Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Al-Quran ialah Kitabullah yang terakhir yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Al-Quran diturunkan
untuk mengajar manusia tentang pengesahannya kepada Allah. Al-Quran
terpelihara dan susunannya tidak berubah-ubah dan tidak boleh dihapuskan.
Walaupun banyak usaha yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam untuk
mengubah isi kandungan Al-Quran atau memutar belit ayat-ayat dan surah-
surah, setiap kali usaha itu dilakukan akan tetap diketahui.
Jumlah surah yang terdapat dalam Al-Quran ada 114, yang salah satunya
yaitu surah Al-Insyirah. Surah Al-Insyirah merupakan surah ke-94 dalam Al-
Quran yang bermakna pengluasan perihal melapangkan dada Nabi
Muhammad SAW. Surah ini terdiri dari 8 ayat dan termasuk golongan surah
Makkiyah. Surat Al-Insyirah dinamakan juga “Alam Nasyrah” diambil dari
kata “Alam Nasyrah” yang terdapat pada ayat pertama, yang berarti
“Bukankah Kami telah melapangkan”.
Isi kandungan yang terdapat dalam surah Al-Insyrah adalah mengenai
penegasan tentang nikmat-nikmat Allah SWT yang diberikan kepada Nabi
Muhammad SAW, dan pernyataan Allah SWT bahwa disamping kesukaran
ada kemudahan karena itu diperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar
tetap melakukan amal-amal saleh dan bertawakal kepada-Nya. Surah ini juga
merupakan tasliyah (penghibur hati) bagi Mabi Muhammad SAW.

1
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dirumuskan dari latar belakang adalah sebagai
berikut.
1.2.1 Bagaimana surah Al-Insyirah ayat 1-8 dan terjemahnya?
1.2.2 Bagaimana asbabun nuzul surah Al-Insyirah?
1.2.3 Bagaimana tafsir surah Al-Insyirah?
1.2.4 Apa kaitan surah Al-Insyirah dengan bidang pendidikan?
1.2.5 Apa hikmah yang dapat diambil dari surah Al-Insyirah?
1.2.6 Apa saja ayat-ayat yang terkait dengan surah Al-Insyirah?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
2.2.1 Untuk mengetahui surah Al-Insyirah ayat 1-8 dan terjemahnya.
2.2.2 Untuk mengetahui asbabun nuzul surah Al-Insyirah.
2.2.3 Untuk mengetahui tafsir dari surah Al-Insyirah.
2.2.4 Untuk mengetahui kaitan surah Al-Insyirah dengan bidang pendidikan.
2.2.5 Untuk mengetahui hikmah yang dapat diambil dari surah Al-Insyirah.
2.2.6 Untuk mengetahui ayat-ayat yang terkait dengan surah Al-Insyirah.

1.4 Sistematika Penulisan


Makalah disusun dengan urutan sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, dan sistematika penulisan. Bab 2 Pembahasan, menjelaskan surah
Al-Insyirah ayat 1-8 dan terjemahannya, asbabun nuzul surah Al-Insyirah,
tafsir dari surah Al-Insyirah, kaitan surah Al-Insyirah dengan bidang
pendidikan, hikmah yang dapat diambil dari surah Al-Insyirah, dan ayat-ayat
yang terkait dengan surah Al-Insyirah. Bab 3 Penutup, menjelaskan
kesimpulan dan saran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Surah Al-Insyirah Ayat 1-8 dan terjemahnya

Artinya:
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
1) Bukankah Kami telah melapangkan dadamu?,
2) dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3) yang memberatkan punggungmu (1)?
4) dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu (2).
5) Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7) Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (3),
8) dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya engkau berharap.

3
2.2 Asbabun Nuzul Surah Al-Insyirah
Ungkapan asbabun nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata “asbab” dan
“nuzul”. Secara etimologis, asbabun nuzul ayat berarti sebab-sebab yang
melatar belakangi terjadinya sesuatu atau dalam hal ini adalah sebab-sebab
turunnya ayat. Dalam pengertian sederhana turunnya suatu ayat disebabkan
oleh suatu peristiwa, sehingga tanpa adanya peristiwa itu, ayat tersebut itu
tidak turun. Menurut imam AS – Sayuti surah ini diturunkan ketika kaum
musyrikin (disebabkan kekafiran mereka) memperolok-olokkan kaum
muslimin (yang beriman)
Setiap Nabi atau Rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan
dakwah risalah ilahiyah kepada seluruh umat manusia, pada umumnya selalu
menghadapi tantangan demi tantangan, rintangan demi rintangan, kesulitan
demi kesulitan, sehingga kalau tidak kuat azamnya, tidak bulat tekadnya maka
kadang-kadang bisa membuat nafas menjadi sesak, tak terkecuali Nabi
Muhammad SAW dalam menjalan tugas dan kewajibannya sebagai Rasul
Allah, menyampaikan dakwah ditengah masyarakat bangsa quraisy pada saat
itu, tidak sedikit mengalami kesulitan demi kesulitan, banyak perlakuan dari
kaum kafir quraisy yang menyakitkan, banyak ucapan dan tuduhan tidak
menyenangkan ditujukan kepada diri Nabi Muhammad SAW. Maka, ketika
Nabi Muhammad SAW sudah mencapai puncak kesulitan, pada saat itulah
turun wahyu ilahi rabbi yang memberikan pengharapan kembali pada diri
Nabi Muhammad SAW, wahyu itu adalah surat Al Insyirah.

2.3 Tafsir dari Surah Al-Insyirah


(1) Yang dimaksud dengan “beban” di sini ialah kesusahan-kesusahan yang
diderita Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah.
(2) Meninggikan nama Nabi Muhammad SAW di sini maksudnya ialah
meninggikan derajat dan mengikutkan namanya dengan nama Allah SWT
dalam kalimat syahadat, menjadikan taat kepada Nabi Muhammad SAW
termasuk taat kepada Allah SWT.

4
(3) Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad)
telah selesai berdakwah maka beribadahlah kepada Allah SWT; apabila
kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia maka kerjakanlah urusan
akhirat; dan ada lagi yang mengatakan: apabila telah selesai mengerjakan
salat maka berdoalah.
Yang dimaksud dengan “Bukankah Kami telah melapangkan bagimu
dadamu” pada ayat pertama adalah Allah SWT telah membukakan hati Nabi
Muhammad SAW untuk menerima cahaya ilahi sehingga beliau memiliki
kearifan, mempunyai kelapangan hati untuk menghadapi berbagai kesulitan,
serta memahami hakikat kehidupan. Ini merupakan modal yang sangat penting
dalam mengarungi kehidupan. Siapapun yang memiliki hal ini, tentu akan
merasakan keberuntungan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Pada ayat 2 dan 3 mengisyaratkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah
merasakan beban yang sangat berat dalam kehidupan ini. Muhammad Abduh
dalam tafsirnya menjelaskan bahwa beban yang berat itu adalah beban
psikologis yang diakibatkan oleh keadaan umatnya yang diyakini beliau
berada dalam jurang kebinasaan. Namun, saat itu beliau tidak tahu apa solusi
yang tepat untuk memperbaiki keadaan masyarakatnya. Nabi Muhammad
SAW sering menyendiri di gua Hira untuk berkontemplasi, merenung tentang
keadaan masyarakatnya yang penuh kezaliman. Beliau berpikir keras mencari
jalan keluar bagaimana menanggulangi keadaan masyarakat Arab yang penuh
dengan kebejatan moral. Maka, di tengah menghadapi beban psikologis yang
begitu berat, Allah SWT mengutus malaikat Jibril untuk memberikan wahyu
kepadanya. Dengan wahyu Allahlah Nabi Muhammad SAW mendapatkan
pencerahan-pencerahan tentang bagaimana menanggulangi umat manusia
yang diliputi kezaliman dan kebejatan moral.
Pada ayat ke 4 merupakan penghargaan Allah SWT untuk Nabi
Muhammad SAW bahwa nama beliau akan selalu diucapkan selama bumi ini
masih hidup. Prof. M. Quraish Shihab dalam bukunya Tafsir Al-Qur’an Al-
Karim, hal 452 mengutip pendapat sejumlah pendapat para ulama tentang

5
ketinggian penghargaan untuk Nabi saw. Katanya, ketinggian nama Nabi
Muhammad saw. tercermin antara lain.
a. Ketetapan Tuhan untuk tidak menerima suatu pengakuan tentang
keesaann-Nya kecuali berbarengan dengan pengakuan tentang kerasulan
nabi Muhammad SAW
b. Digandengkannya nama Allah SWT dengan nama beliau dalam syahadat,
azan, dan iqamah serta kewajiban taat kepadanya merupakan bagian dari
ketaatan kepada Allah SWT.
c. Setiap nabi yang diutus telah mengikat janji dengan Tuhan untuk
mempercayai dan membela Nabi Muhammad SAW sebagaimana
ditegaskan dalam ayat berikut.
d. Dalam kitab-kitab suci sebelum Al Quran, tercantum nama dan sifat-sifat
Nabi Muhammad SAW.
Demikian paling tidak empat fakta bahwa Allah SWT mengharumkan
nama Nabi Muhammad SAW sebagai gambaran penghargaan Allah SWT
kepada beliau.
Pada ayat ke 5 dan ke 6 mengajarkan bahwa setiap menghadapi berbagai
kesulitan, pasti akan ada penyelesaiannya, akan ada jalan keluarnya.
Keyakinan ini merupakan energi yang sangat berharga untuk bisa
menyelesaikan segala persoalan. Dari jiwa yang penuh optimis akan lahir
kecerdasan dan kearifan. Karenanya Allah SWT menegaskan dengan kalimat
yang berulang-ulang, “Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada
kemudahan. Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan”.
Pengulangan ini dimaksudkan agar kita benar-benar yakin bahwa saat
menghadapi kesulitan, sesungguhnya pada waktu yang bersamaan kita pasti
akan bisa menemukan solusinya asalkan kita memiliki jiwa yang kuat,
berpikir keras, ikhtiar yang sungguh-sungguh dan maksimal, serta berdoa
kepada Allah SWT. Haram hukumnya berputus asa saat menghadapi kesulitan
sebab putus asa adalah karakternya orang-orang yang tidak bertuhan dan sesat.
Pada ayat ke 7 menyuruh agar manusia dinamis, harus terus bergerak,
kerja keras tanpa lelah, berpikir tanpa henti. Jatah usia makin menipis, jangan

6
biarkan waktu yang dimiliki lewat dengan sia-sia, tanpa karya, tanpa aktivitas.
Umar bin Khattab r.a. berpesan, “Aku benci melihat kalian tidak melakukan
aktivitas yang menyangkut kehidupan dunia, tidak pula untuk kehidupan
akhirat !”
Pada ayat yang terakhir Allah SWT memerintahkan agar manusia selalu
berharap hanya kepada Allah SWT. Ini mangandung makna bahwa seseorang
harus selalu menghubungkan antara kesungguhan berusaha dengan harapan
dan kecenderungan hati kepada Allah SWT. Tidak cukup sekedar berusaha
sungguh-sungguh tapi juga harus membingkai usaha dengan doa dan berharap
pada Allah SWT. Usaha yang dibingkai dengan doa dan berharap pada Allah
SWT akan melahirkan jiwa syukur jika sukses, dan sabar jika usaha itu gagal.
Jadikanlah kegagalan sebagai guru untuk meraih kesuksesan yang lainnya.
Semua usaha tidak ada yang sia-sia kalau dibingkai dengan mengharap rido
Allah SWT.

2.4 Kaitan Surah Al-Insyirah dengan Bidang Pendidikan


Pendidikan merupakan hal yang penting bagi umat manusia, karena
pendidikan merupakan proses manusia dalam mengembangkan diri untuk
dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Setiap manusia di bumi berhak
mendapatkan pendidikan tanpa kecuali. Dalam surah Al-Insyirah, Allah SWT
memerintahkan hamba-Nya untuk melakukan sesuatu dengan sungguh-
sungguh dan jika telah selesai, maka lakukan kegiatan lainnya dengan
sungguh-sungguh juga. Begitu pula dalam bidang pendidikan.
Manusia sebagai khalifah di bumi harus bersungguh-sungguh dalam
menuntut ilmu, tidak cepat puas dengan ilmu yang telah dimiliki, dan
senantiasa terus menerus mencari ilmu yang bermanfaat. Mempelajari satu
ilmu sampai tuntas, memahami, mengamalkan dan dapat menyampaikannya
kepada orang lain ilmu tersebut secara mendalam serta didasari oleh Islam,
setelah itu mempelajari ilmu yang lainnya. Sehingga, manusia dapat terus
maju dan dapat mengembangkan pendidikan tanpa menyimpang dari ajaran
Islam.

7
Allah SWT memberikan jaminan bahwa setelah ada kesulitan akan ada
kemudahan. Yang dimana setiap menuntut ilmu yang sulit, maka akan diberi
kemudahan oleh Allah SWT pada kemudian hari yang merupakan hasil dari
ilmu yang telah dipelajari. Maka berdoalah agar mendapatkan hasil yang baik,
serta tetap bersyukur atas ketentuan Allah SWT.

2.5 Hikmah yang dapat Diambil dari Surah Al-Insyirah


Ada 3 nikmat yang paling besar diberikan kepada Nabi Muhammad SAW
yang terdapat dalam surah Al-Insyirah:
Yang pertama, Allah melapangkan dada Nabi Muhammad SAW, yaitu
dengan diberikan ilmu hikmah dan iman, mensucikan Nabi Muhammad SAW
dari segala macam dosa dan kotoran serta mengangkat martabat dan
kedudukan beliau di dunia dan di akhirat.
Kedua, Allah SWT berjanji kepada Nabi Muhammad SAW akan
memberikan solusi (jalan keluar) dari sesuatu kesulitan menjadi kemudahan,
dari kesukaran menjadi kelapangan, dan akan menghilangkan segala macam
hal yang membuat hati dan diri Nabi Muhammad SAW menjadi sedih.
Dan ketiga, Allah SWT senantiasa memerintahkan Nabi Muhammad SAW
untuk terus melakukan ibadah setelah selesai melakukan sesuatu perjuangan,
pekerjaan, dan segala macam urusan sebagai tanda syukur kepada Allah SWT,
dan diperintahkan untuk senantiasa berharap dan berserah sepenuhnya kepada
Allah SWT, dengan menjalankan ibadah kepada-Nya.

2.6 Ayat-Ayat yang Terkait

Surah Al-Insyirah berkaitan dengan surah Adh-Dhuhaa. Kedua surah ini


amat erat hubungannya karena sama-sama ditujukan kepada Nabi Muhammad
SAW, dan sama-sama menerangkan nikmat-nikmat Allah SWT serta
memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mensyukuri nikmat-
nikmat itu.

8
Surah Al-Insyirah berkaitan dengan surah At-Tiin. Dalam surah Al-
Insyirah, Allah SWT menjelaskan perintah kepada Nabi Muhammad SAW
selaku manusia sempurna. Maka dalam surah At-Tiin, diterangkan bahwa
manusia itu adalah makhluk Allah yang mempunyai kesanggupan baik lahir
maupun batin. Kesanggupannya itu menjadi kenyataan bilamana mereka
mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Isi kandungan yang terdapat dalam surah Al-Insyrah adalah mengenai
penegasan tentang nikmat-nikmat Allah SWT yang diberikan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Menurut imam AS – Sayuti surah ini diturunkan ketika kaum musyrikin
(disebabkan kekafiran mereka) memperolok-olokkan kaum muslimin (yang
beriman)
Allah SWT akan memberikan jalan kepada Nabi Muhammad SAW ketika
beliau mendapatkan kesusahan, dan meninggikan nama Nabi Muhammad
SAW. Allah SWT juga memerintahkan hamba-Nya untuk bersungguh-
sungguh dalam melakukan pekerjaan, serta memerintahkan untuk terus berdoa
kepada-Nya.
Dalam surah Al-Insyirah, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk
melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan jika telah selesai, maka
lakukan kegiatan lainnya dengan sungguh-sungguh juga. Begitu pula dalam
bidang pendidikan.
Hikmah yang terdapat dalam surah Al-Insyirah adalah Allah SWT
melapangkan dada Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berjanji akan
memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan, dan Allah SWT
memerintahkan untuk terus beribadah kepada-Nya.
Surah Al-Insyirah berkaitan dengan surah Adh-Dhuhaa dan surah At-Tiin.
3.2 Saran
3.2.1 Diusahakan dalam penulisan selanjutnya lebih baik lagi.
3.2.2 Sebaiknya dalam mencari sumber dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.

10

Anda mungkin juga menyukai