Anda di halaman 1dari 10

Makalah pengaruh Shalat dalam kehidupan sosial

Di Susun Oleh :
KIAT MULIA
NIM : 111213003

Dosen pembimbing : Drs. FIKRI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena nikmat dan karunia-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tak lupa pula saya kepada Nabi Besar Muhammad Saw yang telah membawa kita dari
alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu ini. Makalah ini di susun sebagai
tugas pada pelajaran Agama Islam dan sebagai Dosen Pengasuh yaitu Bpk. Fikri. Makalah
ini berjudul Pengaruh Shalat dalam Kehidupan Sosial, Keutamaan Shalat berjamaah,
dan Urgensi shalat agar dapat dipelajari dan menjadi sumber pengetahuan yang baik.
Dan perlu disadari bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
itu penulis berharap kritik dan sarannya kepada semua pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penyusunan
makalah ini. Untuk itu penulis mohon maaf jika ada kesalahan dan kepada Allah SWT mohon
ampun.

Sekayu,

Novenber 2011

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................... 1
Daftar Isi ..................................................................................................................... 2
Pendahuluan .............................................................................................................. 3
Pembahasan ............................................................................................................... 3
1. Shalat dalam Kehidupan Sosial ............................................................................ 4
2. Keutamaan Shalat berjamaah .............................................................................. 5
3. Urgensi Shalat ........................................................................................................ 6
Kesimpulan ................................................................................................................. 7
Daftar Pustaka

I.

PENDAHULUAN
Agama Islam merupakan salah satu agama yang ada di Indonesia dan 50% mayoritas
masyarakatnya beragama islam. Ibadah merupakan unsur mutlak dalam agama. Agama yang
intinya adalah keyakinan tentang adanya zat yang berkuasa di atas alam raya, dan kerinduan
manusia untuk mengangungkan dan berhubungan dengannya, melahirkan berbagai macam
cara pengabdian pemujaan dan ibadah. Dan agama itu pun sendiri merupakan pondasi hidup
manusia dalam ketentraman hidupnya. Dalam agama islam shalat merupakan tiang agama.
Karena jikalau seorang tidak mendirikan shalat itu sendiri maka sama saja dia tidak
mendirikan agamanya.
Manusia-manusia yang menjalankan tugas dan perintah Allah lah yang akan
mendapatkan ketentraman hati itu sendiri. Pelaksanaan ibadah dalam islam tidak boleh
sampai mengabaikan kewajiban yang berhubungan dengan kebutuhan jasmaniah dan
duniawi. Manusia perlu bekerja untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan hidupnya untuk
bertahan hidup, karena selain kita ibadah dan berdoa kita juga harus bekerja untuk mencapai
tujuan nya.

II. PEMBAHASAN
1. Pengaruh Sholat dalam Kehidupan Sosial
Dalam agama islam ada sebuah kitab yang didalamnya itu sendiri merupakan wahyuwahyu (ucapan/perkataan) Allah SWT yang diturunkan melalui para Nabi dan Rosulnya.
Pelaksanaannya dijelaskan dalam sabda rosul, baik berupa gerak-gerik dan perbuatan beliau
semasa hidup.
Sebagaimana semua ibadah dalam islam, di samping mempunyai segi kerohanian
untuk menjaga hubungan dampak kejiwaan pribadi dengan Allah, ibadah shalat juga
mempunyai dampak kejiwaan, sosial, dan lain sebagainya dalam kehidupan bermasyarakat.
Agama adalah hal pokok dalam kehidupan manusia apalagi bermasyarakat. Shalat
dapat dilakukan secara individual, tetapi lebih baik apabila dilakukan secara berjamaah dan
terutama di masjid. Masjid adalah tempat ibadah nya orang islam. Masjid tempat penting
yang digunakan sebagai tempat ibadah dan di sebut juga rumah Allah. Hal ini tentu saja

karena manfaatnya terhadap masyarakat. Hikmah yang utama itu menunjukkan keutuhan
masyarakat islam dalam bahu membahu menyembah Allah. Dengan shalat lima waktu sehari
semalam secara berjamaah, msing-masing jamaah dapat saling mengenal dan saling
membahu, seperti apabila di antara jamaah ada yang menderita sakit atau tertimpa musibah,
semua jamaah segera dapat mengetahui dan dapat segera memberi bantuan baik moril
maupun materiil yang bertujuan untuk meringankan penderitaan orang yang tertimpa
musibah tersebut..
Suara azan yang dikumandangkan sebelum melakukan shalat

itu sebagai

pemberitahuan telah masuknya waktu shalat. Hal itu mengandung hukmah bahwa masyarakat
diingatkan dalam lima waktu sehari semalam akan kebesaran Allah, agar segera berhubungan
dengan Allah melalui shalat. Masyarakat diminta sejenak untuk meninggalkan pekerjaan
yang sedang dilakukan untuk mengingat Allah.
2. Keutamaan Shalat & Shalat Berjamaah
Dari Ubadah bin Ash Shamit, bahwa dia pernah men dengar Rasulullah saw.
Bersabda:
(Ada) lima shalat yang diwajibkan Allah kepada para hamba, Siapa yang menger jakan
nya dan sama sekali tidak menyia-nyiakan serta tidak meremehkan kewajiban salah satunya,
baginya janji Allah untuk memasukkan dia ke dalam surga. Siapa yang tidak
mengerjakannya, dia tidak mendapatkan janji di sisi Allah. Jika suka, Dia menyiksanya atau
memasukkannya ke dalam surga. (HR Malik, Abu Dawud, An Nasai, dan Ibnu Hibban)
Mengapa shalat dimaknai dengan sedemikian penting, sampai-sampai dalam kondisi
ekstrem sekalipun shalat harus tetap dilaksanakan? Setidaknya, ada sebelas hal yang melatar
belakangi nilai strategis shalat sebagai berikut.
a.

Shalat adalah tiang agama

b. Shalat adalah amal yang pertama kali dinilai Allah SWT ada hari Akhir
c.

Shalat adalah amal pertama yang diwajibkan

d. Shalat adalah amal yang paling besar pahalanya


e.

Shalat adalah amal yang menjadi ajaran para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW

f.

Shalat adalah sebuah amal yang apabila ditinggalkan berimplikasi dosa besar

g. Shalat adalah tanda utama dari orang-orang ber takwa, saleh, dan bahagia
h. Shalat adalah wasiat terakhir yang disampaikan Nabi Muhammad SAW
i.

Shalat adalah rukun Islam yang kedua setelah syahadat (ketauhidan)

j.

Shalat adalah pembeda antara muslim dan kafir

k. Shalat adalah ajaran paling pertama kepada anak-anak.


Shalat merupakan rukun Islam kedua dan merupakan amalan yang paling utama dan
paling dicintai oleh Allah Taala. Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalam- menjadikannya sebagai
penjaga darah dan harta, sehingga kapan seseorang meninggalkannya maka darah dan
hartanya akan terancam. Karena sangat pentingnya shalat ini, sampai-sampai dialah amalan
pertama yang hamba akan dihisab dengannya pada hari kiamat.
Islam menganjurkan agar shalat wajib lima waktu sehari semalam itu dilakukan
secara berjamaah, meskipun shalat dapat dilakukan secara ribadi. Makin banyak anggota
jamaah akan semakin baik, meskipun shalat berjamaah itu dapat dilakukan dengan seorang
imam dan seorang makmun. Shalat berjamah punya banyak keutamaan, juga menambah
persatuan dn kesatuan kita sesama muslim juga mengandung keutamaan yang besar, yaitu
pahalanya 27 kali lipat daripada shalat dikerjakan sendiri. Shalat berjamaah melatih taat
kepada pimpinan, dan pimpinannya supaya bertindak bijaksana dengan memperhatikan
jamaah dipimpinnya, dan juga shalat berjamaah menanamkan rasa kebebasan, persaudaraan
dan persamaan.
Hadits Nabi Riwayat Bukhari, Muslim dari Ibnu Umar r.a. berbunyi :

Artinya : Shalat berjamaah pahalanya 27 kali lipat daripada shalat sendiri.


a. Shalat Jamaah Menanamkan Rasa Kebebasan
Kebebasan dalam shalat itu sudah terlatih apabila kita sering mengerjakan shalat secara
berjamaah karena anggota jamaah merasa sudah terbiasa bebas shalat di masjid, bebas dari
tradisi-tradisi yang berlawanan dengan ajaran ibadah, pujian-pujian hanya dapat dilakukan
terhadap Allah saja.
Kebebasan hati nurani adalah puncak kebebasan yang dimiliki oleh manusia. Kebebasan
control dimiliki anggota jamaah, apabila imam melakukan kesalahan baik mengenai bilangan
rekaat, bacaan dan lain sebagainya, makmun atau jamaah mempunyai hak control terhadap
kekhilafan imam.
b. Shalat Jamaah Menanamkan Rasa Persaudaraan

Umat islam terbiasa dengan adanya rasa kebersaaam dalam beribadah karena jelas Allah
SWT memerintahkan hambanya untuk melakukan shalat secara bersama-sama dan dia juga
memberikan imbalan kepada hambanya tersebut dengan menambah pahala apabila kita
melakukannya secara bersma-sama untuk seluruh umat islam apapun suku bangsanya. Setiap
muslim akan merasa bertemu dengan saudara-saudara yang seagama dalam shalat berjamaah.
Mereka bersaudara, shalat di belakang imam, satu gerak mengikuti komando imam,
menghadap kearah satu kiblat. Membca satu Kitab Al-Quran dan menyembah Tuha Yang
Maha Esa.
c.

Shalat Jamaah Menanamkan Rasa Persamaan


Persamaan dalam shalat memang sudah tumbuh dan menjiwai pada setiap masing-masing
jamaah kaena di dalam rumah Allah SWT itu sendiri tidak terdapat perbedaan antara kaum
yang derajat duniawi nya tinggi karena dimata-Nya hanyalah ketaqwaan dan kecintaan
hamba padanyalah yang dilihatnya sebagai bukti nya. Para makmun berderet-deret bersaf,
yang berpangkat, rakyat biasa, yang kaya, yang miskin, keturunan raja maupun rakyat
kebanyakan, semuanya berbaris, berbaur satu saf, dan yang dating lebih dulu menempati saf
paling dengapn meskipun rakyat jelata dan yang dating kemudian menempati saf belakang
meskipun seorang raja ataupun presiden.

3. Urgensi Shalat
Urgensi Shalat adalah agar kita tahu seberapa pentingnya shalat dalam kehidupan
sehari-hari kita, karena selain mempunyai arti dalam ibadah sebagai tiang agama shalat juga
mempunyai makna lain dalam kehidupan. pada dasarnya meliputi dua aspek yaitu aspek
rohani dan aspek jasmani.
a. Urgensi Aspek Shalat dari Aspek Rohani
Shalat berfungsi mengingatkan manusia kepada Tuhannya yang Maha Tinggi yang
telah menciptakan manusia dan alam semesta. Allah berfirman dalam Surat Thaha (20) : 14
yang berbunyi :

Artinya : Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlaj
Aku dan dirikanlah Shalat untuk mengingat ku.
Apabila kita senantiasa mengingat Allah SWT dengan cara mengerjakan shalat niscaya
kita akan mendapatken ketentraman hati dan pikiran kita agar selalu dapat berfikir bersih dan
selalu berada dijalannya yang benar. Hati manusia yang senantiasa selalu mengingat Allah
akan terjaga jiwanya dari sifat-siat keji dan terhindar dari segala sesuatu yang menyimpang
dari agama dan jalan Allah SWT dan dibutuhkan kerohanian yang kuat dengan sering
mendekatkan jiwa dan raga kepada Allah SWT. Dengan kekuatan rohaniah itu bebagai
macam ujian hidup akan dapat dihadapi dengan kesabaran, ketenangan, kerelaan hati yang
tentram. Karena itu amat besar artinya kita selalu mohon pertolongan kepada Allah dengan
sabar dan Salat juga berfungsi untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar. Karena itu,
mengerjakan shalat dengan khusyu dan benar mempunyai peranan yang besar dalam
pembentukan moral, yang membuat seseorang akan merasa malu melanggar ketentuanketentuan Allah sehingga akan terdorong untuk berbuat yang selalu mendatangkan keridhaan
Allah.
b. Urgensi Aspek Sholat dari Aspek Jasmani
Fungsi shalat salah satunya adalah menimbulkan sikap menjaga kebersihan, kerapihan,
dan ketelitian kita dalam menjaga badan.
Shalat itu sendiri dilambangkan dengan kesucian/ kebersihan dalam segala hal
termasuk jasmani kita dengan cara mensucikan diri yaitu berwudlu. Suci badan diisyaratkan
wudlu sebelum shalat, mandi besar apabila berhadas besar seperti hadas karena hubungan
suami istri, keluar mani, haid dan nifas yakni berfungsi mengajarkan kebersihan. Suci badan
dan pakaian, seperti pada waktu orang akan melakukn shalat jumat diutamakan mandi dan
mengenakan pakaian yang baik serta menggunakan minyak wangi.
Allah berfirman dalam surat Al-Araf yang berbunyi :

Artinya : Hai anak Adam, pakailan pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid.

Dalam hal ini dapat mendidik seorang menjadi jiwa yang disiplin dalam keseharian
dan kejasmaniannya karena dalam shala terdapat makna-makna kesehatan jasmani yang
memungkinkan kita dan tanpa kita sadari bahwa gerakan-gerakan shalat itulah yang akan
membuat jasmani kita tebiasa bergerak dan terlatih.
III. KESIMPULAN
Merupakan hasil dari shalat dalam masyarakat adalah untuk menjaga tali silaturahmi
antara umat beragama dan umat agama lainnya agar timbul rasa gotong-royong dan sifat
toleransi dalam jiwa masyarakat yang memang sudah menjadi pesan Nabi Muhammad SAW
dalam khotbahnya.
Selain itu shalat berjamah punya banyak keutamaan, juga menambah persatuan dan
kesatuan kita sesama muslim juga mengandung keutamaan yang besar, yaitu pahalanya 27
kali lipat dari pada shalat dikerjakan sendiri. Shalat berjamaah melatih taat kepada pimpinan,
dan pimpinannya supaya bertindak bijaksana dengan memperhatikan jamaah dipimpinnya,
dan juga shalat berjamaah menanamkan rasa kebebasan, persaudaraan dan persamaan.
Urgensi shalat adalah untuk menambah wawasan kita dan mengetahui arti penting
dari shalar itu sendiri yaitu sebagai tiang agama.Yang juga melatih jasmani kita agar terbiasa
bersifat bersih, rapi, dan rajin. Melatih kerohanian kita agar bisa sabar dalam menghadapi
cobaan hidup, ketenangan diri, dan ketentraman hati.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Sunarto, Ahmad subagiyo 2002, fatwa-fatwa Rosulullah, Pustaka Amani,
Jakarta
Moh RifaI,1976, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, Toha Putra,
Semarang,
Aunur rahim, amir Muallim,1998, Ibadah & Akhlak dalam Islam, UII Press,
Yogyakarta,
http://kiatmulia2.blogspot.com/2013/01/makalah-pengaruh-shalat-dalamkehidupan.html

Anda mungkin juga menyukai