Anda di halaman 1dari 2

Pada abad ketiga dan keempat, Teori uang tebusan sangat berpengaruh dimana teori ini

mengatakan bahwa dosa telah menyebabkan umat manusia masuk ke dalam perbudakan oleh
iblis dan bahwa Kristus telah menebus kita dengan pembayaran uang tebusan kepada Iblis.
Asmeus dengan buku nya Cur Deus Homo mendebat bahwa utangnya dibayarkan kepada Allah
dan bukan kepada Iblis. Manusia sebagai orang berdosa berutang kepada Allah karena dosa yang
tidak bisa dibayar nya, dan kecuali dia memayarnya, dia tidak bisa selamat. Oleh karena inilah
terjadi inkarnasi Allah dalm Kristus yang menyerahkan diri-Nya untuk mati dengan sukarela
demi kehormatan Allah.
Mistisisme mencapai perkembangan yang penuh antara abad kedua belas dan keempat
belas. Mistisisme Kristen ini berpusat pada Yesus Kristus sebagai kekasih,mempelai laki-laki
yang sesungguhnya dari jiwa orang Kristen. Setiap orang mengartikan mistisisme dengan
pengalaman yang salah sebagai persatuan dengan yang ultimat. Ada perbedaan mendasar
antara mistisisme Timur dan Krsiten. Mistisisme Timur adalah menghilangkan kepribadian
mereka melalui penyerapan ke dalam yang Ilahi, seperti setetes air menjadi larut dalam samudra.
Sebaliknya dalam mistisisme Kristen, setiap orang percaya mempertahankan jati dirinya karena
Allah telah menciptakan diri kita dengan kepribadian kita sendiri yang unik dan sudah menebus
kita sehingga kita boleh semakin menjadi diri sendiri yang sejati dan bukan mengurangi nya.
Gereja di akhir abad pertengahan memparkan Kristus sebagai teladan pemuridan yang
tertinggi. Hal ini dipaparkan dalam buku Thomas a Kempis yang berjudul The limitation of
Christ. Ada beberapa hal yang kurang dari karya Thomas yaitu dia tidak tampak memiliki
keyakinan apapun bahwa Allah menerima dia, sebab dia terus hidup dalam ketakutan pada
penghakiman,api penyucian dan neraka. Kemudian Thomas belum memahami jalan kekudusan
dimana bukanlah melalui peneladanan terhadap Kristus melainkan melalui persatuan dengan
Nya. Hal yang lebih utama bukanlah saya yang hidup seperti Kristus melainkan Kristus yang
hidup di dalam saya. Tema-tema besar perjanjian baru ini, yang merinci makna meneladani
Kristus tidak ada dala karya buku Thomas. Orang berharap agar Thomas lebih memperhatikan
pengajaran Perjanjian Baru dan tidak memisahkan antara Kristus Sang Juruselamat dan Kristus
Sang Teladan
Jemaat gereja abad pertengahan dibesarkan untuk memusatkan perhatian mereka kepada
murka Allah. Mereka hidup dalam ketakutan, berjuang untuk memperoleh perkenan Allah
dengan perbuatan kebenaran yang baik. Tidak terkecuali pula Marthin Luther pada mulanya.
Mula-mula Marthin Luther merasa ragu dan takut sampai-sampai ia berkata ketika saya mencari
Yesus, saya seperti melihat iblis. Bagi dia kala itu, Kristus murka, bukan bersahabat,
mengancam, bukan penyayang; hakimnya, bukan Juruselamatnya. Melalui iman dan pengalaman
serta Theologi Luther yang berjalan bersama kini Luther menemukan penerimaan oleh Allah.
Dia tidak menjadi antinomian dengan menyatakan bahwa perbuatan baik bukan perkara penting
sebab dia bersikeras bahwa perbuatan baik merupakan buah iman.
Dalam serangan umum terhadap Kekristenan yang ortodoks, pribadi Yesus tidak
dibiarkan luput. Pencerahan ini memaparkan Yesus yang hanyalah seorang guru manusia. Yesus
adalah sosok yang menyebabkan sesama-Nya manusia melakukan langkah terbesar menuju yang
Ilahi. Pada akhirnya, Yesus menurut pandangan Renan hanyalah seorang manusia. Pemikiran
pencerahan yang terkenal yaitu dari Thomas Jefferson bahkan ingin merekonstruksi Kristen
tanpa dogma dan seorang Yesus tanpa mujizat. Sekalipun dia mengangumi Yesus karena
mengajarkan perilaku murah hati dan etika, dia menolak mujizat, dan semua misteri Trinitas
karena dianggapnya tidak kompatibel dengan alam dan rasio. Namun kita tau bahwa perasaan
hati Jefferson adalah rasa percaya diri yang tidak beralasan dan kriterianya sangat subjektif.
Gambaran tentang Yesus oleh ajaran Katolikisme Spanyol kepada Amerika Latin
mengatakan bahwa Kristus berdiri di hadapan kita sebagai korban yang tragis. Mackay menulis
Dia mati untuk selamanya. Kristus ini tidak bangkit kembali. Maka kita melihat bahwa dalam
gerjea-gereja Amerika Latin terdapat beberapa gambaran yang berbeda tentang Kristus dan
bahwa gambaran-gambaran ini saling membutuhkan. Kita harus waspada terhadap
ketidakseimbangan. Kita tidak memiliki kebebeasan untuk memberitakan tentang bayi Yeus
tanpa memberitakan kehidupana apa yang dituju oleh masa kanak-kanak tersebut, Kita juga tidak
memiliki kebebeasan unyuk memberitakan kehidupan dan kematian-Nya tanpa memberitakan
kebangkitan-Nya yang mulia, dll. Hal ini harus tetap diajaga agar terdapat keseimbangan
sehingga tidak jadi salah persepsi.
Yesus ditunjukkan kepada kita di dalam Perjanjian Baru sebagai pembebas tertinggi
dunia. Theologi pembebasan awalnya ditujukan terhadap penindasan sosial,politik dan ekonomi.
Ada theology hitam yang mempersoalkan masalah ras, theology feminis yang mempersoalkan
gender dll. Namun perspektif Kristen berbeda. Seperti yang Paulis tulis Dalam hal ini tidak ada
orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau
perempuan karena kamu semua adalah satu di dalam Yesus Kristus. Ayat ini meneguhkan bahwa
perbedaan etnis,sosial dan seksual tidak relevan dengan hubungan kita dengan Kristus oleh iman.
Kita setara dalam nilai dan martabat di hadapan Kristus.
Salah satu gerakan bidat pertama yang muncul di gereja mula-mula adalah Doketisme,
keyakinan bahwa kemanusiaan, penderitaan dan kematian Yesus hanya tampak demikian dan
tidak nyata. Kaum Doketis menyangkal kemanusiawian Yesus dan dengan demikian juga
menyangkal inkarnasi dan penebusan. Rasul Yohanes menulis sebab banyak penyesat telah
muncul dan pergi ke seluruh dunia yang tidak mengaku bahwa Yeis Kristus telah datang sebagai
manusia. Itu adalah penyesat dan antikristus
Yesus yang bangkit itulah yang membuat klaim agung bahwa segala kuasa telah
diberikan kepada-Nya baik di sorga maupun di bumi. Sebab Allah telah sangat meninggikan Dia
dan memberi-Nya nama di atas segala nama lain agar setiap lutut sujud di hadapan-Nya dan
setiap lidah mengaku bahwa Dia adalah Tuhan.
Kita harus bertobat dari pro-crustean-isme Kristen. Procrustes Kristen menunjukkan
sikap tidak fleksibel yang serupa dengan memakasa Yesus masuk ke dalam jalan pikiran mereka
dan menggunakan cara-cara yang tidak berbelas kasihan demi mendapatkan kesesuaian dari-
Nya. Kita harus membuka pikiran dan hati kita pada apapun yang ayat Alkitab berikan kepada
kita dan dengarkan kesaksian tentang Kristus dari seluruh perjanjian Baru. Yesus yang orisinal,
Yesus dari kesaksian rasuli dalam perjanjian Baru.

Anda mungkin juga menyukai