Shalat adalah pokok agama Islam dalam beribadah kepada Allah SWT. Dalam sabda Nabi
SAW. Dikatakan bahwa Shalat juga merupakan tiang Agama. Yaitu pondasi bagi setiap
orang muslim yang beriman kepada Allah SWT. Apabila seseorang telah sengaja
meninggalkan Shalat maka sama halnya merobohkan tiang agama.
Dalam menjalankan shalat terdapat dua cara yaitu secara perorangan atau berjamaah, kedua
cara tersebut melahirkan pendidikan akhlak yang dapat diperoleh. Dalam shalat perorangan
dapat membentuk ahklak yang disiplin dan menghargai waktu seperti tidak boleh seenaknya
mengganti, memajukan, ataupun memundurkan waktu pelaksanaanya. Kemudian dalam
shalat berjama’ah terutama di masjid dapat menjadi memperoleh pergaulan dengan orang-
orang baik dan shaleh yang kemudian dapat membentuk ahklak pada dirinya karena
mengikuti pergaulannya.
Dalam Artikel ini, saya akan menerangkan sedikit beberapa poin-poin penting yaitu mulai
dari Pengertian Shalat menurut Bahasa dan Istilah, Dimensi-dimensi Shalat, Shalat
menguatkan Hubungan Hamba dengan Allah, Manusia, Alam dan lingkungan hidup, Serta
menjelaskan sedikit tentang Pendidikan Akhlak Dalam Shalat Sendiri maupun Berjama’ah.
3. Shalat menguatkan Hubungan Hamba dengan Allah, Manusia, Alam dan Lingkungan
Hidup
Di dalam shalat seseorang mengingat penciptanya dan segala perbuatan dosa yang
telah ia perbuat. Dalam melakukan shalat, seorang hamba secara murni mendekatkan
dirinya dengan Allah secara tenang dan khusyu berdialog kepada Allah melalui doa-
doa yang dipanjatkan. Dengan kedekatan tersebut akan dapat selalu diberi
ketenangan. Selain menguatkan hubungan dengan Allah shalat juga bisa menguatkan
diri sesama manusia dari bagiamana seorang muslim melakukan shalat dapat diambil
manfaat dalam kehidupan sehari-hari yang bisa menimbulkan kedekatan sesama
manusia contohnya seperti dapat mendidik manusia agar taat kepada pemimpinnya
yang memberi perintah, dicerminkan seperti kita mendengar azan dikumandangkan
maka kita segera melaksanakan shalat. Tetapi, ada juga seseorang yang rajin shalat
tetapi masih suka melakukan maksiat, korupsi, kejahatan sesama manusia maupun
hewan dan lingkungan hidup disekitarnya. Penyebab orang yang ibadah tetapi masih
melakukan maksiat, berarti ibadahnya orang ini belum masuk pada titik khusyuk,
ikhlas, dan sempurna, dan Orang yang selalu melakukan perbuatan dosa secara
sengaja maka orang itu fasik. Shalat sejatinya adalah cara untuk mencegah diri dari
perbuatan keji dan mungkar. Apabila dia masih selalu bermaksiat maka ibadahnya
menjadi sia-sia. Mudah-mudahan kita selalu dijauhkan oleh Allah dari perbuatan yang
keji dan mungkar.
Penulis :
- Drs. Canra Krisna Jaya, MA.Hum
- Moch. Pradikto Satria R.