerapan
Apakah rasa bersalah yang masih Anda rasakan? Apakah janji
Tuhan yang membuat Anda kuat ketika Anda gagal dan jatuh
dalam dosa, agar supaya rasa bersalah tidak menghancurkan
kehidupan rohani dan pelayanan Anda? Bagaimanakah keper-
cayaan Anda kepada Kristus mengalahkan rasa bersalah itu?

2. Kebenaran hanya karena Iman


Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai
kebenaran. Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan
kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi ditulis
juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah

@mdcsurabaya
memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang
telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang
mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran
kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita. Roma 4:24-25.
Persoalan penghapusan tuntutan hukum taurat ini
menimbulkan pertanyaan bagi kita: Karena hukum taurat tidak
lagi menjadi persyaratan untuk mencapai kebenaran, apa yang
menjadi persyaratannya? Persyaratan untuk kebenaran
sekarang, sederhananya adalah iman. Kita dianggap benar
bukan karena menaati seperangkat aturan hukum taurat,
namun karena iman kepada Yesus Kristus. Paulus
menggunakan Abraham sebagai contoh iman yang demikian.
Mengutip Kejadian 15:6, ia menulis, "Abraham percaya kepada
Allah dan Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai
kebenaran" (Roma 4:3). Iman diperhitungkan Allah kepada
Abraham sebagai kebenaran.
Oleh karena itu, kita satu kategori dengan Abraham jika
kita mempercayai catatan apa yang Tuhan Yesus capai di kayu
salib. Kitab Suci berkata bahwa Yesus diserahkan kepada
kematian karena pelanggaran-pelanggaran kita, dan Ia
dibangkitkan dari antara orang mati demi pembenaran kita,
agar kebenaran dapat diperhitungkan kepada kita. Jadi sekali
lagi, seperti yang terjadi pada Abraham, kebenaran
diperhitungkan pada kita berdasarkan iman kita. Abraham
tidak memperoleh kebenaran melalui menaati hukum taurat,
melainkan melalui imannya. Demikian pula, kebenaran tidak
diperhitungkan pada kita karena apa yang kita lakukan,
melainkan datang pada kita karena apa yang kita yakini dalam

@mdcsurabaya
karya salib Yesus Kristus. Iman adalah satu-satunya landasan
kebenaran yang diterima oleh Allah. Sejauh yang kita pahami
tentang Injil, Allah tidak mengizinkan kita menambahkan apa
pun pada persyaratan iman tersebut. Kebenaran tidak
diperhitungkan kepada kita atas dasar iman ditambah sesuatu:
bukan iman ditambah perbuatan baik, iman ditambah gereja,
iman ditambah baptisan, atau iman ditambah niat baik. Seruan
Reformasi adalah “sola fide” – hanya karena iman. Inilah
kebenaran besar yang ditemukan kembali saat Reformasi.
Hanya dengan iman kita bisa dianggap benar di hadapan
Tuhan. (Galatia 2:16, 3:11, Roma 3:28)
Penerapan
Apakah yang Anda pahami dengan kebenaran hanya karena
iman? Bagaimanakah pemahaman ini menjadikan Anda
sebagai seorang pengikut Kristus yang berkemenangan
tengah-tengah dunia?

3. Damai Melalui Kristus


Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah
mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan
tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya
sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan
segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan
keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan
dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk
memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah

@mdcsurabaya
oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu
(Efesus 2:14-16).
Melalui kematian-Nya di kayu salib, Yesus menghapuskan
tuntutan hukum taurat dan dengan demikian menghapuskan
permusuhan yang dihasilkan oleh hukum tersebut. Berfokus
pada persyaratan hukum taurat tidak membawa kedamaian;
itu membawa permusuhan dan perpisahan.
Pertama, hukum taurat telah menimbulkan permusuhan
antara orang Yahudi dan non-Yahudi. Kenyataannya adalah
banyak orang Yahudi yang menaati hukum taurat Musa dan
percaya bahwa menaati hukum taurat membuat mereka lebih
benar dibandingkan mereka yang tidak menaati hukum taurat.
Kedua, hukum taurat menimbulkan permusuhan antara Tuhan
dan manusia. Ketika kita berada di bawah hukum taurat dan
melanggarnya, kita menjadi musuh Tuhan. Berpegang teguh
pada hukum taurat mirip dengan keadaan pikiran seseorang
yang terjatuh ke laut dan berpegang pada papan untuk
bertahan hidup. Papan itu melambangkan hukum taurat—dan
kita yakin jika kita melepaskan papan itu, kita akan tenggelam.
Kenyataannya adalah, kita harus melepaskannya dan
tenggelam, karena papan itu tidak akan pernah
menyelamatkan kita. Kita tenggelam dengan mati bersama
Kristus, menerima pengorbanan-Nya bagi kita di kayu salib,
dan bangkit kembali dalam hidup baru. Seperti yang Paulus
tulis:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis
dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan

@mdcsurabaya
demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa,
demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru, Rm 6:3-4
Penerapan
Bagaimanakah Anda memandang kuasa darah Kristus bagi
kesalahan masa lalu dan kesalahan masa depan Anda? Apakah
bukti yang menunjukkan bahwa Anda telah menang dan
berdamai dengan Allah?

Peneguhan
1. Berdoa agar Roh Kudus benar benar memberikan pewahyuan
yang lengkap kepada jemaat GKPB MDC tentang salib Kristus yang
telah memberikan kemenangan total bagi setiap kita. Roh Kudus
memimpin setiap langkah jemaat dan para pemimpin agar selalu
berkemenangan di dalam Kristus.
2. Doakan secara khusus jika ada anggota ContAct yang hingga
saat ini masih merasa bersalah (tertuduh) atas perbuatan-
perbuatan masa lalunya sehingga berdampak kepada kebahagiaan
dan kesehatannya sampai sekarang.

@mdcsurabaya

Anda mungkin juga menyukai