Anda di halaman 1dari 2

Inisiatif: Kunci Sukses Seorang Pemimpin

Salah satu faktor yang menentukan sebuah kesuksesan adalah inisiatif. Seorang pemimpin yang
berinisiatif tidak akan menunggu sampai sesuatu terjadi; ia ikut andil dalam membuat sesuatu
terjadi. Ia tidak tinggal diam, melainkan melakukan sesuatu. Itulah salah satu alasan mengapa
beberapa orang memilih untuk mengikuti pemimpin. Salah satu nilai penting yang harus dimiliki
oleh pemimpin adalah inisiatif. Salah satu faktor yang menentukan sebuah kesuksesan adalah
inisiatif. Seorang pemimpin yang berinisiatif tidak akan menunggu sampai sesuatu terjadi; ia ikut
andil dalam membuat sesuatu terjadi. Ia tidak tinggal diam, melainkan melakukan sesuatu. Itulah
salah satu alasan mengapa beberapa orang memilih untuk mengikuti pemimpin. Salah satu nilai
penting yang harus dimiliki oleh pemimpin adalah inisiatif.

Dalam Alkitab, terdapat banyak sekali contoh orang yang berinisiatif dalam menuntaskan tujuan
Allah dalam hidup mereka. Misalnya, Daud memilih Yoab sebagai jendral karena ia memiliki
inisiatif. "Daud telah berkata: `Siapa lebih dahulu memukul kalah orang Yebus, ia akan menjadi
kepala dan pemimpin.` Lalu Yoab, anak Zeruya, yang menyerang lebih dahulu, maka ia menjadi
kepala." (1Taw. 11:6). Yesaya juga berinisiatif untuk memberitakan Injil kepada generasinya.
"Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: `Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau
pergi untuk Aku?` Maka sahutku: `Ini aku, utuslah aku!`" (Yes. 6:8).

Ribka menjadi suami Ishak dan "ibu jutaan orang" karena ia berinisiatif untuk melayani pelayan
Abraham. Ia menawarkan air yang ada di buyung, tidak hanya untuk pelayan Abraham, tapi juga
untuk onta-ontanya, yang dilakukannya adalah sebuah pekerjaan besar; dan sikapnya itu
membuatnya menjadi istri pilihan bagi Ishak (lihat Kej. 24:14-21).

Seorang anak laki-laki memiliki peran penting dalam sebuah mujizat besar karena ia berinisiatif
menawarkan makan siangnya untuk membantu memberi makan banyak orang yang kelaparan
(lihat Yoh. 6:9-11).

Namun, teladan terbesar dalam Injil adalah Allah sendiri. "Simon telah menceritakan, bahwa
sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih
suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya" (Kis. 15:14). Jika Allah diam saja, bangsa-bangsa
itu tidak akan datang kepada-Nya, jadi Tuhan mengambil inisiatif. "Allah menunjukkan kasih-
Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" (Rm. 5:8).
Mengambil inisiatif adalah sebuah karakter yang ilahi.

Main Point

Apa ciri-ciri pemimpin yang Inisiatif?

1. Rendah Hati.
Matius 11:29 “ Pikullah Kuk yang Ku pasang dan belajarlah pada-Ku karena Aku
lemah Lembut dan rendah hati.
Hanya orang yang rendah hati yang mau melayani, dan berinisiatif melakukan sesuatu
untuk orang lain. Sebab orang rendah hati tidak jaga image dan tidak malu untuk
memulai sesuatu.
Rendah hati adalah sikap terdamai yang memiliki makna luar biasa. Orang yang bersikap
rendah hati, mampu mengakui segala kekurangannya dan mengakui bahwa ia
memerlukan orang lain untuk membantunya. Rendah hati adalah salah satu unsur sikap
dewasa.
Tuhan Yesus sendiri adalah Pribadi yang rendah hati. Tuhan juga tidak suka dengan
orang-orang yang sombong. Dalam Luk 1:52 dikatakan bahwa “ Ia menurunkan orang-
orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;” Mulai
dari pemberitahuan mengenai kelahiran Yesus, sampai dengan saat lahirnya Yesus,
semuanya memakai tema rendah hati.Bahkan pribadi yang dilahirkan pun adalah Pribadi
yang rendah hati. Ketika Allah lahir di tempat yang rendah menyatakanbahwa
kerendahan hati merupakan sebuah ciri kekristenan

2. Mengasihi Orang lain.


Matius 22:39 “ Kasihi lah sesama mu manusia seperti engkau mengasihi dirimu
sendiri”
Seorang pemimpin tidak akan mau berinisiatif, jika tidak memiliki kasih atau sikap
mengasihi orang lain. Dia akan menunggu orang lain datang kepadanya atau dia akan
menunggu orang lain mengerjakan sesuatu untuknya, namun jika pemimpin tersebut
memiliki kasih terhadap orang lain maka ia mampu untuk berinisiatif melakukan sesuatu
bagi orang lain.
“Kasih adalah perbuatan yang keluar dari sifat dasar Allah sendiri, dan ketika manusia
mengasihi Allah atau sesamanya, mereka sedang melakukan (meskipun tidak sempurna)
apa yang dilakukan oleh Allah.” Allah pun senang ketika kita berbuat seperti yang Dia
lakukan.

3. Bersemangat
Roma 12:11 “ Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-
nyala dan layani lah Tuhan”.
Orang atau pemimpin yang bersemangat pasti mau mengerjakan atau berkarya bagi
Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.
Orang yang bersemangat adalah orang yang tidak mau menyerah, dan tidak mau
terpengaruh oleh keadaan, sekalipun hal itu kurang baik. Tindakan/perbuatannya tidak
ditentukan atau dipengaruhi oleh keadaan. Mengapa demikian ? Karena, ia memiliki
target dan tujuan yang ingin dicapainya. Orang yang bersemangat akan tetap optimis,
mereka percaya karena bersama dengan Allah akan mampu untuk menghadapi setiap
kesukaran.

Penutup

Inisiatif diartikan sebagai semangat yang dibutuhkan untuk memulai sesuatu. Bagaimana
seorang pemimpin bisa mendapatkan semangat seperti itu? Bagaimana seseorang bisa menjadi
seseorang yang memulai sesuatu? Satu-satunya hal yang dapat ia lakukan hanyalah melatih
dirinya untuk berpikir ke depan. Seorang pemimpin digambarkan sebagai seseorang yang
melihat lebih banyak, melihat lebih jauh daripada orang lain, dan mereka juga melihat sesuatu
sebelum orang lain melihatnya.

Anda mungkin juga menyukai