Anda di halaman 1dari 5

“Shalat sebagai Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Akhlak Muslim”

Shalat adalah pokok agama Islam dalam beribadah kepada Allah SWT. Dalam sabda Nabi
SAW. Dikatakan bahwa Shalat juga merupakan tiang Agama. Yaitu pondasi bagi setiap
orang muslim yang beriman kepada Allah SWT. Apabila seseorang telah sengaja
meninggalkan Shalat maka sama halnya merobohkan tiang agama.

Dalam menjalankan shalat terdapat dua cara yaitu secara perorangan atau berjamaah, kedua
cara tersebut melahirkan pendidikan akhlak yang dapat diperoleh. Dalam shalat perorangan
dapat membentuk ahklak yang disiplin dan menghargai waktu seperti tidak boleh seenaknya
mengganti, memajukan, ataupun memundurkan waktu pelaksanaanya. Kemudian dalam
shalat berjama’ah terutama di masjid dapat menjadi memperoleh pergaulan dengan orang-
orang baik dan shaleh yang kemudian dapat membentuk ahklak pada dirinya karena
mengikuti pergaulannya.

Dalam Artikel ini, saya akan menerangkan sedikit beberapa poin-poin penting yaitu mulai
dari Pengertian Shalat menurut Bahasa dan Istilah, Dimensi-dimensi Shalat, Shalat
menguatkan Hubungan Hamba dengan Allah, Manusia, Alam dan lingkungan hidup, Serta
menjelaskan sedikit tentang Pendidikan Akhlak Dalam Shalat Sendiri maupun Berjama’ah.

1. Pengertian Shalat secara Bahasa dan Istilah


Shalat secara bahasa berarti doa, yang artinya permohonan. Sedangkan secara istilah
Shalat merupakan perkataan dan perbuatan khusus yang dimulai dengan takbiratul
ihram dan diakhiri dengan salam. Dalam pengertian lain Shalat adalah salah satu cara
komunikasi antara hamba dengan Allah SWT. Shalat adalah ibadah yang berarti
menyembah Allah SWT dan wajib bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat pada
waktu-waktu yang di tentukan, karena shalat merupakan tiang atau pokok agama
Islam. Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa shalat adalah ibadah
kepada Allah SWT, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali dengan takbir
dan diakhiri dengan salam. Menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan shlat juga
merupakan penyerahan diri dengan lahir dan batin kepada Allah SWT dalam rangka
ibadah dan memohon rida-Nya.

2. Dimensi-dimensi Shalat Dalam Islam


Shalat memiliki dua dimensi, yaitu dimensi lahir dan dimensi batin. Dimensi lahir
shalat adalah Shalat yang didefinisikan oleh para Ulama fiqih sebagai ibadah khusus
yang terdiri dari Bacaan dan Gerakan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan
ditutup dengan ucapan salam. Sementara itu, dimensi batin shalat adalah suasana hati
yang melibatkan perasaan dan kerohanian dalam shalat. Jadi, dimensi batin shalat itu
terkait dengan Al-Zawq dan Al-Ruhi, yakni emosi dan spiritual. Penelitian
Prawitasari, menemukan bahwa salah satu fungsi shalat adalah mengurangi
kecemasan. Dalam gerakan shalat terdapat unsur relaksasi otot. Dengan mendirikan
shalat yang benar serta membiasakannya, seseorang telah mendidik dirinya sendiri
dengan akhlak ketenangan dan menghindari kecemasan yang tidak perlu.

3. Shalat menguatkan Hubungan Hamba dengan Allah, Manusia, Alam dan Lingkungan
Hidup
Di dalam shalat seseorang mengingat penciptanya dan segala perbuatan dosa yang
telah ia perbuat. Dalam melakukan shalat, seorang hamba secara murni mendekatkan
dirinya dengan Allah secara tenang dan khusyu berdialog kepada Allah melalui doa-
doa yang dipanjatkan. Dengan kedekatan tersebut akan dapat selalu diberi
ketenangan. Selain menguatkan hubungan dengan Allah shalat juga bisa menguatkan
diri sesama manusia dari bagiamana seorang muslim melakukan shalat dapat diambil
manfaat dalam kehidupan sehari-hari yang bisa menimbulkan kedekatan sesama
manusia contohnya seperti dapat mendidik manusia agar taat kepada pemimpinnya
yang memberi perintah, dicerminkan seperti kita mendengar azan dikumandangkan
maka kita segera melaksanakan shalat. Tetapi, ada juga seseorang yang rajin shalat
tetapi masih suka melakukan maksiat, korupsi, kejahatan sesama manusia maupun
hewan dan lingkungan hidup disekitarnya. Penyebab orang yang ibadah tetapi masih
melakukan maksiat, berarti ibadahnya orang ini belum masuk pada titik khusyuk,
ikhlas, dan sempurna, dan Orang yang selalu melakukan perbuatan dosa secara
sengaja maka orang itu fasik. Shalat sejatinya adalah cara untuk mencegah diri dari
perbuatan keji dan mungkar. Apabila dia masih selalu bermaksiat maka ibadahnya
menjadi sia-sia. Mudah-mudahan kita selalu dijauhkan oleh Allah dari perbuatan yang
keji dan mungkar.

4. Pendidikan Akhlak dalam Sholat Berjamaa’ah


Seperti yang kita tahu sholat berjamaah adalah sholat yang dilakukan oleh imam
dengan makmum dengan aturan pelaksanaan tertentu. Hikmah sholat berjamaah dapat
membuat kita mendapatkan pahala yang lebih banyak daripada ketika melaksanakan
sholat sendirian. Sesuai sabda Nabi SAW. Dari Abdullah bin Umar RA, bahwa
Rasulullah SAW. Bersabda: ‫ »صالُة الَج َم اَعة َأفَض ُل من َص َالة الَفِّذ ِبَس بٍع وِع ش;ِر ين َد َر َج ة‬artinya:
Sholat berjamaah itu lebih utama daripada sholat sendiri sebanyak 27 derajat." (HR.
Bukhari). Dan jika dari segi sosial shalat berjamaah dapat meningkatkan hubungan
antar masyarakat, menimbulkan keakraban, saling toleransi, dan banyak hal positif
lainya. Ternyata dari kebiasaan salat berjamaah yang kelihatannya sepele akan
membentuk karakter kepribadian yang positif. Yang dimana akan muncul kekuatan
dalam diri yang dapat memotivasi dan menginspirasi untuk rajin salat berjamaah.
Adapun nilai nilai Pendidikan akhlak dalam sholat berjamaah sebagai berikut:
a. Sholat mendidik umat islam bahwa imam sholat itu berasal dari jamaah terbaik di
antara mereka. Melalui sholat berjamaah umat islam di biasakan untuk memilih
pemimpin yakni memilih yang terbaik di antara ereka untuk mewujudkan kebikan
dan kemaslahatan bersama.
b. Sholat berjamaah mendidik umat islam umtuk menaati imam selama imam
mengikuti aturan sholat dengan baik dan benar
c. Sholat berjamaah awal waktu di masjid menyadarkan kaum muslimin bahwa
mereka tidak hidup sendiri
d. Sholat berjamaah di masjid dengan konsep pemberdayaan menyadarkan umat
islam bahwa masjid itu bukan hanya tempat sholat bersama.

5. Pendidikan Akhlak dalam Sholat Perorangan


Dalam shalat perorangan dapat membentuk ahklak yang disiplin dan menghargai
waktu seperti tidak boleh seenaknya mengganti, memajukan, ataupun memundurkan
waktu pelaksanaanya di antara nilai Pendidikan dalam sholat perorangan adalah:
a. Sholat menanamkan pentingnya nilai kesucian terpadu lahir batin dalam
kehidupan yang meliputi kesucian badan, pakaian, dan tempat sholat dari najis.
b. Sholat menanamkan kerendahan hati bahwa manusia fakir illa Allah
(membutuhkan Allah).
c. Sholat menanamkan kedisiplinan,mengatur ritme kehidupan yang selaras, serasi
dan seimbang antara beraktifitas, bekerja, istirahat, dan konsultasi dengan Allah.
d. Sholat menanamkan kesadaran bahwa nilai kerohanian pada diri kita merupakan
panglima yang memberikan komando, arahan, dan orientasi kemana pikiran,
energi, emosi, dan rohani dalam diri kita itu diarahkan
e. Sholat merupakan piranti yang dirancang Alah untuk orang-orang beriman guna
meningkatkan kualitas rohani mereka agar menjadi muqorrobun yakni manusia
yang dekat dengan allah
Kesimpulannya adalah Shalat merupakan kewajiban atas setiap muslim yang
beriman yang didalamnya terdapat dimensi lahir dan batin. Dengan shalatlah kita
bisa terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, dengan Shalatlah kita
bisamenguatkan Hubungan dengan Allah SWT. Sesama manusia, Alam dan
Lingkungan Hidup. Dengan Shalatlah bisa mengubah kehidupan kita menjadi
lebih disiplin. Allah SWT. Juga akan memudahkan segala Urusan-urusan kepada
para Hamba-Nya yang Shalat, Allah SWT. Akan memberikannya Jalan keluar atas
setiap Permasalahan yang kita punya. Allah SWT. Akan memberikan Hamba-Nya
Rezeki dari arah yang tidak kita sangka-sangka. Dan dengan Shalatlah Allah
SWT. Ridho sama kita, dan sebab Ridho nya Allah lah, kita dimasukkan kedalam
Jannatul Firdaus, Surga yang paling tinggi kedudukannya.
Mudah-mudahan Allah SWT. Menjadikan kita sebagai Hamba-Nya yang Beriman
dan selalu Beramal Shaleh Aamiin YRA.

Sumber: Ali, Z. (2022). Pengantar Ilmu Hukum. books.google.com, 12.


Al-Juzair, S. A. (2019). Fiqih Empat Madzhab. 291.
Dalimunthe. (2012). Jurnal Pendidikan Islam. uinsu.ac.id.
Dalimunthe, S. S. (2012). Dimensi Akhlaq Dalam Shalat. Pendidikan Islam.
Ismail, P. D. (2023). Kuliah Akhlak Tasawuf . Yogyakarta.
Mudjib, A. (2022). Pendidikan Karakter melalui pembiasaan shalat berjamaah.
books.google.com.
Sarwat, A. (2017). Shalat. Seri Fiqih Kehidupan, 138.

Penulis :
- Drs. Canra Krisna Jaya, MA.Hum
- Moch. Pradikto Satria R.

Anda mungkin juga menyukai