Anda di halaman 1dari 7

Memelihara Api Kegerakan !!!

 
StevenAgustinus.com – Seorang pionir kegerakan profetis adalah mereka yang menerapkan
inspirasi dan Roh Kudus menjadi sebuah wujud nyata dalam bentuk proyek-proyek yang
mengubahkan (revolusioner). Bukan hanya sebagai wacana namun dapat diaplikasikan secara
terencana dan dapat diukur tingkat keberhasilannya.

Jika anda melihat sejarah perjalanan bangsa kita, banyak revolusi yang tercetus dari diri anak-
anak muda. Karena itu tanamkan pada diri Anda, bahwa Anda sebagai anak-anak muda
adalah orang-orang kunci yang berpotensi untuk melahirkan perubahan bagi lingkungan
dan bahkan bagi bangsa. Sadarilah bahwa ada banyak hal dalam diri Anda yang belum tergali.

Orang-orang percaya tidaklah cukup hanya berurusan dan bermanuver di ruang lingkup
kerohanian saja, karena seharusnya gereja juga membawa dampak dan pengaruh yang nyata di
dunia sekuler. Dan Roh Kudus yang sudah Tuhan curahkan adalah modal yang paling utama
bagi gereja-Nya untuk menjadi tanda dan alamat. Karena sesungguhnya dunia sedang
menantikan orang-orang berbeda yang dapat membawa kemerdekaan yang sejati bagi dunia ini
(Roma 8:19).  Roh Kudus akan berfungsi sebagai penolong, Dialah pribadi yang membimbing
dan memperlengkapi Anda untuk dapat berfungsi sebagai orang-orang yang memiliki
kompetensi di atas rata-rata.

Namun selama ini seringkali kita hanya mengerjakan sesuatu sebagai wujud ketaatan terhadap
arahan Roh Kudus tanpa didukung oleh dasar yang akurat untuk bertindak lebih jauh. Hal ini
diakibatkan karena tidak adanya prinsip atau pedoman mendasar yang dibutuhkan agar
pergerakan yang telah lahir tetap terpelihara dan memberikan (efek bola salju) yang bergulir dan
semakin membesar.

Prinsip-prinsip berikut ini akan menolong Anda untuk meningkatkan kapasitas dan
membawa proyek-proyek Tuhan naik ke level yang baru sekaligus menjadi pembela atau
penjaga dan pergerakan yang ada :

1.   Mulai Berfokuslah Pada Hal-hal Yang Ada Dalam


Jangkauan Anda Saat Ini
follow instagram : @IndonesiaOne.org_quote

Hindari pemikiran-pemikiran yang berlebihan di luar kemampuan dan kapasitas yang Anda
punya. Karena jika pikiran Anda terpatok pada perkara yang muluk-muluk, Anda akan
cenderung enggan untuk mulai membangun dari hal-hal yang sederhana. Tuhan tidak akan
memberikan persoalan yang melebihi apa yang menjadi ukuran kemampuan Anda, karena bagian
yang paling sulit sudah dikerjakan-Nya. Dia adalah Allah yang sanggup dan kedaulatan
kuasaNya melebihi apa yang pikiran manusia mampu bayangkan.

Sebagai contoh adalah Musa yang sebelum membawa bangsa Israel keluar dan tanah Mesir, ia
mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui semak duri dan kemudian Tuhan berfirman
“Apakah yang ada di tanganmu itu?” dan Musa menjawab “tongkat.”

Ketika panggilan Tuhan datang, Tuhan mampu bekerja dimulai dengan apapun yang ada
pada diri Anda saat itu. Roh Kuduslah yang akan bekerja memperbesar hal-hal yang ada dalam
kapasitas dan keterampilan Anda lebih lanjut. Jadi libatkanlah Dia!
2.   Jangan Pernah Menganggap Apa Yang Anda Lakukan
Terlalu Kecil atau Sederhana

follow instagram : @stevenagustinus

Apapun yang Roh Kudus inspirasikan, kerjakanlah dengan setia sesuai dengan iman kita
kepadaNya. Janganlah mencoba berargumen di dalam pikiran manusiawi kita dengan
memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dan yang seharusnya kita pikirkan (ROMA 12:3).

Mulailah dan menjalankan simple act of kindness, yaitu kebaikan-kebaikan sederhana yang dapat
Anda lakukan bagi orang di sekitar Anda, sesuai dengan prinsip tabur-tuai. Setiap langkah
ketaatan yang Anda lakukan, sesederhana apapun itu akan menciptakan efek yang kontinu atau
berantai. Mulailah dari kesederhanaan dan Tuhan akan menumbuhkannya dalam kemuliaan.

3.   Terus Melakukan Apa Yang Menjadi Bagianmu Dengan


Setia
follow
instagram : @stevenagustinus

Jagailah keyakinan hati yang mengawali dimulainya proyek-proyek perubahan dari Tuhan dan
percayalah bahwa Dia akan melakukan yang menjadi bagian-Nya. Tetapi seringkali di tengah
jalan, banyak orang mulai kehilangan gairah atau semangat yang semula membuat mereka
mengawali langkah perubahan. Hal ini tentunya tidak lepas dari berbagai persoalan dan
rintangan yang mungkin akan Anda hadapi dalam perjalanan destiny Anda.

Oleh sebab itu penting untuk anda menjaga dasar keyakinan yang Anda miliki akan proyek
tersebut. Pastikan yang menjadi dasar dan pijakan Anda untuk melangkah adalah Firman-
Nya. Jangan mengijinkan apapun menggerogoti stamina rohani Anda sehingga Anda menjadi
kelelahan dan “babak-belur” sebelum mencapai garis akhir.

Belajarlah untuk meyakini bahwa jika Tuhan sudah memilih Anda untuk memulai sesuatu,
pastikan Anda bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang Dia berikan.

Berada di dalam pusat kehendak Tuhan adalah suatu anugerah dan kehormatan yang besar.
– Ps Steven Agustinus
4.   Jaga Kualitas Hubungan Yang Sudah Tuhan Lahirkan
Di Antara Sesama Pembawa Pergerakan Dan Waspadai
Bahaya Terjadinya ‘Elia Syndrome’

follow instagram : @stevenagustinus

Ketika proyek-proyek perubahan digulirkan, seringkali didapati adanya pertentangan dari


berbagai pihak. Cukup jarang adanya dukungan bagi suatu revolusi yang dimulai oleh seseorang
atau kelompok kecil tertentu. Berbagai tekanan yang ada akan dengan mudah menjatuhkan Anda
jika Anda tidak membangun sinergi dengan orang-orang yang Tuhan posisikan untuk menjadi
rekan kerja Anda.

Dan kisah di dalam 1 RAJA-RAJA 19:1-18, Elia mengalami kefrustrasian dalam perjalanannya
karena dia merasa sendiri di tengah-tengah bangsa yang menyembah Baal. Akibatnya, ia menjadi
putus asa sehingga malaikat Tuhan harus memberinya makan sampai dua kali hingga ia bisa
bangkit kembali dan berjalan ke gunung Horeb. Di dalam gua di gunung itupun ia masih
berkeluh kesah kepada Tuhan karena merasa semuanya ia lakukan sendiri. Hingga akhirnya
Tuhan menyuruh Elia untuk mengurapi Hazael, Yehu serta Elisa dan berkata bahwa sebenarnya
ada tujuh ribu orang Israel yang tidak sujud kepada Baal.

Orang-orang yang mengalami ‘Elia Syndrome’ seperti demikian pada akhirnya akan perlahan-
lahan mundur dari pelayanan. Ini adalah peringatan bagi kita semua untuk jangan pernah merasa
sendiri. Karena Tuhan selalu bekerja secara korporat dengan mengumpulkan sekelompok orang
untuk berjalan dalam destiny yang sama.

Memang mungkin pada awalnya dimulai dan satu orang sebagai pionir, namun Tuhan
menghendaki orang tersebut bersinergi dengan orang-orang strategis lainnya yang Tuhan
persiapkan untuk bekerja bersama-sama. Belajarlah menghargai keberadaan rekan-rekan yang
memiliki visi dan agenda yang selaras dengan apa yang sedang Tuhan kerjakan di tengah-tengah
umat-Nya. Jaga kualitas hubungan yang sudah Tuhan lahirkan di antara sesama pembawa
kegerakan dan waspadai bahaya terjadinya ‘Elia Syndrome’.

Mungkin pada suatu titik, Anda akan mendapati bahwa diri Anda belum cukup matang atau siap,
tetapi ada orang lain yg lebih siap dan Anda. Janganlah berkecil hati atau merasa kecewa
kemudian menarik diri dari pergerakan yang ada karena hal itu adalah suatu bentuk respon yang
tidak akurat!

Dukunglah saudara-saudara yang lain dengan sepenuh hati, dan libatkanlah diri Anda ke bagian
di mana Anda dibutuhkan dan berkontribusilah dengan tulus hati dan lakukanlah secara
maksimal. Kita harus memiliki keterbukaan hati dan kerelaan melibatkan diri untuk mendukung
pergerakan yang sudah dimulai oleh saudara kita. Ingat, yang sedang Anda bangun bukanlah
‘kerajaan’ Anda sendiri atau kelompok Anda namun kerajaan-Nya !

Begitupun sebaliknya bila Anda sebagai orang yang berada di garis depan, terbukalah terhadap
orang lain yang ingin melibatkan diri ke dalam pergerakan yang Anda pimpin, tetapi pastikan
orang tersebut benar-benar tulus dan memang merupakan orang kunci yang telah Tuhan tetapkan
untuk menjadi rekan kerja Anda. Memiliki roh yang sama adalah sesuatu yang prinsipil/
keharusan untuk menjadi rekan kerja. Kobaran api pergerakan yang baru akan tercipta saat
adanya hembusan angin yang kuat dan adanya material baru yang mudah terbakar.

Di atas semua hal-hal yang telah kita pelajari dalam tulisan ini, adalah menjadi prioritas utama
kita untuk menjaga persekutuan pribadi dengan Tuhan. Kemudian menjaga hubungan kita
dengan saudara-saudara yang lain.

Lakukan apapun yang menjadi bagian Anda dengan hati yang tulus sebagai wujud pengabdian
kepada Tuhan dan rencana-Nya. Milikilah juga hati untuk lintas generasi, bukan hanya di dalam
periode dimana Anda aktif bekerja, karena pergerakan Tuhan hendaknya diteruskan kepada
generasi di bawah sebagai penerus. Perintah Tuhan kepada Elia untuk mengurapi tiga orang yang
lain berbicara tentang suksesi, menemukan penerus.

Sekali lagi, waspadalah terhadap ‘Elia Syndrome’ dan jangan lupakan penyerahan tongkat estafet
untuk meneruskan api yang sudah berkobar.
Karena api akan melahirkan api !

Anda mungkin juga menyukai