Anda di halaman 1dari 3

Kematian yang membawa Kehidupan

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk
kita, ketika kita masih berdosa.Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh
darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah (Rom 8:8-9)

Kematian-Nya di kayu salib merupakan jalan kemenangan dan kemuliaan atas kuasa dosa
dan kegelapan Setan. Ia menanggung dosa kita dan melalui peristiwa salib membebaskan
kita dari hukum dosa, maut, dan kehancuran.

Yesus menerangkan penderitaan dan kematian-Nya sebagai jalan yang membawa


kehidupan dan kebebasan dengan menggunakan perumpamaan, laksana gandum yang
jatuh ke tanah dan mati untuk menghasilkan buah berlimpah. Gandum yang jatuh ke tanah
dan mati untuk berbuah merupakan gambaran peristiwa kematian-Nya di kayu salib,
dimakamkan, dan dari sana tumbuh mekarlah kehidupan baru melalui kebangkitan.

1. Kematian Yesus membawa Pertobatan ( Lukas 23: 47)


Saat Yesus Kristus mati di atas kayu salib, kepala pasukan Romawi dengan mulutnya
mengakui bahwa sungguh Yesus adalah orang benar. "Artinya, kematian Yesus
Kristus membawa perubahan, pertobatan, pemulihan dari dosa. Dan itu terjadi
karena pekerjaan Allah di dalam diri manusia.

2. Kematian Yesus memperdamaikan kita dengan Allah (Roma 5:10)


Akibat dosa diri kita telah terpisah dengan Allah sehingga kita telah kehilangan
kemuliaanNya. Melalui Yesus kita diperdamaikan dengan Allah sehingga hubungan
kita dengan Allah kembali pulih dan IA akan mendengar doa-doa kita. Kita punya
jalan kepada Bapa di Sorga. Yesus adalah imam besar yang membuka jalan kepada
Allah. Pengampunan Dosa dan penyucian ( Matius 26:28). Sebab oleh dan di dalam
Kristus kita semua beroleh pengampunan dosa, dan penyucian dosa, sehingga kita
beroleh persekutuan dengan Bapa. Karena upah dosa adalah maut sehingga manusia
perlu mendapat pengampunan dosa untuk diselamatkan. Yesus mampu
mengampuni dosa manusia.

3. Kematian Yesus menebus kita dari perbudakan Dosa (Roma 3:23-24)


Alkitab menegaskan bahwa kita adalah budak dosa. Setiap orang yang berbuat dosa
diperbudak oleh dosa. Meskipun kita mengatakan aku tidak diperbudak dosa, aku
melakukan apa yang aku inginkan sendiri, tetapi sesungguhnya tidak ada orang yang
diluar Kristus yang bisa secara aku akan melayani Tuhan. Tidak ada orang di luar
Kristus yang bisa berkata aku mau mengasihi Tuhan atau berkata Kristus sumber
suka-citaku. Setiap orang yang diluar Kristus adalah budak dosa.
Alkitab mengatakan Kristus datang menebus kita bukan dengan perak dan emas,
tetapi dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus sendiri. Ini adalah berita yang
begitu agung. Tidak ada allah manapun yang menyelamatkan manusia dengan
mengalirkan darah anak-nya yang tunggal. Inilah yang dilakukan Kristus bagi kita.
Dia menebus kita dan menjadikan kita milik-Nya. Alkitab memang mengatakan kita
adalah budak Kristus, tetapi ini adalah satu-satunya perbudakkan yang
membebaskan kita. Ketika kita tunduk dan taat kepada Kristus maka kita
menemukan kemerdekaan yang sejati yang dapat ditemukan oleh manusia. Karena
Kristus mengatakan kalau Aku memerdekakan engkau maka engkau betul-betul
merdeka. Kita tidak lagi diperbudak oleh apapun di dalam dunia ini, tidak oleh boss
kita, tidak oleh orang-tua, tidak oleh apapun. Ketika Kristus menjadi tuan kita maka
Dia akan memerdekakan kita dengan sempurna.

Kematian Yesus Kristus, dengan demikian terjadi dua kali lipat, lebih dari sekedar fisik dan
hal itu tidak mudah untuk dicerna oleh pikiran kita manusia. Kematian Yesus Kristus adalah
satu-satunya jalan untuk membawa kembali dunia yang hilang dan mati secara rohani
kepada Allah. Kematian Yesus Kristus berarti bahwa kita memiliki hidup yang kekal di dalam
Dia. Kita bersyukur kepada Tuhan yang telah melakukan semuanya untuk memberi kita
harapan dan jaminan akan hidup baru, hidup kekal, hidup yang berkelimpahan.

Anda mungkin juga menyukai