Anda di halaman 1dari 2

Nama : Luthfia ayu wicaksana

NIM : 102016129
Kelas :C
Apa itu Adopsionisme ?
Adopsionisme adalah aliran yang menganggap bahwa Yesus kristus adalah manusia
yang taat peraturan, bijaksana, dan baik hati. Lalu Yesus diadopsi oleh Allah Bapa sebagai
anak-Nya dan diberikan kekuatan oleh roh kudus pada saat kebaptisan-Nya. Aliran ini ditolak
oleh gereja karena bertentangan dengan ajaran Kristen dan dianggap sesat dikarenakan
bertentangan dengan keilahian Yesus kristus. Keilahian itu sendiri bersifat ketuhanan yang
berarti Yesus kristus adalah tuhan. Namun, dalam adopsionisme Yesus kristus dianggap
sebagai anak tuhan. Aliran seperti ini pertama kali muncul dalam golongan Ebionit yang
dikembangkan oleh golongan Monarkhisme dinamis pada abad 2 dan abad 3. Lalu aliran ini
dicetuskan kembali oleh Elipandus (uskup Toledo) dan Felix (uskup Urgel) pada abad ke 8 di
daerah sekitar Spanyol.1
Menurut pandangan saya, Adopsionisme itu sendiri merupakan salah satu aliran sesat
atau bid’ah di dalam agama kristen karena dari pengertiannya saja sudah sangat berbeda
dengan ajaran - ajaran pokok agama kristen. Seperti saat Allah Bapa mengangkat Yesus
kristus sebagai anak-Nya, Dia melihat betapa shaleh-Nya Yesus Kristus seakan-akan telah
terpancar dari dalam dirinya kuasa surgawi. Maka, di dalam konsep adopsionisme ini allah
Bapa sudah berfikir bahwa Yesus kristus itu mampu hidup kudus atau suci serta taat kepada
allah Bapa.
Orang israel dan yahudi berpendapat, Jika seseorang ingin menjadi kudus dan taat
kepada allah Bapa mereka harus bisa memenuhi hukum taurat yang jumlahnya 613 butir yang
terdiri dari 248 butir tentang hal-hal yang harus dan wajib dilakukan seperti hal nya elemen
manusia dan 365 butir tentang hal hal yang tidak seharusnya dilakukan atau larangannya
seperti hal nya satu tahun penuh yang terdiri dari 365 hari. Jadi jika seseorang ingin
sempurna, apakah bisa dia melaksanakan hukum tersebut? Siapa yang bisa melakukannya
tanpa luput dari kesalahan sekecil apapun? Apalagi jika 613 mitzvah itu ditambah dengan 7
ajaran ragenik yang jika digabungkan menjadi 620 mitzvah yang mencapai katertorah.
Di dalam pemikiran adopsionisme Yesus kristus berhasil mencapai seluruh hukum
taurat hingga mencapai katertorah sehingga Allah Bapa menganggap bahwa Yesus kristus itu
manusia kudus dan Allah Bapa mengadopsinya sehingga dibaptislah ia oleh Sang Pembaptis
yaitu Yohanes di sungai Yordan. Nama Yesus Kristus itu sendiri berarti persamaan “Mesias”
dalam bahasa yunani, sehingga orang yahudi israel beranggapan bahwa Yesus kristus adalah
mesias terjanji mereka yang berarti “Yesus Sang Mesias” atau “Yesus yang Diurapi”.
Kelemahan dari aliran adopsionisme ini terdapat pada saat dimana semua umat
manusia berhasil mengikuti dan menaati aturan- aturan sehingga menciptakan hidup yang
kudus maka setiap manusia bisa menjadi Allah dengan kekuatan yang mampu mereka punya.
Di dalam benak saya muncul pertanyaan, siapakah yang bisa? Kita semua tahu bahwa di
dalam kehidupan manusia pasti seluruh umat manusia tak luput dari dosa sekecil apapun
itukaran manusia tiak bisa mencapai keadaan benar dii hadapan Allah Bapa. Di dalam

1
F. D. Willem. 2006. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 4-5.
takdirnya Manusia itu terganggu oleh satu realita yang bernama dosa. Dosa di dalam iman
kristen itu tidak sekedar melanggar aturan, salah satu jenis dosa yang sangat sulit dikalahkan
oleh manusia adalah dosa yang bernama hamartiah. Hamartia itu berarti menyimpang dari
tujuan seperti hal nya seorang pemanah yang bersiap sekuat tenaga untuk membidik
sasarannya tetapi anak panahnya tidak mengenai target sesuai harapannya. Sama seperti dosa,
sekalipun dosa yang kita lakukan nampak kecil namun itu tetap disebut hamartia yaitu
melenceng dari sasaran target yang sudah di tetapkan Allah Bapa dan sekecil apapun dosanya
maka tetap upah bagi pelanggarannya adalah kutuk dan maut.Hamartia juga bisa kita artikan
seperti kita sudah berusaha keras untuk hidup baik dan benar tapi hasilnya meleset dari yang
kita inginkan yaitu menjadi orang baik. Dalam agama yang saya percayai yaitu islam istilah
ini disebut Riya yaitu keadaan dimana seseorang melakukan suatu amal ibadah tidak tulus
dan ikhlas karena Allah SWT melainkan semata- mata hanya untuk mendapatkan pujian dari
orang lain dengan cara memperlihatkan amal ibadahnya.2

Sebelum nya harus kalian ketahui bahwa adopsionisme itu merupakan bagian kecil
dari lima aliran ajaran Trinitas. Trinitas itu sendiri berarti kesatuan dari 3 dzat yaitu Allah
Bapa, anak, dan roh kudus yang menjadi kesatuan di dalam bagiannya masing- masing dan
tidak dapat terpisah satu sama lain. Kesimpulan yang saya ambil dari aliran adopsionisme ini
yaitu dalam konsep ke kristenan tidak ada satupun manusia yang mungkin mencapai
kesucian, kebenaran serta kekuatan. Oleh karena itu, aliran adopsionisme ini ditolak oleh
gereja.

2
Dyardian , “pengertian riya menurut bahasa dan isilah” , Dyardian blog , diakses dari
http://dyardian.heck.in/pengertian-riya-menurut-bahasa-dan-penge.xhtml pada tanggal 22 september pukul
00.04

Anda mungkin juga menyukai