Anda di halaman 1dari 50

Sabat, 29 September 2007

Gereja MAHK, Martapura, Medan


Allah tidak pernah merencanakan
“penderitaan” menjadi bagian hidup yang harus
dialami oleh umat manusia.
Penderitaan itu ada hanyalah merupakan
“HASIL” dari pelanggaran manusia terhadap
Hukum Allah, yang sebenarnya dibuat untuk
kebaikan manusia dan seluruh ciptaan-Nya.

Bumi ini telah diciptakan Allah begitu


sempurna, penuh kedamaian dan kebahagiaan.
Yakobus 1:12
“Berbahagialah orang yang
bertahan dalam pencobaan,
sebab apabila ia sudah
tahan uji, ia akan menerima
mahkota kehidupan yang
dijanjikan Allah kepada
barangsiapa yang mengasihi
Dia.”
• Allah memberitahukan kepada pasangan pertama
manusia itu bahwa mereka memiliki kebebasan
untuk memilih dan memutuskan apakah mereka
mau menuruti Allah dan hidup untuk selamanya
dalam rumah mereka yang penuh damai dan suka
cita itu di Eden, atau tidak menuruti DIA dan
menderita sebagai akibat dari dosa dan akibatnya
mereka akan kembali kepada asal mereka yaitu
debu.
Orang Kristen akan mengalami
kesusahan, penyakit, penderitaan
kerugian.

Singkatnya, masalah, kesusahan dan


penderitaan akan datang.

Mazmur 34:19 ”Tuhan itu dekat kepada


orang-orang yang patah hati, dan Ia
menyelamatkan orang-orang yang
remuk jiwanya.”
Berkat-berkat dari Penderitaan:
• Apakah ada alasannya mengapa
Allah mengizinkan penderitaan
itu terjadi kepada orang-orang
Kristen? Apakah ada maksud
tersembunyi dari penderitaan
yang kita alami? Apakah
penderitaan itu bernilai? Apakah
ada hal yang baik, pada saat
saudara punya masalah yang
sangat rumit?
5 Berkat Penderitaan:

1. PENDERITAAN ITU BERGUNA BAGI


KESELAMATAN KITA

Lukas 9:23. “KataNya kepada mereka semua:


“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari
dan mengikut Aku.”
• A religion that does nothing, gives nothing,
costs nothing and suffers nothing is worth
nothing.

• (Suatu agama yang tidak mengerjakan


apapun, tidak memberi apapun, tidak ada
biaya apapun dan tidak menderita apapun,
tidak ada apapun nilainya.)]
Early Writings, p. 47.
"We must be partakers of Christ's
sufferings here if we would share in
His glory hereafter." "Kita harus ambil
bahagian dari penderitaan Kristus di
sini jika kita mau berbagi
kemuliaanNya selanjutnya."
• Melalui tulisan Roh Nubuat ini dapat kita
ambil indikasi bahwa “tanpa penderitaan
kita tidak akan mungkin diselamatkan.”
• Berbicara mengenai Firdaus Ellen White
berkata: "None will be there who have not,
like Moses, chosen to suffer affliction with
the people of God." "Tidak akan ada
disana yang tidak seperti Musa, dipilih
untuk menderita bersama dengan umat
Tuhan." 1T78.
Mari kita membuka Ibrani
11:24,25
• Musa diselamatkan oleh penderitaan.

• “Karena iman maka Musa, seteklah


dewasa, menolak disebut anak puteri
Firaun, karena ia lebih suka menderita
sengsara dengan umat Allah daripada
untuk sementara menikmati kesenangan
dari dosa.”
Dia memilih untuk menderita. Sekiranya Musa
memilih untuk tidak mengalami penderitaan,
sekiranya dia tinggal tenang di istana Firaun, maka
dia tidak akan pernah melihat muzizat di laut merah,
dia tidak akan pernah melihat tiang api, dia tidak
akan pernah membuat muzizat tongkat menjadi
ular. Tetapi dia lebih memilih untuk menderita dan
hidup bersama domba gembalaannya 40 tahun di
padang belantara. Sekiranya Musa memilih
bersenang-senang di istana Firaun dan tidak mau
menderita dengan umatnya, maka Musa sudah
menjadi mummi saat ini.
Dimana Musa sekarang?
• Musa tidak berada di salah satu mummi yang ada di
Mesir, saat ini Musa hidup, dia berada di Surga,
karena dia telah memilih untuk menderita dengan
umat-umat Allah.

• Saudara, umat Allah memang harus mengalami


penderitaan, karena penderitaan dan kesusahan akan
menghasilkan keselamatan dan hidup kekal.
• Buku Wahyu berbicara mengenai orang-orang
kudus. Tentu saja saudara berharap bahwa
orang-orang kudus itu akan mengalami
pengecualian dan tidak akan menderita.
• Tetapi menurut Wahyu 7:14, orang-orang kudus
sekalipun tidak terkecuali, mereka juga
mengalami penderitaan. ”Mereka ini adalah
orang-orang yang keluar dari kesusahan yang
besar
5 Berkat Penderitaan:
2. RASA SAKIT MEMBUAT SURGA LEBIH
BERHARGA

1 Tawarikh 4:10.

Yabes berdoa agar dirinya dilepaskan dari


malapetaka dan penyakit. Nampaknya Yabes sangat
menderita dan Yabes akan menikmati surga di mana
tidak akan ada lagi penyakit. ..
Wahyu 21:4
Dan Ia akan menghapus segala air
mata dari mata mereka, & maut tidak
akan ada lagi; tidak akan ada lagi
perkabungan, ataua ratap tangis,
atau duka cita, sebab segala sesuatu
yang lama itu telah berlalu.”
5 Berkat Penderitaan:
3. PENDERITAAN MEMBUAT KITA
MENJADI LEBIH BAIK.
Penderitaan adalah
merupakan suatu proses,
yaitu proses Ilahi untuk
menjadikan kita lebih baik.
Illustrasi: Anak Kerang
Pelajaran berharga:

If God brings you to it,

He will bring you through it.

Happy moments, praise God.

Difficult moments, seek God.

Quiet moments, worship God.

Painful moments, trust God.

Every moment, thank God.


Yakobus 1:2-4
• . “Saudara-saudara, anggaplah sebagai suatu
kebahagiaan, apabila kamu jatuh kedalam
berbagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa
ujian terhadap imanmu itu, menghasilkan
ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu
memperoleh buah yang matang, supaya kamu
menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan
suatu apapun.”
• Dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang telah
berhasil melalui penderitaan yang mereka alami.
Misalnya saja Rasul
• Paulus, barangkali dialah yang terbesar diantara
para rasul, dia menulis lebih ½ dari buku
Perjanjian Baru, dia menulis paling banyak bila
dibandingkan dengan seluruh rasul-rasul.
• Dia adalah seorang besar, tetapi saat yang
sama diapulalah yang paling menderita dari
antara rasul-rasul. Pada saat saat yang paling
sulit, dia berhasil menulis surat yang besar.
Marthin Luther:

seorang reformator besar, dia juga


telah melakukan hal besar dia
menerjemahkan Alkitab ke dalam
bahasa Jerman, tapi dia juga
mengalami penderitaan.
Beethoven:
Menciptakan suatu komposisi
musik yang besar meskipun dia
menderita dan tuli. Malah dia
merasa kekurangan
pendengarannya membuat
musiknya lebih baik. Dia tidak
pernah mendengar komposisi
musik indah yang telah
dibuatnya.
Fanny J. Crosby:

Menderita oleh karena buta sejak ia berusia 6


tahun. Seseorang yang dengan semberono telah
meletakkan suatu tapal yang sangat panas di
matanya dan ini membuat dia menjadi buta. Dia
mengganggap penderitaannya ini merupakan
suatu berkat. Dia hidup hampir 95 tahun total
buta, tapi dia telah berhasil menciptakan 8000
nyanyian pujian! Dia menulis lagu "Slamat di
lengan Yesus" hanya dalam waktu 20 menit!
Penderitaannya menjadi berkat baginya dan juga
bagi jutaan umat manusia.
Thomas (Tommy) A. Dorsey:
• Seorang penyanyi dan pengarang lagu-lagu rohani
Amerika keturunan orang hitam yang terkenal
dizaman disekitar Perang Dunia Kedua yang
mendapat julukan : “The Father of Gospel Songs”

• Dia sering diundang untuk menyanyi di kumpulan-


kumpulan Kebangunan Rohani yang diadakan oleh
Evangelist-evangelist Gereja Baptist dan Kristen
lainnya, seperti Billy Graham pada waktu itu.
• Di tahun 1932, pada saat dia baru
berusia 32 tahun dan belum lama
menikah, dia bersama dengan
isterinya Nettie tinggal di sebuah
apartemen kecil di selatan kota
Chicago.
• Di bulan Agustus yang panas dia harus
meninggalkan isterinya yang sedang
mengandung menjelang melahirkan anak mereka
yang pertama, untuk mengambil bagian sebagai
penyanyi vocal solo utama dalam kumpulan
kebangunan rohani yang diadakan di kota St.
Louis. Tapi ketika baru memasuki kawasan jalan
Raya utama menuju ke St. Louis, dia baru sadar
bahwa tas yang berisi lembaran-lembaran
musiknya telah tertinggal sehingga dia harus
kembali.
Dia sebenarnya tidak mau
meninggalkan isterinya, Nettie, yang
sedang hamil tua itu, tapi mengingat
banyak orang mengharapkan akan
kehadirannya, maka dengan hati berat
dia terpaksa meninggakan isterinya.
• Ketika memasuki kamar tidurnya dia
dapati isterinya sedang tidur nyenyak
sekali. Kelihatan wajahnya sangat pucat
dan lemas, dia menjadi ragu-ragu apakah
harus tinggal atau pergi, tapi dia
menguatkan hatinya dan dengan tidak
membangunkan Nettie, dia menyelinap
perlahan-lahan meninggalkan rumah itu.
• Keesokan malamnya hadirin meminta dia
berulang kali menyanyikan lagu-lagu rohani
populer yang telah diciptakannya.

• Ketika akhirnya dia sempat duduk,


seseorang menyodorkan sebuah telegram
kepadanya.

• Pada kertas telegram Western Union yang


berwarna kuning tertera kata-kata yang
mencekam dan menyayat hatinya:
isterimu baru saja meninggal
• Anda boleh bayangkan bagaimana
perasaan Tommy Dorsey pada waktu itu.

Sementara seluruh hadirin sedang


menyanyi dengan bersuka sambil
bertepuk tangan dalam auditorium yang
penuh sesak itu, meratap dengan hati
hancur namun suaranya ditelan gemuruh
riuh suara nyanyian hadirin dalam aula
itu sehingga tidak ada seorang pun
yang mendengarnya dan mengetahui apa
yang sedang terjadi kepada penyanyi
favorit mereka itu.
• Setelah berhasil mengekang perasaannya yang seolah-
olah telah mengoyak jiwanya itu, dia berlari menuju ke
telepon yang terdapat di auditorium itu, dan
menghubungi rumahnya dimana jawaban yang
didengarnya dari balik sana hanyalah: “Nettie is dead.
Nettie is dead.”

• Waktu dia kembali kerumahnya dia diberitahukan


bahwa Nettie telah melahirkan seorang anak lelaki.
Hatinya bersuka dicampur sedih, tapi pada malam
harinya anak itu pun meninggal. Hatinya sekarang
benar-benar remuk redam.

• Setelah menguburkan isteri dan anaknya, Tommy


Dorsey mengurung dirinya dalam rumah dan tidak mau
berjumpa dengan siapa pun. Dia merasa sangat
kecewa dan marah. Dia merasa Tuhan tidak adil. Dia
begitu setia dalam bersaksi untukNya. Tapi mengapa
hal ini bisa terjadi? Tuhan itu tidak adil, demikian
pikirnya.
• Dalam keadaan berduka dan dipresi yang hebat
pada saat itu, dia mengambil keputusan untuk
tidak lagi menulis atau menyanyikan lagu-lagu
rohani, dan akan kembali ke dunia Jazz dimana
dia berkecimpung sebelumnya dia bertobat
menjadi orang Kristen. Dia bersumpah tidak
akan mau mendengar suara Tuhan dan
mengenal Dia lagi. Tapi itu tidak dapat
mengurangi perasaan sedih-nya sedikitpun.
• Setiap orang sangat baik kepadanya, terutama
sekali seorang kawannya yang bernama
Professor Fry, yang rupanya tahu apa yang
sebenarnya dibutuhkan oleh Tommy Dorsey
untuk menghilangkan perasaan berdukanya
yang amat hebat itu. Pada satu hari dia diajak
mengunjungi Malone’s Poro College, sebuah
Sekolah Musik yang terletak tidak jauh dari
rumah mereka.
• Saat itu suasana dalam ruangan studio sekolah
itu sangat sunyi dan matahari sedang
memancarkan cahaya lembutnya sebelum
terbenam. Tommy Dorsey duduk disamping
piano dan tanganny mulai meraba-raba dengan
tidak ada tujuan tertentu. Tapi sekonoyong-
konyong dia merasa seolah-olah ada orang lain
disampingnya yang ingin mendengarkan apa
yang akan dimainkannya. Dia tidak dapat
mengingat satu lagu pun karena begitu berduka
hatinya, tapi tanpa disadari dia mulai
memainkan satu nada lagu yang belum pernah
didengarnya sebelumnya dan bersamaan itu
kata-kata berikut mendengung ditelinganya yang
kemudian dia tuliskan:
• Precious Lord, take my hand…
demikianlah kata-kata itu seolah-olah mengalir
dihembuskan angin senja kedalam benaknya, dan
kemudian secara setengah mengigau dia teruskan
lead me on, let me stand,
I am tired, I am weak, I am worn,
Through the storm, through the night
lead me on to the light,
Ref: Take my hand, precious Lord,
Lead me home.
[Secara bebas, inilah terjemahan Pdt. Sammy Lee :]
Oh Tuhan, tuntunlah,
Ku lesu ku lemah
Be-ri-kan-ku hati yang tabah
Me-la-lu-i badai
topan kehidupan,
Ref: Tuntunku ya Tuhan, kerumah.
• When my way grows drear,
Precious Lord, linger near,
When my life is almost gone,
Hear my cry, hear my call,
Hold my hand lest I fall:
Ref: Take my hand, precious Lord,
Lead me home.
Diujung hidupku
Ya Tuhan, pimpinku
Dengarlah jeritan jiwaku,
Sambutlah tanganku
Agar ku tak jatuh;
Ref: Tuntunlah ya Tuhan,
kerumah.
• When the darkness appears
And the night draws near,
And the day is past and gone,
At the river I stand,
Guide my feet, hold my hand:
Ref: Take my hand, precious Lord,
Lead me home.
Bila gelap malam,
Rapatkan diriMu,
Hentarku dengan pnuh kasihMu;
Hingga ujung jalan,
Kawal trus langkahku,
Ref: Tuntunlah, ya Tuhan,
kerumah.
• Sementara Tuhan memberikan
kepadanya kata-kata lagu itu, pada saat
yang sama Dia menyembuhkan luka
hatinya. Dia merasa seperti seorang
anak kecil yang sedang sakit parah dan
mengigau karena demam hebat, dan
tidak mengetahui bahwa justru pada
saat itulah ayah dan ibunya sedang
berada sangat dekat dengan kasih
sayang dan perhatian yang terbesar
mereka
sedang dipusatkan kepadanya.
• Tommy Dorsey saat itu menjadi
sangat terharu dan meminta
ampun kepada Tuhan dan
meneruskan karirnya sebagai
penyanyi dan pengarang lagu
rohani sampai mendekati saat
menutup mata dalam
usia 94 tahun.
Lagu ini meyakinkan bahwa Tuhan tetap
mengasihi kita dan telah rela untuk menderita
penderitaan yang terhebat dan kematian yang
paling kejam untuk membebaskan kita dari
penderitaan sampai selama-lamanya nanti
apabila Dia kembali untuk membawa kita
kerumahNya yang telah disediakan bagi kita
dimana tidak ada lagi kesakitan, air mata,
penderitaan dan kematian.
• 1 Korintus 10:13 “Pencobaan-pencobaan yang
kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa,
yang tidak melebihi kekuatan manusia.”
Saudara, kita tidak akan memikul penderitaan
yangn berat yang tidak dapat kita pikul
bersama dengan Yesus.

• Maleaki 3:2,3. “Siapakah yang dapat tahan


akan hari kedatanganNya? Dan siapakah yang
dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan
diri? Sebab ia seperti api tukang pemurni logam
dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan
duduk seperti orang yang memurnikan dan
mentahirkan perak …”
5 Berkat Penderitaan:
4. PENDERITAAN MENGAJARKAN
PENURUTAN
Begitulah caranya kita belajar untuk menurut.
Kita akan menurut jika kita sudah mengalami penderitaan.
Alkitab berkata tentang Yesus dalam

Ibrani 5:8:
”Dan sekalipun
Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang
telah dideritaNya.”
The Acts of the Apostles, p.
524
• "Pencobaan adalah bagian dari pendidikan
yang diberikan di sekolah Kristus, untuk
memurnikan anak-anak Tuhan dari sampah
keduniawian. Itulah sebabnya Tuhan sedang
memimpin Anak-Anaknya melalui
pengalaman yang datang kepada mereka.
Pencobaan dan Rintangan adalah metode
disiplin pilihannya, dan merupakan keadaan
untuk sukses yang ditetapkan-Nya"
." Desire of Ages, by EG White, p.
224-225.

• "God never leads His children otherwise


than they would choose to be led, if they
could see the end from the beginning, and
discern the glory of the purpose which
they are fulfilling as coworkers with Him
Tuhan dapat meluputkan kita dari
segala pencobaan dan penderitaan
tapi kadang-kadang Dia membiarkan
kita menderita karena Dia tahu kita
akan tabah menghadapinya dan
dapat menjadi saksiNya kepada
orang lain yang lemah imannya
agar berharap kepada janjiNya.
Kalau kita bersungut dan berputus
asa dalam penderitaan kita, maka
kita bukannya menerima berkat
melainkan menerima laknat sebagai
ketambahan diatas penderitaan yang
sudah menjadi bahagian dari semua
manusia didunia ini. Tapi kalau kita
tabah dan memuji Dia, kita menguat-
kan orang lain dan menambahkan
berkat limpah bagi diri kita sendiri.
Tiga kali Paulus meminta kepada Tuhan
agar Tuhan menyingkirkan penderitaan
dan penyakit dari dalam tubuhnya.
Apakah Tuhan menyingkirkannya? Tidak
bukan?

2 Korintus 12:9.
“Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah
kasih karuniaKU bagimu, sebab justru
dalam kelemahanlah kuasaKu menjadia
sempurna. Sebab itu terlebih suka aku
bermegah atas skelemahanku, supaya
Kristus turun menaungi aku.”
Bila beban yang saudara pikul
rasanya mustahil untuuk
dipertahankan, janganlah putus asa,
melainkan pandanglah keatas pada
Tuhan yang pasti akan memberikan
pertolongan
Dia tahu apa yang engkau perlukan
Karena engkau adalah anakNya, Dia
tak pernah gagal bila kau panggil
namaNya. Carilah terus wajahNya,
Dia tetap disampingmu, pujilah Dia!
Kau akan menang pada akhirnya!
Setiap pencobaan dan penderitaan yang diizinkan
Tuhan datang kepada kita adalah karena Tuhan mau
menguji kita dan melalui pencobaan itu membersihkan
dan memurnikan kita seperti emas yang dimurnikan
dengan api.

Setiap pencobaan dan penderitaan yang kita hadapi dan


menangkan dalam Dia, menyebabkan kita bertambah
kuat dan membawa kemuliaan bagi Tuhan dan
menguatkan orang lain yang mengenal kita.

Pada waktu kita tiba di sorga nanti, kita akan melihat


kebelakang dan mengakui bahwa setiap penderitaan
yang kita lalui itu sebenarnya adalah untuk kebaikan
kita sendiri dan kita akan bersyukur untuk selamanya
atas kebijaksanaan dan kasih sayang Tuhan kita.
• Penderitaan kita yang hanya sementara
didalam dunia untuk kemuliaan
namaNya, tidak ada artinya bila
dibandingkan dengan kehidupan kekal
disorga dengan Dia dimana tidak akan
ada lagi kesusahan dan penderitaan
untuk selama-lamanya nanti.
Yakobus 1:12
`“Berbahagialah orang yang bertahan dalam
pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan
uji, ia akan menerima mahkota
kehidupan yang dijanjikan Allah kepada
barangsiapa yang mengasihi Dia.”

Anda mungkin juga menyukai