sebagaimana firman Allah telah “mendaging” (telah menjadi manusia) dalam manusia
Yesus orang Nazaret, demikianlah pula Gereja sebagai “tubuh Kristus” menyatakan diri-Nya
dalam bentuk yang kelihatan , dan benar bersifat manusiawi. Gereja sebagaimana disebutkan
dalam Pengakuan Iman, adalah suatu realitas rohani di dunia ini. Perumusan itu menekankan
: (1) bahwa Gereja adalah suatu realitaas dunia ini. Di dalam percayah kepada Tuhan, kita
mengiakan, bahwa Gereja kita (yang tentu “kelihatan”) benar-benar ada sangkut pautnya
dengan Gereja yang dimaksudkan dalam Pengakuan Iman. Sebab Allah yang kepada-Nya
kita percaya, secara konkrit bertindak ditengah-tengah dunia ini dan sejarahnya; Yesus
Kristus telah menjadi manusia seperti kita ; dan Roh Kudus turun begitu dalamnya, sehingga
Ia berkenan diam serta bekerja di dalam kita manusia. (2) Gereja adalah realitas rohani. Kata
“rohani” ini bukanlah lawan dari “bidani”(yang kelihatan) melainkan harus dihubungkan
dengan Roh Kudus, Roh itu yang membuat Gereja kita menjadi Gereja Kristus, “tubuh
Kristus” artinya benar-benar membuatnya menjadi gereja. Itulah sebabnya sebutan Gereja
dalam Pengakuan Iman : Di dalam pasal yang bersangkutan itu tidak saja dikonstatir
kenyataan bahwa ada suatu Gereja, melainkan mengaku kepercayaan kita berkenan dengan
Gereja itu.
Persekutuan
1.Kita mengaku tergolong kepada orang-orang yang hidup dalam persekutuan dengan Yesus
dan mengambil bagian dalam perjamuan kudus
2.Mengaku sebagai orang-orang beriman, yang dijadikan saudara dalam Kristus, yakni orang
yang sadar bahwa mereka harus tolong-menolong.
Alkitab
Alkitab adalah firman Allah, bilamana Roh Kudus menggunakan isi alkitab, maka
sungguh terjadilah sesuatu : dengan perantaraan isi alkitab, firman yang hidup itu datang
kepada kita dan bertidak di dalam hati dan kehidupan kita. Allah telah berkenan datang
kepada kita dalam Yesus Kristus orang Nazaret itu yang sungguh-sungguh adalah manusia.
Pokok dalam isi Alkitab adalah pemberitaan tentang sejarah keselamatan yang pusatnya ialah
kedatangan dan pekerjaan Yesus Kristus. Disinilah letak keesaan dan persesuaian antara
kesaksian yang beraneka warna , sebagaimana yang diberitakan oleh para nabi dan rasul.
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya (Rm
1:6),dengan perantaraan hukum maka makin menjadi nyatalah kepada kita bahwa seluruh
dunia layak untuk dihukum dihadapan Allah(Rm 3:19). Injil itu datang dalam bentuk
kewibawaan serta kuasa, sebab injil itu deberitakan kepada kita dalam bentuk hokum.
Perjanjian Allah
Perjanjian Allah adalah sikap Allah terhadap manusia,yaitu sikap yang dinyataka-Nya
dalam perbuatan-Nya untuk menghubungkan Diri dengan manusia. Pentingnya ajaran tentang
perjanjian Allah yaitu (1) perjanjian Allah menginsafkan kita, bahwa kepercayaan Kristen
bukanlah pandangan yang abstrak , melaikan diarahkan kepada Allah yang hidup dan
berfirman serta bertindak. (2) dalam mendirikan perjanjian-Nya, Allah menyatakan juga
kehendak-Nya , bilah Allah memperlihatkan rahmat-Nya, maka serempak juga Ia
mengemukakan tuntutan-tuntutan-Nya. (3) bila Allah mengadakan perjanjian dengan
manusia, maka manusia itu dikuduskan, artinya dipisahkan dan disendirikan untuk mengabdi
dan patuh kepada-Nya. (4) perjanjian Allah menekankan hubungan antara Allah dan sejarah
dunia. (5) ajaran tentang perjanjian Allah memperingatkan kita, agar kita tidak berpikir secara
individualism.
Perjamuan kudus atau keselamatan itu bersifat lambang : roti melambangkan tubuh
Kristus yang dipecahkan karena kita, sedangkan anggur menunjuk pada darah Kristus yang
dicurahkan karena kita. Dengan kata lain perjamuan kudus berkaitan dengan kematian
Kristus di Golgota.
Pengampunan dosa
Pada peristiwa di Golgota ,kita menemukan dua kebenaran yaitu : pertama :bahwa
dihadirat Allah, kita adalah orang yang berdosa. Kedua :bahwa dosa kita telah diampuni.
Dalam alkitab dikatakan dosa adalah segalah sikap hidup kita sebagai manusia yang
meniadakan hubungan dan nisbah yang benar antara kita dengan Allah. Oleh karena itu
bukan hanya Roh Kuduslah yang sanggup meyakinkan kita tentang dosa kita.
Manusiaa baru adalah manusia yang dipersatukan dengan Kristus oleh karena percaya
yang hidup, manusia yang sungguh-sungguh mengaku percaya kepada kepada Kristus.
Pembaruan atau lahir kembali menjadi realitas dalam hidup kita sekarang ini, suatu realitas
dalam percaya,realitas rohani.
Permintaan doa
Permintaan doa merupakan pengakuan, bahwa kita bersedia untuk hidup berdasarkan
rahmat Allah. Oleh karena Allah yang rahmani itu memerintahkan kita untuk berdoa, maka
benar-benarlah kita diperkenankan berseru kepada-Nya, tanpa ragu-ragu dan kawatir ,
sebagai orang-orang yang yakin bahwa mereka diangkat menjadi anak-anak Allah, sehingga
sungguh beroleh hak untuk berseruh kepada-Nya.
Kebangkitan daging
Kebangkitan daging adalah kepercayaan kepada Yesus Kristus, yang telah disalibkan
dan teah bangkit, yang telah meninggalkan dan akan datang dengan kemuliaan untuk
mewujudkan keraajaan Allah dengan terang-terangan. Oleh karena kita percaya kepada
Yesus Kristus, yang tellah menjadi “sarx”(daging) seperti kita dan dalam keadaan demikian
telah mati dan dibangkitkan, itulah sebabnya kita mengikrarkan kebangkitan daging.
Hidup sebagai orang sudah menyambut berita kerajaan Allah, sehingga kini dan disini
kehidupan mereka berpusat pada beritata itu. Hidup demikianlah yang dapat disebut “hidup
kekal”.
Dalam dokma tentang Allah Tri Tunggal, pengakuan tentang Allah Bapa dan tentang
Roh kudus adalah bagaikan kedua sayap yang luasnya dari dinding yang satu sampai
kedinding yang lain , maksudnya pengakuan tentang Allah Bapa menunjuk kebelakang,
kepada peciptaan dunia sedangkan, pengakuan tentang Roh Kudus menunjuk kedepan,
kepada penyelesaian rencana Allah. Dengan kata lain pengakuan tentang Allah Bapa dan Roh
Kudus itu seolah-olah merangkumi segala sejarah dan segenap rencana Allah, dari awal
hingga akhir, dan ditengahnya terdapat tabut perjanjian : lambang perdamaian yang sudah
dikerjakan oleh kedatangan Allah di dalam Yesus Kristus. Allah telah menyatakan diri-Nya
dengan tiga cara yaitu Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Di dalam hakekat
Allah yang satu dan esa itu terdapat tiga cara berada yang tak dapat dipisah-pisahkan, namun
harus dibeda-bedakan. Allah itu adalah satu dan esa, tetapi didalam hakekat Allah yang satu
itu dapat dibedakan dengan tiga cara berada-Nya yakni Allah diatas kita(Allah Bapa), Allah
beserta kita (Allah Anak), dan Allah di dalam kita (Allah Roh Kudus).