PENDAHULUAN
Rangkaian listrik sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya suatu
rangkaian listrik yang lengkap kita tidak mungkin dapat menikmati fasilitas dari listrik.
Hukum Ohm merupakan suatu hukum yang berperan dalam suatu rangkaian listrik baik
rangkaian tersebut berbentuk seri, paralel maupun rangkaian campuran. Tetapi secara
garis besar bunyi hukum Ohm yaitu Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding
dengan besarnya beda potensial (tegangan).
Simulasi bisa diartikan sebagai alat peraga yang lebih efisien dan akurat namun alat
simulasi tidak akan berjalan jika tidak ada dukungan dari sebuah software pendukung,
untuk itu html5 dipilih sebagai sarana pendukung berjalanya alat simulasi ini.
Selain lebih efisien dan dapat berjalan dimana saja html5 merupakan Pengembangan
dari html yang dibuat lebih sederhana untuk memudahkan webdeveloper. Dengan begitu,
html5 dapat menggantikan permasalahan-permasalahan pada teknologi web sebelumnya.
Salah satu 2 contohnya adalah menggantikan penggunaan flash pada web yang
membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan load sebuah halaman.
Dengan melakukan simulasi ini kita dapat mengetahui dan mempelajari hubungan
antara tegangan dan kuat arus pada suatu rangkaian dan dapat digunakan untuk
mengetahui sebuah hambatan listrik tanpa harus menggunakan alat yang dinamakan
Multimeter. Selain itu materi tentang hukum ohm ini sangat berguna khususnya yang
mendalami kelistrikan. Karena dengan adanya hukum ohm dan kita dapat mengerti
tentang kelistrikan. Untuk itu kita harus mempelajari lebih dalam tentang Hukum Ohm
dengan cara mempraktekkannya dalam percobaan dengan aplikasi simulasi.
Berdasarkan uraian diatas dan untuk mendukung proses simulasi ini, maka penulis
tertarik untuk menulis laporan yang berjudul “Aplikasi Simulasi Hukum Ohm Berbasis
HTML5”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi para guru, diperlukan media Aplikasi Simulasi berbasis
html5 yang dapat membantu para Taruna dalam melakukan praktek hukum ohm . Maka
dari itu penulis mencoba untuk mengindentifikasi masalah sebagai berikut.
1. Belum tersedianya suatu aplikasi Simulasi yang berbasis Html5 yang memudahkan
Taruna.
2. Taruna membutuhkan aplikasi yang efesien dan efektif sebagai sarana belajar
mengenai hukum ohm.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana membantu Taruna untuk memperaktekan Hukum OHM dengan mudah dan
lebih efisien tanpa harus memerlukan biaya yang besar dan terhindar dari resiko
sengatan arus listrik ?
2. Bagaimana cara mempelajari hukum ohm dengan mudah dan dapat dilakukan dimana
saja ?
Ketika kita membahas tentang suatu sistem, tentulah cakupan masalah yang
terkandung di didalam suatu sistem itu sangat banyak. Agar penulis lebih fokus dan
terarah maka akan diberikan batasan terhadapa layanan yang akan dibahas, antara lain:
1. Perancangan sistem yang akan dibangun hanya sebatas mengerakan tombol keatas
dan ke bawah untuk menentukan besaran angka yang akan di hitung.
E. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk membantu Taruna dengan aplikasi simulasi
agar memahami tentang hukum OHM yang terkendala alat praktik yang memerlukan
biaya yang besar, dan mengurangi resiko seperti tersengat arus listrik.
1. Bagi Pengguna
Pengguna akan semakin menyukai belajar Fisika dengan dengan adanya aplikasi
simulasi.
2. Bagi Penulis
Memberikan pengetahuan kepada Taruna yang ingin belajar Fisika dengan simulasi.
BAB II
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
1. MATERI PEMBELAJARAN
Rangkaian listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga elektron dapat mengalir
dari sumber voltase atau arus listrik. Proses perpindahan elektron inilah yang kita kenal
sebagai listrik.
Elektron dapat mengalir pada material penghantar arus listrik yakni konduktor. Oleh
karna itu, kabel yang dipakai pada rangkaian listrik karena kabel terbuat dari tembaga yang
dapat menghantarkan arus listrik.
Lampu adalah beban listrik dan sumber listrik berasal dari baterai. Listrik mengalir
melalui kabel dan saklar berfungsi untuk memutus atau menyambungkan aliran listrik.
Simbol universal untuk beban listrik adalah hambatan (resistor).
Yaitu: rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian seri dan paralel dapat
dikombinasikan sehingga menjadi rangkaian campuran.
1. Rangkaian Seri
Dalam rangkaian arus seri, jumlah arus listrik pada setiap titik sama besar.
Rumusnya adalah: I = I₁ = I₂ = I₃
Besar hambatan listrik dalam rangkaian sama dengan jumlah dari masing-masing
hambatan. Rumusnya adalah: Rs = R₁ + R₂ + R₃
Begitu juga pada nyala lampunya ketika tidak terang (redup), sehingga membuat
energinya juga ikut boros karena digambarkan 1R+1R+1R.
2. Hubungkan ujung positif baterai 1 dengan saklar (relay) listrik dengan kabel.
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian yang terbentuk jika dua buah lampu atau
lebih dihubungkan secara berjajar, sehingga merupakan rangkaian bercabang. Arus
yang diterima oleh setiap cabang, masih lebih besar dibandingkan arus pada rangkaian
seri, hal ini akan membuat nyala lampu akan terlihat lebih terang.
Rangkaian lampu di rumah, di kantor, dan lampu lalu lintas adalah contoh
pemanfaatan penggunaan rangkaian listrik paralel di kehidupan sehari-hari.
Jika arus lebih banyak mengalir dari sumber, dimana merupakan penjumlahan
tiap cabang, maka perlawanan total atau resistensi pada rangkaian paralel akan jauh
lebih kecil daripada rangkaian seri.
Keuntungan dan kerugian rangkaian paralel merupakan kebalikan dari rangkaian
seri, maka rangkaian paralel adalah 1/R+1/R+1/R.
Setiap lampu pada rangkaian paralel mendapat arus tanpa dipengaruhi lampu
satunya. Itu lah yang mengakibatkan lampu yang lainnya masih terhubung dengan
sumber arus listrik.
Misalnya, apabila lampu-lampu yang ada di rumah kita dipasang secara paralel,
meskipun salah satu dari lampu-lampu dimatikan atau padam, lampu yang lainnya
masih akan tetap bisa menyala.
Menurut hukum I Kirchhoff, arus listrik dibagi dalam tiga cabang, jika kuat arus
dalam tiap cabang dijumlahkan maka besarnya sama dengan kuat arus sebelum
memasuki cabang.
Hukum Persamaannya dapat ditulis dengan: I masuk = I₁ + I₂ + I₃= I keluar.
A. Bahan dan Alat Pembuatan Rangkaian Paralel
1. Tentukan titik letak komponen listrik (baterai, saklar, dan lampu) pada triplek
yang akan dijadikan area percobaan.
3. Kupas bagian ujung kabel menggunakan cutter. Setelah itu tempelkan dan
sambungkan pada baterai. Pasangkan bagian ujung lainnya dengan saklar,
untuk mencari tahu panjang kabel yang dibutuhkan.
4. Seusai mengetahui jarak dan panjang kabelnya, potong kabel tersebut dan
kupas bagian ujung lainnya yang akan ditempel pada saklar.
6. Setelah itu sambungan kabel dihubungkan dengan saklar dan bohlam lampu
pertama.
7. Ulangi langkah di atas pada bolah lampu kedua. Baterai, saklar, dan bohlam
lampu kedua harus tersambung dengan baik menggunakan kabel.
8. Coba nyalakan rangkaian listrik tersebut setelah kabel pada baterai, saklar, dan
lampu terpasang dengan baik.
9. Jika belum menyala, cek kembali apakah sambungan kabel sudah tepat.
10. Apabila lampu sudah menyala, tempelkan isolasi pada tiap sambungan kabel
yang terpasang.
3. Rangkaian Campuran
Gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel dinamakan dengan rangkaian
campuran atau disebut juga dengan rangkaian rumit.
Pada gambar rangkaian campuran di atas R₁ seri dengan R₂ dan R₃ yang paralel,
sehingga rumus hambatan total dan rangkaian campuran antara rangkaian seri dan
rangkaian pararel adalah: Rt = R₁ + Rp.
3. Kupas kabel yang sudah di potong potong di bagian ujung sampai terlihat
tembaganya.