Anda di halaman 1dari 10

LITURGI JUMAT AGUNG

GKI Ambarawa, 15 April 2022


RAJA YANG DITOLAK

BERHIMPUN
PANGGILAN BERIBADAH berdiri
Penatua Merayakan peristiwa Jumat Agung bukanlah semata mengenang peristiwa
puncak dari perjalanan penderitaan yang harus dialami oleh Tuhan Yesus, tetapi
perjalanan yang sebenarnya mempersaksikan cinta kasih yang sempurna.
………………….. hening sejenak …………………
Marilah pada saat yang indah ini, kita mengarahkan pikiran, hati dan tubuh kita
untuk menyambut Jumat Agung.
Jemaat Sungguh kita dilayakkan dan sepantasnyalah kita memuji Tuhan Allah kita

NYANYIAN JEMAAT
Karya Terbesar
https://www.youtube.com/watch?v=NssiVropI7I

Kasih yang terindah


Hati yang mulia
Hanya kutemukan di dalamMu
Yesusku
Pujian dari hatiku
Selalu di setiap waktuku
Tiada pernah berubah
KasihMu

Karya terbesar dalam hidupku


PengorbananMu yang s‟lamatkanku
Engkaulah harta yang tak ternilai
Yang kumiliki dan kuhargai
Yesus, Engkau kukagumi

1
VOTUM DAN SALAM
Pkh Marilah Ibadah Jumat Agung ini kita khususkan dengan pengakuan bahwa
pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, Raja yang mulia.
Jemaat (menyanyikan) Amin....Amin......Amin..
Pkh Tuhan beserta Saudara
Jemaat dan beserta Saudara juga

NATS PEMBUKA duduk


PNK “Jumat itu dalam cemooh dan cibir, Yesus berjalan menapaki Golgota. Dengan
penuh kesombongan seorang tentara membawa tulisan: “Yesus, orang Nazaret,
Raja Orang Yahudi.” Gelak tawa terdengar seolah sebagai respon atas Yesus
yang terluka. Bayang-bayang pengkhianatan seakan-akan menari-nari di mata
Yesus: Yudas, Simon, dan entah siapa lagi. Ketika paku tajam menghujam
tangan dan kakiNya. Dalam erang pedih dan duka, Ia berteriak lirih: “ya Bapa,
Ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.“
Tema ibadah pada hari ini: Raja Yang Ditolak

NYANYIAN JEMAAT
Terlalu besar
https://www.youtube.com/watch?v=cZ-U4Fi7MP8

Telah kulihat bukti kasih-Mu


Kau menderita gantikanku
Dengan darah-Mu Kau s‟lamatkanku
Kini ku hidup menyenangkanMu

Terlalu besar, kasih-Mu Bapa


Pengorbanan yang Kau b'rikan bagiku
Terlalu mahal darah-Mu Yesus
Tercurah untuk menebus hidupku

PENGAKUAN DOSA
(Pkh memimpin doa pengakuan dosa)

2
NYANYIAN JEMAAT
KJ 170 – Kepala yang Berdarah
Syair: O Haupt voll Blut und Wunden / O Scared Head Now Wonded, Paul Gerhardt, 1656,
Terjemahan: Yamuger, 1979,
Lagu: Hans Leo Hassler, 1601 (disederhanakan)
do = d
4 ketuk

1. Kepala yang berdarah,


tertunduk dan sedih,
penuh dengan sengsara
dan luka yang pedih,
meski mahkota duri
menghina harkatMu,
Kau patut kukagumi:
terima hormatku.

2. O wajah yang mulia,


yang patut disembah
dan layak menerima
pujian dunia,
sekarang diludahi,
dihina, dicerca,
disiksa, dilukai

BERITA ANUGERAH berdiri


Pkh Berita Anugerah bagi kita disampaikan Tuhan melalui firmanNya: “Sebab
kematianNya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-
lamanya, dan kehidupannya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah
hendaknya kamu memandangnya bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu
hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.” (Roma 6 : 10 – 11)
Demikianlah berita anugerah dari Tuhan.
Jemaat Syukur kepada Allah.
Pkh Mari kita sampaikan Salam Damai
(Sampaikan salam dengan menaruh tangan di dada)

3
NYANYIAN JEMAAT
NKB 083 – Nun di Bukit yang Jauh
Syair dan lagu: On a Hill Far Away / The Old Rugged Cross; George Bennard,
Terjemahan: Yamuger,
Hak Cipta: Rodeheaver Co.,
Hak Cipta: George Bennard

1. Nun di bukit yang jauh, tampak kayu salib;


lambang kutuk nestapa, cela.
Salib itu tempat Tuhan Mahakudus
menebus umat manusia.

Refrein:
Salib itu „ku junjung penuh,
hingga tiba saat ajalku.
Salib itu „ku rangkul teguh
dan mahkota kelak milikku.

2. Meski salib itu dicela, dicerca,


bagiku tiada taranya.
Anak Domba kudus masuk dunia gelap,
disalib kar‟na dosa dunia.
Refrein:

PELAYANAN FIRMAN
DOA EPIKLESE duduk
PEMBACAAN ALKITAB
Pkh Yohanes 18 : 33 - 40
Demikianlah pembacaan firman Tuhan, yang berbahagia ialah mereka yang
mendengar dan melakukan Firman Tuhan dalam hidupmya sehari-hari. Hosiana.
Jemaat (menyanyikan) Hosiana...(3X)

KHOTBAH
SAAT TEDUH
PENGAKUAN IMAN RASULI berdiri
DOA SYAFAAT duduk
(diakhiri dengan doa Bapa Kami)

4
PELAYANAN PERSEMBAHAN
NAS PERSEMBAHAN
Penatua Marilah kita mendasari persembahan kita dengan memperhatikan firman Tuhan
yang terambil dari Mazmur 22 : 25 – 26 ”Karena Engkau aku memuji-muji
dalam Jemaah yang besar, nazarku akan kubayar di depan mereka yang takut
akan Dia. Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang
mencari Tuhan akan memuji-muji Dia, biarlah hatimu hidup untuk selamanya!”

DOA PERSEMBAHAN berdiri


(penatua memimpin doa persembahan)

WARTA JEMAAT duduk

PENGUTUSAN DAN BERKAT


NYANYIAN JEMAAT berdiri
Karna Salibmu
https://www.youtube.com/watch?v=hQ1-ytICWNo

Hanya Kau Tuhan di hidupku


Kau berikan hidup yang baru
Darah-Mu menyucikan pulihkan hatiku
Kunyatakan Kaulah segalanya

Engkaulah sumber pengharapan


Kuasa-Mu sanggup menyembuhkan
Jiwaku pun berserah hanya kepada-Mu
Yesus kaulah segalanya

Karena salib-Mu 'ku hidup


Karena salib-Mu 'ku menang
Engkau yang berkuasa sanggup
'Tuk melakukan mukjizat-Mu

5
PENGUTUSAN DAN BERKAT
Pengkhotbah Jadi saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian
dapat masuk ke dalam tempat kudus,
Jemaat karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita
melalui tabir, yaitu diriNya sendiri.
Pengkotbah karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Jemaat Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan
kita, sebab Ia yang menjanjikannya, setia.
Pengkotbah Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong
dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. (Ibrani 10 : 19 – 24)
Jemaat kini dan selamanya
Pengkotbah Sekarang terimalah berkat Tuhan:
Tuhan memberkati saudara dan melindungi saudara, Tuhan menyinari
saudara dengan wajahNya dan memberi saudara kasih karunia. Tuhan
menghadapkan wajahNya kepada saudara dan memberi saudara damai
sejahtera.Hosiana.
Jemaat (menyanyikan) Hosiana 5x amin 3x

6
Raja yang Ditolak
Yohanes 18 : 33 – 40
Ev. Kristian Kusumawardana
GKI Ambarawa

Semua manusia pasti pernah merasakan ditolak, termasuk Sang Firman


Allah yang berinkarnasi menjadi manusia. Ada anak yang sejak di dalam
kandungan merasa ditolak oleh orang tuanya, karena dia hasil dari seks bebas atau
perselingkuhan, sehingga orang tuanya berusaha menggugurkan dia atau membuang
dia. Data memperkirakan sekitar 2,5 juta bayi digugurkan setiap tahun di Indonesia,
sekitar 20 juta bayi digugurkan setiap tahun di dunia. Ada anak remaja yang merasa
ditolak oleh teman-temannya, karena dia miskin atau penampilannya yang tidak
menarik. Lebih dari 41% siswa di Indonesia pernah jadi korban bullying teman-
temannya. Ada pemuda yang merasa ditolak oleh seorang pemudi, karena pemudi
itu lebih mencintai orang lain. Ada istri atau suami yang merasa ditolak oleh
pasangannya, karena pasangannya selingkuh. Lebih dari 400 ribu kasus perceraian di
Indonesia dan setiap tahun mengalami peningkatan yang sangat tajam. Ada orang
tua yang merasa ditolak oleh anaknya, karena anaknya tidak menghormati dirinya.
Bagaimana dengan Yesus Kristus, Sang Firman Allah yang berinkarnasi
menjadi manusia? Sebelum Dia berinakrnasi menjadi manusia, Dia sudah tahu
bahwa diri-Nya akan ditolak oleh manusia. Yohanes 1:11 “Ia datang kepada milik
kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.”
Ketika Dia di dalam kandungan Maria, Dia sempat ditolak oleh Yusuf, ayah angkat-
Nya. Matius 1:19 “Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau
mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan
diam-diam.” Tetapi malaikat Tuhan mendatanginya dalam mimpi dan meneguhkan
Yusuf. Akhirnya Yusuf menerima Yesus Kristus. Ketika Yesus Kristus lahir dan
masih kecil, Dia ditolak dan hendak dibunuh oleh raja Herodes. Ketika Dia dewasa
dan melakukan banyak mukjizat, sekalipun ribuan orang yang mengalami mukjizat-
Nya berbondong-bondong mengikuti Dia, tetapi akhirnya Dia ditolak oleh mereka.
Yohanes 6:66 “Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri
dan tidak lagi mengikut Dia.” Dia juga merasa ditolak oleh ibu dan saudara-saudara-
Nya, karena mereka terpengaruh oleh omongan banyak orang bahwa Dia gila dan
kerasukan setan, sehingga mereka mencari-Nya untuk diajak pulang. Itulah
sebabnya, ketika Maria dan saudara-saudara Yesus datang, orang banyak berkata
kepada Dia: “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui
Engkau”; tetapi Dia berkata: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?
7
Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-
Ku perempuan, dialah ibu-Ku” (Markus 3:32-35). Dia merasa ditolak oleh murid-
murid-Nya sendiri, ketika Yudas Iskariot menjual diri-Nya, Simon Petrus
menyangkal diri-Nya, semua murid-Nya lari meninggalkan-Nya. Dari perikop yang
kita baca, Dia juga merasa ditolak oleh Pilatus dan orang-orang Yahudi.
Bukankah Pilatus tahu bahwa Yesus Kristus tidak bersalah? Yohanes 18:38
Pilatus jelas dan tegas berkata: “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”
Lalu mengapa akhirnya Pilatus menolak Yesus Kristus dan lari dari tanggung jawab
atas keputusannya menyalibkan Yesus Kristus dengan mencuci tangannya?
Bukankah orang-orang Yahudi tahu bahwa Yesus Kristus jauh lebih baik dari pada
Barabas? Semua orang tahu Yesus Kristus perkataan-Nya penuh dengan kebenaran.
Semua orang juga tahu Barabas perkataannya penuh dengan kebohongan. Semua
orang tahu Yesus Kristus memberi makan ribuan orang. Semua orang juga tahu
Barabas merampok banyak orang. Semua orang tahu Yesus Kristus menghidupkan
orang yang mati. Semua orang juga tahu Barabas mematikan orang yang hidup.
Lalu mengapa orang-orang Yahudi lebih memilih Barabas dari pada Yesus Kristus?
Mungkin di dalam hati kecil kita berkata: “Betapa bodohnya Pilatus dan orang-orang
Yahudi itu!”
Tetapi jika kita jujur, bukankah kita juga seringkali menolak Yesus
Kristus? Kapan saya menolak Yesus Kristus? Saya tidak pernah menolak Yesus
Kristus? Buktinya, saya beribadah kepada Tuhan Yesus Kristus, saya memuji dan
menyembah Tuhan Yesus Kristus, saya menghormati dan melayani Tuhan Yesus
Kristus. Itu di gereja. Bagaimana ketika di rumah, ketika di sekolah atau tempat
kerja, ketika di masyarakat, dan ketika sedang sendirian? Kapan kita menolak Yesus
Kristus sebagai Raja? Ketika Dia memerintahkan untuk kita mengampuni, tetapi kita
tetap berkeras hati untuk tidak mau mengampuni. Ketika Dia memerintahkan untuk
kita mengasihi, tetapi kita tetap berkeras hati untuk membenci. Ketika Dia
memerintahkan untuk melayani, tetapi kita tetap berkeras hati untuk tidak mau
melayani. Ketika Dia memerintahkan untuk bermurah hati, tetapi kita tetap berkeras
hati untuk serakah, egois dan tidak peduli. Ketika Dia memerintahkan untuk kita
mengendalikan dan menyangkal diri, tetapi kita tetap berkeras hati untuk mengubar
emosi, kesombongan, dan nafsu diri. Ketika Dia memerintahkan untuk kita hidup
suci, tetapi kita tetap berkeras hati untuk melakukan dosa setiap hari. Ketika Dia
memerintahkan untuk tetap percaya dan setia sampai mati, tetapi kita tetap berkeras
hati untuk tidak setia, menjual iman dan kebenaran, dengan alasan demi masa depan.
Kita seharusnya tidak hanya berkata: “Betapa bodohnya Pilatus dan orang-orang
Yahudi itu!” Tetapi kita juga berkata: “Betapa bodohnya saya ini!”

8
Berbicara tentang Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja, tidak ada
wilayah yang netral; pilihannya hanya ada 2: menolak Dia sebagai Tuhan dan
Raja atau menerima Dia sebagai Tuhan dan Raja. Mungkin ada banyak orang
yang hanya menerima Dia sebagai nabi atau utusan Allah; mungkin banyak ada
orang yang hanya menerima Dia sebagai guru moral yang agung; mungkin ada
banyak orang yang mengaku dengan mulutnya saja bahwa Dia adalah Tuhan dan
Raja; tetapi diam-diam atau terang-terangan mereka menolak Dia sebagai Tuhan dan
Raja atas seluruh hidupnya, diam-diam atau terang-terangan mereka menolak Dia
untuk mengatur hartanya, mengatur pekerjaannya, mengatur keluarganya, mengatur
seluruh hidupnya. Orang-orang yang demikian berkata dalam hatinya: “Tuhan
Yesus, Engkau duduklah di kursi singgasana Raja di sorga, tetapi jangan ikut-ikutan
mengatur hidup, keinginan, dan rencana saya di bumi. Setiap hari minggu, saya akan
datang ke gereja untuk menyembah-Mu sebagai Raja, tetapi senin sampai sabtu,
jangan ikut campur urusan saya. Kalau saya ada pergumulan dan kesulitan, saya
akan datang memuji dan menyembah-Mu sebagai Raja yang wajib segera
memberikan pertolongan kepada saya. Kalau Engkau tidak segera memberikan
pertolongan, jangan-jangan Engkau bukan Raja yang baik dan penuh kuasa.” Tetapi
terlalu sedikit orang yang sungguh-sungguh menerima Dia sebagai Tuhan dan Raja,
yang taat dan setia, dan yang dengan rela hati berkata: “Jadilah kehendak-Mu, bukan
kehendaku!” Semoga Saudara dan saya adalah orang-orang yang sungguh-sungguh
menerima Dia sebagai Tuhan dan Raja.
Sekalipun semua orang menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja,
Dia tetaplah Tuhan dan Raja. Celakalah orang yang menolak Dia. Pusat
penyembahan dan kebanggaan orang-orang Yahudi, yaitu Bait Allah, Tuhan
hancurkan pada tahun 70, sampai hari ini tidak pernah bisa berdiri lagi, yang tersisa
hanyalah tembok ratapan, tembok dimana mereka meratap dan berdoa agar Tuhan
memulihkan mereka. Bagaimana dengan Pilatus yang juga menolak Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Raja? Beberapa tahun setelah penyaliban Yesus Kristus, Pilatus
dipanggil ke Roma untuk mempertanggungjawabkan semua kekejaman yang dia
lakukan, karena ada begitu banyak orang yang sudah dia salibkan. Dari begitu
banyak orang yang dia salibkan, hanya satu orang saja yang mengganggu pikirannya
sehingga dia stress dan depresi, karena dia tahu betul bahwa orang tersebut tidak
bersalah. Setiap kali dia ingat orang tersebut, dia melihat darah memenuhi
tangannya, dia langsung berusaha mencuci tangannya. Setelah dia melihat tangannya
sudah bersih, dia tersenyum dan merasa sudah aman. Tetapi ternyata pikirannya
terus mengingat orang tersebut, kembali dia melihat tangannya penuh dengan darah,
dia berusaha mencuci tangannya lagi. Berulang kali dan setiap hari itu terjadi sampai
dia mati. Ada yang mencatat bahwa dia depresi, sakit dan mati. Tetapi ada yang
9
mencatat bahwa dia depresi dan akhirnya bunuh diri. Bagaimana dengan orang-
orang yang menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja, yang hidupnya justru
berlimpah harta dan tambah sangat bahagia seumur hidupnya? Apalah artinya hidup
sementara ini dibanding dengan kekekalan? Orang yang menolak Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Raja bisa saja berlimpah harta dan hidup bahagia sampai umur 80
atau 100 tahun; tetapi cepat atau lambat, dia harus menghadapi kematian dan
memasuki kekekalan. Di kekekalan, orang yang demikian “akan dicampakkan ke
dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi” (Matius 13:42).
Tetapi berbahagialah orang-orang yang tidak menolak Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Raja; berbahagialah orang-orang yang menerima Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Raja; berbahagialah orang-orang yang taat dan setia kepada
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja. Yohanes 1:12 “Tetapi semua orang yang
menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka
yang percaya dalam nama-Nya.” Sekalipun orang-orang yang menerima Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Raja mungkin bisa saja mengalami pergumulan dan
penderitaan seumur hidupnya, tetapi di dalam kekekalan, mereka “akan bercahaya
seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka” (Matius 13:43). Kebangkitan Yesus
Kristus, yang besok hari Minggu dan setiap hari Minggu kita rayakan, menjadi
jaminan kepastian yang teguh, bahwa orang-orang yang menerima Dia sebagai
Tuhan dan Raja pasti tidak akan pernah kecewa. Soli Deo Gloria! Amin!

10

Anda mungkin juga menyukai