Anda di halaman 1dari 12

URGENSI SHALAT DALAM MEMBENTUK KARAKTER

MUSLIM MENURUT QURAISH SHIHAB

Anggi Wahyu Ari


Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Raden Fatah Palembang
Email:Anggiwahyuari@gmail.com

Abstract
Nowadays, majority of Muslims have less awareness about meaning and real
substance of prayer. According to Quraish Shihab, a Muslim who has
understood about meaning and educational values in prayer, actually his
attitude, character, and the way of thinking should be based on Al- Qur’an
and Hadith as well. This paper tries to assess how important the sense and
meaning of prayer for a servant to Allah SWT. Prayer is said as a greatest
thing because prayer involves three components of human as well; first is
body movement, second is oral speech, and third is instinct in the heart that
are intended to Allah SWT. All of these components can create good
character to Muslim in interaction of Allah and interaction of others.

Key word: Shalat, Karakter, Quraish Shihab

Pendahuluan bahasa Arab adalah doa yang berasal


Shalat adalah sendi agama dan dari kata yang artinya memohon pada-
pangkal ketaatan. Berbagai riwayat Nya.2 Menurut istilah syara'3 ialah
yang masyhur telah menyebutkan
keutamaan-keutamaan shalat ini. Di
disusun Berdasarkan Al-Qawaid Al-Hisan li
antara adabnya yang paling bagus Tafsir Al-Qur’an Al-Sa’di, Cet. II (Bandung:
adalah khusyu’.1 Shalat menurut Mizan, 1998), hlm. 199. Lihat juga Mariasusai
Dhavamony, Phenomenology of Religion, doa
1 merupakan suatu hubungan yang asimetris.
Ibnu Qudamah, Minhajul Qashidin; Hubungan asimetris ini merupakan suatu
Jalan Orang-orang Yang Mendapat petunjuk, komunikasi, karena betapa pun yang kudus
Terj. Kathur suhardi, Cet. II. (Jakarta: Pustaka dipandang sebagai yang transenden, suatu
Al-Kautsar, 2003), hlm. 27. komunikasi masih dibuka dalam doa. Terj.
2 Lihat kamus, Mu’jam Al-Wajiz, A. Sudiarja, dkk. Fenomenologi Agama,
(Mesir: Jumhuriyyah al-Misriyyah, 1994), hlm. (Yogyakarta: Kanisius, 1995), hlm. 268
288. Lihat juga Kamus Kontemporer Arab –
3
Indonesia, kata doa artinya permohonan, Dijelaskan oleh Said bin Ali bin
(Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum Pondok Wahf Al-Qahthani, shalat menurut istilah
Pesantren Krapyak), hlm. 895. Kata doa syara’ artinya ibadah kepada Allah yang
dijelaskan juga oleh Abd.Rahman Dahlan, berisikan bacaan-bacaan dan gerakan-gerakan
bahwa kata doa di dalam al-Qur’an yang khusus, dimulai dengan takbir dan
mengandung pengertian permohonan dan diakhiri dengan salam, Lebih Berkah dengan
ibadah, Kaidah-kaidah penafsiran Al-Qur’an Shalat Berjamaah, Terj. Muhammad bin

41
42 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.2/Desember 2016

ibadat yang dikerjakan untuk menghadapi cobaan hidup. Kata ash-


membuktikan pengabdian dan shabr/sabar yang dimaksud
kerendahan diri kepada Allah.4 Shalat, mencakup banyak hal; sabar
ibadah dan amalan pertama yang akan menghadapi ejekan dan rayuan, sabar
diminta pertanggungjawaban di yaumul melaksanakan perintah dan menjauhi
hisab5 karena ibadah shalat larangan, sabar dalam petaka dan
menggambarkan tingkat ketakwaan dan kesulitan, serta sabar dalam berjuang
merupakan media komunikasi secara menegakkan kebenaran dan keadilan.
langsung untuk mendekatkan diri Penutup ayat yang mengatakan
kepada Allah SWT. Shalat menjadi sesungguhnya Allah bersama orang-
sarana yang paling penting orang yang sabar mengisyaratkan
dilaksanakan untuk mengadukan bahwa jika seseorang ingin teratasi
semua persoalan manusia kepada penyebab kesedihan atau kesulitan, jika
Allah SWT. Shalat secara tidak ia ingin berhasil memperjuangkan
langsung mendidik dan melatih diri kebenaran dan keadilan, maka ia harus
menjadi disiplin, bersih, sabar, dan menyertakan Allah dalam setiap
menjalin hubungan sesama muslim langkahnya. Ia harus bersama Allah
sehingga memperkokoh rasa dalam kesulitannya, dan dalam
persaudaraan. perjuangannya. Ketika itu Allah
Salah satu nilai pendidikan yang Yang Maha Mengetahui, Maha
terdapat dalam shalat tergambar dalam Perkasa, lagi Maha Kuasa pasti
Q.S. Al-Baqarah [2]: 1536 sebagai membantunya, karena Dia pun telah
berikut: ’Hai orang-orang yang bersama hamba-Nya. Tanpa
beriman, jadikanlah sabar dan shalat kebersamaan itu, kesulitan tidak akan
sebagai penolongmu, sesungguhnya tertanggulangi bahkan tidak mustahil
Allah beserta orang-orang yang kesulitan diperbesar oleh setan dan
sabar’. nafsu amarah manusia sendiri.7
Ayat ini mengajak orang-orang Sabar dan shalat menjadi cara
yang beriman untuk menjadikan yang paling bijaksana dan paling
shalat dan sabar penolong untuk benar bagi seorang muslim menyikapi
masalah dan cobaan yang menimpanya
sehingga kegelisahan tidak menjadi
Ibrahim, Cet. I (Jakarta: Serambi, 2005), hlm. stress yang berkepanjangan. Saat ini,
18. sebagian umat muslim kurang
4
Bisri Mustafa, Rahasia Keajaiban
Shalat dan Dzikir,(Surakarta: Qaula,
menyadari makna pendidikan
2007),hlm. 109. sesungguhnya dari shalat. Orang yang
5
Dijelaskan oleh Bustaman Ismail, telah mengerti makna pendidikan
Hari Akhir Zaman, yaumul hisab artinya hari dalam shalat, niscaya sikap maupun
perhitungan amal baik dan buruknya cara berpikirnya sejalan dengan
manusia. Setelah berada di Mahsyar pedoman al-Qur’a>n maupun Hadis.
selanjutnya mereka satu persatu dihisab.
Hisab ialah perhitungan semua amalan Dengan demikian, betapa
manusia baik amal yang baik maupun amal pentingnya arti dan makna shalat bagi
buruk yang telah dilakukan di dunia, Hari
Akhir Zaman, 7
M. Quraish Shihab, Tafsir al-
http://hbis.wordpress.com/category/hari akhir Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
zaman/, akses tanggal 10 Februari 2010. Qur’an, volume 1, (Jakarta: Lentera Hati,
6
Al-Qur’an Digital Versi 2.0. 2002), hlm. 362-363.
Anggi Wahyu Ari, Urgensi Shalat Dalam Membentuk Karakter…43

seorang hamba kepada Allah swt. Fenomena di atas sangat menarik


Shalat sesuatu yang paling agung dijadikan penelitian untuk mengetahui
(besar), karena shalat melibatkan tiga nilai-nilai pendidikan yang terdapat
komponen manusia sekaligus; pertama, dalam ibadah shalat. Shalat mendidik
gerakan tubuh; kedua, ucapan lisan; sikap muslim menjadi disiplin waktu,
dan ketiga, penjiwaan di dalam hati, bersih, sabar, mempererat hubungan
yang semuanya ditujukan kepada-Nya. persaudaraan sesama muslim. Shalat
Lebih-lebih, hanya shalat dalam juga membedakan kepribadian muslim
Agama Islam yang dimulai dengan dan non muslim, karena shalat adalah
bersuci (wudlu) terlebih dahulu. amalan pertama yang akan
Inilah yang membedakan keunggulan dipertanggungjawabkan. Secara tersirat
shalat dengan ibadah agama lain.8 dalam ibadah shalat terdapat nilai
Keunggulan ibadah shalat diantaranya pendidikan yang sangat bermanfaat
juga untuk menempa pribadi muslim bagi kehidupan. Nilai-nilai pendidikan
sehingga menjadi manusia sempurna yang terdapat di dalam ibadah shalat
(insan kamil) di mata Allah swt. sepertinya tidak menjiwai bagi pribadi-
Ada sebagian muslim yang pribadi muslim karena kurang
melakukan shalat tetapi terjerumus ke merenungi dan menyadari untuk
dalam perbuatan syirik. Ada juga di dibiasakan dalam kehidupan.
antara muslim yang terjebak dalam Quraish Shihab sebagai salah
perbuatan zina, riba, dan menzhalimi seorang mufassir nusantara menulis
orang lain, baik dengan lidah, sesuatu yang sangat menarik terkait
tangan, maupun dengan lainnya. hubungan antara shalat dan kecerdasan
Semua itu akibat tidak adanya sosial manusia. Menurutnya ada yang
kekhusyukan dalam pelaksanaan beranggapan bahwa agama berasal dari
9 bahasa sansakerta yang artinya “A”
ibadah shalat. Seharusnya umat
muslim yang telah melakukan ibadah tidak dan “GAMA” kacau, jadi agama
shalat menyadari serta dapat adalah peraturan yang menghindarkan
mengaplikasikan nilai-nilai pendidikan manusia dari kekacauan serta
yang terkandung dalam ibadah shalat, mengantarkan mereka ke dalam
sehingga hidup menjadi rukun. Umat ketertiban dan keteraturan. Sedangkan
muslim kurang mengaplikasikan nilai- dalam bahasa Arab agama disebut
nilai pendidikan dalam ibadah shalat dengan din, ia adalah hubungan yang
dalam kehidupan sehari-hari. Ibaratnya menggabarkan antara kedua belah
shalat hanya dijadikan simbol saja pihak yang mana satu pihak lebih
dalam beribadah. tinggi dari pihak yang lain, seperti dain
(hutang). Dalam hal melaksanakan
ketentuan-ketentuan-Nya kita
8
Wawan Susetya, Indahnya Meniti seringkali lupa bahwa itu bukan hanya
Jalan Ilahi dengan Shalat Tahajud: Menguak merupakan sarana untuk mendekatkan
Misteri Rahasia Shalat Malam, (Yogyakarta: diri kepada-Nya tetapi juga bias
Tugu, 2007) hlm. 16.
9
Qasim bin Shalih Al-Fahd, 10 Duruus
menjadi media pemeliharaan diri dari
fii Tadabbur Ma’aani Aqwaal Ash-Sholaah, dosa dan pelanggaran sebagai prasyarat
Terj. Ahmad Hotib, Menyikap Makna Shalat agar lahirnya kemaslahatan individual
Dari Takbiratul Ihram Sampai Salam, Cet. dan masyarakat. Ketentuan-ketentuan
I. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007) hlm. tersebut memiliki bentuk formal yang
197-198.
44 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.2/Desember 2016

tidak boleh diabaikan, tapi pada saat beragama yang populer di definisikan
yang sama memiliki substansi yang oleh sebagian orang sebagai mereka
harus selalu menyertainya. Tanpa yang tidak mengerjakan ibadah formal-
substansi itu maka pelaksanaan ceremonial, tapi apa yang dinyatakan
perintahnya tidak memberikan bekas di oleh ayat ini merupakan salah satu
dalam jiwa. hakikat dan substansi yang terlupakan
Shalat apabila dilihat dari sudut dari beragama.
pandang hukum Islam adalah ucapan Hakikat pembenaran agama
dan perbuatan yang di mulai dengan bukan hanya diucapkan dengan lidah,
takbir dan diakhiri dengan salam, tetapi tetapi perubahan positif yang ada
ia juga memiliki substansi yang apabila dalam jiwa, perubahan itu mendorong
diabaikan akan mengancam pelakunya kita untuk berbuat baik kepada
dengan kecelakaan seperti yang saudara-saudara kita yang
terdapat dalam QS al-Ma’un 4-5 membutuhkan pelayanan dan
“celakalah orang-orang yang shalat, perlindungan. Allah tidak menghendaki
yaitu mereka yang lengah terhadap dari manusia perkataan-perkataan
substansi sholatnya”. Substansi sholat formal, tetapi Allah menghendaki
adalah perwujudan makna kelemahan karya nyata dari manusia yang
manusia dan kebutuhannya kepada membenarkan kalimat yang
Allah, substansi ini juga diucapkannya itu sebab kalau tidak, itu
menggambarkan keagungan dan hanya akan menjadi hampa dan tidak
kebesaran-Nya yang jika bias berarti apa-apa.
bergabung dengan jiwa manusia maka Membaca dan menyimak
ia (manusia) memperoleh kekuatan pendapat Quraish dalam tulisan di atas
besar yang bersumber dari-Nya. Kalau menjadi keunikan tersendiri di tengah-
seperti itu adanya, maka tidak mungkin tengah banyaknya pendapat para pakar
manusia akan bermuka dua dalam yang melihat ibadah hanya dari aspek
melaksanakannya, meraka yang formalnya saja, Quraish melihat shalat
bermuka dua berarti tidak menghayati merupakan ibadah yang tidak akan
arti shalatnya dan lalai dari tujuannya.10 bernilai apa-apa jika dikerjakan tanpa
Lebih lanjut menurut Quraish diiringi dengan kepekaan sosial
Shihab kita seringkali menduga bahwa terhadap sesama manusia. Inilah alasan
hanya mereka yang tidak melaksanakan rasional argumentatif kenapa penulis
tuntunan-Nya yang formal dalam tertarik melihat pentingnya ibadah
ibadah-ritual yang tidak beragama, shalat dalam membentuk karakter dan
padahal Alquran menyatakan kepribadian seorang Muslim dari
“Tahukah kamu orang yang perspektif M. Quraish Shihab. sebagai
mendustakan agama? Itulah orang sumber utama dalam mencari nilai-
yang menghardik anak yatim, dan tidak nilai pendidikan dalam ibadah shalat.
menganjurkan memberi makan orang
miskin”. QS al-Ma’un 1-3. Ayat ini Awal Perintah Shalat
membalikkan pengertian tidak
Perintah untuk melaksanakan
shalat dimulai ketika Nabi Muhammad
10
Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, Saw Isra’ Mi’raj. Peristiwa ini
Alquran dan dinamika masyarakat (Ciputat: terjadi lima tahun sebelum Nabi
Lentera Hati, 2006), 24-27.
Anggi Wahyu Ari, Urgensi Shalat Dalam Membentuk Karakter…45

Muhammad Saw hijrah ke Madinah. sehingga umat Islam selalu berada di


Semula bilangan shalat yang jalan-Nya. Salah satu hikmah yang
difardhukan kepada umat Muhammad dapat diambil dari peristiwa isra’
Saw sebanyak lima puluh kali dalam mi’raj adalah umat Islam diwajibkan
sehari semalam. Tetapi kemudian melakukan shalat agar selalu sadar
mendapat keringan sampai menjadi akan kewajiban sebagai khalifah di
lima kali saja.11 muka bumi. Sangatlah jelas bahwa
Menurut ahli, di dalam al-Qur’a>n hukum shalat wajib dilakukan oleh
dijumpai 30 perintah mendirikan umat Muslim, karena shalat amalan
shalat, 27 buah diantaranya disatukan pertama yang akan
dengan perintah membayar zakat. Ini dipertanggungjawabkan dan shalat
berarti bahwa bagi yang merupakan kedudukan paling tinggi
melaksanakan shalat, mereka juga dari ibadah-ibadah lainnya.
wajib menunaikan zakat apabila telah
memenuhi syarat. Sesungguhnya Allah Nilai-nilai Pendidikan Dalam Shalat
memerintahkan shalat pada umat-Nya
1. Shalat sarana mendekatkan diri
dengan maksud supaya umat manusia
kepada Allah dan menentramkan
patuh dengan-Nya.3 Shalat adalah jiwa
rukun Islam kedua, sebelum shalat Shalat adalah salah satu sarana
lima waktu yang wajib disyariatkan, untuk mendekatkan diri kepada Allah,
sesungguhnya Rasulullah Saw dan para hal ini ditegaskan Allah dalam firman-
sahabat sudah melakukan ibadah Nya QS Thaha ayat 14 “Dirikanlah
shalat. Hanya saja ibadah shalat itu shalat untuk mengingat Aku”. Quraish
belum seperti shalat lima waktu yang Shihab menjelaskan dalam Tafsir al-
disyariatkan sekarang ini. Barulah pada Mishbah yaitu; “Siapa yang
isra’ mi’raj disyariatkan shalat 5 kali memelihara dengan baik shalatnya,
dalam sehari semalam yang asalnya 50 maka dia akan selalu mengingat Allah,
kali. Persitiwa isra` ini dicatat dalam dan siapa yang demikian itu halnya,
sejarah terjadi pada 27 Rajab tahun ke- maka hatinya akan selalu terbuka
5 sebelum peristiwa hijrah nabi ke menerima cahaya Ilahi. Cahaya inilah
Madinah. Sebagian dari mazhab Al- yang menghasilkan pencegahan
Hanafiyah mengatakan bahwa shalat terhadap kekejian dan kemungkaran.
disyariatkan pada malam isra’ Dan dengan demikian, substansi shalat
namun tahunnya bukan 5 tahun yakni mengingat Allah itulah yang
sebelum hijrah, melainkan pada menjadikan seseorang terpelihara.
tanggal 17 Ramadhan 1,5 tahun Ada juga yang memahami kata dzikr
sebelum hijrah nabi.12 pada ayat ini dalam arti ‘Mengingat
Peristiwa isra’ mi’raj semua perintah dan larangan Allah’
merupakan mu’zijat dari Allah Swt. sehingga maknanya adalah
agar manusia berpikir serta pengawasan melekat yang mendorong
merenungkan kebesaran Allah Swt. kepada ketaatan secara sempurna.13
11
Mustafa Bisri, Rahasia Keajaiban
13
Shalat dan Dzikir (Surakarta: Qaula, 2007), M. Quraish Shihab, Tafsir al-
hlm.43. Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
12
Bisri Mustafa, Rahasia Keajaiban Qur’an, volume 10, (Jakarta: Lentera Hati,
Shalat dan Dziki, hlm 36 2002), hlm. 510-511.
46 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.2/Desember 2016

Menurut Quraish Shihab, jika banyak pendapat lain, lebih cenderung


seorang telah mengenal Allah Swt memahaminya dalam arti
dengan pengenalan yang ”Penuhilah dzikir dan ingatanmu
sesungguhnya, maka otomatis akal kepada-Ku dengan melaksanakan
dan pikirannya, jiwa dan hatinya shalat”. Redaksi ayat ini menurutnya
akan terpanggil untuk mendekat serupa dengan ucapan “Makanlah agar
kepada-Nya dan karena itu lanjutan engkau kenyang”.14
ayat di atas mengajak agar beribadah Penjelasan di atas, dapat
dan menyembah-Nya dengan dipahami bahwa mengingat Allah Swt
menyebut bentuk ibadah dan adalah suatu kewajiban yang harus
ketundukan yang paling jelas yaitu dilakukan oleh seorang Muslim agar
melaksanakan shalat. Berbeda-beda diri terkontrol dari perbuatan maksiat.
pendapat ulama tentang makna (li Cara untuk mengingat Allah Swt
dzikri>. Bukan saja pada kata dzikr adalah dengan shalat secara terus
tetapi juga huruf lam (li) yang menerus, dan jadikanlah shalat sebagai
mendahului kata dzikri itu. Kata dzikr kebutuhan dalam kehidupan sehingga
ada yang memahaminya dalam arti terasa ringan untuk melaksanakannya.
dzikir dengan ucapan, ada juga dalam Tidak saja menjadi sarana
arti dzikir qalbu. Sedang huruf la>m ada mendekatkan diri kepada Allah, shalat
yang memahaminya dalam arti agar juga memiliki manfaat positif untuk
supaya, sehingga penggalan ayat ini membuat kondisi kejiwaan seseorang
memerintahkan melaksanakan shalat menjadi lebih baik. Hal ini telah
agar dengannya seseorang selalu dibuktikan secara empiris lewat
mengingat kehadiran Allah Swt. berbagai penelitian. Sebagai contoh,
Memang shalat yang baik dan benar shalat ternyata dapat membantu
akan mengantar seseorang mengingat mengatasi depresi, terutama bagi orang
kebesaran Allah dan mengantarnya sakit. Dalam sebuah penelitian yang
untuk melaksanakan perintah-perintah- dipublikasikan Majalah Tibb an-Nafsi
Nya dan menjauhi larangan-Nya. wal Jasad, sebuah majalah kedokteran
Makna ini mengandung isyarat yang menyoroti kejiwaan dan fisik para
tentang hikmah di balik perintah ilmuwan berkesimpulan bahwa
shalat. Ada juga yang memahami ketekunan dalam melaksanakan
huruf la>m itu mengandung makna ibadah-ibadah yang diperintahkan
waktu sehingga menurut penganut agama dapat mengurangi kekhawatiran
paham ini, penggalan ayat tersebut dan tingkat depresi orang-orang yang
mengandung perintah melaksanakan terjangkit penyakit kanker paru-paru,
shalat pada waktu mengingat Allah, demikian juga dengan keluarga dan
yakni waktu yang ditetapkan Allah pasangan-pasangan mereka. Oleh
untuk mengingat-Nya. Ada juga yang karena itu, ketika Rasulullah Saw.
memahaminya dalam arti ketika sedang gundah atau sedang
mengingat shalat itu, setelah engkau menghadapi masalah, beliau beliau
sebelumnya lupa atau telah bergegas melaksanakan shalat.
berlalu waktunya. Kedua makna
di atas dibenarkan oleh Ibn ’A>syu>r 14
sedang Thaba>thaba’i walau menyebut M. Quraish Shihab, Tafsir al-
Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
kedua pendapat di atas dan sekian Qur’an, volume 8, hlm. 284.
Anggi Wahyu Ari, Urgensi Shalat Dalam Membentuk Karakter…47

Banyak ayat yang memerintahkan jiwa dengan syarat apabila dzikir itu
untuk melaksanakan shalat di saat kita dimaksudkan untuk mendorong hati
sedang berada dalam kesempitan.15 menuju kesadaran akan kebesaran dan
Menurut Quraish Shihab di keagungan Allah SWT bukan sekedar
dalam Alquran banyak terdapat ayat ucapan dengan lidah.16
yang mengindikasikan hal demikian, Shalat adalah ibadah yang penuh
diantaranya QS al-Ra’d: 28 yang dengan ucapan-ucapan yang membuat
artinya “(yaitu) orang-orang yang hati kita untuk mengingat Allah, maka
beriman dan hati mereka manjadi shalat termasuk dari ibadah dzikrullah
tenteram dengan mengingat Allah. dan akan membawa ketentraman hati
Ingatlah, Hanya dengan mengingati apabila shalat tersebut dilakukan
Allah-lah hati menjadi tenteram”. dengan khusu’ yang mampu
Dalam tafsirnya, Quraish Shihab mendorong hati menuju kesadaran
memaparkan perdebatan ulama tentang akan rahmat dan kasih sayang Allah,
arti dari al-Dzikir, ada yang bukan sekedar ucapan seremonial lidah
berpendapat bahwa yang dimaksud belaka. Orang yang merasakan kasih
dengan mengingat Allah (al-Dzikr) sayang Allah akan merasakan
dalam ayat ini adalah Alquran, hal ini kedekatan dan taat padaNya,
karena memang salah satu nama lain Kedekatan dan ketaatan ini akan
dari Alquran adalah al-dzikr. Ada juga membangun pribadi yang baik dan
yang memahami kata ini secara jujur.
tekstual dan berpendapat bahwa al-
dzikr artinya menyebut nama Allah 2. Shalat membangun pribadi yang
yang mencakup keagungan-Nya, surga bersih dan tertib
atau neraka-Nya, rahmat dan siksa- Shalat itu adalah suatu cara untuk
Nya, perintah atau larangan-Nya, dan membersihkan diri. Karena
wahyu-wahyuNya. membiasakan shalat itu berarti
Menurut Quraish kedua pendapat mendidik hati dan pikiran seseorang
di atas bisa diterima, ia menjelaskan
untuk membangkitkan dan
bahwa kata dzikr sendiri pada mulanya menggerakkan amal kebaikan,
berarti mengucapkan dengan lidah, dan mendorong dan memberikan semangat
makna tersebut kemudian berkembang untuk beramal baik, melarang dan
menjadi “mengingat”, namun demikian mempertakuti untuk berbuat jahat.
mengingat sesuatu sering diiringi Salah satu syarat untuk sahnya shalat
dengan pengucapan dengan lidah dan adalah thaharah yang harus dilakukan
sebaliknya mengucapkan dengan lidah sesuai dengan peraturan-peraturan
seringkali mengantarkan hati untuk cermat yang ditetapkan dalam hadis.
mengingat sesuatu jadi menurutnya Para sufi sangat menekankan
memang kedua makna tersebut saling pentingnya kecermatan pelaksanaan
berkaitan. Ayat ini menyebutkan wudhu’ dan mereka menjadikan
bahwa dzikrullah (mengingat Allah) lambang penyucian jiwa. Orang
mengantarkan kita kepada ketenangan Mukmin yang telah kokoh

15 16
Imam Musbikin, Melogikakan M. Quraish Shihab, Tafsir al-
Rukun Islam: Bagi Kesehatan Fisik dan Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Psikologi Manusia, hlm. 69-70. Qur’an, volume 6, hlm. 273.
48 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.2/Desember 2016

keimanannya selalu berusaha mengucap dua kalimat syahadat


membersihkan dan menyucikan adalah shalat, sedangkan untuk
jasmaninya dari najis-najis dan kesempurnaan penunaian kewajiban
kotoran-kotoran yang bersifat lahiriah; shalat harus menyempurnakan wudhu,
atau dengan kata lain diri senantiasa Berwudhu merupakan media untuk
dalam keadaan berwudhu. membersihkan diri secara jasmani,
Dalam melaksanakan ibadah sedangkan secara ruhaninya adalah
shalat, seorang hamba harus terlebih khusuknya melakukan ibadah shalat.
dulu mengetahui makna dan tata cara Wudhu adalah bersuci dari hadats
pelaksanaan shalat termasuk kecil dengan menggunakan air yang
persyaratannya, yaitu suci dari hadas suci lagi menyucikan (air mutlak).
dan najis. Berdasarkan firman Allah Menurut para fuqaha air mutlak itu ada
SWT dalam al-Qur’an surah al- tujuh macam, yaitu: air hujan, air
Baqarah [2]: 222 artinya sungai, mata air atau sumur, air laut,
“Sesungguhnya Allah menyukai air es atau salju, air embun dan air
orang-orang yang bertaubat dan telaga atau air ledeng. Air tersebut
menyukai orang-orang yang memiliki sifat suci dan dapat
mensucikan diri”. Dalam Tafsir Al- menjadikan suci, karenanya dapat
Misbhah Quraish Shihab menjelaskan digunakan untuk berwudhu. Perlu
bahwa “bertaubat adalah menyucikan diketahui bahwa ketika seseorang
diri dari kotoran batin, sedang berwudhu, sebenarnya ia sedang
menyucikan diri dari kotoran lahir membasuh daerah-daerah wudhu, yaitu
adalah mandi atau berwudhu’, Wudhu bagian tubuh manusia yang tampak
adalah kewajiban yang mendahui terkena energi gerakan tambahan yang
shalat, karena itu sangat diutamakan timbul dari diri orang lain. Ketika
untuk memahami wudhu secara benar berwudhu, energi ini akan rontok
dan saksama.17 bersamaan dengan air wudhu. Ini salah
Sebelum melakukan shalat satu rahasia wudhu yang dapat
terlebih dahulu seseorang haruslah menjadikan seseorang konsentrasi
membersihkan badan dan pakaiannya dalam shalatnya. Berwudhu membuat
dari kotoran. Sesungguhnya dengan sadar bahwa menghadap Allah sangat
mengerjakan shalat kesehatan jasmani berbeda dengan segala hal lain yang
dan rohani seseorang dapat terpelihara. dikerjakan. Jangan hanya anggota
Sebelum shalat seseorang terlebih tubuh yang bersih tetapi juga hati
dahulu perlu memperhatikan haruslah bersih. Setelah wudhu
kebersihan dan kesucian diri yang selesai dikerjakan, berangkat
dilakukan dengan berwudhu. Selain melaksanakan shalat dengan membaca
itu, badan juga harus bersih dari bacaan-bacaan yang diajarkan oleh
segala najis dan kotoran, dan Rasulullah SAW. Jika sudah bersih,
kebersihan itu adalah pangkal berpakaian rapi, memiliki wudhu,
kesehatan. Kewajiban yang harus seorang muslim pantas memasuki
dilaksanakan seorang hamba setelah kehadiran-Nya. Berwudhu membuat
sadar bahwa menghadap Allah sangat
17
berbeda dengan segala hal lain yang
M. Quraish Shihab, Tafsir al- dikerjakan. Jangan hanya anggota
Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Qur’an, volume 1, hlm. 480.
tubuh yang bersih tetapi juga hati
Anggi Wahyu Ari, Urgensi Shalat Dalam Membentuk Karakter…49

haruslah bersih. Setelah wudhu artinya: “Jadikanlah sabar dan


selesai dikerjakan, berangkat shalat sebagai penolongmu. dan
melaksanakan shalat dengan membaca Sesungguhnya yang demikian itu
bacaan-bacaan yang diajarkan oleh sungguh berat, kecuali bagi orang-
Rasulullah SAW. Jika sudah bersih, orang yang khusyu’”. Quraish Shihab
berpakaian rapi, memiliki wudhu, menjelaskan dalam tafsir al-Misbah
seorang muslim pantas memasuki bahwa kata al-shabru artinya
kehadiran-Nya. menahan diri dari sesuatu yang
Penjelasan di atas menjelaskan tidak berkenaan di hati. Ia juga berarti
kepada kita bahwa wudhu dalam ketabahan.
ibadah shalat adalah syarat mutlak Imam Ghazali mendefinisikan
yang harus dilakukan bagi muslim, sabar sebagai ketetapan hati
karena wudhu adalah media untuk melaksanakan tuntutan agama
membersihkan diri secara jasmani. menghadapi rayuan nafsu. Secara
Setiap kali seorang Muslim ingin umum kesabaran dapat dibagi dalam
melaksanakan shalat maka dua bagian pokok: pertama, sabar
otomatis dia membersihkan jasmani yaitu kesabaran dalam
jasmani dan rohaninya dengan menerima dan melaksanakan perintah-
berwudhu, dan apabila dia perintah keagamaan yang melibatkan
menghayati substansi dari anggota tubuh, seperti sabar dalam
berwudhu tentu akan berpengaruh melaksanakan ibadah haji yang
kepada karakter dan prilakunya mengakibatkan keletihan atau sabar
sehari-hari karena wudhu dalam peperangan membela kebenaran.
merupakan kegiatan Termasuk pula dalam kategori ini,
membersihkan jasmani dari sabar dalam menerima cobaan-cobaan
kotoran dan rohani dari dosa- yang menimpa jasmani seperti
dosa yang telah kita perbuat, penyakit, penganiayaan dan
melakukan wudhu sebelum shalat semacamnya. Kedua, adalah sabar
akan membentuk muslim menjadi rohani menyangku kemampuan
pribadi yang bersih baik jasmani menahan kehendak nafsu yang dapat
maupun rohani. mengantar kepada kejelekan, seperti
sabar menahan amarah, atau menahan
3. Shalat mencetak karakter sabar nafsu seksual yang bukan pada
Shalat yang dilakukan dengan tempatnya. Sedang al-shalah dari segi
tuma’ninah memberikan didikan bahasa adalah doa, dan dari segi
terhadap muslim menjadi sabar, pengertian syariat Islam ia adalah
karena ada jeda beberapa detik ‘ucapan dan perbuatan tertentu yang
dalam shalat menggambarkan sikap dimulai dengan takbir dan diakhiri
sabar dalam implementasi kehidupan dengan salam’. Shalat juga
sehari- hari. Adanya tuma’ninah mengandung pujian kepada Allah atas
menjadikan shalat tenang, tidak limpahan karunianya, mengingat Allah,
terburu-buru, dan menunaikannya dan perintah dan menjauhi larangan-
secara benar yang telah disyari’atkan. Nya mengantar seseorang terdorong
Shalat sebagai ibadah yang untuk melaksanakan perintah dan
mendidik pribadi penyabar disebutkan menjauhi larangan-Nya serta
dalam QS Al-Baqarah [2]: 45 yang mengantarnya tabah menerima
50 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.2/Desember 2016

cobaan atau tugas yang berat. ingin teratasi penyebab kesedihan atau
Demikian shalat membantu manusia kesulitannya, jika ia ingin berhasil
menghadapi segala tugas dan bahkan memperjuangkan kebenaran dan
petaka. Ayat di atas dapat keadilan, maka ia harus menyertakan
bermakna: mintalah pertolongan Allah Swt dalam setiap langkahnya. Ia
kepada Allah dengan jalan tabah dan harus bersama Allah Swt dalam
sabar mengghadapi segala tantangan kesulitannya, dan dalam
serta dengan melaksanakan shalat. Bisa perjuangannya. Ketika itu, Allah Yang
juga bermakna, jadikanlah sabar dan Maha Mengetahui, Maha Perkasa, lagi
shalat sebagai penolong kamu, dalam Maha Kuasa pasti membantunya,
arti jadikanlah ketabahan menghadapi karena Dia pun telah bersama
segala tantangan bersama dengan hamba-Nya. Tanpa kebersamaan itu,
shalat, yakni doa dan permohonan kesulitan tidak akan tertanggulangi
kepada Allah sebagai sarana untuk bahkan tidak mustahil kesulitan
meraih segala macam kebajikan.”18 diperbesar oleh setan dan nafsu amarah
Pada surah yang sama di ayat manusia sendiri. Karena kesabaran
yang berbeda juga menjelaskan shalat membawa kepada kebaikan dan
mendidik umat Muslim sabar telah kebahagian, maka manusia tidak
disebutkan dalam firman-Nya di Q.S boleh berpangku tangan, atau terbawa
Al-Baqarah [2]: 153 yang artinya: “Hai kesedihan oleh petaka yang
orang-orang yang beriman, jadikanlah dialaminya, ia harus berjuang dan
sabar dan shalat sebagai penolongmu, berjuang. Memperjuangkan
Sesungguhnya Allah beserta orang- kebenaran, dan menegakkan keadilan,
orang yang sabar”. Dalam dapat mengakibatkan kematian. Puncak
penafsirannya, Quraish Shihab petaka yang memerlukan kesabaran
menjelaskan bahwa Ayat ini mengajak adalah kematian, maka ayat selanjutnya
orang-orang yang beriman untuk mengingatkan setiap orang untuk tidak
menjadikan shalat seperti yang menduga yang gugur dalam perjuangan
diajarkan Allah Swt di atas dan dengan di jalan Allah telah mati. Mereka
mengarah ke kiblat dan kesabaran hidup, walau tidak didasari oleh yang
sebagai penolong untuk menghadapi menarik dan menghembuskan nafas.19
cobaan hidup. Kata ash-shabr / sabar Penjelasan dari M. Quraish
yang dimaksud mencakup banyak hal; Shihab, memaknai kata sabar dan
sabar menghadapi ejekan dan rayuan, shalat secara rinci yang dapat dijadikan
sabar melaksanakan perintah dan suatu formula baru dalam menghadapi
menjauhi larangan, sabar dalam petaka tantangan kehidupan sehari-hari. Jika
dan kesulitan, serta sabar dalam sabar tidak diimplementasikan dalam
berjuang menegakkan kebenaran dan kehidupan sehari-hari niscaya akan
keadilan. Penutup ayat yang selalu terjadi kekacauan, sedangkan
menyatakan sesungguhnya Allah shalat yang dilakukan secara terus-
bersama orang-orang yang sabar menerus akan mendidik umat Muslim
mengisyaratkan bahwa jika seseorang menjadi sabar sehingga menghadapi

18 19
M. Quraish Shihab, Tafsir al- M. Quraish Shihab, Tafsir Al-
Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al- Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Qur’an, volume 1, hlm. 181-182 Qur’an, volume 1 , hlm. 362-363
Anggi Wahyu Ari, Urgensi Shalat Dalam Membentuk Karakter…51

permasalahan akan selalu tenang dan tersebut agar rutinitas ibadah shalat
terus berusaha untuk memperbaiki yang kita lakukan bukan tanpa makna
keadaan. dan nilai sehingga seharusnya Muslim
Jika demikian, sabar bukan yang shalat memiliki pribadi dan
berarti ‘lemah’ atau ‘menerima apa karakter yang hebat, namun itu semua
adanya’, tetapi ia merupakan juga tergantung akan daya serap kita
perjuangan yang menggambarkan terhadap nilai shalat itu sendiri.
kekuatan jiwa pelakunya sehingga
mampu mengalahkan (mengendalikan) Daftar Kepustakaan
keinginan nafsu. Dari sini, tidak heran Al-Fahd, Qasim bin Shalih, 10 Duruus
kalau ‘puasa’ dinamai ‘sabar’, karena fii Tadabbur Ma’aani Aqwaal
esensi pokok dari ibadah ini adalah Ash- Sholaah, Terj. Ahmad
pengendalian diri yang berakhir Hotib, Menyikap Makna
dengan kemenangan. Shalat Dari Takbiratul Ihram
Sabar dan shalat merupakan Sampai Salam, Cet. I.
media untuk menetramkan jiwa yang Bandung: Irsyad Baitus Salam,
sedang mengalami kegelisahan, 2007
kesusahan dalam berbagai permasalah Musbikin, Imam, Melogikakan Rukun
kehidupan. Jika seseorang mengalami Islam: Bagi Kesehatan Fisik
hal tersebut maka bersikap sabar dan dan Psikologi Manusia,
lakukanlah shalat, sehingga dapat Yogyakarta: DIVA Press,
mendidik jiwa menjadi tentram, 2008.
tenang dalam menjalani kehidupan. Mustafa, Bisri, Rahasia Keajaiban
Jiwa yang tentram akan memberikan Shalat dan Dzikir, Surakarta:
efek yang sangat luar biasa ketika Qaula, 2007.
seseorang muslim menghadap Allah
Qudamah, Ibnu, Minhajul
atau berkomunikasi dengan cara shalat.
Qashidin; Jalan Orang-
orang Yang Mendapat
Kesimpulan petunjuk, Terj. Kathur
Sebagai sebuah kewajiban shalat suhardi, Cet. II. Jakarta:
merupakan ibadah yang penuh dengan Pustaka Al-Kautsar, 2003.
makna yang apabila kita renungi dan Shihab, M. Quraish Membumikan Al-
praktekkan mampu membuat kita Quran: Fungsi dan Peran
menjadi pribadi yang hebat dan Wahyu dalam Kehidupan
penjelasan di atas adalah sedikit dari Masyarakat, Bandung: Mizan,
nilai-nilai positif yang dapat kita ambil 1993.
dari ibadah shalat, tidak hanya Shihab, Muhammad Quraish,
mendidik dan mencetak karakter yang Wawasan al-Qur’an: Tafsir
spiritual, disiplin, bersih, dan sabar tapi Mawdu’iy atas Berbagai
nilai-nilai yang ada di dalam ibadah Persoalan Umat, Bandung:
shalat sangatlah banyak yang tidak Mizan, 1996.
mungkin bisa kita tuangkan di dalam
Shihab, M. Quraish, Secerah Cahaya
artikel ini, maka sebagai muslim yang
Ilahi: Hidup Bersama Al-
taat dan mengerjakan shalat tentu kita
Qur’an, Cet. I. Bandung:
harus pandai mengambil nilai-nilai
Mizan, 2000.
52 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.2/Desember 2016

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al- Susetya, Wawan, Indahnya Meniti


Mishbah; Pesan, Kesan Jalan Ilahi dengan Shalat
dan Keserasian al Qur’an, Tahajut: Menguak Misteri
volume 1, Jakarta: Lentera Rahasia Shala Yogyakarta:
Hati, 2002. Tugu, 2007.

Anda mungkin juga menyukai