KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 1
dengan keras dan memiliki motivasi ingin menjadi yang paling besar dan
terkemuka.
2. Bergantung total kepada Allah, bukan kepada manusia, Pemimpin
rohani tidak mengandalkan manusia (mis: yang kaya, berpangkat) tapi
mengandalkan Allah.
3. Mempermuliakan Allah dan bukan diri sendiri,
Ia berusaha
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 2
halnya dengan wewenang rohani, yang menjadi bagian yang paling penting
dalam kepemimpinan Kristen.
KEPEMIMPINAN
ALAMIAH
DAN
KEPEMIMPINAN
ROHANI
Kepemimpinan rohani merupakan satu campuran antara sifat-sifat alamiah
dan rohani. Sifat-sifat alamiah pun bukannya timbul begitu saja, melainkan
diberikan oleh Allah, dan oleh karena itu sifat-sifat ini akan mencapai
efektivitasnya yang tertinggi, jika digunakan di dalam melayani Allah dan
untuk kemuliaanNya. Kepribadian merupakan faktor yang terpenting, dalam
kepemimpinan alamiah. Tetapi seorang pemimpin rohani mempengaruhi
orang lain bukan dengan kekuatan kepribadiannya sendiri saja, melainkan
dengan kepribadian yang dikuasai Roh Kudus. Kepemimpinan alamiah dan
kepemimpinan rohaniah mempunyai banyak segi persamaan, tetapi dalam
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 3
beberapa hal nampak ada pertentangan. Ini dapat dilihat, apabila kita
membandingkan sifat-sifatnya yang menonjol.
ALAMIAH
1. Percaya kepada diri sendiri
2. Mengenal orang
3. Mengambil keputusan sendiri
4. Ambisius
5.
Menciptakan
cara-caranya
ROHANI
1. Percaya kepada Allah
2. Mengenal orang dan Allah
3. Berusaha mencari kehendak Alah
4. Tidak menonjolkan diri sendiri
5. Mencari dan mengikuti cara Allah
sendiri
6. Suka menyuruh orang lain
6. Suka mentaati Allah
7. Didorong oleh pertimbangan 7. Didorong oleh kasih kepada Allah
pribadi
8. Berdiri sendiri
dan manusia
8. Bergantung pada Allah
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 4
dari
satu
istri,
dapat
menahan
diri,
bukan
peminum/penggemar anggur.
c. Mental: bijaksana, sopan, cakap mengajar.
d. Kepribadian: Bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, suka
memberi tumpangan, bukan hamba uang/serakah, jangan bercabang
lidah dan suka memfitnah, hati nuraninya murni, dapat dipercaya.
e. Rumah Tangga: kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati
oleh anak-anaknya.
f. Kedewasaan: bukan orang yang baru bertobat, harus diuji dulu.
B. Kepribadian Pemimpin Kristen
Karena itu seorang pemimpin Kristen, disamping harus sudah lahir baru, ia
haruslah memiliki kepribadian yang matang/dewasa, antara lain :
1. JUJUR, Seorang pemimpin harus memiliki kejujuran baik terhadap orang
lain maupun diri sendiri. Jujur berarti tidak bercabang lidah, bertindak
sportif, terbuka dan berani mengakui kesalahan serta tidak mencari
kambing hitam. Hal ini tidak akan menurunkan wibawa kita, malah
membuat orang lain makin respek/menghargai kita.
2. MENJAGA KESUCIAN, Kesucian memberikan wibawa rohani dan
urapan Allah kepada seorang pemimpin. Namun kesucian bukan berarti
kita tidak pernah gagal atau salah, tapi sikap dimana kita senantiasa rela
diperbaiki dan cepat menyelesaikan kegagalan, dosa dan kesalahan. Makin
tinggi kerohanian seseorang, makin mudah ia mengaku dosa dan
membereskannya. Orang yang mudah mengaku dosa, mudah menerima
pengampunan.
3. MEMILIKI PENDIRIAN ROHANI YANG TEGUH, Pemimpin harus
memiliki landasan rohani yang kokoh, tidak berkompromi dalam
mengambil keputusan karena mendengar pendapat orang atau membaca
buku saja. Pemimpin juga harus tegas, artinya konsekwen dengan apa
yang sudah digariskan. Tegas berarti berani mengoreksi anak buah yang
salah, namun dengan kasih (Ams. 28:23).
4. DISIPLIN, Sifat ini sangat penting karena tanpa disiplin maka karuniakarunia yang lain, betapa pun besarnya, tidak akan berkembang dengan
sepenuhnya. Seorang pemimpin dapat memimpin orang lain, karena ia
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 5
Pemimpin
dituntut
bekerja
lebih
daripada
orang
yang
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 6
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 7
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 8
bisa
berdiplomasi,
artinya
memiliki
ketrampilan
dalam
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 9
hati yang positif. Kita bukan saja harus memupuk pikiran semata-mata,
melainkan juga hal-hal yang menyenangkan. Charles Spurgeon dalam
membela pemakaian humor di atas mimbar, ia menulis, Ada hal-hal dalam
khotbah-khotbah ini yang dapat menyebabkan orang tersenyum, tetapi apa
salahnya? Si pengkhotbah sendiri tidak yakin bahwa suatu senyuman
merupakan suatu dosa. Lagi pula, ia berpendapat bahwa lebih baik
membiarkan orang tertawa untuk sementara daripada tertidur dengan pulas
selama setengah jam. Anda tidak dapat memimpin orang lain sampai jauh
tanpa sukacita Tuhan dan yang mengikutinya yaitu rasa humor. Humor
memberikan ketajaman, keaslian dan kefasihan kepada khotbah. Suatu test
yang baik untuk mengetahui apakah humor kita cocok atau tidak ialah
apakah kita mengendalikan humor itu atau humor itu mengendalikan kita.
7. BISA MARAH UNTUK ALASAN DAN PADA WAKTU YANG
TEPAT, Kedengarannya agak aneh kalau sifat ini menjadi salah satu
kualitas kepemimpinan. Tetapi bukankah ini juga ada di dalam kehidupan
Yesus? Yesus melihat mereka dengan marah (Yoh 2:15-17). Kemarahan
yang benar tidak kurang luhurnya dari pada kasih, oleh karena kedua sifat
itu ada pada Allah. Yang satu memerlukan yang lain. Kasih Yesus kepada
BapaNya dan semangat untuk kemuliaanNya menyebabkan kemarahanNya
kepada para pedagang yang mata duitan, yang telah mengubah tempat
ibadah untuk segala bangsa menjadi gua penyamun (Mat 21:13). Para
pemimpin besar yang telah menyelamatkan bangsanya dari kemunduran
nasional dan kemunduran rohani merupakan orang-orang yang bisa marah
terhadap ketidak-adilan dan penyalahgunaan yang tidak memuliakan Allah
dan yang memperhamba manusia. Paulus membuktikan kemungkinan
marah yang benar dalam nasehatnya, Apabila kamu menjadi marah,
janganlah kamu berbuat dosa (Ef. 4:26). Kemarahan yang berpusat pada
diri sendiri selalu berdosa. Agar tidak berdosa, kemarahan itu harus
merupakan kegairahan akan hukum-hukum kebenaran dan kesucian,
dengan kemuliaan Allah sebagai tujuannya. Jika kita marah terhadap dosa
di dalam hidup kita, maka kemungkinan besar kita akan mengalami
kemarahan yang benar terhadap dosa pada orang lain.
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 10
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 11
1.
2.
3.
4.
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 12
menurut
lamanya,
melainkan
menurut
apa
yang
telah
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 13
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 14
dari
harta
milik
Allah,
yang
kepadaNya
kita
akan
memberi
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 15
Labora.
2. Berhubungan dengan orang lain secara positif, Pemimpin harus bisa
menjalin hubungan persahabatan dengan orang lain, dan berorientasi pada
manusia (people oriented). Mereka mengilhami orang lain.
3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi, Pemimpin harus bisa menyatakan
tujuan organisasi dengan jelas, baik secara lisan maupun tulisan.
Ini
bermanfaat memberikan informasi bagi orang yang ingin turut serta dalam
kelompok, memelihara urutan prioritas, menyortir semua ide/usulan apakah
sesuai dengan tujuan, mengevaluasi hasil yang dicapai kelompok.
4. Merencanakan dan menunjang program, Pemimpin yang gagal membuat
rencana berarti merencanakan kegagalan. Dia harus membuat sasaran jangka
panjang dan sasaran jangka pendek. Sasaran ini kemudian dijabarkan dalam
program
dan
kalender
kerja.
Program
yang
sudah
dibuat
harus
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 16
melapor dan bertanggung jawab, kapan hal itu harus diselesaikan, dan
sebagainya. Memiliki prosedur sedemikian yang dimengerti oleh seluruh
organisasi menyebabkan penghematan waktu dan tenaga serta mengurangi
ketidakpastian tentang tugas-tugas rutin.
6. Merekrut dan mengembangkan personil, Pemimpin yang berhasil adalah
orang yang sanggup mengembangkan sebuah team pemenang dan bekerja
dengan team itu untuk mencapai sasaran. Untuk itulah dia perlu menemukan
staff yang tepat dan merekrutnya dalam pelayanan. Pemimpin harus melihat
bahwa aset organisasi yang paling berharga adalah: Manusia! Untuk itu
pemimpin harus bisa menuangkan visi, memberikan dorongan/ motivasi,
memperluas
cakrawala
pemikiran,
menghargai,
mempercayai
dan
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Page 17