Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rangkaian listrik sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya suatu
rangkaian listrik yang lengkap kita tidak mungkin dapat menikmati fasilitas dari listrik.
Hukum Ohm merupakan suatu hukum yang berperan dalam suatu rangkaian listrik baik
rangkaian tersebut berbentuk seri, paralel maupun rangkaian campuran. Tetapi secara
garis besar bunyi hukum Ohm yaitu Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding
dengan besarnya beda potensial (tegangan).

Untuk menemukan hubungan di antara istilah-istilah yang ada dalam sebuah


rangkaian listrik diperlukan sebuah praktikum yang dapat membuktikannya. Dalam
praktikum kita harus membutuhkan beberapa alat pendukung untuk membuktinya,
Namun kendala ketersediaan alat pendukung dan resiko tersengat listrik menjadi masalah
bagi kita untuk memprakteknya bahkan biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Dalam hal
ini kita membutuhkan alat berbasis simulasi yang lebih efisien dan mudah.

Simulasi bisa diartikan sebagai alat peraga yang lebih efisien dan akurat namun alat
simulasi tidak akan berjalan jika tidak ada dukungan dari sebuah software pendukung,
untuk itu html5 dipilih sebagai sarana pendukung berjalanya alat simulasi ini.

Selain lebih efisien dan dapat berjalan dimana saja html5 merupakan Pengembangan
dari html yang dibuat lebih sederhana untuk memudahkan webdeveloper. Dengan begitu,
html5 dapat menggantikan permasalahan-permasalahan pada teknologi web sebelumnya.
Salah satu 2 contohnya adalah menggantikan penggunaan flash pada web yang
membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan load sebuah halaman.

Dengan melakukan simulasi ini kita dapat mengetahui dan mempelajari hubungan
antara tegangan dan kuat arus pada suatu rangkaian dan dapat digunakan untuk
mengetahui sebuah hambatan listrik tanpa harus menggunakan alat yang dinamakan
Multimeter. Selain itu materi tentang hukum ohm ini sangat berguna khususnya yang
mendalami kelistrikan. Karena dengan adanya hukum ohm dan kita dapat mengerti
tentang kelistrikan. Untuk itu kita harus mempelajari lebih dalam tentang Hukum Ohm
dengan cara mempraktekkannya dalam percobaan dengan aplikasi simulasi.
Berdasarkan uraian diatas dan untuk mendukung proses simulasi ini, maka penulis
tertarik untuk menulis laporan yang berjudul “Aplikasi Simulasi Hukum Ohm Berbasis
HTML5”.

Kegiatan praktikum Pembuatan Rangkaian Listrik yang dilakukan di SMK P


JALASENA akan melibatkan Taruna secara langsung dalam kegiatan praktikum. Taruna
di tuntut agar berperan aktif dalam kegiatan praktikum ini, agar pada Taruna juga dapat
menggunakan nya dalam kehidupan sehari-hari. Taruna juga dapat berfikir kreatif untuk
mendesain bentuk rangkaian listrik yang ditugaskan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi para guru, diperlukan media Aplikasi Simulasi berbasis
html5 yang dapat membantu para Taruna dalam melakukan praktek hukum ohm . Maka
dari itu penulis mencoba untuk mengindentifikasi masalah sebagai berikut.

1. Belum tersedianya suatu aplikasi Simulasi yang berbasis Html5 yang memudahkan
Taruna.

2. Taruna membutuhkan aplikasi yang efesien dan efektif sebagai sarana belajar
mengenai hukum ohm.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana membantu Taruna untuk memperaktekan Hukum OHM dengan mudah dan
lebih efisien tanpa harus memerlukan biaya yang besar dan terhindar dari resiko
sengatan arus listrik ?

2. Bagaimana cara mempelajari hukum ohm dengan mudah dan dapat dilakukan dimana
saja ?

3. Bagaimana membantu Taruna melakukan ujicoba praktik meski terkendala alat


praktik?
D. Batasan Masalah

Ketika kita membahas tentang suatu sistem, tentulah cakupan masalah yang
terkandung di didalam suatu sistem itu sangat banyak. Agar penulis lebih fokus dan
terarah maka akan diberikan batasan terhadapa layanan yang akan dibahas, antara lain:

1. Perancangan sistem yang akan dibangun hanya sebatas mengerakan tombol keatas
dan ke bawah untuk menentukan besaran angka yang akan di hitung.

2. Rancangan tampilan dibuat sesederhana mungkin tetapi mudah di mengerti dan


efektif.

E. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk membantu Taruna dengan aplikasi simulasi
agar memahami tentang hukum OHM yang terkendala alat praktik yang memerlukan
biaya yang besar, dan mengurangi resiko seperti tersengat arus listrik.

F. Manfaat Yang Diharapkan

1. Bagi Pengguna

 Pengguna akan merasa mudah memahami ilmu hukum OHM.

 Pengguna akan semakin menyukai belajar Fisika dengan dengan adanya aplikasi
simulasi.

2. Bagi Penulis

 Memberikan pengetahuan kepada Taruna yang ingin belajar Fisika dengan simulasi.
BAB II

DESKRIPSI PEMBELAJARAN

1. MATERI PEMBELAJARAN

Rangkaian listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga elektron dapat mengalir
dari sumber voltase atau arus listrik. Proses perpindahan elektron inilah yang kita kenal
sebagai listrik.

Elektron dapat mengalir pada material penghantar arus listrik yakni konduktor. Oleh
karna itu, kabel yang dipakai pada rangkaian listrik karena kabel terbuat dari tembaga yang
dapat menghantarkan arus listrik.

Lampu adalah beban listrik dan sumber listrik berasal dari baterai. Listrik mengalir
melalui kabel dan saklar berfungsi untuk memutus atau menyambungkan aliran listrik.
Simbol universal untuk beban listrik adalah hambatan (resistor).

A.Terdapat Tiga Tipe Rangkaian Listrik

Yaitu: rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian seri dan paralel dapat
dikombinasikan sehingga menjadi rangkaian campuran.

1. Rangkaian Seri

Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara


bersebelahan/sejajar. Rangkaian seri akan terbentuk jika dua buah atau lebih
komponen elektronika dihubungkan secara berderet, dengan sumber tegangan yang
juga dihubungkan secara berderet.
Apabila salah satu komponen dipindahkan dari rangkaian seri, arus listrik tidak
akan mengalir karena rangkaian ini terbuka. Rangkaian seri biasanya sering
digunakan pada radio, TV dan komputer.
Gambar 1. Rangkaian Seri

Dalam rangkaian arus seri, jumlah arus listrik pada setiap titik sama besar.
Rumusnya adalah: I = I₁ = I₂ = I₃

Besar hambatan listrik dalam rangkaian sama dengan jumlah dari masing-masing
hambatan. Rumusnya adalah: Rs = R₁ + R₂ + R₃

Keuntungan rangkaian seri adalah rangkaiannya sederhana dan hemat kabel,


sehingga untuk membuatnya pun cukup mudah. Sedangkan, kerugiannya bisa kita
lihat apabila salah satu lampu diputuskan (mati), maka lampu yang lainnya juga akan
ikut mati.

Begitu juga pada nyala lampunya ketika tidak terang (redup), sehingga membuat
energinya juga ikut boros karena digambarkan 1R+1R+1R.

A. Bahan dan Alat Pembuatan Rangkaian Seri

Kabel listrik Untuk menghantarkan arus listrik ke


bohlam lampu.

Bohlam lampu dengan Bagian penerangan saat rangkaian


ukuran yang sama seri dibuat.
Dua buah baterai Mempunyai sumber energi listrik
untuk menyalurkan ke bohlam
lampu.

Saklar listrik Sebuah perangkat yang digunakan


untuk memutus atau
menyambungkan jaringan listrik.

Gunting Untuk memutuskan panjangnya


kabel yang ingin digunakan.

B. Langkah-langkah Membuat Rangkaian Seri

1. Hubungkan ujung positif baterai 2 dengan ujung negatif baterai 1 dengan


kabel listrik (menempelkan kawat tembaga dalam kabel ke ujung ujung
baterai).

2. Hubungkan ujung positif baterai 1 dengan saklar (relay) listrik dengan kabel.

3. Hubungkan ujung negatif saklar ke ujung positif lampu dengan kabel.

4. Hubungkan ujung negatif lampu 1 dengan ujung positif lampu 2, lalu


dilanjutkan ujung negatif lampu 2 ke ujung positif lampu 3.

5. Hubungkan ujung negatif lampu 3 dengan ujung negatif baterai 2.

2. Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel adalah rangkaian yang terbentuk jika dua buah lampu atau
lebih dihubungkan secara berjajar, sehingga merupakan rangkaian bercabang. Arus
yang diterima oleh setiap cabang, masih lebih besar dibandingkan arus pada rangkaian
seri, hal ini akan membuat nyala lampu akan terlihat lebih terang.
Rangkaian lampu di rumah, di kantor, dan lampu lalu lintas adalah contoh
pemanfaatan penggunaan rangkaian listrik paralel di kehidupan sehari-hari.
Jika arus lebih banyak mengalir dari sumber, dimana merupakan penjumlahan
tiap cabang, maka perlawanan total atau resistensi pada rangkaian paralel akan jauh
lebih kecil daripada rangkaian seri.
Keuntungan dan kerugian rangkaian paralel merupakan kebalikan dari rangkaian
seri, maka rangkaian paralel adalah 1/R+1/R+1/R.

Gambar 2. Rangkaian Paralel

Setiap lampu pada rangkaian paralel mendapat arus tanpa dipengaruhi lampu
satunya. Itu lah yang mengakibatkan lampu yang lainnya masih terhubung dengan
sumber arus listrik.
Misalnya, apabila lampu-lampu yang ada di rumah kita dipasang secara paralel,
meskipun salah satu dari lampu-lampu dimatikan atau padam, lampu yang lainnya
masih akan tetap bisa menyala.
Menurut hukum I Kirchhoff, arus listrik dibagi dalam tiga cabang, jika kuat arus
dalam tiap cabang dijumlahkan maka besarnya sama dengan kuat arus sebelum
memasuki cabang.
Hukum Persamaannya dapat ditulis dengan: I masuk = I₁ + I₂ + I₃= I keluar.
A. Bahan dan Alat Pembuatan Rangkaian Paralel

Gunting Untuk memutuskan panjangnya kabel


yang ingin digunakan.

Lakban Untuk merekatkan bagian kabel pada


papan kayu.

Baterai Mempunyai sumber energi listrik untuk


menyalurkan ke bohlam lampu.

Saklar Sebuah perangkat yang digunakan untuk


memutus atau menyambungkan jaringan
listrik

Bohlam lampu Bagian penerangan saat rangkaian seri


dibuat.

Kabel Untuk menghantarkan arus listrik ke


bohlam lampu.

Papan kayu triplek Sebagai alas pada pembuatan Rangkaian


Listrik.
Lem Perekat untuk merekatkan 2 buah benda.

B. Langkah-langkah Untuk Membuat Rangkaian Paralel

1. Tentukan titik letak komponen listrik (baterai, saklar, dan lampu) pada triplek
yang akan dijadikan area percobaan.

2. Tempelkan baterai, saklar, dan 2 bohlam lampu menggunakan isolasi di area


percobaan yang telah ditentukan. Pastikan posisi kutub positif dan negatif
baterai telah diletakkan dengan baik.

3. Kupas bagian ujung kabel menggunakan cutter. Setelah itu tempelkan dan
sambungkan pada baterai. Pasangkan bagian ujung lainnya dengan saklar,
untuk mencari tahu panjang kabel yang dibutuhkan.

4. Seusai mengetahui jarak dan panjang kabelnya, potong kabel tersebut dan
kupas bagian ujung lainnya yang akan ditempel pada saklar.

5. Sambungkan kedua ujung bagian kabel tersebut menggunakan kabel lainnya


yang telah dikupas terlebih dahulu bagian ujungnya.

6. Setelah itu sambungan kabel dihubungkan dengan saklar dan bohlam lampu
pertama.

7. Ulangi langkah di atas pada bolah lampu kedua. Baterai, saklar, dan bohlam
lampu kedua harus tersambung dengan baik menggunakan kabel.

8. Coba nyalakan rangkaian listrik tersebut setelah kabel pada baterai, saklar, dan
lampu terpasang dengan baik.

9. Jika belum menyala, cek kembali apakah sambungan kabel sudah tepat.

10. Apabila lampu sudah menyala, tempelkan isolasi pada tiap sambungan kabel
yang terpasang.
3. Rangkaian Campuran

Gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel dinamakan dengan rangkaian
campuran atau disebut juga dengan rangkaian rumit.

Gambar 3. Rangkaian campuran

Pada gambar rangkaian campuran di atas R₁ seri dengan R₂ dan R₃ yang paralel,
sehingga rumus hambatan total dan rangkaian campuran antara rangkaian seri dan
rangkaian pararel adalah: Rt = R₁ + Rp.

A. Bahan dan Alat Pembuatan Rangkaian Campuran

Baterai Mempunyai sumber energi listrik untuk


menyalurkan ke bohlam lampu.

Bohlam Bagian penerangan saat rangkaian seri


dibuat.

Kabel Untuk menghantarkan arus listrik ke


bohlam lampu.
Gunting Untuk memutuskan panjangnya kabel yang
ingin digunakan.

Koran Untuk melapisi kabel

Isolasi Untuk merekatkan bagian kabel pada


papan kayu.

Dudukan lampu Untuk mengalirkan listrik dari sumbernya


yang memiliki kekuatan tertantu.

B. Langkah-langkah Pembuatan Rangkaian Campuran


1. Lapisi baterai dengan koran dan bagian kutubnya tidak ditutupi koran.

2. Kabel dipotong-potong sepanjang 20 cm.

3. Kupas kabel yang sudah di potong potong di bagian ujung sampai terlihat
tembaganya.

4. Tempelkan tembaga ke kutub negatif dan diisolasi.

5. Pasang lampu di dudukan lampu.

6. Sambungkan tembaga pada dudukan lampu (usahakan kabel dan lampu


terpakai semua).

7. Tembaga yang telah disambungkan pada lampu disambungkan ke kutub


baterai positif.
2. DOKUMENTASI PEMBUATAN RANGKAIAN LISTRIK

Anda mungkin juga menyukai