Anda di halaman 1dari 7

RELEVANSI KITAB MAZMUR BAGI KATEKESE REMAJA KATOLIK

Oleh : Mei Noviana (162896)

A. PENDAHULUAN

Remaja adalah seorang yang berumur belasan tahun, pada masa remaja manusia tidak
bisa disebut dewasa tetapi juga tidak bisa disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa
peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini juga remaja mengalami masa
perkembangan dan pertumbuhan yang sangat cepat. Terdapat 3 fase renaja, yaitu remaja
awal, pertengahan dan akhir. Pada masa remaja akhir remaja sudah mengenal dirinya dan
keadaan atau peran ditengah masyarakat dan pergaulan. Remaja juga lebih memahami arah
hidup mereka terutama untuk masa depan dan tujuan hidup mereka. Terutama ketika sudah
terjun dalam masyarakat tentu banyak pengalaman baru yang menyenangkan maupun tidak
menyenangkan. Kadang pengalaman tersebut dapat diterima kadang juga tidak. Proses ini
sangat menentukan kedewasaan dan ketahanan seorang remaja.

Dalam proses ini remaja seringkali mengalami kecenderungan putus asa dan
hilangnya kepercayaan diri sehingga banyak sekali remaja yang sering mengalami kegalauan.
Untuk mengatasi kecenderungan tersebut remaja seringkali berbuat salah dengan melakukan
hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan misalnya dengan minum-minuman keras, mabuk
bahkan ada yang hampir bunuh diri.

Sangat diprihatinkan jika remaja katolik juga melakukan hal yang bodoh seperti itu.
Padahal segala cobaan, kegalauan, masalah itu semua berasal dari Tuhan dan Tuhan juga
pasti akan memberi jalan terkait dengan masalah yang dialami. Dari latar belakang yang
demikian dirasa Kitab Mazmur mampu membantu para remaja yang sedang menemukan jati
dirinya semakin dikuatkan dan sadar bahwa kebahagiaan, kesuksesan, baik atau tidak nya diri
itu berasal dari Tuhan dan semua akan baik-baik saja. Tulisan ini hendak mengajak para
remaja untuk tetap semangat dengan menjadikan kitab Mazmur sebagai sumber semangat

Katekese merupakan salah satu cara pewartaan yang digunakan agar para remaja
katolik tidak lagi mengalami kegalauan, kecemasan dan kekawatiran yang mendalam akan
cobaan ataupun godaan yang dialami para remaja untuk menuju kedewasaannya. Katekese
adalah suatu bentuk pewartaan Injil yang diamanatkan Yesus Kristus. Katekese sendiri
mencakup penyampaian ajaran Kriten, yang pada umumnya diberikan secara sistematis agar
para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristus. Tulisan ini hendak memberikan acuan
bagi segenap para kaum awam untuk berkatekse terutama untuk remaja Katolik yang
mempunyai latar belakang seperti yang dijelaskan diatas dengan menggunakan Kitab
Mazmur sebagai dasar.

B. PEMBAHASAN

Katekese

Katekese berasal dari kata Yunani “Catechein” dan “Catechesis. Akar katanya adalah
kat dan echo. Kat artinya keluar, ke arah luas dan echo artinya gema/gaung. Berarti makna
katekese adalah suatu gema yang disampaikan keluar. Gema dapat terjadi jika ada suara yang
penuh dengan keyakinan dan gema tidak pernah berhenti pada satu arah, maka katekse juga
harus dilakukan dengan penuh keyakinan dan tidak pernah berhenti pada satu arah. Karena
katekse adalah sebuah pengajaran iman dari masa kanak-kanak sampai dewasa.

Katekese adalah pembinan iman anak-anak, kaum muda dan orang-orang dewasa
dalam iman, yang khusus nya mencakup penyampaian ajaran Kristen, yang pada
umumnya diberikan secara orgaanis dan sistematis dengan maksud mengantar
para pendengar memasuki kepenuha hidup Kristen (CT 18)
Dari teks diatas dapat dimengerti bahwa katekese adalah salah satu upaya yang
digunakan oleh Gereja untuk menyampaikan ajaran Yesus Kristus dan mewujudkan imannya
dalam kehidupan sehari-hari. Pembinaan ini dilakukan untuk semua umat mulai dari anak-
anak sampai dewasa. Katekese tidak berhenti ketika mendapatkan keinginannya namun
selalui diperbaharui agar semakin dewasa dalam iman dan bertanggungjawab mengajarkan
iman kepada umat secara berkelanjutan.

Hadirnya katekese dapat pula mengarahkan umat membangun keharmonisan dengan


setiap anggota dan mengusahakan supaya terwujud dalam kehidupan nyata. Melihat situasi
remaja saat ini katekese mampu memberikan pencerahan dan membawa remaja agar semakin
yakin akan kehadiran Tuhan Yesus dalam dirinya terutama ketika remaja mengalami putus
asa, ketidak percayaan diri dan kesuitan dalam mencari jati dirnya. Dengan katekese pula
remaja akan lebih dewasa dalam iman dan bertanggungjawab akan iman mereka bahkan
mampu membawa karya penyelamatan kepada semua orang.
Remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan yang berarti bahwa pada masa itu remaja
hendak bertolak dari masa kanak-kanak menuju dewasa dan pada masa ini remaja mengalami
krisis identitas dimana remaja mencari jati dirinya. Dengan bertambahnya usia, pengalaman
dan kemampuan yang dimiliki remaja pelan-pelan dapat memandang teman, keluarga dan diri
sendri secara lebih nyata dan pada masa inilah remaja juga mulai membuka relasi dengan
lawan jenisnya.

Menurut Hurlock, remaja dimengerti pertama melalui istilah bahasa Latin adalah
adolescence yang sesunggunya memiliki arti luas mencangkup kematangan mental, emosioal,
sosial dan fisik. Zakiah Darajad (1990:23) Masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan
dewasa dalam masa ini anak mengakamu masa pertumbuhan dan masa perkembangan
fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan
ataupun cara berpikir atau bertindak, tetapi bukanlahh pula orang dewasa yang telah matang.

Masa remaja sering dihubungkan dengan penyimpangan dan ketidakwajaran


perilakuu hidup. Hal ini dapat dilihat dari teori psikologi perkembangan yang membahas
ganguan emosi dan penyimppangan perilaku remaja akibat tekanan-tekanan yang dialaminya
sebagai akibat dari proses penyesuaian diri dengan lingkungan idup dan pergaulan baru
dengan orang dewasa.

Remaja Katolik

Remaja Katolik adalah para remaja yang memiliki iman Katoik yang sama dan
berkumpul atas dasar iman Katolik. Kegiatan yang dilakukan selalu berakar pada iman
Katolik dan mencerminkan iman. Mereka juga berkumpul diseputar Gereja. Gereja menaruh
harapan besar kepada kaum remaja untuk perkembangan Gereja itu sendiri maupun nagi
dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Remaja Katolikk sangat penting bagi
kemajuan Gereja kedepanya karena jika remaja katolik tidak ada perkembangan apapun maka
Gereja akan kehilangan jangtung Gereja itu sendiri.

Kitab Mazmur

Sabda Allah dalam Alkitab adalah hasik dialog antara Allah dan manusia. Kitab
Mazmur memuat doa dan pujian manusia yang sekaligus adalah Sabda Allah sendiri.
Mazmur berbicara tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan keidupan manusia. Mazmur
dengan demikian dapat diartikan sebagai doa manusia dan sekaligus Sabda Allah.

Doa-doa Mazmur juga lahir dari atau dalam lingkungan hidup yang sangat kongkret.
Lingkungan hidup dan suasana batin manusia mendorongg untuk berdoa kepada Allah: Mzm
38 adalah doa orang yang sedang menderita sakit; Mzm 106:23-32 mengungkapkan
kerinduan orang yang berada dipengasingan untuk kembali kepada Tuhan dan setelah itu
bersyukur kepada-Nya; Mzm 73 mencerminkan pergumulan orang yang berada di antara
pengharapan dan keputusasaan. Sisi lain dari ungkapan-ungkapan yang begitu pribadi itu
adalah nilai-nilai dan kemanusiaan yang universal. Maka wajarlah bahwa doa-doa Mazmur
menjadi doa-doa kita sekarang. Namun tidak dapat disangkal bahwa wadah yang dipakai
untuk meneruskan nilai-nilai iman dan universal itu tidak begitu mudah lagi kita kenal.
Dalam arti tertentu Mazmur adalah suatu karya sastra

Dalam Kitab Suci berbahasa Ibrani, Mazmur bernama “SeferTehilim” yang artinya
nyanyian pujian, kata “tehilim” berasal dari kata “halal” yang artinya bersinar. Dari sinilah
lahir kata “haleluya” yang bernada imperatif. Dalam LXX, masmur dinamakan “psalmoi”.
Sementara itu yang paling kerap dipakai sebagai judul ialah miszmor. Dan sinilah berasal
kata Arab-Indonesia “Mazmur”, yang dapat diartikan sebagai nyanyian dengan iringan musik
dawai.

Dewasa ini, mendoakan Mazmur bukanlah suatu yang mudah. Kita hidup pada zaman
yang lebih maju dan bukan dari suku Yahudi kerap menemui kesulitan dalam mendoakan,
membaca, mengerti, mendoakan, dan bahkan mengayati Mazmur. Kesulitan yang sering
terjadi adalah adanya perbedaan kebudayaan dan latar belakang, sehingga tidak tahu apa-apa
tentangnya, kadang-kadang nama Allah sangat minim disebut, ada ungkapan yang
nampaknya bertentangan dengan cinta, kadang-kadang tidak cocok dengan suasana hati saat
medoakan, ada perbedaan penomoran dalam Mazmur, terjemahan yang kita terimam
sekarang rupanya adalah perkiraan belaka karena arti yang sesunguhnya tidak diketahui lagi.

Nilai Mazmur bagi orang beriman

Meski dalam mendoakan Mazmur terdapat kesulitan tetapi Mazmur tetap menjadi
permata bagi orang yang percaya dan beriman pada-Nya. Mazmur mempunyai nilai yaitu
mendidik manusia unntuk dekat dan merindukan Tuhan, mengajar manusia unntuk lebih peka
pada kehadiran Allah mengajar kita untuk bersikap optimis dan maju penuh harapan,
mengajarkan kita untuk selalu berdoa dalam segala situasi dan mengajar manusia untuk lebih
intim dengan Tuhan. Maka kitab Mazmur ini sangat cocok bagi remaja yang sedang akan
mencapai masa depan dan mencari jati dirinya. Jika remaja mempunyai keputusasaan maka
kitab Mazmur ini bisa menjadi doa dan keheningan bagi remaja itu sendiri. Begitupula dalam
segala situasi, entah itu sedih, gembira, merasa tidak diargai dan banyak masalah.

Kaum awam berkatekese kepada remaja katolik dengan Mazmur

Katekese ialah usaha saling menolong terus menerus dari setiap aggota untuk
mengartikan dan mendalami hidup pribadi ataupun hidup bersama menurut Yesus Kristus.
Katekese ini adalah pemakluman Sabda Allah. Dapat dikatakan bahwa katekese itu adalah
pewartaan bahwa Allah mewahyukan rencana penyelamatan-Nya yang dilangungkan oleh
Yesus Kristus. Katekse merupakan sebuah proses yang diupayakan oleh Gereja agar hidupya
dapat bermakna bagi dirinya maupun bagi orang lain. Inti dari katekse itu sendiri adalah
supaya umat semakin dewasa dalam iman kristiani. Tentunya umat disini yang dimaksud
bukan hanya umat dewasa tetapi juga anak-anak, remaja, dewasa ataupun lansia. Pewartaan
ini biasanya dilakukan oleh kaum awam atau sering disebut dengan katekis.

Menurut Catechesi Trandendae 28, katekis adalah umat awam yag telah melalui
pembentukan atau kursus dan hidup sesuai Injil. Kitab Kanonik 785 menyebut katekis
sebagai umat kristiani awam yang didik tertama dalam kehidupan kristiani dibawah
bimbingan seoarng misionaris, memiliki tugas dalam karya pewartaan injil, perayaan-
perayaan liturgi serta cinta kasih.

Katekis disini berkatekese dihadapkan remaja katolik. Situasi remaja saat ini sudah
tidak sama dengan remaja sepuluh tahun yang lalu. Dengan berkembangan jaman remaja
sudah mulai mengenal teknologi yang kadang ada remaja yang menggunakan dengan baik
dan kadang juga ada yang salah mengunakannya. Perkembangan yang sangat pesat ini
kadang membuat katekis ataupun kaum awam lainnya kesulitan memberikan katekese yang
cocok. Pemahaman tentang remaja katolik sendiri sudah jelas bahwa mereka adalah jantung
Gereja. Gereja sangat menaruh harapan besar pada Remaja Katolik demi perkembangan
Gereja maupun bagi orangtua, masyarakat dan negara.

Sifat remaja yang terkadang cepat putus asa dan mudah menyerah terutama ketika
remaja sedang mengalami pergulatan hidup menjadikan katekese sebagai saranya yang sangat
penting. Katekese yang disampaikan disini mengajak remaja Katolik untuk selalu berdoa dan
menaruh segala kegelisahannya pada Allah. kitab Mazmur adalah kitab yang sangat cocok
dalam keadaan ini. Dalam kitab Mazmur sendiri dikatakan bahwa Mazmur mempunyai nlai
unntuk mendidik manusia untuk dekat dan merindukan Tuhan, mengajak manusia lebih dekat
dengan Allah, mengajarkan kita untuk bersikap optimi dan maju penuh harapan dalam segala
situasi. Itu yang menjadi alasan kenapa kitab Mazmur sangat cocok untuk remaja Katolik saat
ini.

Relevansi Kitab Mazmur bagi Remaja Katolik

Kitab Mazmur sangatlah penting bagi Remaja Katolik. Ditengah perkembangan


jaman yang sangat pesat terkadang Remaja Katolik lebih disibukan dengan aktifitas yang
terkadang melupakan Tuhan dalam dirinya apalagi sekarang sudah marak sekali media sosial
bahkan hampir tidak ditemui sekarang seorang remaja tidak mempunyai hanphone.
Perkembangan jaman tersebut membuat Remaja Katolik lupa akan Allah dan hanya ketika
jatuh dan mengalami masalah mereka rindu akan Allah. Masalah yang sering terjadi adalah
mereka gampang putus asa dan mudah sekali mengalami kegalauan terutama dalam
hubungan percintaan, masalah kuliah, persahabatan dan lain sebagaianya.

Melihat situasi tersebut Kitab Mazmur mengajak para remaja untuk menaruh
harapannya pada Tuhan, dan menggapai masa depan dengan penuh semangat dan optimis
dengan doa dan keheningan dalam segala situasi apapun, bukan hanya ketika putus asa dan
sudah tidak ada harapan melainkan ketika mengalami sukacita sekalipun harus tetap
beryukur. Kitab Mazmur ini sangatlah penting bagi Remaja Katolik, dengan membaca Kitab
Mazmur suasana hati akan lebih nyaman dan tenang.

Dalam Mazmur 38 berisi tentang doa orang yang sednag menderita sakit, maka jika
seorang sedang mederita sakit bisa mendoakan Mazmur ini. Misalnya lagi adalah Mazmur 73
mencerminkan pergumulan orang yang berada diantara pengaharapan dan keputusasaan dan
masalah ini sering sekali dialami oleh remaja saat ini maka Mazmur ini sangat cocok sekali
bagi para remaja yang sedang putus asa. Maka tidak salah lagi jika kitab Mazmur ini menjadi
doa-doa yang sering kita doakan.
C. PENUTUP

Katekese memang sangat penting terutama dalam perkembangan jamn yng sangat
pesat ini. Perkembangan teknologi dimana-mana membuat renaja juga seringkali lupa dengan
Allah. Remaja sering kali mudah putus asa akan ghidup yang dialami, banyak masalah dan
timbul pergulatan dalam hidupnya. Dari latar belakang ini, kitab Mazmur adalah kitab yang
sangat cocok bagi remaja.

Kitab Mazmur adalah kitab doa dengan kitab Mazmur ni remaja Katolik diajak untuk
selalu berdoa dalam menghadapi segala permasalahan nyang dihadapi terutama ditengan
perkembangan jaman. Karena Gereja sangatlah membutukan Remaja Katolik sebagi penerus
Gereja. Gereja sangat menaruh harapan besar kepada kaum remaja untuk perkembangan
Gereja .

DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, A. W. (2011). MEMPROMOSIKAN AMSAL DALAM KATEKESE


KELUARGA. JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 6(3), 101-111.

Dewantara, A. W. (2008). DIKTAT HERMENEUTIKA PERJANJIAN LAMA. Madiun :


Widya Yuwana

Kitab Hukum Kanonik (Codex Iurius Canonici), 2006. (V. Kartosiswoyo, (dkk),
Penerjemah). Jakarta, KWI.

Yohanes, Paulus II, 1979, Catechesi Tradendae (Penyelenggaraan Katekese), Seri


Dokumen Gereja No.28, Jakarta: Departemen DopKen KWI.b c

Anda mungkin juga menyukai