Anda di halaman 1dari 6

ESSAI

] PARLEMEN REMAJA 2019

OLEH: DEA AMANDA

KALIMANTAN BARAT

“PENANGGULANGAN SAMPAH PLASTIK DILAUT (COMBATING MARINE DEBRIS)”

Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang terdiri dari 2,01 juta
km2 daratan, 3,25 juta km2 lautan, dan 2,55 juta km2 Zona Ekonomi Eksklusif
(ZEE). Merupakan suatu Negara dengan luas perairan lebih besar dari pada
luas daratan, maka dari itu Indonesia disebut sebagai Negara Maritim.

Luas wilayah kelautan di Negara Indonesia melebihi dari daratan, itu yang
membuktikan bahwa Indonesia memiliki kemewahan yang luar biasa dalam
sektor kelautan. Meski begitu, mungkin banyak di antara kita yang belum
menyadari akan kedahsyatan lautan kita.

Dibalik kedahsyatan lautan kita tersimpan sebuah kenyataan yang pahit yaitu
SAMPAH LAUTAN. Salah satu contoh sampah yang ada di lautan adalah
SAMPAH PLASTIK, plastik adalah masalah serius yang mengancam
keselamatan Bumi. Bayangkan saja, tumpukan sampah menghambat aliran air
di sungai sehingga menimbulkan banjir, bahkan merusak ekosistem laut.

Bayangkan saja bagaimana kondisi ekosistem laut Indonesia sekarang terumbu karang
sebagai tempat makhluk laut mencari makan dipenuhi sampah sehingga banyak saya
dengar kasus hewan laut yang mati karena memakan sampah plastik. Bagaimana kita
sebagai bangsa Indonesia, sebagai bagian dari negeri yang memiliki potensi alam yang
besar tetapi kita sendiri yang menghancurkannya. Kurangnya kesadaran kita sebagai
rakyat Indonesia akan sampah. Telah kita ketahui laut bisa dikatakan sumber
pendapatan negara kita karna laut Indonesia memiliki ikan yang sangat banyak sehingga
menjadi sumber penghasilan bagi rakyat Indonesia.Tapi bagaimana bisa maju rakyatnya
saja tidak menjaga lubang rezeki untuk mereka.

Telah kita ketahui sistem daur ulang sampah plastik di Indonesia belum menyeluruh.
Dan seperti yang kita tahu ,kesadaran masyarakat mengenai sampah plastik masih
minim. Mungkin hal itulah yang membuat Indonesia berada diposisi ke-2 negara
penghasil sampah plastik terbesar didunia. Negara kita berkontribusi atas 3,2 juta ton
sampah di lautan setiap tahunnya. Bayangkan saja betapa hancurnya negeri pertiwi ini
oleh rakyat yang mendiami negeri ini.

Setelah saya berpikir semua ini bukan hanya salah rakyat saja, tetapi bagaimana DPR
sebagai perwakilan dari rakyat. Selayaknya kita sesama warga negara Indonesia saling
bahu membahu, tegur mengur mengenai suatu kesalahan.

Salah satu faktor penyebab rakyat membuang sampah kelaut adalah Kurangnya edukasi
atau sosialisasi mengenai sampah dari pemerintah kepada rakyat. Selayaknya
pemerintah sebagai titik acuan sebagai cerminan bagi rakyat. Ibarat pepatah
mengatakan. “kualitas pemimpin cerminan kualitas rakyat”. Jadi jika pemerintahnya
saja tidak benar dalam mengurus rakyat bagaimana rakyat bisa benar? Mari kita
renungkan bersama-sama betapa hancurnya negeri ini tentang pengolahan sampah.
Tidakkah kita berpikir bahwa kehidupan masih panjang kekayaan alam masih akan
dinikmati oleh anak cucu kita nanti. Baik marilah kita bersama-sama merangkul saling
bercermin saling menegur agar kelak anak cucu kita masih bisa menikmati kekayaan
negara ini.

Selanjutnya Faktor kedua penyebab hancurnya lautan Indonesia karena sampah.


Kurangnya keterbukaan pemerintah mengenai anggaran yang seharusnya dijadikan
sebagai solusi dari masalah ini. Banyaknya anggota DPR yang menyalahgunakan
kekuasaan untuk kepentingan pribadi, serta penyelundupan dana anggaran untuk
kantong pribadi. Sebut saja korupsi, yah,masyarakat Indonesia sudah tidak heran lagi
mengenai kata tersebut karna sudah menjadi santapan publik berita seperti itu.
Diharapkan nantinya pemerintah lebih bisa mengintrospeksi diri bahwa dirinya adalah
kepercayaan rakyat jangan sampai mengecewakan rakyat.

Telah kita ketahui kepanjangan dari DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat. DPR adalah
salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta
pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum. Baiklah menurut pemikiran saya
DPR itu adalah anak panah sedangkan kita sebagai rakyat adalah busurnya. Tanpa busur
anak panah tersebut tidak akan bisa menancap sasaran.

Tetapi banyaknya anggota DPR yang menyalahgunakan fungsi mereka sehingga


Berdampak buruk bagi rakyat Indonesia. Berikut adalah daftar beberapa kegagalan dan
penyimpangan fungsi DPR menurut riset saya:

1. FUNGSI LEGISLASI
Telah kita ketahui fungsi legislasi DPR adalah memegang kekuasaan dalam
bentuk undang-undang. Salah satu kegagalannya adalah tidak berdiri tegaknya
undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengolahan sampah dan UU 32
tentang perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup .kegagalannya seperti
tidak adanya ketegasan dalam impor sampah plastik. Karena dapat kita lihat
banyak nya impor sampah plastik yang masuk ke Indonesia sedangkan di
Indonesia sendiri sudah banyak kasus sampah yang belum terselesaikan
bagaimana bisa pemerintah mengimpor sampah lagi?.
2. FUNGSI ANGGARAN
Kedudukan DPR dalam fungsi anggaran yang sesungguhnya bertujuan untuk
membahas RAPBN dan APBN agar tercapai tujuan bernegara.seringkali anggota
DPR melakukan tindakan melebihi batas kewenangan .penyimpangan pada
fungsi ini seperti adanya kongkalikong antara pejabat satu dengan lainnya agar
meloloskan sebuah anggaran yang seharusnya untuk hal lain yang lebih penting,
malah ke kantong tikus-tikus berdasi negara. Telah kita ketahui sistem daur ulang
negara Indonesia sangat terbatas menurut saya sebaiknya anggaran tersebut
dipakai untuk mengembangkan pengolahan sampah agar laut Indonesia tidak
tercemar , dari pada membuat tikus negara membuncit perutnya bukan?
3. FUNGSI PENGAWASAN
Fungsi pengawasan merupakan penjabaran lebih lanjut dari sistem saling
mengawasi antara satu dengan yang lain. Dalam kasus penyalahgunaan
pengawasan yang ini adalah kurang inisiatif anggota DPR agar saling mengawasi
antara satu sama lain sehingga terciptanya jurang kebodohan dimana saling
tidak peduli. DPR hanya mementingkan kepentingan dirinya tanpa memikirkan
rakyat yang memilihnya. Selayaknya DPR sebagai wakil rakyat harus
memperhatikan kepentingan rakyatnya juga seperti lingkungannya sehat maka
rakyatnya pun akan sehat.

Jika dilihat kembali pendapat saya mengenai kinerja DPR mungkin bisa dikatakan
komentar kebencian. Namun perlu diketahui kita sebagai warga negara Indonesia
berhak mengeluarkan pendapat. Pendapat saya diatasi bukan berarti saya membenci
DPR, saya atau kita semua sebagai warga negara Indonesia tentunya tidak ingin
membiarkan negara ini semakin terpuruk. Apalagi penyebabnya berasal dari diri kita
sendiri. Seperti kata Soekarno “perjuangan ku lebih mudah karena mengusir penjajah,
perjuangan mu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”.

Bercermin dari persoalan tersebut saya tidak ingin menjadi warga negara yang terus
terusan mengupas kesalahan DPR saja. Kesalahan DPR ini justru memotivasi saya atau
melempar saya agar bisa lebih memajukan negara mencerdaskan DPR dan meluruskan
kesalahan yang sudah terjadi.

Andai saya menjadi anggota DPR saya akan menjalankan fungsi DPR dengan baik tanpa
jurus seribu janji, karena sudah kita ketahui semakin banyak janji maka semakin besar
juga lubang untuk mengingkari.

Serta saya akan menegakkan makna DPR “Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”.
Satu hal pasti yang akan saya lakukan jika saya menjadi anggota DPR menuju parlemen
cerdas dan transparan dengan cara berikut:

1. mengubah kegelapan DPR menjadi transparan.


Tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada penyelundupan dana gelap atas
kepentingan pribadi. Maka nantinya jika saya menjadi anggota DPR saya akan lebih
menerbukakan fungsi ini. Serta anggaran tersebut akan saya jadikan untuk
melaksanakan program INDONESIA TANPA SAMPAH PLASTIK.
2. Menegakkan undang-undang agar tetap konsisten.
Telah kita ketahui DPR masih renggang dalam menegakkan undang-undang.
Seperti contoh dalam impor sampah DPR masih tidak ambil tindakan dalam
masalah ini. Maka jika saya menjadi anggota DPR saya akan menegaskan undang-
undang. Dan menolak impor sampah dari negara mana pun.
3. menjadikan DPR sebagai cerminan sikap rakyat.
DPR adalah dewan perwakilan rakyat tentunya menjadi panutan bagi rakyat.
Maka jika nantinya saya menjadi anggota DPR saya akan memberi edukasi atau
sosialisasi mengenai sampah agar rakyat bisa lebih cerdik dalam mengolah sampah
menjadi nilai ekonomis yang tinggi. Serta mengajak masyarakat untuk lebih
mencintai lautan yang menjadi sumber pendapatan.

Tujuan dari Esai saya adalah saya harapkan dimasa yang akan mendatang lautan
Indonesia akan berkurang sampah plastiknya dan agar pemerintah lebih
memperhatikan masalah pengolahan sampah dilaut lebih serius lagi.

Akhir kata, andai kau bermimpi maka berjuanglah kau tidak akan bangun sampai kapan
pun jika tak berjuang. Jangan takut bermimpi tapi takutlah jika kau hanya menjadi
penonton orang sukses. Untuk itu mari kita bersama-sama memajukan DPR
menyelaraskan DPR agar tercipta parlemen yang cerdas dan transparan.

Demikian peran parlemen dalam penanggulangan sampah plastik dilaut, perspektif dari
saya.

Hormat saya,

DEA AMANDA

Referensi:

http://www.dpr.go.id/berita/detail/id/25303/t/Pemerintah+didesak+Lakukan+Upaya+
Nyata+Atasi+Masalah+Sampah+Plastik.

http://fairynas.blogspot.com/2015/12/contoh-essai-parlemen-remaja.html?m=1

http://arianivelofa.blogspot.com/2018/07/contoh-esai-lolos-seleksi-
parlemen.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai