BERHIMPUN
PANGGILAN BERIBADAH berdiri
Penatua Merayakan peristiwa Jumat Agung bukanlah semata mengenang peristiwa
puncak dari perjalanan penderitaan yang harus dialami oleh Tuhan Yesus, tetapi
perjalanan yang sebenarnya mempersaksikan cinta kasih yang sempurna.
………………….. hening sejenak …………………
Marilah pada saat yang indah ini, kita mengarahkan pikiran, hati dan tubuh kita
untuk menyambut Jumat Agung.
Jemaat Sungguh kita dilayakkan dan sepantasnyalah kita memuji Tuhan Allah kita
NYANYIAN JEMAAT
Karya Terbesar
https://www.youtube.com/watch?v=NssiVropI7I
1
VOTUM DAN SALAM
Pkh Marilah Ibadah Jumat Agung ini kita khususkan dengan pengakuan bahwa
pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, Raja yang mulia.
Jemaat (menyanyikan) Amin....Amin......Amin..
Pkh Tuhan beserta Saudara
Jemaat dan beserta Saudara juga
NYANYIAN JEMAAT
Terlalu besar
https://www.youtube.com/watch?v=cZ-U4Fi7MP8
PENGAKUAN DOSA
(Pkh memimpin doa pengakuan dosa)
2
NYANYIAN JEMAAT
KJ 170 – Kepala yang Berdarah
Syair: O Haupt voll Blut und Wunden / O Scared Head Now Wonded, Paul Gerhardt, 1656,
Terjemahan: Yamuger, 1979,
Lagu: Hans Leo Hassler, 1601 (disederhanakan)
do = d
4 ketuk
3
NYANYIAN JEMAAT
NKB 083 – Nun di Bukit yang Jauh
Syair dan lagu: On a Hill Far Away / The Old Rugged Cross; George Bennard,
Terjemahan: Yamuger,
Hak Cipta: Rodeheaver Co.,
Hak Cipta: George Bennard
Refrein:
Salib itu „ku junjung penuh,
hingga tiba saat ajalku.
Salib itu „ku rangkul teguh
dan mahkota kelak milikku.
PELAYANAN FIRMAN
DOA EPIKLESE duduk
PEMBACAAN ALKITAB
Pkh Yohanes 18 : 33 - 40
Demikianlah pembacaan firman Tuhan, yang berbahagia ialah mereka yang
mendengar dan melakukan Firman Tuhan dalam hidupmya sehari-hari. Hosiana.
Jemaat (menyanyikan) Hosiana...(3X)
KHOTBAH
SAAT TEDUH
PENGAKUAN IMAN RASULI berdiri
DOA SYAFAAT duduk
(diakhiri dengan doa Bapa Kami)
4
PELAYANAN PERSEMBAHAN
NAS PERSEMBAHAN
Penatua Marilah kita mendasari persembahan kita dengan memperhatikan firman Tuhan
yang terambil dari Mazmur 22 : 25 – 26 ”Karena Engkau aku memuji-muji
dalam Jemaah yang besar, nazarku akan kubayar di depan mereka yang takut
akan Dia. Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang
mencari Tuhan akan memuji-muji Dia, biarlah hatimu hidup untuk selamanya!”
5
PENGUTUSAN DAN BERKAT
Pengkhotbah Jadi saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian
dapat masuk ke dalam tempat kudus,
Jemaat karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita
melalui tabir, yaitu diriNya sendiri.
Pengkotbah karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Jemaat Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan
kita, sebab Ia yang menjanjikannya, setia.
Pengkotbah Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong
dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. (Ibrani 10 : 19 – 24)
Jemaat kini dan selamanya
Pengkotbah Sekarang terimalah berkat Tuhan:
Tuhan memberkati saudara dan melindungi saudara, Tuhan menyinari
saudara dengan wajahNya dan memberi saudara kasih karunia. Tuhan
menghadapkan wajahNya kepada saudara dan memberi saudara damai
sejahtera.Hosiana.
Jemaat (menyanyikan) Hosiana 5x amin 3x
6
Raja yang Ditolak
Yohanes 18 : 33 – 40
Ev. Kristian Kusumawardana
GKI Ambarawa
8
Berbicara tentang Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja, tidak ada
wilayah yang netral; pilihannya hanya ada 2: menolak Dia sebagai Tuhan dan
Raja atau menerima Dia sebagai Tuhan dan Raja. Mungkin ada banyak orang
yang hanya menerima Dia sebagai nabi atau utusan Allah; mungkin banyak ada
orang yang hanya menerima Dia sebagai guru moral yang agung; mungkin ada
banyak orang yang mengaku dengan mulutnya saja bahwa Dia adalah Tuhan dan
Raja; tetapi diam-diam atau terang-terangan mereka menolak Dia sebagai Tuhan dan
Raja atas seluruh hidupnya, diam-diam atau terang-terangan mereka menolak Dia
untuk mengatur hartanya, mengatur pekerjaannya, mengatur keluarganya, mengatur
seluruh hidupnya. Orang-orang yang demikian berkata dalam hatinya: “Tuhan
Yesus, Engkau duduklah di kursi singgasana Raja di sorga, tetapi jangan ikut-ikutan
mengatur hidup, keinginan, dan rencana saya di bumi. Setiap hari minggu, saya akan
datang ke gereja untuk menyembah-Mu sebagai Raja, tetapi senin sampai sabtu,
jangan ikut campur urusan saya. Kalau saya ada pergumulan dan kesulitan, saya
akan datang memuji dan menyembah-Mu sebagai Raja yang wajib segera
memberikan pertolongan kepada saya. Kalau Engkau tidak segera memberikan
pertolongan, jangan-jangan Engkau bukan Raja yang baik dan penuh kuasa.” Tetapi
terlalu sedikit orang yang sungguh-sungguh menerima Dia sebagai Tuhan dan Raja,
yang taat dan setia, dan yang dengan rela hati berkata: “Jadilah kehendak-Mu, bukan
kehendaku!” Semoga Saudara dan saya adalah orang-orang yang sungguh-sungguh
menerima Dia sebagai Tuhan dan Raja.
Sekalipun semua orang menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja,
Dia tetaplah Tuhan dan Raja. Celakalah orang yang menolak Dia. Pusat
penyembahan dan kebanggaan orang-orang Yahudi, yaitu Bait Allah, Tuhan
hancurkan pada tahun 70, sampai hari ini tidak pernah bisa berdiri lagi, yang tersisa
hanyalah tembok ratapan, tembok dimana mereka meratap dan berdoa agar Tuhan
memulihkan mereka. Bagaimana dengan Pilatus yang juga menolak Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Raja? Beberapa tahun setelah penyaliban Yesus Kristus, Pilatus
dipanggil ke Roma untuk mempertanggungjawabkan semua kekejaman yang dia
lakukan, karena ada begitu banyak orang yang sudah dia salibkan. Dari begitu
banyak orang yang dia salibkan, hanya satu orang saja yang mengganggu pikirannya
sehingga dia stress dan depresi, karena dia tahu betul bahwa orang tersebut tidak
bersalah. Setiap kali dia ingat orang tersebut, dia melihat darah memenuhi
tangannya, dia langsung berusaha mencuci tangannya. Setelah dia melihat tangannya
sudah bersih, dia tersenyum dan merasa sudah aman. Tetapi ternyata pikirannya
terus mengingat orang tersebut, kembali dia melihat tangannya penuh dengan darah,
dia berusaha mencuci tangannya lagi. Berulang kali dan setiap hari itu terjadi sampai
dia mati. Ada yang mencatat bahwa dia depresi, sakit dan mati. Tetapi ada yang
9
mencatat bahwa dia depresi dan akhirnya bunuh diri. Bagaimana dengan orang-
orang yang menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja, yang hidupnya justru
berlimpah harta dan tambah sangat bahagia seumur hidupnya? Apalah artinya hidup
sementara ini dibanding dengan kekekalan? Orang yang menolak Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Raja bisa saja berlimpah harta dan hidup bahagia sampai umur 80
atau 100 tahun; tetapi cepat atau lambat, dia harus menghadapi kematian dan
memasuki kekekalan. Di kekekalan, orang yang demikian “akan dicampakkan ke
dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi” (Matius 13:42).
Tetapi berbahagialah orang-orang yang tidak menolak Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Raja; berbahagialah orang-orang yang menerima Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Raja; berbahagialah orang-orang yang taat dan setia kepada
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja. Yohanes 1:12 “Tetapi semua orang yang
menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka
yang percaya dalam nama-Nya.” Sekalipun orang-orang yang menerima Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Raja mungkin bisa saja mengalami pergumulan dan
penderitaan seumur hidupnya, tetapi di dalam kekekalan, mereka “akan bercahaya
seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka” (Matius 13:43). Kebangkitan Yesus
Kristus, yang besok hari Minggu dan setiap hari Minggu kita rayakan, menjadi
jaminan kepastian yang teguh, bahwa orang-orang yang menerima Dia sebagai
Tuhan dan Raja pasti tidak akan pernah kecewa. Soli Deo Gloria! Amin!
10