Anda di halaman 1dari 56

Arahan untuk peserta KORPS

Dua tujuan pengajaran KORPS diadakan :

1. Memperlengkapi calon pekerja dengan pengetahuan yang diperlukan mengenai internal


pelayanan Sion, serta kewajiban dan tanggung-jawab pekerja. Karena ini sifatnya
pedagogis, maka pekerja didorong untuk menghafal materi ajar dan ayat-ayat yang
berkaitan. Setiap hari akan diadakan quiz bersangkut paut dengan materi ajar hari
sebelumnya.
2. Memperlengkapi pekerja dengan keterampilan yang diperlukan dalam penginjilan dan
pemuridan. Hal ini ada dalam ranah kecakapan, karena itu setiap hari akan ada simulasi
penginjilan dan pemuridan.

Karena itu secara garis besar ada 4 kegiatan dalam pengajaran KORPS :

1. Quiz

2. Doa bersama calon pekerja

3. 2 Sesi pengajaran yang dimulai selalu dengan pemasangan klip

4. Simulasi penginjilan-pemuridan

Dihimbau untuk setiap pekerja dan calon pekerja, pada masa-masa pengajaran KORPS untuk
berpuasa dari segala macam hiburan dunia: tontongan televisi, games online dan offline, cd, dvd film
domestic-mancanegara, dan music-musik duniawi. Akan jauh lebih baik apabila dalam masa
pengajaran, pekerja dan calon pekerja juga sudah menjalani puasa makan (hanya makan satu kali-
satu hari dan memusatkan diri dalam doa dan pembacaan Firman)

Sore ke malam hari, pekerja dan calon pekerja dihimbau untuk tidak menghabiskan waktu
dengan idle. Calon pekerja bisa berlatih untuk quiz dan simulasi keesokan harinya, sementara
pekerja bisa kunjungan dan berdoa.

1
1. Humility leads to Obedience
Kerendahan hati memimpin kepada ketaatan

Matius 18:4 Whosoever therefore shall humble himself as this little child, the same is greatest in the
kingdom of heaven.

Mat_11:29  Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Eph_4:2  Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu
dalam hal saling membantu.

Tidak ada kedewasaan rohani yang pernah dicapai tanpa kerendahan hati. Promosi, pertumbuhan
dan setiap peningkatan dalam kekristenan diraih dengan gaun kerendahan hati. Yang terbesar dalam
Kerajaan Sorga adalah mereka yang rendah hati dan lembut seperti anak-anak.
Definisi kerendahan hati adalah memahami secara dalam apa yang Paulus katakan di Galatia 2:20
bahwa hidup ini bukan lagi hidupku tapi Kristus yang hidup didalamku. Kerendahan hati secara tulus
merefleksi apa yang Yesus akan kerjakan apabila Dia ada diposisiku (WWJD). Kesombongan di lain
sisi, adalah keinginan kuat untuk melakukan semuanya sendiri, independen terhadap Tuhan. Dan
ingin menjadi Tuhan, dalam kemuliaanNya, posisiNya dan kuasaNya tanpa pernah ingin memiliki
kasihNya, karakterNya dan kebenaranNya

Kerendahan hati Kesombongan


Tidak merasa rendah hati Merasa rendah hati
Bisa diajar Merasa sudah tahu banyak/lebih tahu
Memberi diri melayani Mau muncul, dihargai, dipuji etc
Saya tidak lebih baik dr org lain Saya lebih baik dr orang lain
Mencari promosi dr Tuhan Mencari promosi dng cara saya
Mau mengalah Tidak mau mengalah
Bukan kemauanku tp Tuhan Kemauanku yang jadi
Menaklukkan diri secara sukarela Memberontak
Berkontribusi Mencari Keuntungan
Bekerja Mengkritik dan Mengeluh
Surrender Defensive

2
Kerendahan hati Kesombongan
Bisa terbuka pada sudut pandang orang
Menolak sudut pandang orang lain
lain
Menyadari saat berbuat salah Merasa benar
Tidak menentang orang lain yang
Tidak mau mengalah
menentangmu
Dianggap pemimpin oleh orang lain
Mengangkat diri sendiri
walaupun tidak resmi
Bisa menempatkan diri dengan yg berbeda
Tidak bisa menempatkan diri
karakter
Bisa memiliki hubungan baik dengan orang Tidak mampu mengelola perbedaan dan
lain yg berbeda pandangan cenderung menjadi arogan
Mampu menekan ego yang dimiliki Egoistik

Salib adalah lambang kerendahan hati dari Pencipta Alam Semesta ini, ketika Dia sendiri
merendahkan diri dan taat sampai mati bahkan sampai mati diatas kayu salib (Filipi 2:1-11). Tapi
Kristus bukan hanya mati disalib tetapi seluruh kehidupannya adalah kehidupan hamba, kehidupan
memikul salib. Dia menolak peninggian dan kedudukan dari manusia, ketika Ia berkata: “Tetapi
kamu, janganlah kamu disebut Rabi…jangan pula kamu disebut pemimpin” (Matius 23:8-12). Yesus
memporak-porandakan adat istiadat pada zamanNya dengan memperhatikan wanita di
pelayanannya dan bertemu dengan anak-anak. Dia memikul salib ketika Ia mengambil handuk dan
membasuh kaki murid-muridNya (Yoh 13:12-16). Yesus meraih kemenanganNya melalui
penderitaan, dan Nama diatas segala Nama diberikan kepadaNya karena Dia menjadi hamba yang
terbanyak. Inilah teladan revolusioner yang diberikan Yesus kepada kita.

Memimpin pada ketaatan


Didalam kerendahan hati, Yesus taat sampai mati bahkan mati ditempat yang paling hina. Sementara
murid-murid sering berdebat mengenai siapa yang terbesar (Lukas 9:46), Yesus dengan sengaja
mengambil tempat yang terendah. Efesus 5:21 memanggil kita untuk merendahkan diri seseorang
kepada yang lain didalam takut akan Kristus. Kita juga perlu menganggap orang lain lebih utama dari
diri sendiri (Filipi 2:3). Kolose 3:18-22, 4:1 secara revolusioner memanggil ketaatan kita secara
sukarela dan menjadi hamba satu sama lain tidak memandang kedudukan kita.

3
Ada 7 realisasi ketaatan (obedience) yang perlu kita lakukan:
1. Ketaatan pada Allah Trinitas
Penyerahan diri kepada Tuhan untuk melakukan apa yang Dia kehendaki, kapan saja Dia
kehendaki. Apa kata Tuhan ?
2. Ketaatan pada Alkitab
Mendengar Firman, menerima Firman dan menaati Firman Tuhan sebagai otoritas yang
menyetir kehidupan kita. Mengambil nilai-nilai yang men-drive hidup dan motif kita
daripadanya, dan menyaring semua nilai dari sumber lain melaluinya. Apa kata Firman ?
3. Ketaatan pada keluarga
Mendengarkan dan memperhatikan kepentingan orang lain dalam keluarga adalah bagian
dari ketaatan (Filipi 2:4). Kita perlu taat dan taat kepada orangtua sebaik mungkin, sejauh itu
tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Pelayanan dimulai didalam rumah.
4. Ketaatan pada tetangga dan sahabat
Membantu dengan tindakan kebaikan adalah hal yang bisa kita lakukan sebagai cerminan
seorang hamba Kristus. Didalamnya tersimpan kemauan untuk taat kepada Kristus.
5. Ketaatan kepada sesama orang percaya
Mau mengalah, tidak bersandar pada keinginan sendiri, taat kepada pemimpin sejauh itu
tidak melanggar prinsip Firman
6. Ketaatan pada orang yang remuk dan terhina
Memperhatikan yang dilupakan adalah wujud ketaatan kita pada Kristus
7. Ketaatan pada masyarakat secara luas
Bertanggung jawab dan menghormati peraturan, norma dan perundang-undangan yang ada

4
2. True Ministry

Apakah kita mengerti arti pelayanan ? Di Yohanes 13, nampak murid-murid tidak mengerti arti
pelayanan sebenarnya. Kaki mereka kotor dan mereka duduk, tanpa seorangpun mengambil inisiatif
untuk mulai membasuh kaki orang lain. Dia yang membasuh kaki adalah yang paling rendah, dan
Yesus dengan sengaja memulai melakukannya.

1Co 4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang
kepadanya dipercayakan rahasia Allah.

Kata Yunani yang digunakan oleh Paulus untuk menyebutkan hamba atau pelayan adalah
“huperetes”. Apa itu huperetes ? Dahulu di Yunani, sebagai sarana angkutan dan pertahanan laut,
mereka mempunyai kapal yang disebut trireme. Trireme digerakkan oleh ratusan budak yang
mendayung di dalam perut kapal. Budak-budak yang dirantai pada rangka kapal inilah yang disebut
huperetes. Apa nilai yang kita bisa pelajari dari penganalogian pelayan sebagai budak kapal (under-
rowers) ini ?

1. Ketaatan: seperti seorang budak kapal mendengar tabuhan gendang dari kapten kapal,
seorang pelayan juga harus taat kepada arahan Kristus lewat doa pribadi, kakak PA ataupun
pemimpin.
2. Harmoni: seperti budak kapal harus mendayung dalam suatu harmoni dengan rekannya
yang lain, seorang pelayan bekerja dalam kesatuan hati dengan rekan pelayanannya.
3. Beriman: seperti budak kapal yang tidak bisa melihat arah dan tidak tahu bagaimana
keadaan diluar dan menyerahkan hidupnya pada sang kapten kapal, seorang pelayan
Kristuspun harus menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Kristus, percaya pada kebaikan
dan kesetiaanNya.
4. Berdedikasi: Seperti budak kapal yang terikat pada kapalnya, dan akan mati tenggelam
apabila kapalnya tenggelam, seorang pelayan Kristuspun harus mati bersama Kristus, mati
terhadap dunia ini, tersalibkan dari semua keinginan daging, berdedikasi total pada visi ilahi
dalam hidupnya.
5. Rendah hati: Seperti budak kapal yang tidak kelihatan tapi bekerja, seperti itulah seorang
pelayan Kristus memberikan kemuliaan sepenuhnya kepada Kristus. Seorang tidaklah
pelayan Kristus apabila dia ingin kelihatan tanpa bekerja.

5
Pelayanan semu (Richard J Foster, Tertib Rohani):

1. Berfokus pada gebyar dan selebrasi. Apabila pelayanan besar dan hebat, kemudian orang-
orang yang terlibat banyak, maka kita dengan bergegas melakukannya. Pelayanan sejati
adalah melakukan dengan rasa cinta, pelayanan yang dianggap sepele kepada orang-orang
yang dilupakan, disudut-sudut yang tidak diperhatikan
2. Pelayanan semu menuntut upah. Pelayanan semu mencari perhatian. Dia ingin orang
menghargai usahanya. Upahnya adalah tepuk tangan dan rasa kagum manusia. Pelayanan
sejati sudah merasa cukup ketika Allah disenangkan.
3. Pelayanan semu berfokus pada hasil. Ada keinginan besar dalam melihat apakah orang akan
membalas melayani dia. Dia akan hitung-hitungan dan kecewa apabila hasil tidak seperti
yang dia harapkan. Pelayanan sejati tidak memperhitungkan hasil tapi memperhitungkan
ketaatan.
4. Pelayanan semu menentukan dan memilih siapa yang akan dilayani. Secara eksklusif dia
memilih mereka yang berpangkat tinggi, dan berduit untuk dilayani. Dia memandang rupa
dan rasis. Sementara pelayanan sejati tidak memandang bulu malah semakin bersukacita
untuk melayani yang paling hina diantara yang hina.
5. Pelayanan semu dipengaruhi oleh mood. Saya harus digerakkan oleh Roh katanya,
sementara sebenarnya adalah karena kemalasan dan keengganan. Sementara pelayanan
sejati tidak membiarkan perasaan dan keinginan daging mengontrol pelayanan.
6. Pelayanan semu bersifat sementara. Seusai melayani dia beristirahat dengan tenang karena
mapan. Kalau tidak mendapat yang dia mau, maka dia akan berhenti. Pelayanan sejati
adalah gaya hidup karena kerinduan hati Tuhan dan melihat kebutuhan manusia yang lain.
7. Pelayanan semu tanpa kepekaan. Pelayanan semu memaksa diri melakukan yang Tuhan
tidak suruh. Dia melakukan kerinduan hatinya sendiri bukan Tuhan. Pelayanan sejati taat
kepada apa yang Tuhan suruh.
8. Pelayanan semu membuat orang yang dilayani lebih buruk. Tidak ada jamahan Tuhan yang
mengubahkan dalam pelayanan semu. Semuanya hanya berpusat pada daging dan jiwa.
Tidak ada transformasi hati yang total dari mereka yang dilayani. Pelayanan sejati
menghasilkan buah-buah yang kekal.

Realisasi kerendahan hati adalah pelayanan yang sejati. Daging akan menjerit melawan pelayanan
yang tersembunyi. Daging berusaha mendesak supaya kita memperoleh kehormatan dan
penghargaan atas pelayanan kita. Pelayanan sejati memberikan pukulan maut kepada keinginan

6
daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:16). Jeremy Taylor berkata: “hendaklah
saudara menyenangi keadaan yang tersembunyi dan kurang dihormati: puaslah meskipun tidak
mendapat pujian, jangan gelisah apabila saudara diremehkan atau tidak dihargai…”

Selain pelayanan tersembunyi, pelayanan sejati juga mungkin adalah pelayanan yang dianggap orang
kecil dan tidak berarti. Menghina perkara kecil artinya kita belum layak dipercayakan perkara yang
lebih mulia. Kunjungan kepada yang terhilang mungkin akan begitu menguji kita daripada berkotbah
dihadapan ratusan orang, dan walaupun sama mulianya, tapi kita perlu lulus dalam kelas ini,
melakukan pelayanan yang dianggap remeh orang lain.

Ada juga bentuk pelayanan dimana kita menjaga nama baik orang lain. Menjaga lidah kita untuk
tidak bergosip adalah bentuk pelayanan yang kita bisa lakukan dalam Tubuh Kristus. Pelayanan
mendengarkan orang lain, pelayanan memberi tumpangan dan pelayanan kesopanan, yaitu menjaga
tatakrama kita terhadap teman seiman kita adalah jenis pelayanan yang sering dilupakan.

Ada 11 Disiplin rohani yang lain yang kita lakukan dan tidak boleh lupakan dalam melengkapi Disiplin
Pelayanan Sejati. Disiplin rohani itu adalah disiplin bermeditasi: mengambil waktu untuk
merenungkan Firman Tuhan dan kehidupan, Disiplin Doa, Disiplin Berpuasa, Disiplin Belajar, Disiplin
Ketulusan Hati dan Kesederhanaan: Kekristenan dan Harta, bagaimana berpusatkan pada Kerajaan
Allah, Disiplin Kesendirian, Disiplin Ketaatan, Disiplin Pengakuan, Disiplin Penyembahan, Disiplin
Bimbingan (pemuridan), Disiplin Perayaan.

Tanpa 11 Disiplin rohani yang lain kehidupan pelayanan kita menjadi kehidupan pelayanan yang
kosong tanpa kekuatan. Pelayanan yang sejati akan mengubah kita semakin lama semakin serupa
dengan Kristus. Inilah tujuan akhir dari proses Allah dalam hidup kita, suatu kedewasaan rohani.
Dimana respon kita terhadap situasi dan lingkungan kita adalah respon seperti Kristus.

7
3. Visi Sion

Pro 29:18 Where there is no369 vision,2377 the people5971 perish

Etimology: H2377 chazon, mental sight: dream, oracle, revelation, divine communication.

Definisi : Suatu arahan ilahi dan tujuan akhir yang dikomunikasikan Tuhan kepada manusia.

Visi diberikan untuk menuntun gerejaNya, mengenai kerinduan Tuhan dan apa yang Tuhan ingin
lakukan diatas dunia ini.(Kis 26:10). Ada berkat, bantuan yang cuma-cuma (favor) yang menyertai
pengerjaan Visi. Visi diberikan supaya kita taat terhadapnya, tanpa ketaatan kita tidak akan sampai,
karena itu visi adalah sesuatu yang bersyarat. Syaratnya adalah kita taat terhadap visi tersebut (Kis
26:19)

Visi akan mengubah cara pandang kita, pikiran kita yang perlu diekspansi oleh Allah. Allah, tetap
sama, tidak terbatas dan selama-lamanya Agung. Kita yang harus berubah. Berpikir bahwa kita sudah
sampai adalah membatasi Allah dalam kotak manusia (Kis 11:5, Dan 10:14).

Setiap dari kita perlu wahyu yang segar mengenai visi terdahulu itu, dengan cara menanti-nanti
dihadapan Tuhan (Habakuk 2:1), setelah pewahyuan itu datang maka tuliskanlah. Menulis membuat
kita tidak lupa. Loh batu adalah sesuatu yang tidak akan busuk dan sanggup bertahan lama. Kita
perlu mengingat visi itu terus menerus, selagi kita berlari kearahnya.

Menanti itu adalah gambaran orang yang beriman (Hab 2:3-4). Bukan duduk dengan pasif, tapi
bekerja dengan aktif, dengan attitude bahwa visi itu akan tergenapi karena visi adalah suatu janji
dari Tuhan, dan Tuhan tidak akan berbohong. Jadi sandaran iman kita akan kasih karunia Allah yang
tidak pernah gagal membuat kita bekerja segiat mungkin ke arah visi itu.

Sekelompok orang yang tidak memiliki visi, akan liar. Tuntunan baru mungkin datang, tapi mereka
tidak mengerti, sama tidak mengertinya dengan Ahli Taurat dan Orang Farisi yang tidak tahu bahwa
Mesias sudah lahir di Betlehem. Penggenapan visi itu datang dan mereka tidak bisa melihatnya (Yes
28:7).

8
Visi Sion: Menjadi Tempat Persemaian Untuk Memberkati Indonesia dan Bangsa-Bangsa.

Saat Ini Sion Ministry memiliki 3 sayap pelayanan dengan visi yang merupakan subset dari Visi Sion.

Subset visi:

1. Student Ministry : Menjadi Tempat Persemaian Bagi Pelajar Untuk Memberkati Sekolah-
Sekolah, Indonesia, dan Bangsa-Bangsa
2. Campus Ministry : Menjadi Tempat Persemaian Bagi Mahasiswa Untuk Memberkati Kampus-
Kampus Indonesia, dan Bangsa-Bangsa
3. Profesional Ministry : Menjadi Tempat Persemaian Bagi Alumni Untuk Memberkati Market
Place, Indonesia, dan Bangsa-Bangsa
4. Dideskripsikan kemudian untuk pengembangan sayap pelayanan di masa depan

--------------------------

Visi Campus Ministry : Menjadi Tempat Persemaian Bagi Mahasiswa Untuk Memberkati Kampus-
Kampus Indonesia, dan Bangsa-Bangsa.

 Sasaran Utama: Sion Ministry adalah sebuah pelayanan yang mewarisi hati untuk
generasi muda sejak semula dan akan terus bergerak untuk menjangkau generasi muda
bagi Kristus dari berbagai latar belakang, suku, bangsa dan bahasa. Pengurapan Roh
Kudus begitu kuat dan khas bekerja atas pelayanan ini ketika menjangkau dan melayani
anak-anak muda. Ini adalah golongan usia yang Sion percaya sebagai “Harta Warisan”
atau “Milik Pusaka” dan sejauh ini tampak dalam model pelayanan yang sudah
berkembang hingga kini yaitu pelayanan pelajar, kampus dan alumni sekalipun yang
terlibat dalam pelayanan ini cukup banyak juga yang sudah dewasa, tetapi hati untuk
generasi muda ini tidak pernah lekang. Air mata dan erangan yang begitu rupa adalah
ciri khas yang selalu muncul ketika Sion berkumpul dan berdoa.
 Inti pelayanan kampus (Campus Ministry) adalah mahasiswa, dan pada ujungnya kita
akan mengutus alumni-alumni kampus untuk lebih baik lagi mengerjakan amanat agung.
 Tempat persemaian: Anak-anak muda dimuridkan supaya menjadi tanamannya Allah.
Dia berakar didalam Allah. Suatu saat akan ditanam/menjadi alumni. Dari benih menjadi
tanaman yang siap ditanam dimanapun. Dari penonton menjadi pelaku. Dari orang
terhilang menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.
 Mulai dari kampus sendiri, kemudian kampus lain (pengembangan), bangsa sendiri
(kampus2 di indonesia), kemudian kampus-kampus di bangsa lain.

9
Orang Murid Pekerja Servanth Alumni
Misi Suku &
Terhilang (Benih) Kampus ood yang siap
Leader diutus 7 Mountains

 ilustrasi mengenai laba-laba :


laba-laba membangun sarangnya dengan menembakkan jaringnya ketempat yang
terjauh yang bisa dia jangkau, untuk mendapatkan sebanyak mungkin makanan. Kita pun
harus berani menanam “patok-patok kita” ketempat yang terjauh yang bisa kita
mimpikan.
 ilustrasi mengenai membangun rumah :
kalau pengerjaan visi ibarat membangun rumah, maka setiap orang dalam pelayanan
punya keunikan dan spesialisasi nya sendiri-sendiri. Kita tidak akan lengkap tanpa orang
lain. Keunikan kita harus kita pakai membangun rumah, bukan membangun rumah
tetangga atau membangun di pekarangan tetangga.
Jadi paradigma bahwa setelah kehidupan kampus, saya akan tetap mengerjakan visi sion
bersama rekan-rekan yang lain adalah perubahan paradigma terbesar yang harus kita
capai.
 Merasa mampu secara individual berakar pada kesombongan. Berjejaring jauh lebih
baik, menggenapi sesuatu bersama teman-teman yang melangkah dalam arah yang
sama jauh lebih baik. Dan percayalah dalam semuanya itu kita tidak akan kehilangan
keunikan kita.

AMANAT AGUNG KRISTUS

Apakah tujuan akhir dari visi Sion. Tujuan akhirnya adalah visi Allah bagi dunia yang terhilang (Matius
28:18-20, Mat 24:14, Hab 2:14, Wahyu 7:9). Kita bisa mengerti bahwa visi Sion berasal dari Allah
karena visi Sion bermuara pada Amanat Agung (The Great Commission) dan Perintah Yang Utama
(The Great Commandment). Karena Kasih Allah memenuhi kita, kita melakukan Amanat Agung dan
menjadi berkat bagi banyak orang lain dengan pemberitaan Yesus Kristus kepada mereka.

10
Bagaimana kita di Campus Ministry bisa ambil bagian dalam penggenapan visi ini ?

1. Mengerjakan penginjilan dan memanggil/merekrut anak-anak rohani


2. Mengerjakan pemuridan
3. Merintis dan mendewasakan kampus baru
4. Pergi kekota lain dalam suatu acara Misi Kota
5. Menjadi City Leader atau Campus Leader
6. Terlibat dalam sayap pelayanan Sion yang lain setelah menjadi alumni, seperti:
 Student Ministry
 Professional Ministry dan Jejaring Alumni
 Yayasan Semai & Partnership
 Misi Suku
 Financial Support

11
4. Misi & Nilai-nilai Sion

Misi :

1. Memberitakan Injil dalam kuasa dan belas kasihan bagi yang terhilang
2. Menjadikan murid dari setiap orang-orang percaya sampai memuridkan kembali
3. Membangun hubungan bapa-anak yang akuntabel dan erat
4. Mengobarkan karunia-karunia rohani, skil dan kepemimpinan untuk membangun dan
melayani
5. Membangun komunitas yang saling mendorong kepada kebenaran, ada penghiburan kasih,
persekutuan Roh, kasih sayang dan simpati
6. Mengutus murid-murid yang telah diperlengkapi ke berbagai bidang
7. Membangun kesatuan Tubuh Kristus, jejaring dalam rangka penyelesaian amanat agung

Sifat :

Sion Ministry merupakan pelayanan parachurch interdenominasional yang anggotanya berasal dari
beragam gereja lokal. Karena sifatnya yang adalah parachurch, maka Sion Ministry tidak sedang
mengarahkan siapapun untuk masuk ke gereja lokal tertentu. Sion Ministry percaya bahwa gereja
lokal adalah pilihan dewasa setiap orang, tanpa paksaan siapapun.

Pernyataan Iman :

1. Alkitab yang terdiri dari dua buku yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman
Allah yang merupakan sumber kebenaran mutlak, otoritatif dan diilhamkan oleh Roh Kudus.

2. Allah yang benar adalah Allah Tritunggal yaitu Bapa, Anak (Yesus Kristus) dan Roh Kudus.
Tiga Pribadi di dalam satu eksistensi.

3. Yesus Kristus adalah Anak Tunggal Allah, Firman Hidup yang menjadi manusia, dikandung
dalam Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria. Sebagai manusia, Yesus Kristus telah
disalibkan, mati, dikuburkan dan bangkit pada hari yang ketiga dari antara orang mati untuk
menebus dosa dunia. Ia telah naik ke Surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Ia
adalah Tuhan dan pengantara Allah dan manusia. Ia juga akan datang kembali dalam
kemuliaanNya untuk menghakimi dunia di akhir zaman.

4. Semua manusia telah berbuat do sa, tidak seorangpun yang benar, telah kehilangan
kemuliaan Allah dan upah dosa adalah maut / hukuman kekal.

12
5. Pembenaran / keselamatan diterima karena kasih karunia oleh iman kepada penebusan
dosa lewat kematian Yesus Kristus di kayu salib, kebangkitanNya dari maut dan kenaikanNya
ke sorga.

6. Penyucian hidup adalah buah kelahiran baru yang dikerjakan secara progresif oleh kuasa
Firman Allah (metanoia) dan Roh Kudus.

7. Baptisan / karunia Roh Kudus adalah janji Bapa untuk memperlengkapi semua orang percaya
menjadi saksi Kristus bagi dunia dan untuk pembangunan tubuh Kristus.

8. Dalam ketaatan kepada amanat agung Kristus, setiap orang percaya dipanggil untuk
memberi kesaksian tentang Injil dalam kata dan perbuatan dan menjadikan murid dari
antara semua orang, suku, bangsa dan bahasa.

9. Mujizat, kesembuhan dan tanda -tanda supranatural oleh kuasa Roh Kudus belum berhenti
untuk meneguhkan pemberitaan Injil.

10. Tuhan Yesus Kristus akan datang kembali kali yang kedua untuk menghakimi dunia. Orang
benar akan bangkit pada kebangkitan yang pertama dan menerima hidup kekal, tetapi orang
jahat akan bangkit pada kebangkitan yang kedua dan menerima hukuman yang kekal.

Nilai – Nilai :

1. Kasih / Love (John 3:16, Col 3:14, 1 Cor 13)


1. to approve of
2. to like
3. sanction
4. to treat affectionately or kindly, to welcome, befriend

2. Alkitabiah / Biblical (John 1:1, 2 Timotius 3:16): rooted in the bible

1. basic: relating to or affecting the basic nature or most important features of something
 a radical difference between the two
2. pervasive: far-reaching, searching, or thoroughgoing
 a radical reorganization of the company
3. favoring major changes: favoring or making economic, political, or social changes of a sweeping or
extreme nature
4. U.S. excellent: excellent, admirable, or awe-inspiring (slang)

13
3. Belas Kasihan / Compassion (Mark 6:34, 1 Peter 3:8): knowing the heart of The Father
com·pas·sion [kəm pásh'n]
noun
sympathy: sympathy for the suffering of others, often including a desire to help

4. Integritas / Integrity (Mazmur 41:12, Amsal 20:7): truth will win the day
in·teg·ri·ty [in téggrətee]
noun
1 possession of firm principles: the quality of possessing and steadfastly adhering to high
. moral principles or professional standards
2 completeness: the state of being complete or undivided (formal)
.  the territorial integrity of the nation
3 wholeness: the state of being sound or undamaged (formal)
.  public confidence in the integrity of the voting process

5. Komitmen / Committed (2 Tim 1:12, Ibrani 12:8): faithful to the cause


com·mit·ted [kə míttəd]
adjective
devoted: devoted to somebody or something such as a cause or relationship

6. Hati Melayani / Servanthood (John 13:13-16): lead like Jesus


ser·vant [súrvənt]
(plural ser·vants)
noun
1 somebody who serves another: an employee who serves somebody else, especially an
. employee hired to do household tasks or be a personal attendant to somebody

7. Memberi Yang Terbaik / Excellence (Kej 1:31, Kej 39:2-3, Daniel 1:20): superior because of
God

adjective
archaic, extraordinary; superior: posesing outstanding or superior merit; remarkably
good

14
Jati Diri Sion Ministry

Kisah 1: 8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,dan kamu
akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi.

Ayat di atas adalah bagian dari amanat agung Yesus kepada para Rasul dan murid-murid yang
melihat kenaikan Yesus ke Sorga dan semenjak peristiwa turunnya Roh Kudus pada hari
pentakosta perkataan-perkataan Yesus ini menjadi visi yang jelas bagi mereka. Para Rasul tidak
pernah kebingungan dan bias lagi mengenai panggilan Kristus atas mereka. Mereka juga tidak
silang pedapat lagi mengenai mandat kehidupan yang harus mereka tunaikan ini; Memberitakan
Injil Kerajaan Sorga sampai ke ujung bumi!

Selanjutnya dalam penggembalaan dan kepemimpinan Rasul-Rasul kita bisa melihat bahwa
gereja mula-mula terus bertekun dalam pengajaran Rasul-Rasul. Dampaknya mereka kian
bertumbuh, bertambah banyak dan bertambah luas mempengaruhi banyak tempat. Mengapa ini
bisa terjadi? Karena gereja mula-mula ini melakukan lagi apa yang sejak mula para Rasul telah
kerjakan; Memberitakan Injil Kerajaan Sorga sampai ke ujung bumi!

Gereja mula-mula terbentuk jati dirinya dari pondasi , jati diri dan teladan hidup yang telah
ditanamkan para Rasul sehingga mereka berbuah persis seperti buah-buah hidup para Rasul. Dan
jati diri ini tidak pernah buyar atau menjadi kabur bahkan ketika tantangan bahkan tantangan
yang berat sekalipun datang.

Kisah 8:1b Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem.
Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.

Dari ayat di atas kita melihat ada masa dimana gereja mula-mulai itu ada dalam keadaan yang
genting dan goncang karena aniaya yang hebat. Alkitab menuliskan mereka semua tersebar,
terserak dan tercerai berai ke segala penjuru daerah Yudea dan Samaria. Jauh dari Yerusalam
dimana para gembala/ leaders mereka ada. Jadilah mereka ini jemaat – jemaat yang (secara
kehadiran kepemimpinan) tidak bergembala. Mereka semua harus survive sendiri dan bertahan
sendiri. Mereka harus mulai membangun kesadaran baru bahwa mereka tidak bisa menuntut
lebih seperti yang dulu mereka rasakan di Yerusalem saat masih digembalakan para Rasul dari
dekat. Tidak ada kondisi ideal lagi pada titik itu secara penggembalaan. Tetapi apa yang terjadi
kemudian begitu ajaib!

Kisah 8:4-8 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.
Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang
diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab
dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara

15
keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah
besar sukacita dalam kota itu.

Apa yang luar biasa dari ayat selanjutnya? Tentu apa yang mereka kerjakan selanjutnya itu LUAR
BIASA. Perhatikan baik-baik karena dikatakan di sana hal-hal dahsyat yang ajaib itu dilakukan oleh
mereka-mereka yang sudah tersebar dan tercerai berai ke kota-kota lain itu. Mereka-mereka
yang tidak mengalami lagi kehadiran gembalanya/leadernya dari dekat! Semenjak itulah kita
mulai mengenal nama-nama pencetak sejarah yang baru seperti Filipus ini. Mereka-mereka ini
secara natural, mengerjakan lagi apa yang dikerjakan para Rasul sejak mula belum ada satu
jemaatpun dirintis di Yerusalem.

Apa artinya ini? Ini artinya mereka tau jati diri mereka sejak semula. Jati diri mereka ini sudah
permanen dan tidak gampang lagi dibatasi atau tergantung oleh situasi dan kondisi. Mereka-
mereka ini tau dengan jelas apa visi mereka dan apa yang harus mereka lakukan di manapun
mereka berada. Semua itu terjadi karena para Rasul telah mengajarkan mereka dan
mencontohkan kepada mereka denga tekun; Memberitakan Injil Kerajaan Sorga sampai ke ujung
bumi. Mereka sudah mewarisi jati diri para Rasul.

Sion punya jati diri sebagaimana yang Tuhan sudah tetapkan sejak awal. Pelayanan ini berdiri
karena sebuah visi yang menyala atas orang-orang awal di dalam doa. Di waktu itu Roh Kudus
menaruhkan beban hati yang kuat untuk generasi ini diperjuangkan ke dalam keselamatan dan
dimuridkan untuk mewarisi visi yang sama. Sejak saat itu Sion terbentuk secara unik menjadi
sebuah pelayanan yang dikuasi semangat apostolik. Sebuah semangat yang invasive dan
semangat pioneering.

Jadi Sion sadalah pelayan yang apostolik. Hatinya ada pada perintisan/ membuka jalan. Merintis
di dalam hati yang terhilang supaya datang keselamatan, merintis ke dalam kampus dan sekolah
yang sunyi sepi supaya ada persekutuan dan pemuridan, merintis ke dalam bidang-bidang
kehidupan yang lain (profesi,pemerintahan,bisnis,dll) supaya jalan Injil terbuka, dan sampai
merintis jemaat di daerah-daerah dimana Injil belum diberitakan. Untuk itu terjadilah kenapa kita
senantiasa berdoa dan bersyafaat denga tidak henti-hentinya dalam erangan dan air mata.

Sion bukanlah pelayanan yang fokus utamanya pada diskusi teologi, seminar-seminar, KKR,
konser, apologetik, doa-doa keliling dan nubuatan-nubuatan profetik di landmark-landmark kota,
dll. Sion juga bukan sebuah gereja bethel, reform, katolik atau yang lainnya. Sion adalah
pelayanan anak muda yang apostolik. Sion harus selalu membangkitkan pemurid yang berhati
bapa rohani. Sion akan selalu berdoa dengan air mata yang tak putus-putusnya untuk generasi
ini. Sion akan terus merintis persekutuan-persekuatuan baru di mana-mana. Sion akan terus
melesatkan anak-anak panah Kristus (utusan-utusan) ke sekolah-sekolah, kampus-kampus,
market place, kota-kota dan bangsa-bangsa. Itu jati diri Sion Ministry. Secara Koorporat maupun

16
perorangan.

Jadi ke depan kita tidak akan bingung lagi, sekalipun jauh dari pemimpin setiap anak-anak Sion
entahkan pelajar, mahasiswa maupun alumni di manapun dia berada adalah seorang perintis
kegerakan, perintis kesaksian, perintis kelompok doa syafaat dan perintis kelompok-kelompok
pemuridan.

What We Do

1. Doa (Pribadi, Korporat: PDS)


Pelayanan ini dirintis dan dikembangkan didalam doa. Kita berdoa, mengerang dan
bersyafaat karena kita bergantung kepada Tuhan. Kita tahu hidup dan pelayanan adalah
pemberian. Sehingga kita tidak berani menjalani hidup tanpa Allah. Kita menikmati doa
karena kita menikmati Pribadi kemana doa ditujukan.
2. Penginjilan (PI pribadi, PI massal, IC, IW, Sprint, Explossion, KKR, dll)
Kita percaya bahw penginjilan bukan pilihan, tapi adalah perintah (Matius 28:18-20, Matius
24:14, Roma 1:16-17)
3. Misi
Misi didefinisikan sebagai pergi kedaerah yang bukan tempat asal kita dan berada ditengah
orang-orang yang tidak satu suku bangsa kita untuk memberitakan Injil adalah sesuatu yang
konsisten dipraktikkan dalam Gereja di Perjanjian Baru.
4. Pemuridan
Pemuridan itu mengajar untuk melakukan. Yesus mencari murid bukan pengikut
5. Baptisan Roh Kudus dan Pengobaran Karunia Rohani
Kisah 2:38-40 mengatakan pengalaman ini belum berhenti sampai sekarang dan dijanjikan
untuk setiap yang percaya
6. Pelatihan pekerja(KORPS dan Training lainnya)
2 Timotius 2:2. Melatih pekerja untuk menjadi pekerja yang cakap mengajar dan dapat
dipercaya.

17
5. Pemuridan

A. Seperti apa bentuk pemuridan yang Sion kerjakan?

• Biblical Discipleship Methods

Konsep pemuridan di Sion adalah konsep pemuridan alkitabiah yang mengikuti prinsip-
prinsip dasar dalam :

a. Matius 28:18-20. Pemuridan bukanlah pilihan dimana kita pergi untuk menjadikan murid
bukan menunggu orang datang, pemuridan disertai kuasa, didalam pemuridan kita
mengajar untuk menjadi pelaku Firman bukan hanya pendengar, dan Tuhan memanggil
kita bukan hanya untuk menginjili tapi memuridkan.
b. Matius 13:3-9, 18-23. Prinsip sang Penabur. Menabur ke empat jenis tanah. Kans
keberhasilan hanya 1 diantara 4. Tapi 1 yang berhasil menghasilkan buak ketaatan
sebanyak 100, 60 dan 30 kali lipat. Pemuridan di Sion mencari pintu yang terbuka ( open
doors), tanah yang subur yang menantikan Injil. Sehingga kita tidak perlu kecewa apabila
kita ditolak, tanggung jawab kita adalah menabur dan terus menabur.

• Obedient Oriented (To The Word)

Seorang murid ditandai oleh ketaatan, kesediaan untuk melakukan perintah guruNya. Taat
berarti menjadi Pelaku Firman (Matius 7:24-27, Matius 12:50, Matius 24:26, Yohanes 4:34,
Yohanes 14:15,21, Yakobus 2:19). Pemuridan di Sion berbasis ketaatan, artinya bahwa
pengajaran bahan baru diperlukan ketika seorang murid telah menyelasaikan proyek
ketaatan dibahan sebelumnya

• Multiplication of Workers

Pemuridan di Sion mempunyai metode yang memastikan bahwa terjadi multiplikasi dalam
kelompok pemuridan. Mengikuti prinsip dalam 2 Timotius 2:2, pemuridan yang berhasil
adalah pemurdan yang bermultiplikasi. Disetiap sesi pemuridan, selalu ada bagian
menularkan visi dan penetapan pelayanan yang memberi penekanan pada multiplikasi
pemuridan.

• Accountability of Life

Dalam metode pemuridan di Sion, seorang murid perlu berakuntabilitas kepada pemuridnya.
Maksudnya adalah, bahwa seorang pemurid akan bertanya apakah seorang murid menjadi
pelaku Firman Tuhan, mengalami perubahan hidup sesuai dengan Firman dan mengerjakan
visi pemuridan.

18
• Directed to The Vision of God

Didalam metode pemuridan di Sion, seorang murid akan terus menerus diarahkan untuk
mengerjakan Amanat Agung dalam Matius 28:18-20, supaya Injil Kerajaan diberitakan
keseluruh dunia (Matius 24:14) dan semua suku bangsa di bumi terwakili dalam Kerajaan
Surga (Wahyu 7:9)

• Aggressive Evangelism

Bahan pertama dari pemuridan di Sion adalah bahan penginjilan. Mereka yang benar-benar
mengalami kelahiran Baru, pastilah mempunyai kerinduan untuk menyampaikan kabar baik
itu kepada orang lain. Jadi ketaatan untuk melakukan penginjilan kepada dunia yang
terhilang adalah hal pertama yang akan dibagikan dalam pemuridan di Sion

• Need Faith, Courage and Practice

karena pemuridan di Sion adalah ketaatan melakukan Firman, artinya sisi melakukan Firman
lebih ditekankan dari hanya sharing pengetahuan dan untuk melakukan Firman butuh iman,
keberanian dan praktek berulang-ulang

19
B. Langkah-langkah dalam pemuridan di Sion

Melihat Ke Belakang Melihat Ke Atas Melihat Ke Depan


Bagian Pertama Bagian Kedua Bagian Ketiga
1.Perhatian secara Pastoral
Bagaimana keadaan Anda?
Menyisihkan waktu untuk
memperhatikan, melayani
kebutuhan kelompok dan
memecahkan masalah
6.Menguasai pokok pelajaran
2.Puji-Pujian Mengajarkan kembali
Menyembah Tuhan pelajaran-pelajaran alkitab
yang disampaikan dengan
5. Pelajaran Baru
mengucapkan berulang-
3.Akuntabilitas ulang semua yang diajarkan
Mengikut Yesus Pelajaran-pelajaran jangka
pendek tentang pemuridan
Ceritakan tentang bagaimana 7.Menetapkan pelayanan dan
yang reproduktif
anda menaati Firman Tuhan ? saling mendoakan satu
dengan yang lain
Kemudian, pelajaran Alkitab
Menjala Manusia Bertanya ke anak rohani
jangka panjang yang induktif
siapa yang akan dia injili,
Bersaksi, pelopor, melatih, dan memenuhi kebutuhan
atau siapa yang akan dia
melatih pada pelatih, melatih rohani mereka
muridkan, menumpang
para pelatih yang melatih para tangan dan berdoa supaya
pelatih (4G concept) dia berhasil dalam melayani
jiwa-jiwa.
4.Penularan Visi
Mendorong peserta agar
memahami siapa mereka di
mata Allah dan apa yang
dapat Allah lakukan melalui
mereka

20
C. Penyusunan bahan

Apa-apa saja yang kita lakukan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan pemuridan?

a. Melakukan persiapan paling lambat 1 hari sebelum PA


b. Berdoa paling sedikit satu jam untuk bahan yang akan dibagikan. Puasa kalau diperlukan.
c. Mencari ayat-ayat yang berkenaan dengan tema yang akan dibawakan menggunakan
alkitab, konkordansi atau alkitab elektronik
d. Mencari beberapa ilustrasi yang mempermudah penyampaian, lebih baik dari
pengalaman pribadi
e. Melatih penyampaian bahan tersebut dengan suara yang jelas beberapa kali sampai kita
dapat menyampaikannya tanpa melihat bahan
f. Menelaah diri sendiri dan minta ampun kepada Tuhan untuk hal2 yang tidak sesuai yang
kita masih lakukan bertentangan dengan Firman yang akan kita bawa.
g. Menyampaikan bahan dengan berani dan dengan urapan Roh Kudus

D. Alternatif Bahan-bahan yang bisa dibawakan dalam pemuridan

Bahan Pemulihan: Visi Sion


Lahir Baru
Gambar Diri
Hati Bapa Bahan-bahan Doa:
Pelepasan Saat Teduh
Doa Sepakat/ Doa Korporat
Bahan-bahan bersaksi: Doa Iman
Baptisan Roh Kudus Doa sakit bersalin
Penginjilan Bagaimana mendapatkan jawaban
Pengutusan doa
Amanat Agung

Bahan-bahan Persekutuan: Bahan-bahan Firman Tuhan:


Tubuh Kristus / satu dalam Iman
keberagaman Siapa kita dalam Kristus
Kasih Siapa Tuhan yang kita sembah
Ibadah Raya Membaca Firman setiap hari
Keluarga Kristus Menghafal Firman Tuhan

21
E. Road Map Pemuridan di Sion (KORPS, LT, ST, AT)

22
23
6. Pekabaran Injil dan Misi

A. Urgensi Pemberitaan Injil

Injil akan dirasakan urgent apabila kita mengerti bahwa pemberitaan Injil bukanlah sekedar suatu
usaha untuk memperbanyak jumlah orang dalam suatu jemaat atau komunitas, memberitakan Injil
sama sekali bukan satu usaha untuk menambah jumlah perpuluhan atau membangun gereja yang
sukses.

Injil adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan! (Roma 1:16), dan satu-satunya kebaikan kekal
yang kita dapat berikan kepada seseorang adalah menyelamatkan dia dari api kekal dan membuat
dia bersukacita didalam Allah. Seseorang pernah berkata mengenai penginjilan di Sion : “sedikit kok
orang mati sebelum PMB, mengapa harus memberitakan Injil.” Disini terlihat orang yang sama sekali
tidak paham arti dari seorang yang terjerumus ke dalam api kekal untuk selamanya. Karena
penderitaan 1 orang pun di neraka JAUH melebihi penderitaan SEMUA manusia yang pernah hidup
diatas muka bumi dari jaman penciptaan sampai kepada akhir jaman. Karena neraka itu infinite,
maka penderitaan satu orang didalam neraka yang seperti itu juga menjadi infinite, atau tidak
terbatas.

Bagaimana kita bisa katakan, “sedikit kok orang mati sebelum PMB” , tanpa rasa dukacita
sedikitpun ? Kalaupun itu satu orang, itu adalah hal yang sangat mengerikan. Bagaimana seandainya
itu kamu ?

Hal yang kedua mengapa pemberitaan Injil itu urgent adalah apa yang Yesus katakan dalam Matius
24:14, bahwa Injil Kerajaan akan diberitakan ke seluruh dunia barulah tiba kesudahannya.
Pemberitaan Injil berkejaran dengan waktu dan jumlah penduduk bumi yang meningkat mengikuti
deret ukur. Bagaimana Injil bisa diberitakan kepada segala makhluk (Markus 16:15), apabila orang
percaya berlambat-lambat memberitakan Injil ?

Dalam Yoh 4:35, Yesus mengumpamakan pemberitaan Injil seperti penuaian satu ladang yang sudah
menguning. Ada masa tuaian, dimana para penuai harus bersegera menuai, kalau tidak tuaian akan
menjadi busuk. Kita tidak boleh bermalas-malas atau menunda-nunda pemberitaan Injil.

Pemberitaan Injil itu juga adalah usaha seorang pemadam kebakaran untuk menyelamatkan
seseorang yang ada dirumah yang terbakar. Pemadam kebakaran tersebut adalah pemadam
kebakaran yang kejam dan tidak berperasaan apabila dia bersantai dan tertidur didalam mobilnya
sementara orang-orang menjerit didalam api. Ini mengapa di Sion, kita sangat bersungguh-sungguh
dan bersegera dalam pemberitaan Injil

24
B. Urgensi Misi

 Yesus berkata :” Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”
(Yoh 20:21)

Misi berasal dari bahasa latin :”mitio” yang berarti to send,  diutus. Bapa adalah Pengutus Pertama,
Dia mengutus AnakNya, Yesus untuk menjadi Misionaris pertama dibumi. Sehingga dalam
satu sense, kita GerejaNya adalah utusan. Kita semua yang telah mengalami penebusan oleh darah
Kristus adalah para misionaris, orang-orang yang diutus.
 
Charles Spurgeon pernah berkata :”every Christian is either a missionary or an imposter ”. Apabila
kita mengatakan bahwa kita adalah orang yang telah mengalami kelahiran Baru, maka kita adalah
orang-orang yang diutus, misionaris, didalam perjalanan untuk menjadikan segala bangsa murid
Kristus (Mat 28:18-20). Tidak ada istilah outsourcing  bagi Gereja Kristus untuk pengerjaan
pemuridan dan misi, dimana kita membayar orang lain dengan uang kita untuk melakukannya.
 
Sehingga perempuan-perempuan yang melayani Yesus dengan kekayaannya (Lukas 8:3) dan
undangan Paulus kepada jemaat Roma untuk mengutus dirinya ke Spanyol (Roma 15:24), tidaklah
bisa disimpulkan bahwa perempuan-perempuan tersebut tidak memuridkan atau bahwa jemaat
Roma tidak melakukan tugas sebagai utusan Injil diatas kota Roma. Dan istilah “sender” tidaklah
diartikan sebagai sekelompok orang yang berusaha melakukan Amanat Agung dengan melibatkan
hanya uang mereka.
 
Kita semua harus pergi memuridkan, kita semua adalah misionaris. Atau lebih tepatnya lagi bahwa
semua orang Kristen, dimanapun dia berada, harus menjalani kehidupan missional- mengadopsi
gaya hidup seorang misionaris: memberi hidup, hati, waktu, tenaga, uang dalam pengerjaan Amanat
Agung (Francis M. Dubose, “God Who Sends: A Fresh Quest for Biblical Mission”). Konsep ini menjadi
penting, ketika kita mengerti bahwa hari ini –khususnya di Indonesia – dimanapun kita berada, baik
itu di kota atau tempat terpencil, kita tinggal disekitar orang-orang dari UPG/UUPG. Mereka ada
dikampus-kampus kita, ditengah kota-kota besar di bangsa ini.
 
Tapi secara bersamaan kita harus mengenali juga, bahwa Tuhan akan memanggil diantara kita (di
Sion Ministry): Missionaris, didalam pengerjaan Amanat Agung secara cross-cultural kepada “panta
ta ethne / παντα τα εθνη” – ethno linguistic people groups (suku bangsa dengan bahasa berbeda).
Tidak semua orang akan dipanggil seperti ini – melakukan pekerjaan pioneering diantara ribuan suku
bangsa  unengaged  dan unreached.  Tapi akan ada, dan harus ada. Dan Sion perlu mengutus mereka
dengan seluruh anugrah Tuhan yang ada padanya.
 
 
Sehingga kita perlu keduanya. Satu Tubuh yang secara antusias hidup secara misional (melakukan
pemuridan dan penginjilan dikota dimana dia berada), dan orang-orang yang diutus pergi sebagai
misionaris kepada UUPG. Kita perlu memberi lebih banyak dan pergi lebih banyak sehingga seluruh

25
rencana penebusan total Allah atas manusia (Missio-Dei) tergenapi atas bumi (Mat 24:14, Wahyu
7:9)

C. Ekspresi Verbal Injil


 
a.Apakah benar bahwa pemberitaan Injil itu tidak perlu penyampaian verbal ? Cukup apabila saya
mempunyai kehidupan baik sebagai seorang Kristen, berprestasi, mengikuti hukum-hukum moral
dan pemerintahan yang ada, maka orang akan melihat kesaksian hidup saya-bahkan tanpa
pemberitaan verbal-pun orang bisa jadi percaya. Bukankah itu juga adalah pemberitaan Injil ?
Bukankah alkitab juga berkata bahwa saya ini adalah surat yang dibaca semua orang (2 Korintus
3:2)? 
b.Apakah apabila ada seorang selebritis mengatributkan keberhasilannya pada Yesus di media
massa, maka apakah itu sudah merupakan pengabaran Injil ?
 
Paling tidak ada 4 alasan mengapa perbuatan baik saja tanpa pemberitaan verbal, belum bisa
dikatakan sebagai pengabaran Injil. Perbuatan baik seperti kegiatan sosial,  mengembangkan
kemampuan menulis, berpolitik praktis, ber IP-4 bisa jadi merupakan sarana untuk Injil diberitakan,
bisa menjadi konfirmasi akan Injil, tapi itu bukanlah Injil. Injil adalah Yesus yang telah mati, Yesus
yang telah bangkit, mengalahkan dosa dan maut untuk menebus anda dan saya!
 
1.Bukan perbuatan baik saya tapi perbuatan baik Dia
Roma 1:16 mengatakan bahwa Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Dan Injil adalah
berita tentang perbuatan baik Yesus untuk seluruh kemanusiaan yang terhilang. Percaya kepada
berita ini, maka diselamatkan (Roma 10:17). Tidak ada perbuatan baik manusia atau berita
mengenainya yang dapat menimbulkan iman untuk keselamatan. Perbuatan baik kita bahkan seperti
kain kotor dihadapan Tuhan (Yes 64:6)
 
2.Tidak ada pemberitaan verbal, tidak ada iman. Tidak ada iman, tidak ada keselamatan
Di Roma 10:13-14, dengan jelas diterangkan bahwa keselamatan datang dari pemberitaan Injil.
Tanpa pemberitaan Injil, maka tidak ada yang mendengar. Tidak ada yang mendengar artinya tidak
akan ada yang menjadi percaya. Dan tidak ada yang percaya artinya tidak akan ada yang
diselamatkan. Perhatikan kata mendengar di Roma 10. Apa yang akan didengar kalau tidak ada
pemberitaan verbal ?
 
3.Tanpa pemberitaan, tidak ada penderitaan
Kalau Injil itu hanya berbuat baik, maka rasul-rasul tidak perlu martir. Apabila Injil hanyalah
kesaksian hidup, maka rasul-rasul tidak akan dianiaya, mereka akan hidup tenteram di Yerusalem.
Penganiayaan terjadi karena pemberitaan verbal akan nama Yesus (Kis 4:1-2; 17-20)
 
Kis 4:20: “Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak  berkata-kata  tentang apa yang kami lihat dan
yang telah kami dengar.
 

26
Pemberitaan Injil berarti berkata-kata, bukan perbuatan baik saja tanpa pernah mengadakan
penyampaian verbal
 
4.Perbuatan baik kita bisa diasumsikan banyak hal
Banyak orang atheis, hindu, Buddha dan islam adalah orang baik. Apabila kita hanya berlaku baik
tanpa pemberitaan nama Yesus maka orang akan berkata: “dia adalah atheis yang baik”, atau “dia
adalah penganut agama X yang baik”. Tuhan tidak memperoleh kemuliaan tanpa pemberitaan Injil
secara verbal.
---------------------
Apabila seorang selebritis mengatributkan keberhasilannya kepada Yesus, maka itu belumlah Injil
tapi masih merupakan jembatan kepada penyampaian Injil. Injil menceritakan siapa Yesus dan
pekerjaanNya yang telah selesai diatas kayu salib untuk menebus kita dari dosa. Injil yang sejati
menimbulkan efek pertobatan, dan ini terjadi ketika seseorang memahami betapa dalam dia jatuh
dalam dosa, mengerikannya dosa dan hukuman atas dosa itu, ketidak sanggupannya melepaskan diri
dari dosa itu dan betapa berharganya yang Yesus kerjakan diatas kayu salib.
 
Mengatributkan satu keberhasilan kepada Yesus, bisa menjadi salah apabila hanya itulah isi pesan
Injil yang kita sampaikan, karena bisa mendorong orang untuk berpikir, bahwa kehidupan akan
menjadi mudah setelah lahir baru. Padahal Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan yang mudah,
Dia menjanjikan kehidupan yang berarti. 

D. Penderitaan dalam Misi dan Penginjilan

Tentu saja hal yang paling membuat kita takut untuk penginjilan, hal yang membuat sejumlah orang
bahkan rela untuk mendiskreditkan dan mengantagonisasi penginjilan, berusaha untuk me-redefinisi
penginjilan sebagai aksi sosial, perbuatan baik dan pencapaian hidup, bahkan membuat beberapa
orang mendisikriminasi mereka yang melakukan penginjilan sebagai fanatik, sesat dsb adalah
penderitaan yang menyertai pemberitaan Injil itu.
 
Penderitaan yang datang karena pemberitaan Injil, penganiayaan yang disebabkan oleh nama Yesus,
menyebabkan beberapa orang yang mengaku Kristen bereaksi keras terhadap pemberitaan Injil.

Tapi alkitab, sepertinya tidak berusaha menyembunyikan penderitaan yang harus datang karena
pemberitaan Injil. Di Yohanes 15:27, Yesus mengatakan:“tetapi kamu juga harus bersaksi..”, kata
saksi disana diterjemahkan dari bahasa Yunani, martys-marturia,  yang merupakan asal-muasal
kata martir. Kata saksi dalam alkitab, berhubungan begitu erat dengan penderitaan, penganiayaan
bahkan kematian. Martys (saksi) dapat diartikan sebagai kerinduan kuat dan kerelaan bahkan untuk
menderita supaya lewat hidup saya dan kematian saya,pengorbanan Yesus diatas kayu salib dapat
diproklamasikan kepada dunia yang terhilang.

Penderitaan yang menyertai pemberitaan Injil bukan hanya disinggung  tapi bahkan dijanjikan dalam
alkitab. Yesus berkata :

27
Joh 15:20  Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu:Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari
pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau
mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu

Penderitaan yang menyertai pemberitaan Injil bukan hanya mungkin terjadi tapi pasti terjadi. Itu
adalah suatu janji, Yesus telah mengatakannya. Satu-satunya alasan kenapa kita tidak pernah atau
lebih sedikit menderita dan dianiaya sebagai orang Kristen dibandingkan para murid dalam Gereja
Mula-Mula, karena kita tidak pernah atau lebih sedikit memberitakan Injil dari mereka. Seorang
hamba tidak lebih dari tuannya, kalau Tuan dianiaya apalagi hamba. Karena itu kalau kita tidak
pernah dianiaya oleh karena namaNya, kita mungkin perlu bertanya siapa yang sudah menjadi Tuan
dalam hidup kita? Apakah benar Yesus yang kita sebut sebagai Tuhan ini adalah juga
Tuan/Lord/Kurios/Penguasa dalam hidup kita ?

Jadi mengapa penderitaan ? Bukankah Tuhan ada di pihak kita ? Mengapa kita perlu menderita ?
1.      Menggenapkan apa yang kurang dalam penderitaan Kristus untuk tubuhNya yaitu jemaat
(Kolose 1:24). Yang kurang bukanlah kuasa dalam penebusan darah Kristus, tetapi presentasi pribadi
dari pengorbanan itu kepada orang-orang yang Dia telah mati untuk selamatkan. Bagaimana anak-
anak muda yang broken home bisa mengerti Kasih Bapa? Bagaimana mahasiswa-mahasiswa yang
terjerat pornografi dan pergaulan bebas bisa mengerti mengenai kasih JuruSlamat yang lebih
memuaskan dari apapun? Bagaimana 1500 suku terabaikan diseluruh dunia yang belum pernah
mendengar Injil, bisa memahami betapa panjang, lebar dan dalam Kasih Yesus bagi mereka ?

Dengan seseorang yang pergi kepada mereka, dan menyatakan Kasih-Nya dalam pemberitaan yang
tidak berhenti ditengah penganiayaan dan penderitaan. Kasih Yesus menjadi jelas dan semakin
nampak, melalui orang orang yang rela menjadi saksi, rela mengambil risiko, rela dicibir, rela tidak
menjadi popular, rela dicaci dan dimaki, rela dipukuli, rela menjadi miskin, rela masuk kedalam
hutan Sumatera dan Kalimantan sebagai pernyataan KasihNya. Kristus nampak paling berharga, lebih
dari gadget,pendidikan, popularitas atau apapun di dunia ini, ketika ada seseorang atau sekelompok
orang yang berani mengorbankan segalanya itu demi Kristus.

Jim Yos, seorang misionaris selama puluhan tahun untuk suku Sawi Papua mengatakan bahwa suku
Sawi mulai dimenangkan hatinya kepada Kristus, ketika mereka melihat bahwa walau dilanda
Malaria dan berkali-kali hampir mati, Jim Yos tetap kembali keantara suku Sawi, dan membuat suku
Sawi mengerti bahwa Jim Yos punya pesan yang penting untuk disampaikan kepada mereka.

Ada sesuatu mengenai penderitaan kita dalam pemberitaan Injil yang mengekspresikan besarnya
kasih Bapa untuk dunia yang terhilang ini. Kapankah Kristus tampak sangat mulia lebih dari segala
sesuatu yang ada di dunia ini ? Didalam penderitaan dan pengorbanan kita untuk memberitakan
Injil.

2.      Supaya kita menjadi serupa seperti Dia. Kita bukan hanya dikasihi tanpa batas, tetapi juga
diberikan kekuatan dan kasih karunia untuk menderita, seperti Dia telah menderita. (Phi 1:29, 1
Petrus 2:20-21)

28
1Pe2:21  Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan
telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Apabila Bapa di surga adalah Bapa yang baik, maka hal yang paling konsisten dengan sifatNya
itu,kebaikan yang paling baik dariNya yang bisa ada, adalah bahwa anak-anakNya menjadi sama
seperti Dia. Jika saya bapa yang baik, maka saya ingin anak saya mendapatkan yang paling baik. Dan
apabila saya adalah yang paling baik, suatu sumber dari segala kebaikan yang pernah dan akan ada,
maka saya pasti ingin anak saya mendapatkan saya, menjadi seperti saya...

Kristus mengasihi kita tanpa batas, tapi Dia ingin kita juga menjadi seperti Dia didalam kasihNya.
Karena itu penderitaan ada dalam pemberitaan Injil. Suatu kali ditengah perjalanan kesuatu desa
terpencil di Sumba, saya terjatuh dari motor yang kita pakai melayani. Saya terluka di beberapa
tempat, dan sembari meratapi kecerobohan saya, saya juga marah kepada Tuhan yang ‘mengijinkan’
hal ini terjadi kepada saya. ‘Kenapa Tuhan, saya katakan..’, tidakkah Kau tahu saya ribuan mil
jauhnya dari tempat saya berasal untuk memberitakan Injilmu kepada orang-orang animis ini ?
Tidakkah Engkau tahu aku telah mengorbankan pendidikanku dan cita-citaku untuk menjadi penginjil
? Apakah Engkau tidak mengasihi saya ?

Dan ditengah erangan dan kesakitan saya, Tuhan seperti menjawab ke lubuk hati saya:’justru karena
Aku sangat mengasihimu, aku mengirimmu ketempat ini, untuk menyatakan kasihKu yang telah
kucurahkan padamu kepada orang-orang yang tidak mengenal kasihKu ini.’ Dan pada akhirnya saya
mengerti bahwa Kasih Tuhan adalah Kasih yang Sempurna. Dia tidak memberikan yang tidak terbaik,
atau yang tidak terpakai, atau yang Dia benci, tapi Dia memberi yang paling Dia kasihi. Dia berikan
AnakNya, Dia juga berikan kita untuk menderita, bahkan untuk martir dalam pemberitaan Injil
karena Dia mengasihi kita, dan Dia mengasihi dunia yang terhilang ini.

3.      Supaya kita menjadi umat yang tidak bercacat dan bercela


1Pe 4:1  Jadi,karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga
mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita
penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--
1Pe 4:2  supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi
menurut kehendak Allah.

Mengapa banyak orang yang mengaku Kristen tetapi tetap terjerat dalam ikatan dosa ? Karena tidak
pernah menderita dalam pemberitaan Injil. Ada sesuatu mengenai penderitaan yang membuat kita
menjadi manusia yang lebih baik, manusia yang lebih tangguh dan bermental baja.Sementara
kenyamanan membuat kita menjadi pengeluh, manja dan bermental kalah.

Ketika memberitakan Injil disuatu kampus, dimana ribuan orang datang keacara home-coming,  tim
kami menyebarkan traktat dan menginjili banyak anak-anak muda yang secara serius menanggapi
berita Injil yang kami sampaikan. Sudah santer kabar bahwa di kampus ini banyak mahasiswa/i
menjadi lesbian, homoseks, dan pekerja seks pria atau wanita yang masih berstatus mahasiswa.
Walau begitu, ada pihak yang tidak senang yaitu petugas keamanan yang pihak kampus sewa pada

29
saat itu, dari marinir. Mereka menangkap semua tim, dan kami diinterogasi serta diancam diadukan
ke MUI Jabar.Puji Tuhan, pembelaan Tuhan datang bahkan dari ketua BEM Kampus yang
menyatakan tidak ada yang salah dari yang kami lakukan, karena kebebasan berpendapat dihargai di
dalam kampus. Petugas-petugas dari korps Marinir ini terdiam dan tidak bisa berbicara apa-apa lagi.

Keluar dari interogasi itu kami lebih bersemangat dalam pemberitaan Injil karena ada sukacita tidak
terkatakan ketika kita taat dan berani menderita dalam pemberitaan Injil. Kami merasakan apa yang
para Rasul rasakan ketika mereka bergembira karena dianggap layak menderita oleh karena Nama
Yesus (Kis 5:41). Penderitaan adalah suatu konsekuensi pemberitaan Injil yang tidak perlu kita takuti,
karena itu menjadikan kita orang-orang Kudus yang lebih baik, dan melalui penderitaan dalam
pemberitaan Injil kita sedang menyatakan Kasih Kristus kepada dunia yang terhilang dan sesat ini.

30
7. Doa
Sepanjang sejarah, manusia berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa. Bahkan, Tuhan memakai doa
umat-Nya dalam misi-Nya untuk menyelamatkan manusia. Tuhan tidak membutuhkan bantuan
siapapun, namun Ia memutuskan untuk bekerja melalui doa-doa kita: “without God I can’t but
without me God won’t – St.Agustine ”. Doa adalah suatu hubungan, menyembah dan mencari
wajahNya, mengerti bahwa Dia mendengarkan dan akan menjawab doa walaupun mungkin tidak
sesuai spt apa yang kita bayangkan. Berdoa berarti merendahkan hati (Efesus 4:2, Yak 4:10, 1
Petrus 5:6), mengerti ketidaksanggupan kita dan juga mengerti akan kesanggupanNya. Doa adalah
bahasa ciptaan yang tidak mampu kepada Pencipta Yang Mampu Melakukan Segalanya.

Doa bukanlah suatu sulap atau sihir, dan Tuhan bukanlah Jin yang mengabulkan doa tanpa
memandang konsekuensi dan keadaan. Doa juga bukanlah memberi perintah kepada Allah. Dia
Tuhan bukan mesin ATM. Doa untuk kebaikan kita, bukan untuk keuntungan Tuhan. Tuhan tidak
menjadi lebih berkuasa kalau kita berdoa kepadaNya. Doa bukan suatu jaminan untuk
menghindarkan penderitaan. Penderitaan adalah suatu janji, jaminan bagi kita adalah bahwa kita
akan bersukacita didalamnya (Yoh 16:33, 1 Petrus 4:12-13). Doa pada akhirnya bukanlah suatu
kesempatan bagi kita untuk unjuk gigi, mereka yang ingin popular dengan doa-doa mereka disebut
Yesus sebagai munafik (Matius 6:5).

Mengerti Allah yang kita sembah membuat kita mengerti seperti apa seharusnya berdoa. Dia adalah
Tuhan yang Maha Kuasa (omni-potent: Luk 1:37), karena itu tidak ada jawaban doa yang terlalu sulit
bagiNya. Kalau Dia tidak Maha Kuasa maka tidak ada jaminan bagi kita bahwa Dia sanggup
menjawab doa. Dia adalah Tuhan Yang Maha Tahu (omni-science:Mat 6:8). Karena itu kita
mempunyai jaminan bahwa Dia mendengarkan semua doa. Dia adalah Tuhan Yang Maha Hadir
(omni-presence: Maz 139:7), karena itu kita mempunyai jaminan bahwa setiap doa kita didengarkan
dan bahwa Dia tidak pernah terlalu jauh bagi kita. Tapi Tuhan juga adalah Maha-Kasih. Dia bukan
hanya sanggup menjawab doa tapi senang dan mau menjawab doa-doa kita (1 John 4:8, John 16:24)

12 Alasan Mengapa kita berdoa:

1. Firman Tuhan memerintahkan kita berdoa. Doa adalah bagian dari ketaatan seorang percaya
kepada Firman (Mat 5:4; 6:5;6:9, Rom 12:12, Efesus 6:18, Filipi 4:6)

2. Karena Yesus berdoa (Mat 14:23, Luk 5:16)

3. Doa adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan Tuhan (Ibrani 4:15-16, Yohanes 15:1-8,
Matius 7:17-18)

4. Doa adalah cara kita berpartisipasi dalam pekerjaan Tuhan. Kita dapat bersyafaat supaya
orang-orang terhilang dapat diselamatkan (Mazmur 2:8, Lukas 11:9-10, Yohanes 16:24)

5. Doa memberikan kita kuasa terhadap si jahat (Mat 26:41, Efesus 6:10-20)

6. Doa selalu tersedia untuk kita. Tidak ada yang sanggup menghalangi kita mendapatkan
jawaban doa (Maz 139:7, Rom 8:38-39)

31
7. Doa menjaga kita untuk tetap rendah hati dihadapan Tuhan. Doa mengingatkan kita akan
ketidakmampuan kita dan akan kemampuanNya

8. Doa memberikan kita kesempatan menikmati pengalaman bersama dengan Tuhan

9. Doa yang dijawab adalah kesempatan untuk suatu kesaksian

10. Doa memperkuat ikatan kasih diantara orang percaya. Syafaat untuk orang percaya supaya
semakin sehati dan tekun dalam pekerjaan Tuhan (Yohanes 17:6-23)

11. Doa dapat sukses ketika cara yang lainnya gagal

12. Doa memberikan kepuasan secara emosional

Menurut Yakobus 4:3, ada jenis doa yang salah. Seperti apa seharusnya kita berdoa?

1. Dipanjatkan dalam nama Yesus. (Yohanes 14:13-14)

2. Sesuai dengan kehendak Allah, bukan untuk memuaskan hawa nafsu sendiri. (Yohanes 15:7,
Yakobus 4:3)

3. Beriman, yakin, tidak ragu.(Yakobus 5:16)

4. Sungguh-sungguh. Firman Tuhan mencatat pahlawan-pahlawan yang berdoa dengan


sungguh—mereka tidak malu-malu mengekspresikan isi hati mereka kepada Tuhan dengan
suara dan gerakan: Hana menangis tersedu-sedu, Nehemia menangis dan berpuasa
beberapa hari, Daud berseru dan menari-nari, Yesus bersujud.

5. Bertekun. (Daniel 10:12-13, Matius 15:21-28)

Jenis-jenis Doa :

1. Doa keintiman. Doa keintiman adalah doa dimana seseorang mengasingkan diri, masuk ke
tempat kesendirian atau tempat yang tersembunyi untuk bertemu dengan Tuhan. (Matius 14:23,
Matius 6:6)
2. Doa iman. Doa iman adalah doa yang dipanjatkan dengan iman untuk mendapatkan jawaban
doa tertentu (Matius 21:22, Yak 5:16)
3. Doa sakit bersalin. Doa sakit bersalin adalah doa dimana seseorang mengerang untuk
melahirkan satu suku bangsa, ataupun seseorang murid Kristus (Gal 4:19, Yes 66:8)
4. Doa peperangan adalah doa melawan kuasa-kuasa kegelapan dan roh-roh jahat diudara
(Yakobus 4:7)
5. Doa syafaat adalah doa untuk mengantarai antara Tuhan dan manusia, dimana seseorang
tersebut meminta Allah mengerjakan keselamatan kekalNya dalam kehidupan orang tersebut
dan mengampuninya akan dosa-dosa serta pemberontakanNya (Yeh 22:30)
6. Doa Pertobatan adalah doa meminta ampun kepada Tuhan untuk pelanggaran dan
ketidaklayakan orang itu sendiri atau bangsa itu sendiri dihadapan Allah (2 Tawarikh 7:14)

32
Doa Korporat Sion:

1. Persekutuan Doa Selasa (PDS) adalah persekutuan doa setiap minggu di hari Selasa yang
diwajibkan untuk setiap pekerja. Di PDS, kita berdoa mengenai murid-murid Kristus, acara
penjangkauan yang diadakan dan ibadah Sion Raya.

2. Retret Doa KORPS adalah retret doa yang wajib untuk seluruh pekerja dan calon pekerja.
Retret doa ini diadakan dalam rangkaian KORPS yaitu setelah pengajaran. Retret doa ini
berlangsung selama 2 hari dan 2 malam

3. Persekutuan Doa Semalaman/Seharian adalah acara doa yang dilakukan sepanjang malam
atau sepanjang hari berdurasi sekitar 9 jam. Karena Doa Semalaman ini memakan banyak
energy, maka tidak disarankan untuk mengadakan tipe doa ini lebih dari 1 kali setiap bulan,
kecuali Roh Kudus dengan jelas menuntun demikian.

Doa-doa yang tercatat dalam Alkitab:

1. Hana berdoa dengan sedih, meminta keturunan (1 Samuel 1)

2. Musa bersyafaat bagi bangsa yang dipimpinnya

3. Elia berdoa dengan yakin, sehingga api turun dari langit, dan mengatur turunnya hujan (1
Raja-raja 17:1)

4. Daniel tekun berdoa 21 hari sampai terjawab (Daniel 10:12-13)

5. Daud mengaku dosa dan kembali ke Tuhan, bersukacita di dalam Tuhan (Mazmur 51)

6. Paulus berdoa syafaat bagi bangsa, berdoa bagi anak-anak rohani (Roma 10:1)

7. Gereja mula-mula berdoa meminta keberanian untuk bersaksi dan mendoakan Paulus yang
sedang dipenjara (Kisah Para Rasul 4:23-31)

8. Nehemia bersyafaat untuk bangsanya yang sedang jatuh (Nehemia 1:1-11)

9. Stefanus bersyafaat untuk orang-orang yang sedang melempari dia dengan batu (Kisah Para
Rasul 7:54-60)

10. Yesus memprioritaskan jam doanya (Markus 1:35)

Doa Yesus

Di Lukas 11:1, seorang murid Yesus memintaNya untuk mengajar murid-murid berdoa. Yesus begitu
banyak berdoa dan begitu intens dalam doa-doaNya sehingga murid-muridNya meminta Dia untuk

33
mengajar mereka bagaimana cara berdoa. Doa adalah kehidupan Yesus Kristus. Dia berdoa untuk
orang lain (Mat 19:13), Dia berdoa dengan orang lain (Luk 9:28), Dia berdoa sendiri, Dia berdoa di
alam terbuka (Lukas 6:12), Dia berdoa semalaman, Dia berdoa secara teratur (Luk 5:16), Dia berdoa
secara singkat didepan umum. Yesus berdoa terus menerus.

Yesus berdoa sebagai contoh untuk murid-muridNya dan kita hari ini. Dia berdoa karena Dia 100
persen manusia, dan Dia berdoa dari kemanusiaanNya, tapi Yesus juga berdoa karena Dia Tuhan,
dan dalam pribadiNya sebagai Tuhan, Dia berkomunikasi dengan pribadi Tuhan yang lain.

“Satan dreads nothing but prayer. His one concern is to keep the saints from praying. He fears
nothing from prayerless studies, prayerless work, prayerless religion. He laughs at our toil, he mocks
our wisdom, but he trembles when we pray.”
Samuel Chadwick

34
8. Fellowship, Komunitas Sejati
A. Definisi
Koinonia : commonality, fellowship, partnership.
Berkumpul karena sesuatu yang sama. Koinonia orang-orang tebusan mempunyai :
1. Kristus yang sama. Kristus sebagai Kepala atas Gereja. Banyak Anggota Tubuh, Satu Kepala
2. Visi yang sama didalam kehidupan dan kematian, membawa Injil sampai kepada bangsa-
bangsa
Begitu banyak kesalah mengertian mengenai Fellowship, Persekutuan. Apa yang dulu merupakan
satu kenyataan yang begitu berkuasa dalam jaman Gereja Mula-Mula, turun makna menjadi klub
sosial, kegiatan yang penuh trivia dan games, serta hal-hal-hal hampa. Fellowship untuk gereja mula-
mula adalah satu perjalanan band of brothers/fellowship of the ring/tentara sekutu yang menyerang
pantai  Normandy, penuh dengan pengorbanan, darah dan airmata.
 
B. 2 Hal yang BUKAN Persekutuan :

1. Persekutuan dengan orang jahat. Alkitab menunjukkan bahwa kita bisa bergaul dengan
orang-orang berdosa tapi tidak untuk bersekutu dengan mereka, dimana kita mengadopsi
pola pikir merk, gaya hidup merk bahkan tujuan hidup merk.

2 Korintus  6:14  Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-
orang yang tak percaya  4  . Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan
kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?  6:15  Persamaan
apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial?   Apakah bagian bersama orang-orang
percaya  y  dengan orang-orang tak percaya?   6:16  Apakah hubungan bait Allah dengan
berhala  5  ?   Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku
akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku
akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.6:17  Sebab itu: Keluarlah
kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan
janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.  6:18  Dan Aku akan
menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku
perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa 

Kita dipanggil keluar dari menjamah apa yang najis (dunia yang sedang lenyap ini). Kita
masih didunia tapi kita tidak mengambil bagian dari dosa dan pemberontakan dunia ini lagi
(Mazmur 1). Banyak orang jatuh dan terhilang lagi, karena tidak tahu bagaimana membatasi
pergaulannya dengan orang-orang dunia. Teman menjadi Tuhan, dan keengganan untuk
memutuskan pertemanan membawa merk kembali jatuh kedalam dosa.
 
 

2. Pergaulan dengan orang jahat yang mengaku dirinya Kristen/saudara.


 

35
Didalam 1 Korintus 5:1-13, Paulus menerangkan mengenai Ekskomunikasi ; yaitu mengusir
seseorang yang telah nyaman didalam dosa dari tengah-tengah jemaat. Supaya dia jangan
jadi mengkhamiri. Kita tidak seharusnya bergaul dengan mereka yang mengaku saudara
tetapi ingin tetap tinggal dalam dosa-dosa mereka               
 
Alkitab mendorong kita untuk tidak berdamai dengan dosa. Sehingga satu komunitas perlu
mendisiplin anggotanya yang telah mengadakan damai dengan dosa, sehingga saudara
tersebut mengerti bahwa perbuatan dosa tidak didukung untuk dilakukan ditengah-tengah
jemaat.
 
Tujuan dari ekskomunikasi adalah supaya orang tersebut bisa dipulihkan dan disembuhkan
dari dosanya. Ekskomunikasi bukan ditujukan untuk menghancurkan dia, tapi untuk
memulihkan dia.
 
C.3 Hal yang merupakan Persekutuan :
 
a.       Tempat kita disembuhkan
Seperti kisah bangsa Israel dalam pembuangan, kehidupan seseorang bisa diibaratkan seperti
Yerusalem yang ada dalam kehancuran dan kekacauan. Pemulihan terjadi, walau tidak berlangsung
secara instan. Tembok Yerusalem dibangun dalam kegigihan dan kewaspadaan. Sin has been
forgiven but the effect of sin still bring damages. Beberapa diantara kita masih bergumul dalam
pikiran pornografi, beberapa diantara kita masih terikat dalam dosa kemalasan dan kecanduan,
beberapa dari kita masih bergumul dalam trauma2 tertentu.

Fellowship kekristenan terdiri dari orang-orang yang belum sempurna dalam jalan sedang
disempurnakan. We are all work in progress.
 
Karena itu Fellowship  menjadi tempat dimana kita disembuhkan :
- Orang-orang tertentu dan hubungan-hubungan tertentu akan menjadi kunci pemulihan kita.
Kita perlu memandang bahwa setiap hubungan yang ada dengan teman persekutuan, baik itu
menyenangkan atau menyulitkan adalah kunci pemulihan hidup kita. Kebanyakan hubungan
mungkin terasa menyulitkan, tapi dari hubungan yang menyulitkan itulah kita akan belajar
banyak.
- Keterbukaan awal pemulihan
Persekutuan tidak seharusnya tempat dimana ketika kita ditanya apa yang terjadi, kita
berdiam diri atau berkata : “oh gpp kok”, persekutuan bukanlah tempat org-org yang ingin
tampak kuat atau org2 yang senang tinggal dalam kelemahan. Persekutuan seharusnya
adalah tempat orang2 yang mengerti ketidakmampuan dirinya dan rindu untuk disembuhkan
- Berbicara dan merenung. Ada waktu untuk berbicara, ada waktu untuk merenung. Berdiskusi
dan bermeditasi membuat kita mengerti lebih banyak mengenai proses perubahan dan
pertumbuhan yang kita sedang alami. Ketika krisis yang menyakitkan
didalam fellowship terjadi, kita dapat membiarkan Tuhan berbicara kepada kita lewat orang
lain atau lewat saat teduh dan doa.
 

36
Kesimpulannya adalah bahwa Tuhan menggunakan bejana-bejana bercacat untuk menyempurnakan
bejana bercacat lainnya. Ini adalah hal ajaib yang Tuhan pakai sebagai saran anurgrahnya atas
umatNya. Karena komunitas menyembuhkan kita, maka kita perlu mempunyai Luk 6:27-36: A
Reedeming Relationship (Rom 5:8, 1 Korintus 13:5). Kita tidak membuang hubungan yang rusak, tapi
tetap membuka hati apabila hubungan itu bisa diperbaiki. Dimana Yesusnya kalau kita selalu
membuang hubungan-hubungan yang kita tidak suka ?
1. Rela disakiti supaya orang lain sembuh
2. Membalas kejahatan dengan kebaikan. Bukan hanya mengampuni dan mnejauhkan orang
lain tapi membalas dengan kebaikan
3. Mengasihi spt Kristus: kata kerja aktif bukan perasaan, dan memberi bukan menuntut
4. Ini bukan berarti terus menerus membiarkan orang menghancurkan hidup kita dengan
perkataan negatif, tapi didalam semuanya itu kita membuka hati untuk masuk proses
resolusi konflik, mengampuni dan terus menerus menolak membalas dengan kejahatan
kepada hidup orang lain
 
b.      Menjaga kasih kita tetap panas
Ibrani 10 : 24-25
10:24
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik.
10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh
beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang
hari Tuhan yang mendekat.

Ada 3 hal yang terjadi dalam teks diatas : a. Kita dianjurkan untuk saling mendorong dalam kasih dan
dalam pekerjaan baik  b. Caranya adalah dengan semakin banyak bertemu  c. Dan didalam
pertemuan tersebut kita saling memperhatikan dan menasihati supaya kita semakin terbakar-bakar
dalam kasih untuk Tuhan dan kasih untuk sesama.
 
Mengapa kita perlu terus terbakar dalam kasih ? Sebab Hari Tuhan makin mendekat ? Apa yang
terjadi ketika hari Tuhan semakin mendekat ? Bahwa kasih semakin dingin, kedurhakaan makin
banyak (Matius 24:12)
 
Apa itu kasih ? Kasih adalah buah utama dari Roh Kudus (Galatians 5:22). Kasih adalah Perintah
Terbesar dan paling utama (Matthew 22:37–39). Kasih menggenapi seluruh hukum (Romans 13:8).
Diantara kasih, iman dan pengharapan, yang terbesar adalah Kasih (1 Corinthians 13:13). Dan Tuhan
telah menetapkan supaya kasih ini, yang merupakan yang terpenting dari realitas hidup orang
percaya untuk mundur atau maju dalam keinginan dan kerinduan umatNya untuk bertemu satu
sama lain, dan menasihati serta mendorong satu sama lain. Tujuan dari pemuridan dan komunitas
kristiani adalah untuk menjaga Kasih para anggotanya tetap hangat.
 

37
Karena itu apabila kita melihat saudara kita semakin mundur, maka kita perlu untuk bertemu dengan
mereka, mendoakan merk, menasihati merk dan membakar kembali Kasih Mula-Mula didalam
mereka. Sehingga mereka bisa bangkit lagi mengikuti Tuhan Yesus.
 
c.       Menikmati kuasa bermultiplikasi
 
Menelusuri kitab Kisah Para Rasul kita segera dapat melihat bahwa Tuhan menggunakan fellowship
untuk menjangkau banyak orang bagi namaNya. Yesus berdoa bagi gerejaNya:
 
Yohanes 17:20  Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang
percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;  17:21  supaya mereka semua menjadi satu  ,    sama
seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau,  agar mereka juga di dalam Kita,
supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku

Dunia percaya akan Yesus setelah melihat kesatuan didalam fellowship  orang-orang percaya. Dan
didalam Kisah Para Rasul, kita melihat dengan jelas hal ini, dimana banyak orang ditambahkan
kedalam kumpulan orang percaya terus menerus.
1.Kisah 2:46, suatu ledakan jumlah
Kisah  2:46  Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah.      Mereka memecahkan roti    di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-
sama dengan gembira dan dengan tulus hati,  2:47  sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua
orang.  Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah      mereka dengan orang yang diselamatkan. 
-          Mereka mempunyai ibadah Raya (berkumpul dalam Bait Allah)
-          Mereka mempunyai pemuridan, kelompok kecil (memecahkan roti dirumah)
-          Mereka memuji Allah
-          Mereka saling berbagi
-          Tuhan menambahkan jumlah mereka
 
2.Kisah 4:31, suatu ledakan penginjilan.

Kisah  4:31  Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah    tempat mereka berkumpul itu dan
mereka semua penuh dengan Roh Kudus  ,  lalu mereka memberitakan firman Allah    dengan berani   
Ledakan Penginjilan terjadi setelah jemaat mula-mula bersekutu dalam doa korporat
 
3.Kisah 13:2, suatu ledakan misi
Kisah  13:2  Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa  , berkatalah  Roh
Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas    yang telah Kutentukan bagi
mereka   

Ledakan Misi terjadi setelah jemaat di Antiokhia bersekutu dalam doa dan puasa.Fellowship memulai
ledakan Jumlah, Penginjilan dan Misi. 

38
9. Baptisan Roh Kudus

39
Tujuan sesi ini menjelaskan mengapa Sion percaya Baptisan Roh Kudus dan bagaimana doktrin yang
Sion pegang mengenai baptisan Roh Kudus. Jadi sesi pengajaran BRK ini bukanlah supaya peserta
mendapatkan BRK lagi, tetapi supaya peserta mengerti dengan jelas mengenai doktrin BRK di
pelayanan Sion dan bahwa apa yang kita percaya itu alkitabiah, dan tidak sesat.

- Silahkan membahas 5W(what, who, where, when, to whom), 1H (How) pelayanan BRK.

Roh Kudus merupakan Pribadi Ilahi yang termasuk dalam keTritunggalan Allah. Roh Kudus adalah
Pribadi yang setara dengan Pribadi Tritunggal lain. Dia bukan zat mistik yang melayang-layang
disekitar Tuhan. Dia adalah Tuhan. Roh Kudus memampukan kita hidup kudus (Galatia 4:6, Yoh 16:
9,14, 1 Thes 3:13), Roh Kudus memampukan kita untuk menjadi saksi (Yoh 15:26, Yoh 16:13,24), Roh
Kudus adalah Roh yang memberi kita kuasa (1 Tesalonika 1:5, Luk 14:1,18)

Baptisan Roh Kudus: kata baptisan berasal dari bahasa Yunani yaitu baptizo yang artinya
diselamkan /dip- istilah yang dipakai ketika satu kain dicelupkan kedalam pewarna. Kain dimasukkan
kedalam pewarna dan pewarna tersebut akan meresap kedalam kain.

Bahasa Roh

1. Kisah 2 : 38 BRK diperuntukkan untuk setiap orang yang percaya. Artinya telah mengalami
kelahiran baru. Walau mereka yang sudah lahir baru telah mempunyai Roh Kudus (Roma 8:15-
16), tetapi mereka belum menerima kuasa untuk menjadi saksi (Kisah Para Rasul 1)

2. Mewaspadai benteng-benteng pemikiran yang dibangun manusia lewat tradisi, doktrin manusia
yang tidak ada hubungannya dengan kebenaran Firman. Inilah yang paling banyak membuat
orang tertutup akan pelayanan Baptisan Roh Kudus (2 Korintus 10:5) Dalam pengajaran ini kita
berusaha mematahkan setiap pertanyaan dan kekuatiran calon pekerja mengenai doktrin BRK
yang ada di Sion. Serta juga memperlengkapi mereka sehingga merk bisa memberi jawab kepada
penuduh2 mereka.

3. Di Sion kita berasas kepada Alkitab, bukan pengajaran tradisi. Yang kita yakini di Sion adalah
Baptisan Roh Kudus untuk hari ini dan untuk semua orang percaya. Bahwa mujizat dan tanda-
tanda tidak pernah berhenti pada jaman rasul-rasul, tidak eksklusif untuk suatu masa. Bahwa
Tuhan tidak pernah berubah (Ibrani 13:8), FirmanNya tidak pernah berubah dan janjiNya ada
untuk hari ini. Mujizat dan Baptisan Roh Kudus ada untuk hari ini. Ini sesuai dengan apa yang
ditunjukkan oleh Alkitab sebagai supremasi kebenaran tertinggi dari segala doktrin gerejani

4. Baptisan Roh Kudus bisa dilayani oleh semua pekerja di praktek pemuridan. Tidak hanya
menunggu-nunggu acara besar. Kita benar-benar percaya, bahwa semua orang yang telah
percaya kepada Yesus bisa melayani Baptisan Roh Kudus dikampus, di kamar kostan dan juga
diruang ibadah

40
5. Menumpangkan tangan dengan iman. Bagian kita adalah menumpangkan tangan, bagian Yesus
membaptis mereka dalam Roh Kudus. Kita melakukan bagian kita, Yesus akan melakukan
bagianNya

7. Pelayanan BRK di Sion menekankan kepada iman dan kepada kehausan untuk menerima sebagai
hal-hal yang perlu dibangkitkan dalam hati pendengar. Jadi tidak "berusaha" untuk mendapatkan
BRK tapi percaya bahwa BRK diberikan sebagai janji Tuhan bagi orang percaya

---------------

In the defence of Holy Spirit Baptism and Tongues

Intro

Di tulisan ini saya akan menunjukkan bahwa anda tidak perlu malu sedikitpun kalau anda mengalami
baptisan Roh Kudus dan telah berbahasa Roh. Baptisan Roh Kudus dan berbahasa Roh bukanlah
pengalaman yang remeh! Hal ini tidak dibuat-buat dan tidak seharusnya dibuat-buat. Anda bahkan
perlu bermegah, karena anda adalah orang yang terpilih untuk mengecap karunia-karunia surgawi
yang tidak dialami semua orang (Ibrani 6:4-5). Tuhan turun, dan berdiam dalam manusia.

Tapi lebih dari bermegah, anda perlu berani. Belasan tahun setelah dibaptis Roh Kudus, saya tidak
pernah menutupi kepada satu orangpun bahwa saya berbahasa Roh, termasuk kepada kedua orang
tua saya. Yesus membaptis kita dalam Roh Kudus supaya kita dipenuhi kuasa dan keberanian untuk
menjadi saksi. Dan demi namaNya, itulah yang akan kita lakukan: pergi dan menjadi saksi!

Saya juga ingin menunjukkan bahwa Dia tidak pernah berubah! Dia tetap sama dahulu, sekarang dan
sampai selamanya. Dia bukan Tuhan yang pelit akan mujizat, dan keajaiban penciptaan alam
semesta ini sama sederhananya dihadapanNya dengan mujizat kesembuhan, nubuatan atau
interpretasi nubuatan. Tidak ada yang terlalu besar bagi Tuhan kita, karena Dia adalah Tuhan atas
semesta alam. Apa yang Dia lakukan kemarin, Dia sanggup lakukan hari ini.

Baptisan Roh Kudus

Anda tidak perlu malu kalau anda telah mengalami Baptisan Roh Kudus karena Baptisan Roh Kudus
merupakan pengalaman yang alkitabiah dan sangat normal bagi murid-murid Kristus. Memang tidak
normal bagi dunia: baptisan Roh Kudus menimbulkan kontroversi dan sindiran (Kisah 2:13). Tapi
alkitab dengan jelas-jelas menyampaikan keberadaan baptisan Roh Kudus. Frasa baptisan Roh Kudus
disampaikan melalui Yohanes Pembaptis dan dicatat dalam empat kitab Injil (Matius 3:11, Markus
1:8, Lukas 3:16, Yoh 1:33). Lukas mengulangi kembali frasa ini sebanyak dua kali didalam Kisah Para
Rasul (Kisah 1:5, 11:16)

Karena Baptisan Roh Kudus adalah pengalaman supranatural yang alkitabiah, maka orang percaya
perlu mengalaminya. Adalah suatu hal yang memalukan kalau banyak orang Kristen sibuk

41
berkontroversi, mencap sesat orang percaya lain, membicarakannya atau bahkan
mengkotbahkannya tapi tanpa pernah mengalaminya. Ini bisa diumpamakan seperti seorang tentara
yang mengetahui segala hal mengenai menembak, tetapi tidak pernah memegang senjata. Kalau
anda tahu ada baptisan Roh Kudus, dan baptisan ini adalah pengalaman alkitabiah untuk
memperlengkapi orang percaya untuk menjadi saksi, maka kewajiban anda adalah untuk percaya
dan meminta kepada Tuhan supaya anda mengalaminya. Bukan mengadakan kontroversi
mengenainya.

Kita perlu memahami makna utama dibalik pengalaman Pentakosta. Dengan mengerti Pentakosta
lebih baik, kita berharap menghilangkan sebagian besar kecurigaan dan kesalah-pahaman yang
terjadi. Apakah Pentakosta berarti sekedar mengalami bahasa Roh atau sekedar mengalami
manifestasi-manifestasi fisik aneh lainnya ?

Pentakosta berarti “hari ke lima puluh”. Mengapa lima puluh ? Karena Pentakosta adalah hari kelima
puluh dari perayaan Paskah atau Passover. Pentakosta diambil dari kata Yunani Pentekoste
(πεντηκοστή), yang dalam bahasa Ibraninya adalah Shavuot. Shavuot merupakan hari dimana bangsa
Israel menerima hukum-hukum Tuhan di gunung Sinai. Shavuot adalah salah satu diantara tiga hari
perayaan dimana bangsa Yahudi yang tinggal diperantauan akan melakukan ziarah ke Yerusalem. Di
hari Pentakosta,

a. Tuhan mengumpulkan orang Yahudi dari bangsa-bangsa pada hari raya ini untuk mendengar
Injil pertama kali. Petrus berkotbah dan 3000 orang diselamatkan (Kisah 2:41).
b. Bangsa Israel melakukan penuaian hasil ladangnya. Di Keluaran 23:16, Ulangan 16:10
Shavuot disebut juga sebagai Festival of Reaping (Hebrew: ‫חג הקציר‬, chag ha-Katsir). Suatu
hari raya tuaian.

Jadi pengalaman Pentakosta atau pengalaman baptisan Roh Kudus mempunyai arti bahwa Tuhan
telah menginisiasi penuaian besar jiwa-jiwa atas seluruh dunia. Seperti dikatakan dalam Kisah Para
Rasul 1:8 bahwa Roh Kudus dicurahkan supaya kita mempunyai kuasa untuk menjadi saksi. Mari kita
ingat ini, berhenti berkontroversi dan merindukan pengalaman ini terjadi dalam hidup kita supaya
kita mempunyai kuasa untuk menjadi saksi.

Bahasa Roh

Secara eksplisit bahasa Roh (glossolalia=speaking in tongues) disebutkan dalam lima tempat dalam
Perjanjian Baru:

a. Markus 16:17, pengajaran Kristus kepada rasul-rasul yang menyebutkan bahwa mereka yang
percaya akan berbicara dalam bahasa-bahasa baru
b. Kisah 2, dimana 120 orang berbicara bahasa Roh dalam pencurahan Roh Kudus pertama kali
di ruangan atas di Yerusalem
c. Kisah 10, seisi rumah Kornelius di Kaisarea berbicara dalam bahasa Roh

42
d. Kisah 19, sekelompok murid di Efesus berbicara dalam bahasa Roh ketika Paulus
menumpangkan tangan diatas mereka
e. 1 Korintus 12,13,14 dimana Paulus berbicara kepada jemaat Korintus mengenai karunia
bahasa Roh dan seperti apa penggunaannya didalam jemaat

Bagian lain yang sering dijadikan referensi untuk bahasa Roh adalah Yesaya 28:11, Roma
8:26 dan Yudas 20

Jadi bahasa Roh adalah pengalaman yang alkitabiah dan normal bagi jemaat mula-mula. Dan
begitu dahsyatnya serta kerapnya penggunaan bahasa Roh dalam jemaat, Paulus merasa
perlu menuliskan 1 Korintus 14 untuk membawa ketertiban kepada beberapa penggunaan
bahasa Roh yang terlalu berlebihan.

Bahasa Roh bukanlah pusat makna Pentakosta. Roh Kudus dan kerinduan hatiNya untuk
penuaian raya atas bangsa-bangsa menjadi fokus utama Pentakosta. Bahasa Roh juga tidak
menyelamatkan jiwa, Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Tapi begitupun kita
tidak bisa mencap pengalaman bahasa Roh sebagai non-alkitabiah karena pengalaman ini
dituliskan scara eksplisit bukan hanya disatu tempat tapi dalam 5 bagian perikop Alkitab.

Penggunaan bahasa Roh

a. Bahasa Roh digunakan untuk berbicara langsung kepada Tuhan (1 Korintus 14:2 Siapa yang
berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah.
Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya;  oleh Roh ia mengucapkan hal-hal
yang rahasia). Bahasa Roh adalah jalur komunikasi yang intim dan langsung dengan Tuhan
b. Dengan bahasa Roh kita memuji perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah (Kisah 2:11 baik
orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita
mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan
besar yang dilakukan Allah). Bahasa Roh bukanlah suatu non-sense, ketika kita berdoa dalam
bahasa Roh sebenarnya kita sedang menyatakan keajaiban, dan keluar-biasaan Tuhan.
c. Dengan bahasa Roh kita memuliakan Allah (Kisah 10:46, sebab mereka mendengar orang-
orang itu berkata-kata dalam bahasa roh   dan memuliakan Allah.)
d. Dengan bahasa Roh kita membangun diri sendiri (1 Korintus 14:4, Siapa yang berkata-kata
dengan bahasa roh,  ia membangun    dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat,     ia
membangun Jemaat), berdoa dalam Roh adalah latihan rohani, bahasa Roh membangunmu
dan membuat engkau kuat secara rohani
e. Dengan bahasa Roh kita berdoa didalam kehendak Allah (Roma 8:26-27, Demikian juga Roh
membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus
berdoa; tetapi Roh  sendiri berdoa untuk kita   kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang
tidak terucapkan.  Dan Allah yang menyelidiki hati nurani,   mengetahui maksud Roh itu,
yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus), berdoa
dalam Roh membawa kita dalam penyingkapan akan kehendak Tuhan yang sempurna untuk
hidup kita.

43
Argumentasi dan Apologetikanya

A. Bahasa Roh dari setan

Sering sekali dengan cepat beberapa orang men-cap sesuatu dari setan, bukan karena itu tidak
alkitabiah tapi karena mereka belum pernah mengalaminya. Hanya karena kita belum pernah
mengalami sesuatu, maka bukan berarti sesuatu itu tidak benar. Apabila kita terdorong
mengatakan bahwa :”hanya apa yang saya alami dan saya bisa lihat yang benar”, maka kita
sedang mengatakan bahwa pengetahuan kita telah paripurna. Dan mengasumsikan bahwa kita
tahu dan mengerti seluruh kebenaran adalah sama dengan mengatakan bahwa kita adalah
Tuhan. Alkitab adalah standar kebenaran bukan pengalaman, dan alkitab menunjukkan bahwa
ada yang namanya baptisan Roh Kudus dan bahasa Roh.

Sebagai ilustrasi, apabila seorang anak diajar untuk kencing di toilet dan dia protes kepada
ibunya bahwa ibunya sesat, karena selama ini dia kencing di popok. Maka apa yang kita bisa
katakan mengenai anak ini ? Bahwa anak ini tidak mau diajar. Apakah mungkin sejumlah orang
sama seperti anak kecil ini ? Protes didalam pengetahuannya yang sempit, sementara yang dia
perlukan adalah submit kepada pokok-pokok kebenaran ?

Dengan mengatakan bahwa bahasa Roh dari setan maka kita sedang :
1. Menuduh Allah sebagai Pribadi yang jahat bukan Bapa yang baik. Bapa yang baik tidak
mungkin memberi ular kepada anakNya yang minta roti. Kalau kita meminta bahasa Roh
yang murni, apakah Tuhan akan memberikan kita bahasa setan ? (Lukas 11:13)
“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang
meminta kepada-Nya”

2. Menuduh Allah tidak berkuasa lagi, sementara Iblis lebih berkuasa


Apakah Tuhan sudah berhenti beroperasi dalam area supranatural sementara iblis masih
beroperasi dalam supranatural dengan memberikan bahasa baru ke lidah manusia ?
Bagaimana bisa Tuhan sudah berhenti menunjukkan kuasaNya, sementara iblis masih giat
beroperasi secara supranatural ?

3. Memberi pujian kepada setan yang membantu orang percaya dalam pemberitaan Injil.
Karunia-karunia rohani termasuk bahasa Roh adalah untuk meng-afirmasi pemberitaan Injil.
Tanda-tanda dan mujizat tidak untuk menggantikan Injil tapi untuk meneguhkan
pemberitaan Injil. John Piper berkata :

“But even if signs and wonders can't save the soul, they can, if God pleases, shatter the shell
of disinterest; they can shatter the shell of cynicism; they can shatter the shell of false

44
religion. Like every other good witness to the word of grace, they can help the fallen heart to
fix its gaze on the gospel where the soul-saving, self-authenticating glory of the Lord shines.”

Apabila kita katakan bahasa Roh dari setan, dan sejumlah orang yang telah mengalaminya,
memberitakan Injil dengan berani,..maka apakah kita sedang berkata bahwa setan telah
memberikan bahasa Roh tersebut untuk membantu sejumlah orang tersebut dalam
pemberitaan Injil ? Apakah setan sedang membantu pemberitaan Injil ?

4. Masuk ke dalam area penghujatan kepada Roh Kudus

Tidak satupun orang dapat berkata Yesus adalah Tuhan kecuali karena dorongan Roh Kudus
dan tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah dapat berkata “terkutuklah
Yesus” (1 Korintus 12:3). Jadi apabila seorang dipenuhi Roh Kudus dan berbicara dalam
bahasa Roh, dan dia mulai memuji Tuhan serta mulai bersaksi. Kemudian kita katakan,
bahwa pengalamannya itu dari setan, maka kita dapat terjatuh dalam area dimana kita
menghujat Roh Kudus dengan menyamakan karyaNya sebagai karya setan. Tidak ada orang
yang dipenuhi roh jahat akan memberitakan Injil dan memuji Tuhan. Alkitab memberi
peringatan yang sangat keras kepada orang-orang yang menghujat Roh Kudus.

"Therefore I tell you, every sin and blasphemy will be forgiven people, but the blasphemy
against the Spirit will not be forgiven. And  whoever speaks a word against the Son of Man
will be forgiven, but whoever speaks against the Holy Spirit will not be forgiven, either in this
age or in the age to come." (Matt.12:31-32 ESV)

B. Bahasa Roh sudah berhenti pada jaman rasul atau berhenti setelah rasul terakhir Yohanes mati,
karena Perjanjian Baru sudah rangkum

Cessasionist (mereka yang percaya bahwa mujizat, tanda-tanda dan sejumlah karunia rohani
sudah berhenti pada jaman Rasul) berargumen, disebabkan oleh telah tersedianya Perjanjian
Baru hari ini, maka tanda-tanda dan mujizat tidak dibutuhkan lagi. Argumen ini diambil dari

1 Korintus 13:8 …bahasa roh akan berhenti…


1 Korintus 13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang sempurna itu akan lenyap

Cessasionist berargumen bahwa yang sempurna itu adalah Perjanjian Baru. Dan karena
Perjanjian Baru telah tiba maka tanda-tanda dan mujizat adalah invalid untuk hari ini. (W.
Grudem, Are Miraculous Gifts For Today ?)

a. Yang sempurna itu bukan Perjanjian Baru tapi Yesus. Perhatikan ayat 12 dari pasal yang
sama, bahwa ketika yang sempurna akan tiba maka kita akan melihat muka dengan muka.
Yang sempurna mempunyai muka, dan pada kedatanganNya yang terakhir maka semua
karunia akan berhenti, tapi tidak hari ini.

45
b. Ketika Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Korintus, baik Paulus maupun jemaat di
Korintus pastinya tidak punya ide, bahwa suatu saat tulisan-tulisan Paulus akan dibukukan
dan masuk kedalam suatu kitab bernama Perjanjian Baru. Bagi mereka, kitab Suci adalah
Perjanjian Lama. Dan surat-surat Paulus tidak lebih dari surat penggembalaan. Seluruh kitab
dalam PB baru rangkum pada 150 AD dan kanonikal Perjanjian Baru diselesaikan pada abad
ke 16. Bagaimana mungkin apa yang Paulus bicarakan sebagai “yang sempurna” itu adalah
Perjanjian Baru ?
c. Paulus sendiri mengekspektasi bahwa seluruh karunia-karunia rohani beroperasi sampai
kedatangan Yesus kedua kali.
"I give thanks to my God always for you because of the grace of God that was given you in
Christ Jesus, that in every way you were enriched in him in all speech and all knowledge—
even as the testimony about Christ was confirmed among you—so that you are not lacking
in any spiritual gift, as you wait for the revealing of our Lord Jesus Christ" (1 Cor.1:4-8 ESV)
d. Janji Roh Kudus dan kuasaNya adalah supaya Gereja menyelesaikan Amanat Agung (Matius
28:18-20, Kisah 1:8). Hari ini, Amanat Agung belum selesai, maka kuasa Roh Kudus melalui
pengoperasian karunia-karunia tetap berlanjut sampai hari ini.
e. Apabila bahasa Roh telah berhenti, nubuatan telah berhenti dan semua karunia yang
“nampak” supranatural berhenti. Bagaimana dengan karunia mengajar, apakah itu sudah
berhenti (Roma 12:6-8)? Bagaimana dengan karunia melayani, apakah itu sudah berhenti ?
Atau memberi bantuan ? atau kemurahan hati ?
Kalau sebagian karunia ini belum berhenti, bagaimana kita bisa katakan nubuatan telah
berhenti ? Apakah Tuhan begitu diskrepansi, sehingga Dia memutuskan untuk menghentikan
sebagian karunia Roh dan sebagian lagi tidak ?
f. Kalau kita mempelajari sejarah gereja awal, maka kita akan menemukan tulisan bapa-bapa
gereja seperti Justin Martyr (thn 100-165), Irenaus (thn 115-202), Tertullian (thn 160-220)
dan Origen (thn 185-254) yang mengatakan bahwa karunia-karunia rohani, termasuk bahasa
Roh, masih aktif dan digunakan di masa mereka, lama sesudah rasul Yohanes mati di tahun
100.

C. Bahasa Roh adalah tanda ketidak percayaan

Argumen ini menafsir dari 1 Korintus 14:22


“Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman tetapi untuk
orang yang tidak beriman;”
Kesimpulan yang diambil dari penafisiran semabarangan ayat ini adalah bahwa orang-orang yang
berbahasa Roh adalah orang-orang yang tidak percaya.Maka kalau kamu berbahasa Roh, itu
adalah tanda bahwa kamu tidak beriman.

a. Bagaimana dengan Paulus ? Dia berbicara bahasa Roh melebih semua jemaat Korintus (1
Korintus 14:18). Paulus pastinya orang yang paling tidak beriman diantara semua, menurut
teori anda.
b. Interpretasi yang benar dari ayat ini adalah bahwa Tuhan menggunakan bahasa Roh untuk
membuat orang yang semula tidak percaya menjadi bertanya-tanya apa yang terjadi dan

46
setelah itu mengalami ketertarikan akan Injil, seperti yang terjadi dalam Kisah Pasal 2
dimana ribuan orang berkumpul untuk mendengarkan Injil. Semua dimulai dari 120 orang
yang dipenuhi Roh Kudus dan berbahasa Roh

D. Bahasa Roh dibuat-buat

a. Di Kisah 2:4 diceritakan bahwa ketika Roh Kudus memenuhi 120 murid di ruang atas, mereka
semua berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada
mereka untuk mengatakannya, “as The Spirit gave them utterance.” Dua hal menjadi jelas
lewat ayat ini, bahwa bahasa Roh bukan dibuat-buat tapi adalah satu bahasa komunikasi,
atau bahasa doa yang kita bisa pakai untuk berbicara kepada Allah. Hal yang kedua adalah
bahwa apa yang keluar dari mulut kita, tidak keluar dari pikiran sendiri tapi digerakkan oleh
Roh Kudus.

b. Pada tahun 2006, peneliti dari Universitas Pennsylvania mengambil gambar otak dari lima
orang ketika mereka berbicara dalam bahasa Roh. Riset ini dipublikasikan di The New York
Times. Riset ini dipimpin oleh Dr. Andrew Newberg yang mengambil kesimpulan sebagai
berikut: “Kami memperhatikan beberapa perbedaan yang terjadi pada funsgional otak.”
Ketika mereka berdoa dengan bahasa Roh, bagian depan otak, bagian yang berpikir dan
melakukan fungsi kontrol menjadi sangat tenang. Begitu juga bagian yang merupakan pusat
bahasa diotak menjadi tenang. Mereka tidak berada dalam trance; tapi ada dalam kesadaran
penuh. Para peneliti tidak dapat menunjuk kepada bagian mana di otak yang mengontrol
prilaku berbicara dalam bahasa Roh. Dr. Newberg kemudian berkata, “Hal yang
mengagumkan adalah bagaimana gambar-gambar ini mendukung interpretasi mereka
mengenai apa yang sedang terjadi…mereka mengatakan, bahwa mereka percaya bahwa
Tuhan sedang berbicara melalui mereka.

Anda bisa menonton video selengkapnya di https://www.youtube.com/watch?


v=NZbQBajYnEc . Berbicara dalam bahasa Roh tidaklah dibuat-buat seperti yang telah
dikonfirmasi peneliti-peneliti ini. Bahasa Roh adalah bahasa doa yang diberikan kepada kita
untuk berkomunikasi dengan Tuhan.

E. Bahasa Roh memalukan, lebih baik saya diberikan karunia lain.

a. Anda bukan Tuhan. Kita tidak mengatur karunia mana yang Dia akan distribusikan kepada
kita karena itu semua menurut kehendakNya (1 Korintus 12:11). Kalau Dia berkenan
memberikan karunia bahasa Roh kepada seseorang didalam baptisan Roh Kudus, maka siapa
kita yang mengatakan, saya pikir dan saya harap, saya mendapat karunia lain saja.

b. Dari sejak semula, 120 orang yang dipenuhi Roh Kudus diruangan atas di Yerusalem juga
mengalami sindiran karena bahasa Roh (Kisah 2:13). Tapi Tuhan mau menggunakan apa yang

47
memalukan bagi dunia. Di sepanjang alkitab kita melihat bahwa Tuhan menggunakan apa
yang bodoh, apa yang rendah dihadapan manusia untuk memperlihatkan kemuliaanNya.
Supaya kita tahu, ini semua bukan tentang kita, tapi tentang Dia. Tidak ada orang yang
sombong yang akan diberkati dengan karunia-karunia Roh Kudus. Bahkan hal pertama yang
perlu dikorbankan adalah harga diri dan martabat kita, dan menjadi kosong akan reputasi
seperti Yesus supaya namaNya dimuliakan. Kalau anda masih mempertahankan
martabatmu, itu artinya bahwa Dia belum bertahta menjadi Raja dalam hatimu. Karena
seorang hamba, rela melakukan apa saja, bahkan malu demi Tuannya dipermuliakan

1 Korintus 1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-
orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa
yang kuat.

F. Kalau berbahasa Roh maka theologia anda mandek, pikiran anda kosong dan tumpul, seperti
orang yang dicuci pikirannya

a. Paulus adalah theolog terbesar Perjanjian Baru dengan 13 tulisannya yang termasuk dalam
kanonikal Perjanjian Baru. Dan dia mengatakan bahwa dia berbahasa Roh lebih banyak dari
semua jemaat Korintus (1 Korintus 14:18). Siapa bilang dengan bahasa Roh maka theologia
anda menjadi mandek, pikiran anda kosong dan tumpul ? Apakah Paulus seperti itu ?
b. Paulus berkata bahwa Dia berdoa dengan bahasa Roh dan dengan pikirannya. Dia berdoa
dengan keduanya, itu tidak merupakan pilihan! Berbahasa Roh tidak menjadikan pikiran kita
kosong, tapi menjadikan roh kita produktif. Kita perlu berdoa dalam keduanya, supaya roh
kita dan pikiran kita menjadi produktif.

G. Bahasa Roh bukan seperti yang ada pada orang Karismatik

a. Tulisan Paulus dalam 1 Korintus 14 bertema penggunaan bahasa Roh dan Nubuatan dalam
jemaat. Paulus menunjukkan bahwa dia lebih suka orang percaya bernubuat didalam
jemaat, karena itu mengedifikasi jemaat dan meneguhkan orang-orang baru.

Dia tidak menulis surat Korintus kepada jemaat yang murtad, atau kepada jemaat yang
sesat. Dia menulis surat Korintus kepada jemaat Tuhan yang benar di Korintus. Dia tidak
sedang menegur mereka akan kesesatan mereka, tapi dia sedang mengajar tertib
penggunaan karunia-karunia rohani dalam jemaat.

Kalau begitu, jemaat Korintus yang berbahasa Roh sangat banyak ini adalah jemaat yang
benar. Jemaat Korintus adalah jemaat karismatik, karena mereka percaya akan karunia-
karunia rohani. Apakah gerejamu seperti ini ?

Paulus juga adalah rasul karismatik, karena dia berbicara dalam bahasa roh lebih banyak dari
semua jemaat Korintus. Dia bukan hamba Tuhan yang nihil tanda-tanda dan mujizat. Melihat
tulisan Paulus dalam 1 Korintus 12-14, kita melihat bahwa Paulus bahkan tidak mengenal

48
jemaat lain selain jemaat karismatik, yaitu yang percaya akan tanda-tanda dan
mempraktikkannya setiap hari ditengah jemaat. Bagi Paulus, semua jemaat Tuhan adalah
karismatik , (Keener, Three Crucial Questions about the Holy Spirit).

b. Kalau anda tidak percaya bahwa bahasa Roh itu seperti yang dipraktikkan orang Karismatik,
maka tunjukkan kepada saya bahasa Roh yang benar seperti apa ? Supaya semua orang
mengerti perbedaannya antara bahasa Roh yang benar dan yang tidak. Karena bagaimana
bisa seseorang yang tidak pernah makan apel, berusaha mendeskripsikan rasa apel seperti
apa.

c. Perhatikanlah buah-buah kegerakan Karismatik. Hari ini, Global South dihuni sekitar 600-700
juta orang berbahasa Roh dari kegerakan Pentakosta-Karismatik. Global South yang meliputi
Amerika Latin, Afrika dan Asia adalah populasi Kristen terbesar di dunia hari ini.

Sementara Eropa dan Amerika terus menurun dalam jumlah orang Kristen. Apakah itu
karena banyak orang di wilayah Eropa dan Amerika tergabung dalam denominasi-
denominasi anti karya Roh Kudus ? Karena kenyataannya memang demikian. Dari semua
denominasi kekristenan hanya Pentakosta dan Karismatik yang bertumbuh lebih cepat dari
pada Islam. Sementara denominasi lain, bukan hanya tidak bisa menyamai tapi bahkan
semakin menurun dalam tahun-tahun belakangan ini.

Bahkan southern Baptist, aliran Baptis terbesar di Amerika yang semula tidak percaya
bahasa Roh telah berubah dalam kebijakannya mengenai bahasa Roh

http://www.christianitytoday.com/ct/2015/may-web-only/imb-ban-speaking-in-tongues-
baptism-baptist-missionary.html

H. Bahasa Roh itu seharusnya xenoglossia


Xenoglossia yang berarti foreign tongue, mendeskripsikan pengalaman bahasa Roh yang
terdengar seperti satu bahasa dari bangsa-bangsa dibumi seperti dalam Kisah Rasul pasal 2.
Sehingga argumennya akan seperti ini: “kami tidak percaya akan bahasa Roh orang karismatik,
karena seharusnya bahasa yang diucapkan adalah bahasa asing/bahasa yang ada dibumi ini”

a. Didalam versi bahasa Inggris, dicatat : “they heard them, speaking in their own language”,
bukan “speaking in their own language” tapi “heard them speak.” Suatu mujizat terjadi
dimana orang-orang lain mendengar 120 itu berbicara dalam dialek mereka. Mereka sendiri
mungkin tidak mengucapkan dialek itu, tapi audiens mereka mendengar para Rasul
berbicara dalam dialek mereka.

b. Kejadian inipun sering terjadi diantara orang-orang Karismatik/Pentakostal yang mengalami


baptisan Roh Kudus. Siapa bilang ini tidak pernah terjadi. Contohnya seperti dalam video ini,

49
dimana Sid Roth, tanpa dia sadari, berbicara dalam ancient Aramaic.
https://www.youtube.com/watch?v=YuMSQ3uRt4s

c. Apa yang keluar dari mulut kita diberikan oleh Roh Kudus (Kisah 2:4), “as the Spirit gave
them utterance.” Kita tidak mengatur itu dikepala kita, tapi Roh Kudus yang memberikan
kata dan kalimat untuk kita bunyikan. Kita menyerahkan lidah kita dalam kuasa Roh Kudus.

1 Korintus 14:2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada
manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh
Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia

Jadi ada yang bisa dimengerti (Kisah 2), tapi ada yang tidak bisa dimengerti (1 Korintus 14:2).
Bagaimana bisa ? Ya suka-suka Roh Kudus. “seperti yang diberikan oleh Roh Kudus.” Apabila
Dia memberi yang bisa dimengerti (xenoglossia), maka itu baik, tapi apabila Dia memberi
yang tidak dimengerti (glossolalia), maka itu baik.

I. Bahasa Roh di orang karismatik itu sesat, karena tanpa interpretasi

a. Banyak sekali kejadian bahwa bahasa Roh mengalami interpretasi dalam suatu kebaktian
doa. Karena interpretasi bahasa Roh bukanlah karunia yang sulit. Bahkan sebenarnya tidak
ada karunia yang sulit dan tidak ada karunia yang mudah. Karena semuanya digerakkan oleh
Roh Kudus.

Tapi memang sering sekali bahasa Roh diinterpretasikan tanpa pengumuman terlebih
dahulu. Seorang akan berdoa dengan bahasa Roh dan melanjutkannya dalam bahasa
manusia yang sering kali merupakan interpretasinya. Atau seorang berbahasa Roh, dan
seorang yang lain akan berdoa dengan bahasa manusia yang mana merupakan interpretasi
bahasa Roh sebelumnya.

b. Sekali lagi mengulang poin G, bahwa dalam 1 Korintus 14 Paulus sedang mengoreksi tata
tertib penggunaan bahasa Roh. Dia tidak sedang mengatakan bahwa jemaat Korintus adalah
jemaat yang sesat. Tentu saja tidak baik untuk berbicara bahasa Roh didalam satu kebaktian,
dimana orang-orang baru ada. Juga tidaklah mengedifikasi siapa-siapa apabila seorang
pembicara berbicara dalam bahasa Roh dari mimbar tanpa interpretasi apa-apa. Hal-hal ini
yang dikoreksi Paulus untuk jemaat Korintus. Diakhir 1 Korintus 14 dia berkata :

“Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk


bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa Roh”

J. Apakah semua yang dibaptis Roh Kudus akan berbahasa Roh ?

50
Dari semua pertanyaan diatas, menurut saya, inilah yang paling layak untuk masih dibicarakan.
Tapi saya akan menulis, dari sudut pandang saya yang percaya bahwa setiap kepenuhan Roh
Kudus selalu mengalami tanda berbahasa Roh.

a. Didalam Kisah 2:4, Kisah 10 dan Kisah 19 kita menemukan bahwa semua orang yang
mengalami kepenuhan Roh Kudus mengalami manifestasi berbahasa Roh. Hanya satu
instans di Kisah 19, dikatakan bahwa kepenuhan mereka membuat mereka berbahasa Roh
dan bernubuat. Perhatikan, bahasa Roh dan nubuat, bukan atau nubuat tapi dan nubuat.

Kita menyimpulkan dari apa yang kita baca. Adalah salah mengambil kesimpulan dari apa
yang tidak tertulis. Dan yang tertulis adalah bahwa semua orang dalam semua kejadian
kepenuhan Roh Kudus tersebut mengalami bahasa Roh. Kita bisa simpulkan dari sana,
bahwa setiap kepenuhan Roh Kudus selalu diiringi bahasa Roh.

b. Apa yang Paulus tuliskan dalam 1 Korintus 12 adalah gifts of the Holy Spirit. Salah satunya
adalah bahasa Roh. Ketika kita mempunyai gifts maka penggunaan dari hal ini, benar-benar
banyak, dalam dan sangat mengedifikasi jemaat. Mereka yang punya karunia bahasa Roh
misalnya, mungkin berkata-kata dalam banyak bahasa.

Tapi di Kisah 2, kita melihat The Baptism of the Holy Spirit with tongues as sign, atau
bahasa Roh sebagai tanda kepenuhan Roh. Dan ini terjadi untuk setiap kepenuhan Roh.

c. Karunia-karunia rohani ini tidak sekaku yang kita bayangkan. Kita bayangkan ini, kalau kita
memiliki karunia tertentu, maka itu merupakan specialty kita. Tapi karunia Roh Kudus
bekerja karena Roh Kudus. Jadi setiap orang bisa saja bernubuat, setiap orang bisa saja
berbahasa Roh ketika digerakkan oleh Roh Kudus. Apakah semua orang bisa mengajar ?

Tapi apabila kita dikarunia/ gifts, maka kita akan menggunakan satu area karunia tersebut
lebih sering, lebih dalam dan lebih berkuasa dari orang lain. Sebagai contoh, bahwa
karunia nabi takluk kepada nabi-nabi. (1 Korintus 14:31 – semua orang boleh bernubuat, 1
Korintus 14:32 karunia nabi takluk kepada nabi)

10.Komitmen Keuangan dan Memberi


A. Intro :Kita tidak memiliki harta di bumi

Ibrani  10:34  Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang
hukuman  dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu
tahu, bahwa kamu memiliki harta  yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.

51
Lukas 6:19-21

6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya
dan pencuri membongkar serta mencurinya.
6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya
dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Penggunaan harta kita, menunjukkan dimana hati kita berada. Apabila harta kita ada disurga, maka
kita menggunakan harta kita untuk kepentingan Kerajaan Surga. Kalau hatimu berada pada Kristus,
maka uang milikNya padamu akan mengalir kepada pekerjaanNya

Karena harta kita tidak ada dibumi, maka kita bisa tidur nyenyak seperti Yesus, mempercayakan
bendahara kepada Yudas, seorang penipu. Sementara Yudas jatuh dalam berbagai kesusahan untuk
mendapatkan uang, Yesus mempercaya Bapa sebagai sumberNya. Yudas menjadi perumpamaan
yang tepat mengenai seorang yang cinta uang. Dia jatuh dalam segala kejahatan.

Cinta uang atau cinta Tuhan ? Apakah Tuhan kita pandang sebagai harta ? Kalau Tuhan adalah harta,
maka apa yang ada dibumi tidak mengikat hati kita. Sumber kepuasan dan sukacita seharusnya
datang dari mendapatkan lebih banyak Yesus bukan lebih banyak harta.

B. Mengejar dan menumpuk harta

  1 Timotius 6:5  percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat     dan yang
kehilangan kebenaran,  yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.  6:6  Memang
ibadah itu kalau disertai rasa cukup,   memberi keuntungan  besar.  6:7  Sebab kita tidak membawa
sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.     6:8  Asal ada
makanan dan pakaian, cukuplah  5  .  6:9  Tetapi mereka yang ingin kaya   terjatuh ke dalam
pencobaan  , ke dalam jerat  dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang
mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.  6:10  Karena
akar segala kejahatan ialah cinta uang.   Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah
menyimpang dari iman  dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

1. Siapa yang membawa Apa ? (1 Timotius 6:7). Bayangkan 3 orang yang mati dalam
kecelakaan. Yang pertama adalah seorang selebritis, seorang kaya raya dan seorang anak
kecil. Siapa yang kehilangan paling banyak ketika dia mati ?

Menumpuk harta adalah perbuatan yang sia-sia. Sama seperti seseorang yang mengoleksi
banyak tiket pertandingan dan di hari –H tidak pergi untuk menonton pertandingan tersebut
karena ketiduran.

Apakah tujuan akhirnya ? Harta ? Maka itu adalah menumpuk harta. Tapi apabila kita
mendapatkan uang dan harta dengan maksud supaya kita dapat melakukan kebajikan

52
kepada orang lain, maka kita bukan menumpuk harta tapi kita mendapatkan harta. Bukan
mengejar uang atau berkat. Tapi uang dan berkat mengejar kita, supaya kita memberkati
orang lain.

2. Hidup sederhana mempunyai kepuasannya (Ibrani 13:5-6)

13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada
padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan
Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
13:6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan
takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

Sengaja hidup sederhana, karena kita mempunyai tujuan yaitu untuk memuliakan Tuhan
dengan harta kita. Ketika tujuan itu tercapai kita merasa puas. Kepuasan yang sejati dalam
kehidupan sederhana atau kehidupan apapun sebenarnya adalah untuk hidup dalam
hubungan dengan Tuhan. Harta tidak bisa mengisi lubang yang seharusnya hanya bisa diisi
oleh Tuhan

3. Bagaimana untuk menyiksa diri dalam berbagai-bagai duka ? (1 Timotius 6:10)


Mengejar dan menumpuk harta adalah cara menambahi dukacita dalam hidup kita, sampai
hidup kita berakhir dalam kebinasaan.

C. Tujuan uang

“Do you not know that God entrusted you with that money (all above what buys necessities for your
families) to feed the hungry, to clothe the naked, to help the stranger, the widow, the fatherless;
and, indeed, as far as it will go, to relieve the wants of all mankind? How can you, how dare you,
defraud the Lord, by applying it to any other purpose?” 
― John Wesley

Kalau kita menginginkan orang-orang diselamatkan, maka orang-orang percaya harus bersedia
mengeluarkan uangnya. Karena Injil harus dibawa oleh manusia –laki2 dan perempuan, dan untuk
mereka membawa itu mereka harus didukung secara finansial (Roma 10:13-15). Kita bersukacita
dalam memberikannya, karena kita tahu Firman Allah tidak mungkin gagal (Roma 10:13-15)

Status tahunan misi Global mengatakan bahwa hari ini ada 2,026,696,000 orang yang belum diinjili
hari ini. Sehingga ada 29,3 persen manusia tidak mempunyai gereja lokal suku mereka untuk
membawa Injil kepada mereka. Tapi kita melalaikan pemberitaan Injil dengan memfokuskan begitu
sedikit sumber daya menjangkau mereka.

1. Pemasukan tahunan dari seluruh gereja sekitar $28,8 trillion


2. Hanya $513 billion (1,73 persen) ditujukan untuk tujuan kristiani
3. Hanya $29 billion (5,7 persen dari 1,73 persen) diberikan kepada misi.

53
4. 87 persen dari angka diatas diberikan kepada misi non-UPG dan hanya $290 million diberikan
kepada UPG (12 persen)

D. Prinsip Alkitabiah Mengenai Penggunaan Uang

1 Tim Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan
6:17 jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang
dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi
dan membagi
6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di
waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

1. Sederhana. (1 Timotius 6:8)


Mengadopsi sikap hidup didalam waktu perang. Pendapatan 8 digit tidak perlu diikuti
dengan pengeluaran 8 digit. Hidup sederhana mungkin bisa disalah mengerti dengan hidup
dalam kemiskinan, tapi maksudnya adalah hidup dengan apa yang perlu, yang tidak
terbebani dengan apa yang tidak esensial. Hidup efektif seperti dalam waktu perang.

Didalam perang, tujuan mengapa suatu barang diproduksi dan dimiliki adalah untuk
memenangkan perang. Segala sesuatu perlu dihemat, untuk memenangkan perang. Barang
dibeli bukan untuk kenyamanan tapi untuk mencapai tujuan

2. Bertanggung jawab
Lukas  16:11  Jadi, jikalau kamu tidak setia  dalam hal Mamon  yang tidak jujur, siapakah yang
akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?  16:12  Dan jikalau kamu tidak
setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?

Kita menggunakan uang sebagai seorang bendahara yang bertanggung jawab. Memandang
uang dan harta yang kita miliki di bumi sebagai milik Tuhan, dan kita adalah bendahara yang
dipercayakan uang atau harta milik Tuhan untuk diatur. Karena kita adalah bendahara, dan
uang atau harta yang ada bukan milik kita, maka kita harus menjadi bendahara sedemikian,
sehingga urusan Tuhan kita terpancar dari penggunaan uang kita.

Karena kita hanya bendahara, jangan sampai hati kita terperangkap kesombongan karena
uang dan harta. Tujuan harta adalah supaya kita memberkati orang lain.

3. Sebagai alat untuk mendapatkan harta kekal (1 Timotius 6:19, Lukas 12:33)
Uang adalah hamba yang baik, tapi merupakan Tuhan yang jahat. Ketika kita mencintai uang
dan memburu harta untuk menumpuknya, maka kita mulai menyiksa diri kita dalam
berbagai-bagai duka.

54
Sehingga didalam penggunaan uang kita harus sedapatnya menggunakan uang didalam
usaha mengkonversi sebanyaknya mendapatkan harta kekal yang tidak dapat didekati
pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat.

Lukas

Mazmur 67:2
Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita   dengan
wajah-Nya, Sela  67:2  (67-3) supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu   di
antara segala bangsa.
67:6  (67-7) Tanah telah memberi hasilnya;  Allah, Allah kita, memberkati kita.  67:7  (67-8)
Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi  takut akan Dia! 

Banyaknya harta tidak diukur dari jumlah yang kita bisa tumpuk bagi diri kita, tapi berapa
banyak yang kita bisa beri.

4. Dengan iman, berharap kepada Tuhan yang setia bukan kepada harta yang tidak tentu.
(Lukas 12:32, Ibrani 13:5-6)

Menjauhkan kekuatiran dalam memandang penggunaan uang dan harta. Manajemen


keuangan kita tidak direncanakan didalam ketakutan tapi didalam iman. Kita menjauhkan
mentalitas miskin dan pelit oleh karena ketakutan mengenai perkara keuangan. Bagaimana
caranya ? Dengan percaya bahwa kita punya Bapa yang memelihara burung pipit diladang
dan mendandani bunga bakung lebih dari Salomo. Jehovah Jireh adalah Allah Penyedia kita
(Kejadian 22:14), dan Dia juga adalah El-Shaddai, Allah Yang Lebih Dari Cukup. The God that
is more than Enough.

Iman kita didalam pengerjaan Amanat Agung, kita tidak tempatkan didalam uang. Uang
bukan menjadi sumber iman kita, tetapi Tuhan adalah Sumber kita (1 Timotius 6:17).

5. Untuk Kemuliaan Tuhan (Lukas 6:36, 12:33)

Lukas 6:34  Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap
akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu?   Orang-orang berdosapun
meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama
banyak.  6:35  Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka   dan
pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan
menjadi anak-anak  Allah Yang Mahatinggi,  sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak

55
tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.  6:36  Hendaklah kamu murah hati, 
sama seperti Bapamu  adalah murah hati."

Refleksi Bapa nampak dari cara pengunaan uang kita. Tuhan dipermuliakan ketika menggunakan
uang kita untuk memberkati orang lain. Tuhan tidaklah dipermuliakan dengan apa yang baru, yang
kita bisa beli hari ini dengan uang kita, atau kita bisa makan dimana dengan uang kita. Tapi apabila
kita dapat mengorbankan kenyamanan kita, yang kita bisa peroleh dari uang yang kita dapat, untuk
pekerjaan Tuhan, maka Tuhan nampak paling dimuliakan. Dia jauh lebih berharga dari seluruh harta
di dunia ini.

Mari berhenti sejenak dan tanya 4 pertanyaan evaluasi ini untuk keuangan kita

a. Apakah pengeluaran saya, memperlihatkan keumurahan hati seorang percaya ?

b. Pengeluaran saya menunjukkan saya paling bahagia dimana ?

c. Apa pengeluaran saya menunjukkan saya sedang menumpuk harta dibumi ini ?

d. Apakah pengeluaran saya memperluas pemberitaan Injil ?

E. Petunjuk Praktis
a. Berilah apa yang ada hari ini atau bahkan dari apa yang engkau imani besok
b. Merencanakan keuangan
c. Berkomitmen dalam Perpuluhan dan Taburan
d. Ketika engkau diberkati, naikkan standar memberimu bukan standar kehidupanmu. When
God blesses you, raise your standard of giving not your standard of living.

56

Anda mungkin juga menyukai