Pelaksanaan PUASA dimulai pada hari Jumat mulai jam 8 pagi hingga jam 3 sore pada Jumat, 15 April 2022
dengan panduan sebagai berikut:
1. 09.30 – 11.30 : Memeriksa / Evaluasi diri
2. 11.30 – 12.00 : Berdoa kepada Tuhan
3. 12.00 – 14.30 : Istirahatkan Jiwa
4. 14.30 – 15.00 : Menuliskan Pengalaman Pribadi
5. 15.00 BERBUKA PUASA (makan)
• Menaikkan Pujian kepada TUHAN atas kasih dan pemeliharaan-Nya (misalnya: Karna Salib-Mu)
• Berdoa bersyukur kepada TUHAN (Naikkanlah syukur atas segala sesuatu)
• Membaca kisah PENYALIBAN TUHAN YESUS KRISTUS dari Lukas 22:39-71 dan Lukas 23:1-49
• Membaca Bahan Renungan 2: BAHAN ADA DI HALAMAN 3
Tuhan Yesus adalah pribadi yang sangat mengasihi umat manusia, ia sangat sabar terhadap manusia, sehingga
bahkan Ia rela datang ke dalam dunia, menanggalkan segala sesuatu sehingga Ia dapat menjadi juruselamat umat
manusia. Namun hari itu kita melihat bagaimana Tuhan Yesus begitu murka bahkan membalikkan meja dan
bahkan menendang bangku-bangku pedagang. Pemandangan ini tentu membuat para murid menahan nafasnya,
bagaimana mungkin sang guru yang biasanya penyabar dan penuh kasih sayang dapat begitu marah besar hari itu?
Apa yang menyebabkan Tuhan Yesus marah? Penyimpangan penggunaan Bait Allah membuat Tuhan Yesus
begitu marah. Bait Allah tidak lagi menjadi rumah doa tapi sarang penyamun. Hari itu, begitu banyak orang
menggantikan nilai kekekalan dengan nilai keduniawian. Bait Allah telah tercemar dan menyimpang.
Namun, apakah ada kaitan kisah ini dengan hidup kita hari ini? Apakah Bait Allah hanya bicara tentang sebuah
bangunan? Bukankah Bait Allah juga bicara tentang tubuh kita? 1 Korintus 3:16-17 berkata: “Tidak tahukah
kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang
membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu
ialah kamu. Lalu apa yang harus kita lakukan terhadap tubuh kita yang adalah Bait Allah? Bagian kedua dari
bacaan kita hari ini menggambarkan pentingnya pertobatan dan hidup yang menghasilkan buah dari pertobatan
tersebut. Bacalah sekali lagi bagian kedua dari bacaan di atas. Lalu renungkan pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini:
Jedalah sebentar sambil mencoba membayangkan kisah tersebut di dalam pikiran saudara.
Tuhan Yesus adalah sang Juruselamat umat manusia. Dia adalah pahlawan kita. Namun jalan menjadi sang
juruselamat itu adalah jalan salib. Jalan yang begitu berat dan bahkan Dia sendiri berkata “Jikalau mungkin hal ini
lalu daripada-Ku”. Tapi Ia menunjukkan ketaatan dan kasih-Nya bagi kita. Jalan salib itu, telah menyelamatkan
kita dan membebaskan kita, yaitu kita yang percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Bacalah kisah ini
dalam dua bagian dengan jeda di tengah. Lalu renungkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut: