Anda di halaman 1dari 3

BAB V

LANGKAH 1. BERTEMAN DENGAN ORANG-ORANG

PENDAHULUAN
Proses penginjilan terdiri dari 5 langkah, yaitu:
1. Berteman dengan orang-orang: di mulai dengan perkenalan, kemudian proses
identifikasi. Di sini perlu ketrampilan komunikasi
2. Sharing iman
3. Kisah Kristus
4. Ajakan untuk bertobat
5. Integrasi ke dalam komunitas

Berteman
Pemuridan dgn orang-
orang

Integrasi
Sharing
ke dlm
Iman
komunitas

Ajakan utk Kisah


bertobat Kristus

Bab ini memberi pedoman untuk langkah pertama dari Proses Penginjilan, yaitu:
berteman dengan orang-orang.

Sabda Allah: “karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu
sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari
kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan
rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya
sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,
tetapi kepentingan orang lain juga” (Fil. 2:2-4).

1
Membawa Kabar Baik harus dimulai dari proses yang sederhana namun sangat
penting, yaitu berkenalan dan berteman. Sebab, bagaimana Kabar Baik bisa
disampaikan dan diterima dengan baik, bila pembawa Kabar Baik tidak membuka diri
terhadap sesama? Perkenalan akan membawa kita kpd kesempatan untuk
membagikan kasih Tuhan kepada sesama.

1. PERKENALAN
Ada bermacam cara memperkenalkan diri, tergantung dari keadaan. Dalam bab
ini, kita akan memusatkan perjhatian pada latihan untuk “kunjungan rumah”. Dalam
kunjungan, kita harus terus-terang memperkenalkan diri dan menyebutkan tujuan atau
maksud kunjungan kita.
Beberapa persepsi awal yang sering timbul dalam orang yang dikunjungi:
a. Mereka mengira, kita akan minta sumbangan
b. Mereka mengira, kita akan minta bantuan mereka dalam suatu kegiatan
c. Mereka mengira, kita akan mengorek informasi atau menilai mereka
d. Mereka mengira, kita akan meneliti mereka karena mereka bermasalah
Biasanya mereka memasang pertahanan, karena rasa curiga itu. Respons ini bisa
dihindarkan bila kita memberi informasi yang jelas, misalnya “kami diminta bantuan
oleh Pastor Paroki untuk mengadakan kunjungan rumah, dan kami mau membagikan
pengalaman iman kami dengan anda”.
Prinsip utama dalam langkah “berteman” adalah jangan melihat orang sebagai
obyek/ sasaran melainkan manusia yang sangat berharga. Sebagai pembawa Kabar
Baik, kita adalah “pencinta-pencinta sesama”. Dalam kunjungan ini kita juga harus
bersikap gembira dan mantap dan menyebut nama orang itu.

2. PROSES IDENTIFIKASI
Mengidentifikasi diri kita dengan orang lain berarti belajar menempatkan orang
lain terlebih dahulu, belajar mengasihi orang lain. Seperti kata Santo Paulus
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama , menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah , tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri , dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia” (Fil 2:5-7).

Identifikasi melalui “FOR SINNERS”. Cara ini membantu kita untuk


mengidentifikasi dan mengenal orang yang dikunjungi. FOR SINNERS adalah
singkatan dari:
1. F : FAMILY = keluarga
2. O : OCCUPATION = pekerjaan
3. R : RECREATION = rekreasi, hobby atau kegiatan di waktu luang.
4. S : SETTING = situasi. Setiap tempat dan situasi dapat menjadi peluang untuk
penginjilan.
5. I : INTEREST = Minat. Kita harus menumbuhkan minat orang lain akan Sabda
Allah, Kerajaan Allah dan keselamatan.

2
6. N : NATURAL ABILITIES = Bakat alamiah. Tiap orang punya karunia/ talenta.
Peneguhan akan membantu seseorang untuk mengembangkan talenta tsb.
7. N : NEEDS = kebutuhan. Kita harus belajar memperhatikan kebutuhan orang
lain. Dengarkan apa yang diungkapkan oleh orang tersebut, kenali kebutuhannya.
Dengarkan. Jangan menilai orang lain, jangan mengecam, dan jangan memberi
nasehat bila tidak diminta.
8. E : EXPECTATIONS = hal-hal yang diharapkan. Penting untuk mengetahui apa
yang dicari atau diharapkan oleh orang lain. Perhatikan bahasa tubuhnya. Bila
seseorang menguap atau bergeser-geser sikap duduknya ketika kita menceritakan
sesuatu, sebaiknya kita berhenti bicara. Mungkin ia ingin menceritakan
kebutuhannya, ingin didengarkan dan dipahami.
9. R : RESPONS = tanggapan. Bila kita mendapat tanggapan negatif, jangan
menceritakan Kabar Baik. “Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima
damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak,
salammu itu kembali kepadamu” (Luk 10:6).
“Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ,
pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: 10:11 Juga debu kotamu
yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini:
Kerajaan Allah sudah dekat” (Luk 10: 10-11).
10. S : SPIRITUAL SURVEY = meninjau taraf hidup rohani orang tersebut. Di
mana tempat Kristus dalam kehidupan orang itu? Apakah ia seorang Katolik?
Apakah pernah sekolah di sekolah Katolik? Aktif di Gereja setempat? Punya
masalah dengan Gereja? Tetap ingat, kita tidak ditugaskan untuk “mempertobatkan
orang” melainkan untuk “menjadikan murid”

3. KETERAMPILAN KOMUNIKASI
Agar kita bisa menyampaikan Kabar Baik, kita harus mempunyai ketrampilan
komunikasi berupa:
a. Perhatian: Perhatikan bahasa tubuh kita waktu berhadapan dengan orang lain. Bila
kita menunjukkan sikap tubuh terbuka, ramah, dan menghargai orang lain, maka
orang akan membicarakan masalahnya dengan anda. Tataplah orang itu untuk
berkomunikasi dengan langsung dan jangan sering mengalihkan pandangan.
b. Mendengarkan dengan aktif: termasuk mendengarkan pesan verbal dan mengenali
pesan non-verbal. Pesan verbal ada 3 kategori:
- Pengalaman, pikiran, sikap.
- Tingkah laku mereka: apa yg mereka lakukan, apa yg gagal dilakukan.
- Perasaan dan emosi yang timbul.
c. Menyelami dengan tepat: coba memahami pengalaman-pengalaman, perasaan dan
perilaku orang itu, dilihat dari sudut pandang orang tersebut. Lalu sampaikan
bahwa kita mengerti dengan apa yang dia alami.

Pembawa Kabar-Baik harus dapat dipercaya, dapat menjaga rahasia dan dapat diandalkan.

Anda mungkin juga menyukai