Anda di halaman 1dari 9

PABP.IX.1.

3
PABP.IX.1

MODUL PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI
KELAS IX
SEMESTER 2
Alokasi Waktu: 8 JP

BERIMAN KEPADA QADA’ DAN QADAR


BERBUAH KETENANGAN HATI

Penyusun :
Muh. Ali Ma’sum, S.Ag., M.Pd.I
Mei Pangastuti, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN PEMERINTAH
KABUPATEN MADIUN
2021

Halaman
PABP.IX.1

BERIMAN KEPADA QADA’ DAN QADAR


BERBUAH KETENANGAN HATI

PENDAHULUAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Salam sehat, giat, dan bersemangat.
Siswa cerdas dan berakhlak Kabupaten Madiun!
Semoga Allah Swt. tetap mengaruniakan kesabaran kepada kita semua dalam menghadapi situasi yang
tidak aman dan nyaman karena musibah wabah penyakit Covid 19 yang hingga saat ini masih menjangkit di
berbagai daerah. Semua ini merupakan kehendak Allah Swt. yang menciptakan segala sesuatu di dunia ini serasi
dan berpasangan. Ada siang dan malam, ada kaya dan miskin, ada sakit dan sehat, demikian seterusnya. Tidak bisa
dibayangkan apa yang akan terjadi jika semua sehat terus-menerus tanpa pernah sakit. Tentu tidak akan pernah ada
rumah sakit, apotek ataupun dokter karena semua manusia sehat, manusia berkeyakinan tidak akan pernah mati.
Jika hal ini terjadi, sifat sombong akan melanda semua manusia, sebagaimana yang dialami oleh Fir’aun.
Para peserta didik yang budiman!
Perhatikan teman-teman sekelasmu, mereka berbeda, bukan? Ada yang bertubuh kurus, ada pula yang
gemuk, ada yang berambut keriting, ada pula yang berambut lurus. Perbedaan tersebut bukan untuk
dijadikan bahan mengolok-olok, tetapi untuk disyukuri dan diambil hikmahnya. Setiap manusia memiliki
kelebihan dan kelemahan masingmasing. Kelebihan tersebut bukan untuk disombongkan dan dipamerkan
kepada orang lain, tetapi digunakan untuk membantu meringankan beban orang lain. Kelemahan dan
keterbatasan jangan sampai membuat rendah diri di hadapan manusia, karena di balik kelemahan pasti ada
keistimewaan. Sungguh Allah Swt. telah menciptakan manusia dalam bentuk terbaik dari semua makhluk-Nya.
Allah Swt. menghendaki semua manusia hidup dalam kebaikan dan kebahagiaan. Mustahil Allah Swt.
menghendaki keburukan kepada hamba-Nya, apalagi hamba-hamba yang taat dan shaleh. Oleh karena itu, kita
harus berprasangka baik atas semua takdir yang kita terima. Misalnya, saat kita sakit, kita terima dengan sabar,
segera ikhtiar dengan berobat. Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita untuk memperbanyak istighfar dan
berdoa supaya diberi kesembuhan. Saat sakit itu pula, Allah Swt. menghapus dosa-dosa yang pernah kita
lakukan.
Itulah pentingnya memelajari aqidah keimanan kepada qada’ dan qadar yang akan membuahkan
ketenangan hati, tidak akan merasa gelisah ketika dirinya ditimpa suatu cobaan, karena ia yakin bahwa segala
sesuatu telah ditakdirkan oleh Allah Swt. Ketenangan hati ini akan menjadikan hidup kita bahagia. Bukankah setiap
orang menginginkan kebahagiaan?
Modul ini menyajikan materi tentang beriman kepada qada’ dan qadar berbuah ketenangan hati.
Dalam pembahasan Modul 1 pada semester genap ini kami bagi menjadi tiga kegiatan, yaitu:
1. Kegiatan belajar 1, tentang memahami makna beriman kepada qada’ dan qadar beserta dalil-
dalilnya.
2. Kegiatan belajar 2, tentang memahami dua macam takdir Allah Swt., membandingkan dan
menemukan contoh-contoh kontekstual dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kegiatan belajar 3, tentang memahami hikmah dari setiap ujian yang menimpa kehidupan umat manusia
baik secara individu maupun bersama-sama.
Dengan senantiasa memohon petunjuk kepada Allah SWT. untuk diberikan rejeki berupa ilmu dan
kepahaman, mulailah belajar dengan membaca basmalah dan doa hendak belajar. Semoga mendapatkan
ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat. Selamat belajar! Pelajarilah kegiatan demi kegiatan secara utuh. Jika
kamu mengalami kesulitan bisa bertanya kepada guru melalui WhatsApp Group atau Google Classroom dan
dapat mencari referensi dari Buku Paket PAIBP IX atau buku-buku lainnya yang menunjang.

Halaman
PABP.IX.1

KEGIATAN BELAJAR 1

A. Materi
Memahami Makna kepada Qada’ dan Qadar beserta Dalil-dalilnya
1. Pengertian Qada’ dan Qadar
Istilah qada’ dan qadar dalam pembahasan rukun iman merupakan satu kesatuan yang tidak
dapt dipisahkan. Kedua kata ini pada dasarnya memiliki arti ketetapan meskipun mengandung makna
yang berlainan. Kata qada’ secara bahasa berarti keputusan atau ketetapan. Kata qada’ menurut bahasa
berarti keputusan atau ketetapan. Menurut istilah, qada’ merupakan keputusan atau ketetapan suatu
rencana Allah Swt. untuk dilaksanakan. Qada’ yang ditetapkan oleh Allah Swt. untuk manusia akan
ditentukan berdasarkan usaha kita. Qadar menurut bahasa artinya jangka atau ukuran. Menurut
istilah, qadar berarti rencana yang telah
diberlakukan oleh Allah Swt. terhadap makhluk-Nya sehingga tidak dapat diganggu gugat.
Dengan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa qada’ yaitu ketentuan Allah Swt. yang di dalamnya
terdapat iradat-Nya untuk segala makhluk, sementara qadar merupakan perwujudan dari ketentuan yang
ada dan tidak berubah sedikit pun.
Qada’ dan qadar sering juga diistilahkan dengan takdir Allah Swt. Apakah pengertian takdir?
Takdir menurut bahasa berarti ketetapan. Menurut istilah dapat diartikan dengan ketetapan Allah yang
terjadi berdasarkan usaha kita. Ada juga yang menjelaskan takdir yaitu meyakini adanya ketetapan Allah
Swt. yang berlaku terhadap segala makhluk-Nya, baik ketentuan yang telah, sedang, maupun yang akan
terjadi. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa takdir berarti hasil perpaduan dari ketetapan, baik dalam
qada’ maupun qadar Allah Swt.

2. Dalil-dalil tentang Qada’ dan Qadar Allah Swt.


Untuk menguatkan keimanan kepada qada’ dan qadar kita perlu menyimak dalil-dalilnya, baik
yang terangkum dalam ayat-ayat Al-Qur’an ataupun hadis Rasulullah Saw. Di antara dalil- dalilnya
sebagai berikut:
a. Keberlangsungan qada’ & qadar Allah Swt. d. Bertawakal dan bersabar
1) Q.S. Al-Qashash/28: 68 1) Q.S. At-Taghabun/64: 13 2)
2) Q.S. Al-Hadid/57: 22 Q.S. Asy-Syu’ara’/26: 217
3) Q.S. Yunus/10: 107 3) Q.S. Ath-Thalaq/65: 3
b. Kewajiban untuk berusaha 1) e. Cita-cita tidak pasti tercapai 1)
Q.S. Ar-Ra’du/13: 11 2) Q.S. Q.S. An-Najm/53: 24-25 2)
Al-Insan/76: 2-3 Q.S. Al-Hadid/57: 22-23
3) Q.S. Al-Balad/90: 10 3) Q.S. Fusshilat/41: 49
c. Beban manusia menurut kadarnya f. Bersyukur terhadap rezeki Allah Swt
1) Q.S. Fathir/35: 2 1) Q.S. Az-Zumar/39: 52
2) Q.S. Al-Hadid/57: 22-23 2) Q.S. Al-‘Ankabut/29: 62
3) Q.S. Al-Baqarah/2: 286
Kalian bisa memahami dalil-dalil tersebut dengan membacanya di Terjemahan Al-Qur’an
ataupun browsing internet.

Sedangkan dalil yang berasal dari hadis nabi, salah satunya yaitu sebagaimana dijelaskan dalam hadits
Rasulullah Saw yang diceritakan Umar r.a.
Artinya, “Suatu kali kami (Umar r.a. dan para sahabat) tengah berada dalam sebuah majelis
bersama Rasulullah Saw. Tiba-tiba tampaklah di tengah kami seorang laki-laki yang
berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda
bekas perjalanan dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya.
Selanjutnya, ia duduk di hadapan Nabi Muhammad Saw. dan menyandarkan lututnya
pada lutut Nabi (Muhammad) dan meletakkan tangannya di atas paha Nabi
(Muhammad). Selanjutnya, ia berkata, “Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang
Islam!” Rasulullah Saw. menjawab, “Islam itu, engkau bersaksi bahwa

Halaman
PABP.IX.1
sesungguhnya

Halaman
PABP.IX.1

tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau
mendirikan salat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadan, dan
mengerjakan haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya.” Orang itu
berkata, “Engkau benar.” Kami pun heran, ia bertanya kemudian membenarkan.
Orang itu berkata lagi, “Beritahukan kepadaku tentang iman!” Nabi saw. menjawab,
“Engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada
utusan- utusan-Nya, kepada hari kiamat, dan kepada takdir yang baik maupun yang
buruk.” Berkatalah orang tadi, “Engkau benar.” (HR. Muslim)

Hadits yang diceritakan di atas secara menempatkan takdir atau qada’ dan qadar sebagai salah satu
rukun iman. Dengan demikian seseorang yang beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, dan hari akhir,
belumlah sempurna apabila tidak meyakini adanya takdir atau qada’ dan qadar Allah Swt.
Selanjutnya untuk memahami lebih jauh tentang takdir Allah, kita perlu memerhatikan contoh-
contoh qada’ dan qadar yang telah ditetapkan Allah Swt. kepada makhluk-makhluk-Nya, termasuk diri
kita.

B. Tugas
1. Bukalah terjemahan Al-Qur’an baik yang berupa cetakan ataupun elektronik, juga bisa browsing internet
untuk membaca ayat-ayat dan terjemahan dari dalil-dalil berikut!
2. Tulislah isi kandungan dari ayat-ayat berikut! Minimal 3 ayat (pilihlah 3 ayat saja)

a. Keberlangsungan qada’ & qadar Allah Swt.


C. Rangkuman
1) Q.S. Al-Qashash/28: 68
3. Pengertian qada’ dan
b. Kewajiban qadar:
untuk berusaha
Qada’ 1)yaitu
Q.S.ketentuan Allah11Swt. yang di dalamnya terdapat iradat-Nya untuk segala makhluk, sementara
Ar-Ra’du/13:
qadar
c. merupakan
Beban manusia perwujudan
menurutdari ketentuan yang ada dan tidak berubah sedikit pun.
kadarnya
4. Qada’ dan
1) qadar sering juga diistilahkan
Q.S. Al-Baqarah/2: 286 dengan takdir Allah Swt.
5. Takdir
d. berarti
Cita-citahasil perpaduan
tidak dari ketetapan, baik dalam qada’ maupun qadar Allah Swt.
pasti tercapai
6. Seseorang
1) yang beriman kepada
Q.S. An-Najm/53: Allah, malaikat, kitab, rasul, dan hari akhir, belumlah sempurna apabila
24-25
tidak meyakini
2) Q.S. adanya takdir atau
Al-Hadid/57: 22-23qada’ dan qadar Allah Swt.
3) Q.S. Fusshilat/41: 49
D. Tes Formatif
Tentukan pernyataan-pernyataan berikut apakah BENAR atau SALAH!

No Opsi Jawab Uraian Soal


1 BENAR / SALAH Sangatlah penting mengimani qada’ dan qadar agar manusia
terhindar dari sikap membanggakan diri terhadap hasil usahanya.
2 BENAR / SALAH Seseorang ketika mendapatkan nasib yang buruk ia menyalahkan situasi
alam merupakan sikap beriman kepada qada’ dan qadar.

Halaman
PABP.IX.1

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Perhatikan tabel berikut!

ISTILAH PENGERTIAN
1. Qada’ a. meyakini adanya ketetapan Allah Swt. yang berlaku terhadap segala
makhluk-Nya.
2. Qadar b. usaha maksimal serta penuh kesungguhan hati untuk mencapai tujuan
hidupnya
3. Takdir c. keputusan atau ketetapan suatu rencana Allah Swt. untuk
dilaksanakan.
d. rencana yang telah diberlakukan oleh Allah Swt. terhadap makhluk- Nya.

Tentukan pasangan antara istilah dan pengertiannya yang tepat! A. 1-


b, 2-c, 3-a C. 1-a, 2-b, 3-c
B. 1-c, 2c, 3-b D. 1-d, 2-c, 3-a
2. Isi kandungan Q.S. Al-Baqarah/2: 286 yaitu menerangkan bahwa Allah Swt memikulkan beban
tanggung jawab kepada hamba-Nya sesuai dengan ....
A.jabatannya C. kekayaannya
B.kemampuannya D. kepandaiannya
3. Qadar menurut bahasa artinya ....
A.ketetapan C. jangka atau ukuran
B.keputusan D. kandungan

KEGIATAN BELAJAR 2

A. Materi
1. Contoh Qada’ dan Qadar Allah Swt.
Kita telah mafhum bahwa ada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah terhadap makhluk- Nya, seperti
yang terjadi pada alam semesta, manusia, dan makhluk yang lain. Oleh karena itu, kita perlu memahami
peristiwa-peristiwa yang terkait erat dengan takdir Allah Swt. Berikut ini beberapa contoh takdir Allah Swt.:
a. Alam semesta berjalan sesuai takdirnya
Allah Swt. yang telah menciptakan alam semesta dan Dia juga yang mengaturnya. Allah Swt telah
memberikan aturan tertentu pada alam semesta agar tetap berjalan dan tidak binasa. Inilah salah satu
wujud takdir Allah Swt. Sebagai contoh, Allah Swt. telah menetapkan tempat beredarnya bumi, bulan,
matahari, dan benda-benda angkasa lainnya.
b. Takdir Allah pada alam sekitar
Takdir Allah Swt. juga sangat tampak jika kita mencermati lingkungan sekitar kita. Allah Swt. dengan
kehendak-Nya telah menakdirkan daerah-daerah tertentu mempunyai curah hujan tinggi, sementara
daerah lainnya kering dan jarang turun hujan. Dan atas ketetapan Allah Swt. juga berhak menentukan
daerah yang semula banyak curah hujannya justru berubah menjadi kering tanpa hujan yang
menyebabkan matinya tumbuhan, hewan, dan manusia di daerah itu karena kelaparan dan kehausan.
c. Takdir Allah pada tumbuh-tumbuhan dan binatang
Manusia boleh berusaha, tetapu Allah Swt juga yang menentukan. Tidak jarang kita telah berupaya
membudidayakan tanaman dengan menggunakan bibit unggul, lahan yang subur, pengairan yang baik,
dan sarana-sarana pendukung lainnya. Akan tetapi, semua itu tidak menjamin bahwa tanaman yang
hendak kita tanam tersebut akan tumbuh dengan baik. Bisa jadi sebaliknya, menjadi gagal panen karena
timbulnya kerusakan tanpa diketahui penyebabnya. Demikian juga yang berlaku terhadap binatang
ternak.

Halaman
PABP.IX.1

d. Takdir Allah pada Benda-benda yang lain


Allah Swt. menakdirkan permukaan tanah berupa padat dan datar agar manusia dapat hidup
membangun pemukiman dan memenuhi kebutuhan di atasnya. Allah Swt. juga menakdirkan lautan
yang airnya asin dan juga kapal-kapal bisa lewat di atasnya.

Demikian Juga takdir Allah pada penciptaan manusia, tentu semua tidak berjalan sendiri menurut kehendak
setiap makhluk. Akan tetapi ada ketetapan tertentu dari Allah Swt.

2. Sikap terhadap Takdir Allah Swt.


a. Ikhtiar secara sungguh-sungguh
Keimanan kepada qada’ dan qadar seharusnya mengantarkan manusia agar berusaha maksimal
serta penuh kesungguhan hati untuk mencapai tujuan hidupnya. Inilah yang dinamakan dengan ikhtiar.
Kita berusaha untuk meraih sesuatu yang ingin kita inginkan secara maksimal. Kita bisa membayangkan
seandainya seseorang mengetahui terlebih dahulu bahwa ia akan gagal dalam usahanya, pastilah ia
enggan untuk berbuat sesuatu karena sudah mengetahui hasilnya.
Dalam hal ikhtiar, dalam Surah Ar-Ra’du/13: 11 Allah Swt telah memotivasi umat manusia untuk
berjuang mengubah nasibnya agar menjadi lebih baik. Jika seseorang enggan melakukan usaha,
dengan sendirinya ia tidak dapat mencapai apa pun yang diinginkan. Dengan demikian, takdir yang
dicapai pun tidak maksimal seperti kehendaknya.

b. Berdoa kepada Allah Swt.


Ikhtiar lahir yang kita lakukan masih dianggap belum cukup sehingga perlu disempurnakan dengan
berikhtiar batin dengan cara berdoa. Berdoa merupakan wujud penghambaan diri seseorang kepada
Allah Swt. Dengan berdoa pula seseorang dapat digolongkan sebagai hamba yang rendah hati.
Berdoa kepada Allah Swt. merupakan bukti pengakuan atas kelemahan diri kita di hadapan- Nya.
Ketika kita mengakui kelemahan kita di hadapan Allah Swt. dan kita meminta kekuatan dari-Nya, Allah
pasti memberi kekuatan. Ketika kita mengakui kemiskinan kita di hadapan Allah dan kita meminta
kekayaan kepada-Nya, pasti Allah pun memberi kita kekayaan, demikian juga ketika mengakui
kebodohan kita dan meminta diberikan ilmu dan kepahaman, pasti Allah Swt memberi kepandaian, dst.

c. Bertawakal kepada Allah Swt.


Setelah manusia berusaha, adakah di antara kita yang dapat menjamin pasti berhasil? Sebagian besar
orang pasti akan mengatakan “tidak”. Sesempurna apa pun rencana dan usaha yang telah dilakukan
oleh manusia, penentu keberhasilan usaha tersebut tetap Allah Swt. Oleh karena itu, jika rencana dan
usaha maksimal telah dilakukan, dalam rangka mengiringi usaha tersebut, yaitu dengan berserah diri
atau tawakal.
Setelah kita berikhtiar dan berdoa, harus menyempurnakan dengan bertawakal kepada Allah Swt.
Apapun nanti hasilnya diserahkan kepada-Nya, jika baik akan diterima sebagai anugerah yang disyukuri
dan jika hasilnya buruk akan diterima dengan bersabar dan berbaik sangka kepada Allah, bahwa Dia
memiliki ketetapan yang lebih baik terhadap kita.

B. Tugas (* Pilih salah satu dari dua tugas di bawah ini sesuai kondisi belajar masing-masing!
1. Bagi peserta didik yang tersedia akses internet baik melalui free wifi ataupun paket data internet
di Android.
- Amatilah tayangan video ceramah agama tentang perbedaan antara nasib dan takdir, melalui
link youtube: https://youtu.be/W1zcC2Uabeo
- Tuliskan ringkasan materi yang bisa pahami dari tayangan tersebut (Judul, isi, dan nama Ustadz)
2. Bagi peserta didik yang tidak tersedia akses internet baik melalui Free Wi-Fi maupun Paket Data
Internet di Android.
- Apakah perbedaan antara takdir dan nasib? Berikan penjelasan!

Halaman
PABP.IX.1

C. Rangkuman
1. Contoh-contoh qada’ dan qadar Allah Swt. yaitu alam semesta berjalan sesuai takdirnya, takdir
Allah pada alam sekitar, takdir Allah pada tumbuh-tumbuhan dan binatang, takdir Allah terhadap
penciptaan manusia, takdir Allah terhadap benda-benda lain.
2. Sikap terhadap qada’ dan qadar Allah Swt. yaitu Ikhtiar secara sungguh-sungguh, Berdoa kepada Allah
Swt., Bertawakal kepada Allah Swt.

D. Tes Formatif 2
Soal Pilihan Ganda
1. Sebagai kesempurnaan iman kita diperintahkan untuk beriman kepada qada’ dan qadar. Sikap yang
mencerminkan perilaku beriman kepada qada’ dan qadar adalah sebagai berikut, kecuali
....
A. Berdoa kepada Allah Swt.
B. Bertawakal kepada Allah Swt.
C. Ikhtiar dengan sungguh-sungguh
D. Menerima apa adanya
2. Seseorang ditakdirkan menjadi orang miskin. Ia dapat mengubahnya dengan cara ....
A. sabar dan tawakal
B. berdiam diri di rumah
C. bekerja keras
D. berdoa kepada Allah Swt.

KEGIATAN BELAJAR 3

A. Materi
1. Takdir Mubram dan Takdir Mu’alaq
a. Takdir Mubram
Mubram secara bahasa artinya sesuatu yang tidak dapat dielakkan atau sudah pasti. Jadi, takdir
mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah Swt. yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran
untuk mewujudkannya.
Contoh: Takdir mubram di antaranya jenis kelamin manusia, ajal, panjang/pendek usia, api memiliki
sifat panas, bumi berbentuk bulat, gaya gravitasi, kejadian kiamat dan sebagainya.

b. Takdir Mu’alaq
Muallaq secara bahasa artinya sesuatu yang digantungkan. Takdir muallaq yaitu ketentuan Allah Swt.
yang mengikut sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya. Manusia diberi peran untuk
berusaha, hasil akhirnya akan ditentukan oleh Allah Swt.
Contoh: Kepandaian, kesehatan, dan kemakmuran.

2. Hikmah Beriman kepada Qada’ dan Qadar atau Takdir


Beriman kepada qada’ dan qadar sangatlah penting dalam kehidupan kita. Berikut ini beberapa hikmahnya:
a. Memberikan keseimbangan jiwa (tenang dan tentram)
b. Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. secara dinamis (sabar dan syukur)
c. Menumbuhkan jiwa optimis dan selalu berbaik sangka kepada Allah Swt.
d. Menghilangkan perasaan sombong dan membanggakan diri
e. Menumbuhkan jiwa pemberani
f. Menumbuhkan sikap ulet dan kerja keras
g. Memberikan solusi bagi setiap persoalan
(Khabib Bsori. Memahami Qada’ dan Qadar Allah, halaman 51-54).

Halaman
PABP.IX.1

A. Tugas 3
Lengkapilah tabel di bawah ini!

Contoh-contoh Takdir Mubram Contoh-contoh Takdir Mu’alaq


1. 1.
2. 2.
3. 3.
Keterangan: Jawaban ditulis ke dalam tabel.

B. Rangkuman
1. Takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah Swt. yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran
untuk mewujudkannya.
2. Takdir muallaq yaitu ketentuan Allah Swt. yang mengikut sertakan peran manusia melalui usaha atau
ikhtiarnya. Manusia diberi peran untuk berusaha, hasil akhirnya akan ditentukan oleh Allah Swt.
3. Hikmah beriman kepada qada’ dan qadar yaitu Memberikan keseimbangan jiwa (tenang dan tentram),
meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. secara dinamis (sabar dan syukur), menumbuhkan jiwa
optimis dan selalu berbaik sangka kepada Allah Swt., menghilangkan perasaan sombong dan membanggakan
diri.

C. Tes Formatif 3
1. Jelaskan mengapa manusia wajib berusaha dan berdoa!
2. Apa ukuran atau batasan seseorang dikatakan sudah berusaha bersungguh-sungguh dalam belajar agar
pandai?

Daftar Pustaka
1. Al-Qur’an dan terjemahannya oleh Departemen Agama RI
2. Buku Paket PAIBP SMP Kelas IX
3. Muhammad Nasikin. 2011. Ayo Belajar Agama Islam untuk SMP kelas IX. Pen. Erlangga.
4. Basori, Khabib. 2008. Memahami Qada’ dan Qadar Allah. Klaten: Penerbit Cempaka Putih.

Halaman

Anda mungkin juga menyukai