Anda di halaman 1dari 3

Nama : Imanuel Soleman Daud Boimau

NIM : 101611146
Dosen : Andreas Himawan
Mata Kuliah : Teologi Sistematika III (Doktrin Kristologi dan Soteriologi)
Tugas : Laporan Baca: Calvin, Jhon. Institutes of The Christian Religion
vol. 1, Book Two, chapter 12-17 ( Louisville : WJK, 1960), 464-534.
Bab 12: Hanya Kristus yang dapat menjadi mediator antara Allah dan
manusia, sebab Dia yang merupakan Tuhan dan manusia yang dapat menjadi mediator
antara Allah dan manusia. Alasan lainnya adalah yang dapat menjadi mediator harus
merupakan sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia, karena tugas
mediator adalah memulihkan hubungan kita dengan Allah. Selain itu, manusia yang
tidak taat harus menjadi taat dan membayar hukuman atas dosa, tetapi manusia tidak
mampu untuk taat, dan hanya Kristus yang dapat taat kepada Bapa, sehingga Kristus
berinkarnasi menjadi manusia. Tujuan dari inkarnasi Kristus adalah untuk menebus
kita dan menjadi korban pendamaian bagi kita dengan Allah. Menurut Osiander,
inkarnasi akan tetap terjadi sekalipun Adam tidak jatuh di dalam dosa, karena manusia
diciptakan menurut gambar Mesias yang akan datang, sehingga Kristus akan tetap
datang tetapi bukan sebagai seorang penebus tetapi sebagai manusia pertama.
Bab 13: Beberapa ayat Alkitab seperti Ibrani 2:11 dan Ibrani 2:17, menjadi
bukti bahwa Kristus adalah benar-benar manusia. Akan tetapi banyak orang
beranggapan bahwa itu merupakan kebohongan. Masalah yang timbul dari pemahaman
ini adalah jika Dia bukan benar-benar manusia, maka kematian-Nya tidak berdampak
kepada manusia. Selain itu, pemahaman bahwa Yesus dilahirkan oleh Maria merupakan
sebuah keanehan dan banyak menimbulkan konflik, misalnya pandangan bahwa jika
Yesus lahir dari manusia maka Yesus berdosa, namun kita melihat bahwa Yesus bukan
hanya manusia melainkan juga Tuhan dan dengan demikian Yesus tidak berdosa.

Bab 14: Ketika keilahian dan kemanusiaan Kristus bersatu, keduanya


mempertahankan sifat khasnya masing-masing tanpa cacat, namun tetap membentuk
satu pribadi, berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Servetus. Keilahian dan
kemanusiaan Allah di dalam relasinya satu sama lain tergambar jelas pada peristiwa
penyaliban dimana sebagai Allah, Kristus tidak disentuh dengan tangan dan tidak
menderita akan tetapi sebagai manusia darah-Nya dicurahkan bagi kita dan Dia
disalibkan. Dalam kesatuan sebagai pribadi, Kristus menjadi mediator bagi kita melalui
kematian-Nya, dan ketika hari penghakiman Kristus akan menjadi hakim atas kita.

1
Kristus memiliki hak prerogatif ketika Ia mengambil rupa manusia. Kristus,
sebagaimana dia adalah Allah dan manusia, yang terdiri dari dua kodrat yang bersatu
tetapi tidak bercampur. Kristus juga merupakan anak Allah sebelum dunia diciptakan.
Kristus merupakan anak Allah yang dianugerahkan kepada kita dan juga merupakan
anak manusia yang adalah keturunan Daud. Kita tidak boleh membayangkan dalam
kesatuan pribadi-Nya suatu percampuran yang mengambil alih apa yang menjadi milik
keilahian-Nya.

Bab 15: Kristus memiliki peran sebagai seorang nabi, imam, dan raja. Dimana
tugas sebagai seorang nabi adalah menyampaikan isi hati Allah, sebagai seorang raja
Kristus yang adalah putra Allah menjadi pembela dan pelindung, berkat yang kita
peroleh dari kerajaan Kristus adalah di dalam kehidupan surgawi. Sifat dari
kepemerintahan Kristus adalah berbagi dengan kita apa yang diperolehnya dari Bapa.
Kerajaan Kristus terletak di dalam Roh, bukan dalam kesenangan atau kemegahan
duniawi. Kristus berdiri di tengah-tengah kita, untuk membimbing kita sedikit demi
sedikit kepada persatuan yang kuat dengan Allah.

Bab 16: Sebelum Kristus mati untuk kita, kita adalah musuh-musuh Allah.
Akan tetapi kasih-Nya yang sesungguhnya tidak menerima ketidakbenaran, yang
mendorong-Nya untuk memberikan Yesus sebagai jalan pendamaian bagi kita. Allah
mengasihi kita disaat kita masih berdosa dan bukan baru memulai untuk mengasihi.
Ketaatan Kristus untuk melakukan kehendak Bapa merupakan sebuah cara bagaimana
karya pendamaian itu dapat tercapai. Kematian melalui penyaliban merupakan kutukan
yang harus ditanggung Kristus untuk mendamaikan kita dengan Allah. Kematian Kristus
juga merupakan jaminan bahwa kita tidak akan mati lagi untuk dosa karena Kristus
telah mengalahkan kuasa maut. Kelemahan muncul di kayu salib, kematian, dan
penguburan Kristus. Iman harus melompati semua hal ini untuk mencapai kekuatan
penuhnya yaitu kebangkitan. Dan kenaikan-Nya merupakan saat dimana kemuliaan-
Nya ditunjukan. Melalui kenaikan-Nya, kita beroleh akses ke surga, Dia menjadi
pengantara kita, dan iman memahami kekuatannya. Dan pada akhirnya nanti, Kristus
yang menebus kita akan menjadi hakim kita serta kita perlu melihat bahwa semua
keselamatan kita terdapat dalam Kristus.

Bab 17: Pengorbanan Kristus merupakan sarana yang Allah pakai untuk
memberikan anugerah keselamatan kepada manusia. Allah mengungkapkan cinta-Nya

2
ketika kita didamaikan dengan-Nya melalui darah Kristus. Dengan ketaatannya, Kristus
benar-benar memperoleh dan memberikan rahmat dari Allah bagi kita. Kristus
menggantikan kita menanggung hukuman atas dosa-dosa yang kita lakukan. Dan
penyaliban merupakan harga yang dibayar untuk dosa-dosa kita dan kemudian
kebenaran Kristus diimputasikan kepada kita. Tidak ada manfaat yang Kristus peroleh
dari karya pendamaian yang dilakukan-Nya, akan tetapi Kristus tetap melakukan karya
ini agar manusia dapat diselamatkan.

Anda mungkin juga menyukai