Anda di halaman 1dari 12

Masa Paskah 2024 – Bangkit untuk Menata Kehidupan

BAHAN LITURGI
Sabtu Sunyi
Sabtu, 30 Maret 2024

Berbalik Kepada Tuhan


0

Para Petugas yang perlu dipersiapkan adalah:


 Narator 1
 Narator 2
 Lektor 2
 PNJ (Pemimpin Nyanyian Jemaat)
 Pembaca Refleksi dan Aksi – dari bacaan Ayub 14:1-14 (Penatua 1)
 Pembaca Refleksi dan Aksi – dari bacaan 1 Petrus 4:1-8 (Penatua 1)

Ada beberapa hal terkait liturgi ini, yang perlu diperhatikan:


 “Setting” ruangan atau dekorasi dibuat remang-remang yang mendukung
suasana kontemplatif atau hening.
 “Setting” ruangan bisa dilihat di denah.
 Sebelum ibadah dimulai, umat telah mendapatkan informasi tentang liturgi
Sabtu Sunyi
 Nyanyian Taize atau nyanyian yang sekiranya asing atau baru bagi umat, bisa
diperdengarkan atau diajarkan ke umat sebelum ibadah dimulai.
 Umat yang datang diminta langsung mengambil waktu teduh dan doa pribadi.
 Sebelum “prolog” (ibadah dimulai) diawali dengan doa pembukaan.
 Pembaca Refleksi dan Aksi – dari bacaan Yohanes 19:38-42 (Pendeta)
 Pemusik

1
Masa Paskah 2024 – Bangkit untuk Menata Kehidupan

0. Doa Pembukaan dipimpin oleh Majelis (Pnt/Dkn). (Umat duduk).


1. PROLOG (umat berdiri)
 Diawali dengn bunyi lonceng
 Lilin dimatikan
 Umat berdiri
 Narator dibacakan diiringi instrumen musik nyanyian Taize “TINGGALLAH
BERSAMA AKU”
Narator 1:
“Setiap kita pasti akan mengalami masa transisi. Sebuah masa peralihan dari satu
keadaan ke keadaan yang lain. Masa transisi bukan akhir dari kehidupan. Tetapi
“jembatan” menuju ke kehidupan selanjutnya.

2
Masa Paskah 2024 – Bangkit untuk Menata Kehidupan

Narator 2:
“Ketegangan demi ketegangan biasanya terjadi di masa transisi. Hal ini terjadi karena
adanya ketidakpastian di masa transisi”.
Narator 1:
“Di masa transisi, kualitas hidup seseorang akan nampak semakin jelas. Apakah dia
termasuk orang yang sudah menata hidupnya, atau orang yang masa bodoh dengan
kehidupannya”.
Narator 2:
“Sabtu Sunyi adalah sebuah masa transisi. Transisi dari Jumat berdarah menuju
Minggu bergelora. Dari kematian Anak Domba menuju Kebangkitan Mesias Yesus
Kristus”.
Narator 1:
“Pada masa transisi ini membentang antara harapan yang kandas dari para murid
dan kejutan yang tidak diharapkan dari episode kemesiasan Yesus”.
Narator 2:
Marilah, melalui ibadah Sabtu Sunyi hari ini, dengan tema “SABTU SUNYI, SABTU
TRANSISI”, kita merenung dan berefleksi, untuk menemukan sikap hidup yang benar
ketika masa transisi hadir di dalam kehidupan kita. Marilah kita tinggal bersama-Nya
dan Dia tinggal bersama kita melalui ibadah Sabtu sunyi ini.

2. Jemaat menyanyikan (NYANYIAN TAIZE “TINGGALLAH BERSAMA AKU”)

Lagu Taize
“TINGGALLAH BERSAMA AKU” (dinyanyikan 4x)
Tinggallah bersama aku,
di dalam doa, di dalam doa

3
Masa Paskah 2024 – Bangkit untuk Menata Kehidupan

3. BACAAN AYUB 14:1-14 dibacakan oleh Lektor 1


Ayub 14:1 "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh
kegelisahan.
Ayub 14:2 Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang
lenyap dan tidak dapat bertahan.
Ayub 14:3 Masakan Engkau menujukan pandangan-Mu kepada orang seperti itu,
dan menghadapkan kepada-Mu untuk diadili?
Ayub 14:4 Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorangpun tidak!
Ayub 14:5 Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-
Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya,
Ayub 14:6 hendaklah Kaualihkan pandangan-Mu dari padanya, agar ia beristirahat,
sehingga ia seperti orang upahan dapat menikmati harinya.
Ayub 14:7 Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas
kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.
Ayub 14:8 Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di
dalam debu,

4
Masa Paskah 2024 – Bangkit untuk Menata Kehidupan

Ayub 14:9 maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting
seperti semai.
Ayub 14:10 Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di
manakah ia?
Ayub 14:11 Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi
kering,
Ayub 14:12 demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit
hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya.
Ayub 14:13 Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati,
melindungi aku, sampai murka-Mu surut; dan menetapkan waktu bagiku, kemudian
mengingat aku pula!
Ayub 14:14 Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh
harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku;
NYANYIAN JEMAAT
PKJ 308 (3x) “YESUS TERANGMU PELITA HATIKU”
Yesus, terangMu pelita hatiku.
Jangan keg’lapan menguasaiku.
Yesus, terangMu pelita hatiku.
Biar selalu kusambut cintaMu!

4. REFLEKSI DAN AKSI (dibacakan oleh Majelis 1)


Penderitaan yang amat sangat telah dialami oleh Ayub. Bahkan penderitaannya
itu akan menghantarnya ke ujung kematian. Menghadapi kondisi itu, Ayub tidak
bersikap diam. Sebagaimana yang dinasihatkan oleh sahabatnya Zofar. Bagi Zofar,
sikap diam, tidak boleh protes kepada Allah, adalah sikap terbaik menghadapi
penderitaan yang diakibatkan oleh dosa atau kesalahan. Tetapi Ayub tidak bisa diam.
Sebaliknya Ayub banyak berbicara. Ayub banyak bertanya dan mempertanyakan
tentang penderitaan yang dialaminya kepada Tuhan. Semuanya itu Ayub lakukan,
karena Ayub mendapati dirinya tidak melakukan kesalahan atau dosa, yang

5
Masa Paskah 2024 – Bangkit untuk Menata Kehidupan

mengakibatkan dirinya layak dihukum oleh Tuhan. Dan akhirnya, secercah harapan
kembali bersinar di balik pertanyaan-pertanyaan yang Ayub ajukan kepada Tuhan.
Ayub berkata: “Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku,
sampai tiba giliranku;..” Harapan itu menembus ruang dan waktu. Antara kehidupan
dan kematian. Jika pada akhirnya Ayub mati pun, Ayub masih berharap ada
kehidupan setelah kematian.
Mungkin saat ini, Saudara mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh
Ayub. Saudara mengalami penderitaan yang amat sangat. Bahkan karena
penderitaan itu, hidup Saudara seperti sudah berada diujung kematian. Semangat
hidup Saudara telah mati! Padahal Saudara merasa tidak ada dosa atau kesalahan
yang Saudara lakukan, yang Saudara pantas mendapatkan hukuman. Menghadapi
pergumulan seperti itu, Saudara boleh bertanya dan mempertanyakannya kepada
Tuhan. Karena itu, pada kesempatan saat ini, Saudara diberikan kesempatan untuk
merefleksikan pergumulan Saudara kepada Tuhan.

5. PEMBACAAN LITANI MAZMUR 31:2-5, 16-17


Lektor 2: (31-2) Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku
mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
Jemaat : (31-3) sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan
aku! Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan
untuk menyelamatkan aku!
Lektor 2: (31-4) Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena
nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
Jemaat : (31-5) Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang
terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku.
Lektor 2: (31-16) Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan
musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!
Jemaat : (31-17) Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku
oleh kasih setia-Mu!
6. BACAAN 1 Petrus 4:1-8 (dibacakan oleh Lektor 3)

6
Masa Paskah 2024 – Bangkit untuk Menata Kehidupan

1Petrus 4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun
harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena
barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
1Petrus 4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan
manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
1Petrus 4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan
kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-
rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan
penyembahan berhala yang terlarang.
1Petrus 4:4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri
bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan
mereka memfitnah kamu.
1Petrus 4:5 Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang
telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
1Petrus 4:6 Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang
mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi
oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.
1Petrus 4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan
jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
1Petrus 4:8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang
lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

7. NYANYIAN JEMAAT
PKJ 37 “BILA KURENUNG DOSAKU”
1. Bila kurenung dosaku padaMu, Tuhan,
yang berulang kulakukan di hadapan-Mu.
Refrein: Kasih sayang-Mu perlindunganku.
Di bawah naungan sayap-Mu damai hatiku.

7
Masa Paskah 2024 – Bangkit untuk Menata Kehidupan

Kasih sayang-Mu pengharapanku.


Usapan kasih setia-Mu s’lalu kurindu.
2. Rasa angkuh dan sombongku masih menggoda,
iri hati dan benciku kadang menjelma. Refrein: ...

8. REFLEKSI DAN AKSI dibacakan oleh Majelis 2


Menghadapi penderitaan adalah sama seperti menghadapi peperangan. Senjata apa
yang akan kita pakai, akan menentukan kemenangan atau kekalahan dalam
peperangan itu. Rasul Petrus menasihatkan agar kita mempersenjatai diri dengan
“pikiran penderitaan Kristus” ketika kita menderita. Di mana Kristus menderita
bukan karena kesalahan, tetapi karena kebenaran. Dengan memiliki pikiran
penderitaan Kristus, akan menjadikan kita selalu siap menghadapi penderitaan
karena kebenaran. Dan memampukan kita untuk dihindarkan dari penderitaan
karena kesalahan atau dosa kita. Penderitaan karena kesalahan akan berujung
kepada kematian kekal. Sebaliknya, penderitaan karena kebenaran akan berujung
kepada kehidupan dan kebangkitan di dalam Kristus. Karena itulah, setelah Kristus
menderita dan mati, Dia bangkit. Dia tidak diam di dalam kematian. Tetapi Dia,
bergerak dan hidup untuk memberitakan kabar sukacita kepada umat manusia, baik
yang hidup maupun yang telah mati.
Penderitaan seperti apakah yang sedang kita alami saat ini? Penderitaan karena
kesalahan kita, atau penderitaan karena kebenaran yang kita lakukan? Sudahkah kita
mempersenjatai diri dengan pikiran penderitaan Kristus? Mari kita mohon ampun
atas dosa dan kesalahan kita, jika selama ini kita telah menderita karena kesalahan
kita sendiri. Dan marilah kita memohon juga, supaya Tuhan memampukan kita untuk
mempersenjatai diri dengan pikiran penderitaan Kristus
(umat dipersilahkan berdoa secara pribadi).

9. NYANYIAN JEMAAT KJ. 26 “MAMPIRLAH DENGAR DOAKU”


1. Mampirlah, dengar doaku, Yesus Penebus
Orang lain Kauhampiri, jangan jalan t'rus
Reff: Yesus, Tuhan, dengar doaku;
Orang lain Kauhampiri, jangan jalan t'rus.

8
Masa Paskah 2024 – Bangkit untuk Menata Kehidupan

2. Di hadapan takhta rahmat aku menyembah


tunduk dalam penyesalan. Tuhan tolonglah!
3. Ini saja andalanku: jasa kurbanku
Hatiku yang hancur luluh buatlah sembuh.
4. Kaulah Sumber penghiburan, Raja hidupku.
Baik di bumi baik di sorga, siapa banding-Mu?

10. BACAAN YOHANES 19:38-42 (dibacakan oleh Pendeta/PF)


Yohanes 19:38 Sesudah itu Yusuf dari Arimatea--ia murid Yesus, tetapi sembunyi-
sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi--meminta kepada Pilatus,
supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan
permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
Yohanes 19:39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu
malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu,
kira-kira lima puluh kati beratnya.
Yohanes 19:40 Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan
dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila
menguburkan mayat.
Yohanes 19:41 Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam
taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan
seseorang.
Yohanes 19:42 Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak
jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.

11. NYANYIAN JEMAAT KJ. 363:1-2 “BAGI YESUS KUSERAHKAN”


1) Bagi Yesus kuserahkan hidupku seluruhnya;
hati dan perbuatanku, pun waktuku milik-Nya.
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya.
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya.
2) Tanganku kerja bagi-Nya, kakiku mengikut-Nya;
Mataku memandang Yesus; yang kupuji Dialah!

9
Masa Paskah 2024 – Bangkit untuk Menata Kehidupan

Bagi Yesus semuanya, yang kupuji Dialah!


Bagi Yesus semuanya, yang kupuji Dialah!

12. REFLEKSI DAN AKSI (dibacakan oleh Pendeta/PF)


Ada dua kelompok manusia yang hidupnya pernah “bersentuhan” dengan
Kristus dalam menyikapi peristiwa Sabtu Sunyi. Kelompok yang pertama diwakili
oleh para murid Tuhan Yesus, yang disebut murid yang “terang-terangan”.
Sedangkan kelompok yang kedua diwakili oleh Yusuf Arimatea dan Nikodemus, yang
disebut murid yang “sembunyi-sembunyi”. Dan yang menarik, justru murid yang
disebut murid “sembunyi-sembunyi” ternyata melakukan tindakan yang terang-
terangan. Sebaliknya murid yang disebut murid “terang-terangan” ternyata justru
melakukan tindakan “sembunyi-sembunyi”.
Ada orang yang identitas dirinya semakin kabur, setelah menghadapi
peristiwa kematian. Sebaliknya ada orang yang identitas semakin jelas, setelah
menghadapi peristiwa kematian. Yusuf Arimatea dan Nikodemus termasuk kategori
orang yang kedua. Setelah Yesus mati, identitas mereka semakin jelas bahwa mereka
adalah murid Yesus. Tindakan mereka dengan “memberanikan diri” mengambil
mayat Yesus adalah tindakan kemuridan. Sebaliknya, para murid Yesus yang disebut
murid “terang-terangan” justru identitasnya semakin kabur. Karena mereka
bersembunyi dalam ruangan “sunyi”, karena ketakutan.
Cara Yusuf Arimatea dan Nikodemus memper-lakukan mayat Yesus,
menunjukan bahwa mereka melihat Yesus bukan sebagai manusia bisa. Bagi mereka
Yesus adalah raja. Karena itu, mereka memakamkan Yesus seperti memakamkan
seorang raja. Memakamkan Yesus dikubur yang baru. Membalsem mayat Yesus
dengan campuran minyak mur dan minyak gaharu yang sangat mahal.
Ketika peristiwa penderitaan atau kematian menerpa kehidupan kita, apakah
identitas kita sebagai murid Kristus semakin kabur, atau semakin jelas? Sudahkah
kita memberikan yang terbaik bagi Kristus, sebagai wujud identitas kita yang jelas
sebagai murid Kristus? Mari kita belajar memberikan dan mempersembahkan yang
terbaik bagi Kristus, sebagai pengakuan kita kepada-Nya, bahwa Kristus adalah Raja
kita. Mari kita memberikan persembahan kepada-Nya, dengan memberikan yang
terbaik dari apa yang kita miliki.

10
Masa Paskah 2024 – Bangkit untuk Menata Kehidupan

(kantong persembahan diedarkan dengan diriingi nyanyian “Bagi Yesus Kuserahkan”).

13. NYANYIAN JEMAAT KJ. 363:2-4 “BAGI YESUS KUSERAHKAN”


1) Ya, sejak kupandang Yesus, kutinggalkan dosaku;
pada Dia 'ku terpaut, Dia Jurus'lamatku.
Bagi Yesus semuanya, Dia Jurus'lamatku.
Bagi Yesus semuanya, Dia Jurus'lamatku.
4) O, betapa mengagumkan! Maharaja semesta
mau memanggilku sahabat; aku dilindungi-Nya!
Bagi Yesus semuanya aku dilindungi-Nya!
Bagi Yesus semuanya; aku dilindungi-Nya!

14. EPILOG (umat berdiri)


 Doa Persembahan dan Doa Penutup oleh Pendeta
 Pengutusan dan Berkat
Pdt: Ketika hidup Saudara saat ini menghadapi masa
transisi yang tidak mudah, janganlah cemas!
Janganlah takut! Ingatlah, Allah tidak tinggal
diam. Rahmat-Nya selalu berlimpah untuk
menyertai Saudara.
Umat: (menyanyikan lagu “NADA TE TURBE” versi Indonesia)

11
Masa Paskah 2024 – Bangkit untuk Menata Kehidupan

Pdt: Saudara-saudari, dalam 1 Petrus 5:10-11 dikatakan:


“Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam
Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan,
menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika
lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin. Sekarang
alamilah Tuhan Yesus dalam hidupmu. Bagi yang masih mau bersaat hening,
dipersilahkan. Ada pun bagi yang hendak meninggalkan tempat ini dimohon
agar tetap tenang. Kita akan berjumpa kembali pada ibadah Minggu Paskah
(Lagu “NADA TE TURBE” dinyanyikan hingga ruangan kosong)

15. IBADAH SELESAI


(YR)

12

Anda mungkin juga menyukai