Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KARYA TULIS ILMIAH

PEMBUATAN MINIATUR SISTEM TATA SURYA

DIBUAT OLEH :

ADELIA DEWI DARMAYANI

/ 01 / X MIPA 1

SMA NEGERI 1 PILANGKENCENG


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas laporan hasil pembuatan miniatur Sistem Tata Surya. Makalah ini dapat
digunakan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai
referensi tambahan dalam belajar Tata Surya. Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca
dapat dengan mudah mempelajari dan memahami Tata Surya secara lebih lanjut. Ucapan terima
kasih kepada ibu pengajar. Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini,
namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan.Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam
menyempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang Tata Surya. Jangan segan bertanya jika pembaca menemui kesulitan. Semoga
keberhasilan selalu berpihak pada kita semua. Saya sebagai penulis makalah ini mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu guru selaku guru mata pelajaran. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Pilangkenceng, Minggu 4 April 2021

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................

2.2. Tujuan...............................................................................................................................

3.3. Manfaat.............................................................................................................................

BAB II DASAR TEORI................................................................................................................

BAB III PEMBUATAN ALAT PERAGA..................................................................................

3.1. Alat dan Bahan..................................................................................................................

3.2. Cara Pembuatan Alat Peraga.............................................................................................


..................................................................................................................................................

3.3. Hasil Proyek Alat Peraga..................................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................................................

BAB V KESIMPULAN................................................................................................................

5.1. Kesimpulan.......................................................................................................................

5.2. Saran..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Latar Belakang pembuatan proyek alat peraga miniatur Sistem Tata Surya merupakan
salah satu bentuk media pembelajaran mengasah keterampilan. Media pembelajaran mempunyai
kontribusi dalam pembelajaran yaitu penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar,
pembelajaran dapat lebih menarik, pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan
teori belajar, dan lain sebagainya. Media dapat digunakan guru untuk membantu menyampaikan
pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme
yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunaka alat bantu visual semata. Alat peraga
miniatur Sistem Tata Surya ini sangatlah penting, salah satunya dalam pembelajaran IPA.
Mendesain alat peraga IPA meliputi merancang, memilih, dan membuat alat peraga IPA yang
sesuai untuk mengajarkan suatu konsep, prinsip, dan toeri IPA. Mendisain alat peraga dapat pula
berarti menampilkan bentuk asli atau memodifikasi benda asli menjadi sebuah model
tertentu.Dalam makalah ini akan dijabarkan salah satu alat peraga Sistem Tata Surya yang sesuai
materi pembelajaran. Serta makalah ini diharapkan siswa dapat melatih keterampilan dan dapat
memahami lebih jelas materi ini lewat miniatur alat peraga Sistem Tata Surya yang dimana
sebagai alat bantu belajar dan mengembangkan keterampilan, kemandirian, kesabaran dan kerja
keras dalam membuat suatu alat.

2.2. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu bentuk bukti atau laporan
tugas fisika tentang hasil karya pembuatan alat peraga miniatur Sistem Tata Surya, serta sebagi
bentuk pemahaman atau penjelasan tentang alat peraga yang sudah dibuat. Agar pembaca bisa
memahami lewat media perantara dan tulisan ini. Diharapkan dengan membaca siswa dapat
menambah wawasan akan pengetahuan. Serta dapat mendesain alat peraga IPA meliputi
merancang, memilih, dan membuat alat peraga IPA yang sesuai untuk mengajarkan suatu
konsep, prinsip, dan toeri.

3.3. Manfaat

 Mengetahui pengertian Sistem Tata Surya dengan baik dan bener melalui makalah ini
maupun melalui miniatur yang telah dibuat.
 Mengetahui beberapa Teori Pembentukan Sistem Tata Surya menurut beberapa ahli.
 Mengetahui anggota - anggota Sistem Tata Surya yang terdiri dari apa saja.
 Mengetahui apa saja alat bahan dan tata cara pembuatan miniatur Sistem Tata Surya yang
diharapkan dapat di terapkan kembali dengan baik dan benar.
 Mengetahui urutan urutan planet dan penjelasan mengetahui planet tersebut, serta ciri ciri
dari planet tersebut.
 Mengetahui beberapa peredaran pada planet
BAB II

DASAR TEORI

A. PENGERTIAN TATA SURYA (THE SOLAR SYSTEM)

Tata surya atau sistem matahari adalah suatu sistem yang terdapat di jagat raya terdiri
atas matahari sebagai pusatnya, planet-planet (termasuk Planet Bumi), satelit-satelit (misalnya
bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lainnya sebagai anggota dari tata
surya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada orbit atau garis edarnya masing-
masing. Benda-benda angkasa yang termasuk struktur utama dari sistem tata surya adalah :

1. Matahari (the sun).

2. Planet-planet (the planets).

3. Bulan (the moon) dan satelit lainnya.

4. Asteroid dan komet.

B. TEORI TERJADINYA TATA SURYA

1. Hipotesis Kabut-Teori Nebula


Teori Nebula kali pertama dikemukakan oleh seorang filsuf berkebangsaan Jerman yang
bernama Immanuel Kant yang hidup antara tahun 1724–1804. Menurut Kant, tata surya berasal
dari nebulayaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi berputar sangat lambat.

2. Teori Planetesimal

Sekitar tahun 1900, seorang ahli astronomi bernama Forest Ray Moulton dan ahli geologi
bernama T.C. Chamberlin mengemukakan teori terbentuknya tata surya yang dikenal dengan
Hipotesis Planetesimal. Menurut mereka, planetesimal adalah suatu benda padat kecil yang
mengelilingi suatu inti gas.

3. Hipotesis Tidal-Teori Pasang Surut Gas

Teori Pasang surut dikemukakan oleh Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys pada tahun
1918. Menurut kedua ahli tersebut, planet bukanlah terbentuk dari pecahan kecil gas saat terjadi
pasang naik Matahari yang kemudian memadat membentuk planetesimal, melainkan langsung
terbentuk dari massa asli yang ditarik dari Matahari oleh bintang lain yang lewat ke dekat
Matahari kita.

4. Teori Bintang Kembar

Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh seorang astronom berkebangsaan Inggris yang
bernama Lyttleton (1930). Teori ini mengemukakan bahwa awalnya matahari merupakan bintang
kembar.

5. Teori Awan Debu (Teori Proto Planet)

Astronom Von Weizsaecker (1945) dan Grard P. Kuiper (1950) menjelaskan bahwa alam
semesta terdiri atas formasi bintang-bintang. Menurut dia pusat yang memadat berkembang
dalam suatu awan antarbintang dari gas hidrogen.

6. Hipotesis Peledakan Bintang

Hipotesis Peledakan Bintang: teori pembentukan atau proses terjadinya tata suryaTeori
ini dikemukakan oleh ahli astronomi Inggris Fred Hoyle (1956).

7. Teori Big Bang

Arno Penzias dan Robert Wilson, astronom Amerika Serikat pada tahun 1965,
menemukan sisa radiasi hasil ledakan raksasa.

C. ANGGOTA SISTEM TATA SURYA

1. Matahari
 Eddy J (1979)
Matahari adalah bintang yang ada di pusat tata surya. Bentuknya hampir bulat terdiri
dari plasma panas serta medan magnet dengan diameter 1.392.684 KM.
 NASA (2011)
Badan antariksa Amerika Serikat ini memberikan definisi matahari sebagai sinar
cahaya yang paling terang yang didminasi katai merah dengan keterangnnya
mencangkup sekitar 85% bintang di jajaran galaksi Bima Sakti.
 Rozelot (2000)
Matahari adalah bintang deret utama dengan tipe G yang diperkirakan terdiri dari
99,85% massa total dari seluruh jajaran Tata Surya.
 García (2007)
Matahari adalah bintang yang mendung banyak elemen berat, karena proses
pembentukannya diawali oleh suatu gelombang kejut dari supernova yang terdekat.

2. Planet-planet

Planet adalah benda angkasa yang tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri dan bereda
mengelilingi matahari. Terdapat delapan planet yang berputar mengelilingi matahari seperti :
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Serta terdapat
peredaran planet : Revolusi, Orbit, Bidang Edar, Arah Peredaran Planet, Kala Revolusi dan
lain lain sebagainya.
BAB III

PEMBUATAN ALAT PERAGA

3.1 Alat dan bahan


 Koran bekas / buku lks yang sudah tidak terpakai
 Kardus bekas
 Kayu bekas berukuran kecil
 Lem tembak
 Cat kayu
 Gunting
 Air secukupnya
 Pensil atau alat tulis
 Kuas lukis

3.2 Cara Pembuatan

1. Siapkan koran bekas atau buku lks bekas yang sudah dipotong berukuran sembarang.
2. Koran bekas atau buku lks bekas diberi sedikit air. Alasanya agar kertas dapat dibentuk
lingkaran menggunakan kedua tangan.
3. Setelah melakukan hal tersebut bentuklah kertas menjadi lingkaran sebanyak jumlah
planet.
4. Setelah selesai semua membentuk lingkaran planet siapkan lem tembak yang sudah
panas, lalu lem dikertas secara melingkar sampai menutupi bagian kertas. Lakukan secara
berulang pada pola lingkaran yang lain.
5. Kemudian siapkan kayu yang berukuran kecil, gunanya untuk tiang planet yang akan kita
rekatkan menggunakan lem tembak juga.
6. Jangan lupa siapkan kardus bekas sebagai langitnya. Buat garis pola lingkaran
sebanyaknya atau secukupnya pada kardus menggunakan pensil.
7. Lalu cat kertas berbentuk lingkaran (sebagai planet) sesuai warna planet, serta jangan
lupa cat kardus berwarna hitam dan putih menggunakan cat dan kuas.
8. Setelah itu keringkan semuanya, setelah kering semuanya. Tancapkan planet pada kardus
sesuai posisinya.
9. Setelah sesuai posisinya jangan lupa memberi label nama planet agar mudah di pahami.
10. Selesai.
3.3 Hasil Proyek Alat Peraga
BAB IV

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM TATA SURYA

Sistem tata surya adalah susunan benda-benda langit seperti planet, asteroid dan satelit
yang bergerak mengelilingi matahari. Sistem tata surya termasuk dalam bagian alam semesta
yang sangat luas. Tata surya terletak dalam salah satu galaksi yang ada di alam semesta ini
bernama galaksi bimasaksi (Milky Way). Galaksi bimasaksi terdiri dari miliaran bintang dengan
diameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan sistem tata surya terletak disalah satu sabuk minor
bernama orion. Dalam sabuk orion inilah sistem tata surya terdiri dari matahari, planet-planet
dan benda-benda langit lainnya membentuk susunan yang teratur.

B.TEORI PEMBENTUKAN SISTEM TATA SURYA

1. Hipotesis Kabut-Teori Nebula

Teori Nebula kali pertama dikemukakan oleh seorang filsuf berkebangsaan Jerman yang
bernama Immanuel Kant yang hidup antara tahun 1724–1804. Menurut Kant, tata surya berasal
dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi berputar sangat
lambat. Perputaran yang lambat tersebut menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang
memiliki berat jenis tinggi yang disebut inti massa pada beberapa tempat yang berbeda.Hipotesis
Kabut-Teori Nebula : teori proses pembentukan/terjadinya tata surya.

Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di
sekitarnya. Akibat terjadinya proses pendinginan inti-inti massa yang lebih kecil maka
berubahlah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar
dan bersuhu tinggi disebut matahari. Teori nebula lainnya yang berkembang dikemukakan oleh
seorang astronom berkebangsaan Prancis bernama Pierre Simon de Laplace yang hidup antara
1749–1827. Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar
sangat cepat. Oleh karena perputaran yang terjadi sangat cepat, maka terlepaslah bagian-bagian
dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda-beda. Bagian-bagian yang
terlepas tersebut berputar dan pada akhirnya mendingin membentuk planet-planet, sedangkan
bola gas asal menjadi matahari.

2. Teori Planetesimal

Sekitar tahun 1900, seorang ahli astronomi bernama Forest Ray Moulton dan ahli geologi
bernama T.C. Chamberlin mengemukakan teori terbentuknya tata surya yang dikenal dengan
Hipotesis Planetesimal. Menurut mereka, planetesimal adalah suatu benda padat kecil yang
mengelilingi suatu inti gas.teori planetesimal: teori proses pembentukan/terjadinya tata surya.

Inti dari teori ini adalah pada suatu ketika terdapat sebuah bintang yang menembus ruang
angkasa dengan cepat dan berada dekat sekali dengan Matahari. Daya tarik (gravitasi) antara
bintang tersebut dan Matahari semakin tinggi pada saat jaraknya semakin dekat, sehingga
menyebabkan terjadinya pasang naik massa gas yang dikandung oleh kedua bintang.

Pada saat pasang naik, gas dalam tubuh Matahari mencapai puncaknya, sehingga timbul
beberapa bagian kecil massa Matahari yang terlepas atau terlempar dan mulai mengorbit di
sekitar Matahari. Setelah bintang tersebut menjauh dari Matahari, pasang Matahari kembali
menurun ke arah normal. Massa gas yang terlempar dan mengorbit di sekitar Matahari ini lama
kelamaan mendingin dan membeku (memadat) membentuk planetesimal atau benda-benda
padat, yang pada akhirnya membentuk planet.

3. Hipotesis Tidal-Teori Pasang Surut Gas

Teori Pasang surut dikemukakan oleh Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys pada tahun
1918. Menurut kedua ahli tersebut, planet bukanlah terbentuk dari pecahan kecil gas saat terjadi
pasang naik Matahari yang kemudian memadat membentuk planetesimal, melainkan langsung
terbentuk dari massa asli yang ditarik dari Matahari oleh bintang lain yang lewat ke dekat
Mataharia. Inti dari teori pasang adalah pada suatu ketika ada suatu bintang yang datang
mendekati bahkan hampir menyentuh Matahari. Berkat adanya gaya gravitasi, bintang tersebut
mengisap filamen gas yang berbentuk cerutu dari tubuh Matahari. Filamen tersebut membesar
pada bagian tengahnya dan mengecil di kedua bagian ujung, kemudian membentuk planet. Oleh
karena itu, planet-planet yang terletak di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, dan Uranus,
memiliki ukuran lebih besar jika dibandingkan dengan planet yang letaknya di bagian tepi.

4. Teori Bintang Kembar

Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh seorang astronom berkebangsaan Inggris yang
bernama Lyttleton (1930). Teori ini mengemukakan bahwa awalnya matahari merupakan bintang
kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa, melintas bintang lain
dan menabrak salah satu bintang kembar tersebut kemudian menghancurkannya menjadi bagian-
bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang
yang tetap bertahan (tidak hancur), yaitu matahari.Teori Bintang Kembar: teori proses terjadinya
atau pembentukan tata surya.

Teori bintang kembar juga sering disebut dengan Teori Lyttleton. Teori ini dinamakan
sesuai dengan nama pencetusnya, yaitu R.A. Lyttleton. Teori ini merupakan modifikasi dari teori
benturan yang telah ada sebelumnya. Dalam beberapa hal, teori ini memberikan penjelasan yang
lebih baik tentang asal Tata Surya berdasarkan teori benturan.

5. Teori Awan Debu (Teori Proto Planet)

Astronom Von Weizsaecker (1945) dan Grard P. Kuiper (1950) menjelaskan bahwa alam
semesta terdiri atas formasi bintang-bintang. Menurut dia pusat yang memadat berkembang
dalam suatu awan antarbintang dari gas hidrogen. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat
yang lainnya, kemudian memadat menjadi bintang tunggal, yaitu matahari.

Peristiwa berikutnya, kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil yang disebabkan adanya
daya tarik dari massa yang lebih besar, menyebabkan awan yang lebih kecil terpecah-pecah
menjadi awan yang lebih kecil yang disebut proto planet. Setelah suatu periode yang lama, proto
planet tersebut menjadi planet-planet seperti yang kita lihat sekarang ini.

Bila kedua awan mempunyai ukuran yang sama maka akan terbentuk bintang ganda.
Formasi bintang ganda sangat sering terjadi di alam semesta ini. Ketika matahari memadat, ia
akan menjadi begitu panas sehingga sebagian besar energi radiasi dipancarkan. Energi itu cukup
kuat untuk mendorong gas-gas yang lebih terang, seperti hidrogen dan helium dari awan yang
menyelubungi protoplanet-protoplanet yang paling dekat dengan matahari.

Ahli astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu antara lain F.L Whippel
dari Amerika Serikat dan Hannes Alven dari Swedia. Menurutnya tata surya berawal dari
matahari yang berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelilingnya yang kemudian
membentuk planet-planet yang beredar mengelilingi matahari.

6. Hipotesis Peledakan Bintang

Hipotesis Peledakan Bintang dalam teori pembentukan atau proses terjadinya tata surya.
Teori ini dikemukakan oleh ahli astronomi Inggris Fred Hoyle (1956). Matahari mempunyai
kawan sebuah bintang, pada mulanya berevolusi satu sama lain, kemudian ada di antaranya yang
memadat dan mungkin terjerat ke dalam orbit keliling matahari yang lain, lalu meledak dan
bebas di ruang angkasa. Teori ini didukung banyak ahli astronomi karena dewasa ini banyak
diketemukan bintang ganda atau kembar.

7. Teori Big Bang


Arno Penzias dan Robert Wilson, astronom Amerika Serikat pada tahun 1965,
menemukan sisa radiasi hasil ledakan raksasa. Radiasi latar kosmis, sebagai bukti bahwa alam
semesta berasal dari ledakan raksasa, telah terbukti dan menjawab hipotesis asal-usul alam
semesta. Semua persediaan unsur diciptakan dalam setengah jam pertama setelah terjadi ledakan.
Oleh karena itu, tidak ada materi baru yang diciptakan. Teori ini disusun atas bukti-bukti bahwa
ada gema ledakan masa lalu dan perubahan spektrum bintang ke arah merah. Berdasarkan bukti-
bukti tersebut maka diduga bahwa seluruh alam semesta pada awalnya adalah sebuah atom
primordial (yang paling pertama) yang dalam keadaan suhu dan tekanan sangat tinggi ketika
terjadi ketidakseimbangan antara suhu dan tekanan meledak dengan suara dan energi yang luar
biasa besarnya.

C. ANGGOTA SISTEM TATA SURYA

1. MATAHARI

Matahari memiliki diameter sekitar 1,4 juta km dengan temperature permukaan sekitar 1 juta
K. Semakin mendekati inti matahari, suhunya semakin meningkat hingga mencapai 15 juta K.
Matahari memiliki massa sebesar 332.830 kali massa bumi, dengan massa yang besar ini
matahari mampu mengalami kepadatan inti yang mendukung terjadinya reaksi fusi nuklir dan
mampu menghasilkan jumlah energi yang besar. Energi yang dihasilkan ini merambat melalui
luar angkasa dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang kita kenal sebagaicahaya tampak.
Lapisan-lapisan matahari terdiri dari bagian inti, fotosfer, kromosfer dan korona.

 Bagian inti
Inti matahari adalah lapisan yang paling dalam dengan suhu yang sangat tinggi sekitar15
juta K. Lapisan inti merupakan tempat terjadinya reaksi fusi nuklir yang digunakan untuk
menghasilkan energi yang sangat dahsyat.
 Fotosfer
Fotosfer adalah lapisan yang terletak setelah inti memilki suhu 6000 K dan ketebalan
sekitar 300 km.
 Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan pada matahari yang memilki suhu 4500 K dan memiliki
ketebalan 2000 km
 Korona
Korona adalah lapisan terluar pada bagian matahari. Lapisan ini memiliki ketebalan
700.000 km dengan suhu sekitar 1 juta K.

2. PLANET-PLANET

Planet dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:


1. Berdasarkan bumi sebagai pembatas, terdiri dari planet inferior (Merkurius, Venus) dan
planet superior (Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus).

2. Berdasarkan sabuk asteroid sebagai pembatas, terdiri dari planet dalam (inner planets);
Merkurius, Venus, Bumi. Dan planet luar (outer planets); Saturnus, Uranus dan
Neptunus.

3. Berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusun, terdiri dari planet terrestrial yang
merupakan planet berupa batuan (Merkurius, Venus, Bumi, Mars), dan planet jovian
yang merupakan planet berukuran besar dan tersusun dari es dan gas hidrogen, terdiri
dari: Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.

Macam-Macam Planet di dalam system Tata Surya :

1. Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari. Jarak dari Merkurius
ke matahari hanya sekitar 58 juta km. Dengan jarak yang dekat ini, pada siang hari suhu
permukaan Merkurius mencapai 450 derajat Celcius dan pada malam hari sekitar 180
derajat Celcius.Planet merkurius adalah planet terkecil disistem tata surya karena hanya
memiliki diameter 4862 km dan tidak memiliki satelit alami. Oleh karena itu, merkurius
membutuhkan waktu 88 hari untuk mengelilingi matahari dan memiliki periode rotasi 59
hari.
2. Venus
Venus adalah planet kedua terdekat dengan matahari yang berjarak sekitar 108
juta km. Planet Venus tidak memiliki satelit seperti bumi tetapi Venus adalah benda
langit paling terang setelah matahari dan bulan. Bentuk dan ukuran venus hampir mirip
dengan bumi. Tidak hanya itu saja komposisi planet, dan gravitasi mirip dengan planet
Bumi. Namun kenyataannya venus dan bumi adalah planet yang berbeda. Venus
memiliki tekanan atmosfer 92 kali lipat lebih besar dari bumi. Planet Venus memiliki
orbit mengelilingi matahari selama 224,7 hari. Selain itu, Venus adalah planet terpanas di
tata surya karena suhu permukaannya bisa mencapai 735 derajat Kelvin
3. Bumi
Bumi adalah planet ketiga setelah Venus yang mengelilingi matahari dan satu-
satunya planet yang memiliki kehidupan. Hal ini ditandai dengan adanya sumber
kehidupan berupa air, oksigen, karbon dioksida, lapisan ozon dan unsur kehidupan
lainnya.Interaksi bumi dengan objek lain diluar angkasa disebabkan karena adanya
gravitasi. Gravitasi ini yang menyebabkan bumi dapat berinteraksi dengan matahari dan
bulan yang merupakan satelit alami bumi.Planet bumi memiliki orbit mengelilingi
matahari atau berevolusi selama 365,26 hari, yang kita kenal selama 1 tahun. Revolusi
bumi terhadap matahari menyebabkan terjadinya pergantian musim, sedangkan rotasi
bumi adalah perputaran bumi yang menyebabkan terjadinya siang dan malam. Bumi tidak
berbentuk seperti bola atau lingkaran sempurna. Melainkan terdapat tonjolan pada daerah
khatulistiwa yang disebabkan karena perputaran bumi. Ukuran bumi dirangkum sebagai
berikut,

Diameter bumi : 12.756 km

Jari Jari bumi : 6.378 km

Keliling bumi : 40.070 km (24.900 miles)

4. Mars
Planet mars adalah planet keempatdari matahari dan planet kedua terkecil setelah
merkurius yang memiliki diameter sekitar 6.800 km. Mars memiliki jarak ke matahari
sekitar 228 juta km dengan waktu satu kali orbit selama 687 hari dan periode rotasi
sekitar 24,6 jam. Kata Mars diambil dari bahasa Romawi yang berarti dewa perang,
selain itu Mars juga sering disebut sebagai planet merah karena permukaannya yang
berwarna merah ketika dilihat dengan mata telanjang, hal ini disebabkan karena reaksi
oksida besi yang terjadi pada permukaan mars. Mars memiliki dua satelit alami yaitu
Phobos dan Deimos yang berukuran kecil dan berbentuk tidak teratur. Karakteristik
planet mars yaitu planet berbatu dengan lapisan atmosfer tipis, terdapat kawah, arus lahar
gunung berapi yang dahsyat, lembah-lembah, padang pasir, dan es di kutubnya.

5. Jupiter
Jupiter adalah planet kelima dari matahari dan merupakan planet yang terbesar
dalam sistem tata surya. Jupiter memiliki diameter pada permukaannya sekitar 142.860
km dan memiliki volume yang mampu menampung 1.300 kali bumi.Jupiter adalah gas
raksasa yang sebagian besar tersusun dari helium dan hidrogen dengan massa seperseribu
massa Matahari dan 2,5 kali jumlah massa seluruh planet di Tata Surya. Jupiter memiliki
gas berwarna merah yang berputar mengelilingi tengah-tengah planet jupiter sehingga
akan membentuk ikat pinggang merah raksasa yang menyebabkan terjadinya badai besar
di permukaan Jupiter. Perlu diketahui bahwa rotasi Jupiter terjadi selama 9,8 jam yang
sekitar 2,5 kali lebih cepat dari bumi dan mempunyai waktu revolusi sekitar 12 tahun.

6. Saturnus
Saturnus adalah planet keenam dari Matahari dan merupakan planet terbesar
kedua setelah Jupiter. Kita tahu bahwa planet Saturnus adalah planet paling cantik
diantara planet lainnya karena saturnus memiliki cincin yang mengelilingi planet. Cincin
pada saturnus tersusun dari komponen cincin-cincin kecil yang berjumlah sangat banyak.
Cincin-cincin kecil ini tersusun dari gas beku dan butiran-butiran.
Menurut para ahli Astronomi butiran-butiran ini merupakan peninggalan dari
satelit yang hancur karena benturan dengan planet-planet yang lainnya. Jika kita
mengamati dari Bumi, pengamatan terhadap Saturnus tidak terlalu tampak hal ini
dikarenakan letak Saturnus sangat jauh dari Matahari sehingga cahaya pantulan Saturnus
kurang jelas.Dalam satu kali berevolusi mengelilingi matahari, planet Saturnus
membutuhkan waktu selama 29,46 tahun. Planet Saturnus juga melakukan rotasi atau
berputar pada porosnya. Dalam sekali berotasi Saturnus membutuhkan waktu 10 jam 40
menit 24 detik, sangat singkat dibandingkan dengan Bumi. Dan setiap 378 hari, Planet
Bumi dan Planet Saturnus serta Matahari berada dalam satu garis lurus.

7. Uranus
Uranus adalah planet ketujuh dari matahari dan termasuk planet terbesar ketiga
setelah Jupiter dan Saturnus. Planet Uranus terkenal dengan sebutannya sebagai planet
paling dingin di tata surya. Hal ini karena suhu minimun disana bisa mencapai -224
celsius. Selain menjadi planet terdingin, Planet Saturnus mempunyai keunikan dalam
rotasinya. Planet ini berotasi atau berputar ke porosnya dengan arah ke depan sehingga
salah satu kutub menghadap ke arah matahari. Menurut para astronom salah satu kutub
yang mengarah ke matahari tersebut disebabkan karena tumbukan dengan suatu objek
yang besar sehingga mengakibatkan arah rotasinya bergeser dan berbeda dengan planet-
planet lainnya.
Objek Astronomi ini hancur dan membekas ketika benturan dengan uranus. Sisa
dari kehancuran ini membentuk awan dan uap air batu-batu di sekeliling uranus yang
berbentuk cincin tipis. Planet Uranus memiliki jarak dari matahari sekitar 2.870 juta km
yang mempunyai diameter sekitar 50.100 km. Sekali berotasi Uranus membutuhkan
waktu selama 11 jam dan dalam revolusinya Uranus membutuhkan waktu mengelilingi
matahari sekitar 4 tahun.

8. Neptunus
Planet Neptunus adalah planet kedelapan yang dihitung dari Matahari. Neptunus
merupakan planet terbesar keempat di tata surya yang memiliki diameter sekitar 49.530
km. Menurut para ahli Astronomi massa Neptunus 17 kali lipat lebih besar daripada
Bumi dan sedikit lebih besar dari pada Planet Uranus. Neptunus mengelilingi matahari
pada jarak 4.450 juta kilo metermeter sehingga membutuhkan waktu sekitar 164,8 tahun
dalam sekali berevolusi dan dalam sekali putaran, Neptunus membutuhkan waktu 16,1
jam. Neptunus dinobatkan sebagai planet paling berangin di tata surya hal ini
dikarenakan Neptunus memiliki angin yang badai yang sangat sering terjadi, sehingga
kapan saja badai besar bisa terjadi di planet ini.
Hampir sama dengan Saturnus dan Uranus, Planet Neptunus juga emiliki cincin
yang tipis. Disamping itu, jarak Neptunus dengan Matahari sangat jauh sehingga
atmosfer Neptunus terluar merupakan tempat yang sangat dingin di dalam Tata Surya
dengan suhu minus 218 derajat celciu. Suara terus bergema hingga saat ini. Pendapat
yang mendukung pada penjelasan mengenai quasar ini ada enam, yaitu :

 Quasar adalah pulsar aneh dengan pusat yang sangat masif dan berputar cepat yang
dihubungkan dengan medan magnet sangat kuat

 Quasar berasal dari tumbukan berulang-ulang jutaan bintang yang terkumpul sangat
mampat di sebuah galaksi. Ia melepaskan bagian luarnya hingga membuat bagian
dalam bintang sangat masif itu terlihat.

 Quasar adalah galaksi dengan bintang-bintang yang sangat rapat letaknya sehingga
pada saat terjadi sebuah ledakan supernova di sebuah bintang, dengan cepat kejadian
ini akan merobek bintang lain dan menimbulkan ledakan supernova berantai.

 Quasar mendapat tenaganya dari proses anihilasi materi dengan antimateri, di mana
cadangan antimaterinya masih ada di dalam quasar sampai sekarang.

 Quasar adalah energi yang dilepaskan pada saat gas, debu, dan bintang-bintang jatuh
ke lubang hitam yang berada di pusat suatu galaksi.

 Quasar tidak lain adalah "lubang putih". Sisi berlawanan dari lubang hitam yang
merupakan penyaluran dan muara arus materi yang masuk dari lubang hitam di
bagian lain alam semesta. Atau bahkan, mungkin dari alam semesta lain.

3. PEREDARAN PLANET-PLANET

 Revolusi. Merupakan peredaran planet mengelilingi matahari. Penyebab revolusi adalah


gaya gravitasi matahari
 Orbit. Merupakan garis edar atau lintasan planet dalam mengelilingi matahari.
 Bidang Edar. Merupakan bidang datar tempat beredarnya planet mengelilingi matahari.
Bidang edar planet bumi disebut bidang ekliptika.
 Arah Peredaran Planet. Jika dilihat dari kutub utara bumi, arah edar planet dalam
berevolusi berlawanan dengan arah jarum jam.
 Kala Revolusi. Yakni waktu yang diperlukan planet untuk melakukan satu kali revolusi.
 Satelit sebagai Pengiring Planet. Satelit adalah pengiring planet. Satelit selalu beredar
mengelilingi planetnya dengan arah peredaran sama dengan arah peredaran planetnya.
Bumi kita memiliki satu buah planet, yakni bulan. Hampir setiap planet memiliki satelit
masing-masing.
 Asteroid. Merupakan planet-planet kecil yang mengelilingi matahari. Lintasan asteroid
terletak diantara orbit Mars dan dan Jupiter. Tidak ditemukan lintasan asteroid lain di tata
surya kita. Ukuran asteroid jauh lebih kecil daripada ukuran planet.
 Meteor dan Meteorit. Meteorid adalah batuan-batuan yang terdapat dalam ruang antar
planet. Meteor adalah benda angkasa yang berpijar karena bergerak dengan cepat dan
bergesekan dengan udara. Sedangkan meteorit adalah meteor yang jatuh dan sampai ke
bumi. Ada 3 jenis meteorit, yaitu:
 Meteorit logam yang memiliki unsur nikel dan besi, meteorit batuan yang memiliki
unsur silikon dan meteorit campuran yang memiliki unsur logam dan silikon.

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa tata surya atau sistem matahari adalah
suatu sistem yang terdapat di jagat raya terdiri atas matahari sebagai pusatnya, planet planet
(termasuk Planet Bumi), satelit-satelit (misalnya bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut,
dan benda-benda lainnya.

Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan
oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut
Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di
awali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk
melayani benda langit yang lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop
diimbangi dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan
yang lainnya. Dari mulai melihat perkembangan planet-planet hingga puncaknya adalah
penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit.Serta terdapat anggota anggota dari
sistem tata Surya seperti matahari dan planet planet.

5.2. Saran

Dengan makalah karya tulis ilmiah ini atau laporan ini kita dapat memahami pengertian
dari tata surya,serta bagian bagian anggota tata surya dan proses pembentukannya yang
dikemukakan banyaknya teori. Dan adanya tori-teori di atas hanyalah sedikit dari banyak teori
yang telah diajukan para ahli tentang terjadinya tata surya. Tidak satu pun di antara teori tersebut
yang dianggap benar-benar memuaskan dan dapat diterima secara luas oleh seluruh dunia.
Masing-masing teori ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Namun demikian, kalian harus
mengetahui bahwa teori-teori tersebut dikemukakan berdasarkan penelitian, pengamatan, dan
perhitungan yang matang.

DAFTAR PUSTAKA

https://blogmipa-geografi.blogspot.com/2017/12/7-macam-teori-pembentukan-tata-surya.html?
m=0

https://www.indonesiastudents.com/pengertian-matahari-menurut-para-ahli/#:~:text=Matahari
%20adalah%20bintang%20yang%20ada,dengan%20diameter%201.392.684%20KM.

https://saintif.com/sistem-tata-surya/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/03/pengertian-tata-surya-dan-angota-anggotanya-
lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai