Anda di halaman 1dari 7

ARVENDI SIRITOITET

Makalah
Bagaimana visi menjadi proses (misi)

Disusun oleh
Arvendi siritoitet
Dosen:
pdt.dr.Andreas_mugiman m.Mis

Mata kuliah : kepemimpinan Kristen

MAKALAH KEPEMIMPINAN KRISTEN _SEMESTER III (TIGA)


ARVENDI SIRITOITET

Jakarta-indonesia 2021
Kata pengantar
Syalom, salam sejahtera.
Puji dan syukur tidak lupa kita sampaikan kepada Allah yang
maha Kuasa, karena atas berkat penyertaan-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat bukan semata-mata
atas kekuatan sendiri akan tetapi makalah ini dapat terselesaikan
karena berkat tuntunan Tuhan.
Saya sadar selalu penulis mungkin akan ada banyak kata-kata
yang tidak sesuai pada tempatnya dan mungkin juga ada kesalahan
dalam penulisan, untuk itu saran, masukan dan kritik yang
membangun sangat saya butuhkan dari pembaca
Akhir kata Terima kasih. Syalom

MAKALAH KEPEMIMPINAN KRISTEN _SEMESTER III (TIGA)


ARVENDI SIRITOITET

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Misi lahir karena adanya visi, visi itu berasal dari Allah supaya kita melakukan apa yang dikehendaki-
Nya.

Visi adalah tujuan utama yang harus dicapai, biasanya visi terlahir karena adanya target yang harus
dicapai. Supaya visi dapat terlaksana maka lahirlah yang namanya misi. Misi yaitu langkah-langkah
yang harus ditempuh untuk melaksanakan visi atau bisa juga disebut jalan agar tercapainya visi.

Dalam menjalankan misi pertama kita harus tahu dulu apa misi yang akan dilaksanakan dan
bagaimana supaya visi bisa terlaksana. Ada baiknya sebelum kita melaksanakan visi dan misi itu kita
berdoa kepada Tuhan supaya diberi pemahaman tentang visi yang akan kita laksanakan. Dalam
melaksanakan visi tersebut kita harus memiliki keyakinan bahwa kita dapat mengemban tugas dalam
melaksanakan visi tersebut.

B. Sifat yang harus dimiliki oleh seorang Gembala


 . BAB 4 Sifat-Sifat Seorang Gembala Yang Baik Seorang Gembala Jemaat yang
sesungguhnya- sungguhnya, bukannya memilih jabatannya, melainkan dipilih
untuk jabatannya. Di sinilah letak perbedaan yang sangat besar antara gembala
jemaat dengan profesi yang lain. 1. Seorang menjadi dokter karena ia memilih
jabatan tersebut 2. Seorang menjadi pengacara karena ia memilih jabatan
tersebut 3. Seorang Gembala Jemaat bukan memilih tetapi setia dan taat kepada
panggilan ilahi
 Sifat yang dimiliki oleh seorang Gembala: • Bijaksana dalam membuat suatu
perencanaan dan menyelesaikan masalah • Penyerahan mutlak kepada Yesus
Kristus Tuhan • Rindu melakukan kehendak Tuhan • Setia pada tugas
penggembalaan • Karunia jawatan penggembalan itu dari Tuhan yang
memberikan, Ef 4:11 • Cakap dalam tugas
 Sifat yang dimiliki oleh seorang Gembala: • Kepandaian untuk memeliharan umat
Tuhan • Menuntun dan mengajar jiwa-jiwa di jalan Tuhan • Harus rajin belajar •
Berdoa menyerahkan diri kepada Tuhan • Sanggup mengasihi semua orang itu
karunia Tuhan, (orang baik dan masih jahat) (Yoh 10:11-16, 1Petrus 5:2-4)
 Sifat yang dimiliki oleh seorang Gembala: • Kepandaian untuk memeliharan umat
Tuhan • Menuntun dan mengajar jiwa-jiwa di jalan Tuhan • Harus rajin belajar •
Berdoa menyerahkan diri kepada Tuhan • Sanggup mengasihi semua orang itu
karunia Tuhan, (orang baik dan masih jahat) (Yoh 10:11- 16, 1Petrus 5:2-4) •
Rela berkorban untuk jiwa-jiwa, panggilannya dan Tuhan Yesus Kristus
 Sifat yang dimiliki oleh seorang Gembala: • Berani dan tekun dalam panggilan
dan tidak melarikan diri apabila serigala datang • Gairah untuk menginjil (Luk
15:1-7) • Suka berdamai dengan semua orang • Tidak boleh bertengkar •
Memiliki beban pelayanan dari Tuhan • Karena itu penilik jemaat haruslah
seorang yang tak bercacat, • Suami dari satu isteri, • Dapat menahan diri, •
Bijaksana,

MAKALAH KEPEMIMPINAN KRISTEN _SEMESTER III (TIGA)


ARVENDI SIRITOITET

 Sifat yang dimiliki oleh seorang Gembala: • Sopan, • Suka memberi tumpangan, •
Cakap mengajar orang, • Bukan peminum, • Bukan pemarah melainkan
peramah, • Pendamai, • Bukan hamba uang, • Seorang kepala keluarga yang
baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
 Sifat yang dimiliki oleh seorang Gembala: • Anak-anaknya juga hidup tertip dan
memiliki nama baik di luar • Dapat mengusai diri • Tidak angkuh • Tidak peminum
• Berpegang pada perkataan yang benar • Beriman penuh kepada janji Tuhan
 Mengenal Pelayanan Penggembalaan Orientasi Pelayanan Penggembalaan: •
Orientasi adalah masa yang sangat penting untuk melakukan observasi,
pengenalan, setiap keadaan dan masalah dalam penggembalaan • Berkenalan
dengan semua anggota dan harus mengetahui setiap masalah yang dialami oleh
setiap anggota • Berusaha menyediakan materi pengajaran dan materi hotbah
untuk ibadah minggu secara baik dan bermutu

BAB II
Isi/pembahasan
1. Misi saya menjadi gembala jemaat
Tujuan saya menjadi seorang gembala jemaat adalah supaya saya
dapat menggembalakan orang-orang yang belum percaya Yesus dan
masih ragu akan kuasa Yesus supaya mereka percaya.
MOTTO SAYA : DIDALAM DIA (ALLAH) ADA HIDUP DAN HIDUP
ITU ADALAH TERANG MANUSIA (YOHANES 1:4)
Jadi saya sangat ingin menggembalakan jemaat /orang-orang supaya
hidup didalam Dia karena diluar Yesus tidak ada hidup
2. STRATEGI KITA
Adapun strategi yang harus saya lakukan supaya dapat
menggembalakan orang yaitu;
1. Membangun hubungan sosial
2. Menjaga pergaulan agar tetap baik
3. Menjaga hidup agar tetap dijalan Tuhan
4. Memperkenalkan (menceritakan injil kepada orang banyak)
5. Membangun hubungan dengan Tuhan
6. Tetap bersekutu dengan Tuhan
7. Membenahi diri agar dapat membawa orang kejalan Tuhan.

Setelah hal diatas tersebut telah kita lakukan maka kita akan
melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu;
Menjalankan 5P (Penyembahan, Persekutuan, Pemuridan,
Pelayanan & Penginjilan) sebagai cara mencapai Misi dan Visi gereja ini.

MAKALAH KEPEMIMPINAN KRISTEN _SEMESTER III (TIGA)


ARVENDI SIRITOITET

Dengan menjalankan kelima hal tersebut, maka kita sedang menjalankan


keseluruhan rencana Allah atas diri seorang percaya.
Ke 5 P tersebut bukan 5 kegiatan, melainkan 5 tujuan pertumbuhan, arah
pertumbuhan. Itulah ke 5 tujuan gereja yang kita temukan dalam Alkitab.
(Itu sebabnya kita memiliki 5 Departemen untuk mencapai tujuan kita. Masing-
masing memiliki fungsi yang melengkapi terbentuknya sebuah gereja yang akan
mempengaruhi individu dalam gereja dan masyarakat di mana gereja itu ada.
Ingatlah bahwa strategi hanyalah cara kita mencapai Misi Visi kita)

Penyembahan: Kita memiliki tujuan hidup untuk MEMULIAKAN Allah dan


menjadi kesukaan Allah. Sentral hidup ini bukan lagi semata-mata tujuan kita,
melainkan tujuan Allah tentang kita.
Jangan meragukan tujuan ini, karena dalam tujuan ini tertera sebuah
kebenaran, bahwa kita ada di sini bukan untuk kita, melainkan untuk Dia.
Persekutuan: Kita memiliki tujuan hidup untuk berada BERSAMA-SAMA
KELUARGA ALLAH yang telah diselamatkan dan bertumbuh dalam kasih
bersama-sama melalui berbagai pengalaman.
Pemuridan: Kita memiliki tujuan hidup untuk dibentuk oleh Tuhan menjadi
SEMAKIN SERUPA dengan Yesus Kristus
Pelayanan: Kita memiliki tujuan untuk hidup bagi sesama kita dengan
menggunakan berbagai karunia untuk melayani DALAM tubuh Kristus
Penginjilan: Kita memiliki tujuan untuk menjalankan rencana Allah bagi dunia
ini, yaitu membawa orang-orang yang berada DI LUAR tubuh Kristus untuk
menjadi bagian dari kerajaan-Nya.
(kelima tujuan tersebut mewarnai segala kegiatan yang kita pilih – amat penting
untuk selalu bertanya – apa kaitannya semua ini dengan kelima tujuan Allah
dalam hidup kita?

Jemaat dibawa setahap demi setahap menuju ke tengah yaitu Penginjilan.


Setiap Departemen pelayanan yang ada menjalankan tugasnya masing-masing
sehingga jemaat dapat masuk ke dalam, tiba di tengah dan membawa orang lain
mengalami perjalanan yang sama.
CORE VALUES KITA
Dalam kebersamaan kita, kita diikat oleh nilai-nilai yang dipegang juga oleh
semua Gereja Sidang Jemaat Allah di Indonesia, yaitu:
Cinta Tuhan  – Apa saja yang kita rencanakan dan lakukan, hanya bermotifkan
Cinta kepada Tuhan
Tidak ada yang salah jika semuanya didasarkan kepada kecintaan kepada
Tuhan. Yang lebih dari ini adalah hanya ‘rancangan manusia’.
Rendah Hati  – Apa saja yang kita rencanakan dan lakukan hanya dijalankan
dengan kerendahan hati. Apa itu kerendahan hati?

MAKALAH KEPEMIMPINAN KRISTEN _SEMESTER III (TIGA)


ARVENDI SIRITOITET

 Kita mengerti bahwa kita juga berharga di mata Tuhan. “Kita hanya


bisa memberikan kepada orang lain apa yang kita punya”.
 Kita memiliki kemampuan memahami alasan orang lain. Kekuatan
memahami adalah kekuatan untuk ‘bertahan lebih lama’
 Kita mengerti batasnya. Lakukan bagian kita sebaik-baiknya, berikan
kepada orang apa yang sepantasnya ia terima. Di sinilah kita
mengerti apa artinya saling menghargai.
 Kita dapat mengakui kelebihan orang lain – bahwa orang lain
memiliki karunia yang mungkin tidak ada pada kita. Jadi kita tidak
pernah bisa absolut kecuali dalam soal iman. Ingatlah, “Saya
hanyalah bagian …”
 Kita dapat mengalah demi tujuan yang lebih besar.
Semangat  – apa saja yang kita rencanakan dan lakukan dikerjakan dengan
semangat. Tanpa api semangat, kita akan menjadi dingin karena sekeliling kita
adalah ‘frezzer rohani’ yang membuat kerohanian anda akan beku. Anda harus
selalu memanaskan dan menyalakan api semangat anda.
 Bahwa keselamatan jiwa kita atas kasih karunia Tuhan, yang tidak
bisa dirusak oleh siapapun kecuali kita sendiri yang merusaknya,
membuat kita termotivasi untuk bersyukur dan melakukan segala
sesuatu seperti kepada Tuhan
TANTANGAN KITA:
Filipi  2:22 – “Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah
menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong
bapanya.”
Pelayanan yang dibentuk harulah menjadi alat bantu bagi seorang gembala
sidang sehingga ia dapat menerima kesetiaan dari mereka yang melayani
dibawah ‘covering rohani’nya, mendapat pertolongan dalam pelayanan dan
mendapatkan sikap seperti anak kepada bapanya.
1. Tantangan Seorang Ketua Departemen
1. Bagaimana membuat mereka yang berada dibawah
pelayanan kita makin dewasa dalam kerohanian,
karakter dan karunia/talenta
2. Bagaimana membuat mereka yang berada dibawah
pelayanan kita belajar tentang kepemimpinan rohani
baik otoritas rohani, kerjasama, terikat kepada visi yang
sama, dan saling mengasihi
3. Menjaga keseimbangan pada setiap orang yang berada
dibawah pengayoman kita dalam hal:
1. Pelayanan dan keluarga
2. Keluasan dan kedalaman
3. Semangat dan kerendahan hati
4. Keharusan dan pertimbangan

MAKALAH KEPEMIMPINAN KRISTEN _SEMESTER III (TIGA)


ARVENDI SIRITOITET

5. Kemampuan dan Karakter


6. Kecepatan dan Jalan Tuhan
7. Bagaimana memimpin dengan menjaga
kerohanian dan kematangan diri sendiri
dalam hal:
1. Kerendahan hati untuk mengakui
“I am just a part … not a whole”
2. Mempercayai kata hati di tengah
keramaian saran dan masukkan
8. Perhatikanlah Pembidangan masing-masing
berdasarkan Departemen yang ada
1. Hindari benturan dan
komunikasikan dengan baik jika
ada ide lintas Departemen
2. Jalur ke bawah dan ke atas
dalam komunikasi tetap dijaga
3. Sasaran SDM kita di semua
Departemen mengikuti SDM
GSJA, yaitu bahwa peningkatan
Kinerja akan tergantung
peningkatan kemampuan teknis,
kemampuan teoritis, kemampuan
konseptual, dan kemampuan
moral.
9. Kita harus bisa bekerja bersama di tingkat
Gembala, Penatua, Diaken, Staff dan Ketua
Departemen, serta Koordinator kebaktian
10. Jagalah diri kita terhadap berbagai
kesempatan komentar yang dapat merusak
persekutuan di antara kita, sebab kita adalah
hamba-hamba Tuhan.

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Menjadi seorang Gembala adalah suatu tugas yang mulia karena kita
menggembalakan jemaat untuk mengenalkan mereka kepada Tuhan.
Menjadi seorang gembala juga harus memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan
dan taat kepada Tuhan.

MAKALAH KEPEMIMPINAN KRISTEN _SEMESTER III (TIGA)

Anda mungkin juga menyukai