Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MANAKIBAN, TALQIN DZIKIR DAN KHOTAMAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Studi Tasawuf 2


Dosen Pengampu: Abdul Abbas, S.Kom.,MM

Oleh :
Andri Irawan 1710052

PRODI MANAJEMEN (S1)


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH
TASIKMALAYA
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas Kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Talqin dzikir, Khotaman dan Manakiban.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Talqin dzikir, Khotaman dan
Manakiban ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Suryalaya, Desember 2018

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I: PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3. Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II: PEMBAHASAN
2.1. Manakib................................................................................................. 2
2.2. Talqin Dzikir ......................................................................................... 4
2.3. Khotaman .............................................................................................. 6
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Syekh Abdul Qadir al-Jaylani merupakan tokoh sufi paling
masyhur di Indonesia. Peringatan Haul waliyullah ini pun selalu dirayakan
setiap tahun oleh umat Islam Indonesia. Tokoh yang diyakini sebagai cikal
bakal berdirinya Tarekat Qadiriyah ini lebih dikenal masyarakat lewat
cerita-cerita karamahnya dibandingkan ajaran spiritualnya.Terlepas dari
pro dan kontra atas kebenaran karamahnya, Biografi (manaqib) tentangnya
sering dibacakan dalam majelis yang dikenal di masyarakat dengan
sebutan manaqiban. Nama lengkapnya adalah Abdul Qadir ibn Abi Shalih
Abdullah Janki Dusat al-Jaylani. Al-Jaylani merupakan penisbatan pada
Jil, daerah di belakang Tabaristan. Di tempat itulah ia dilahirkan. Selain
Jil, tempat ini disebut juga dengan Jaylan dan Kilan. Maka didalam
makalah ini akan membahaskan tenatang manaqib, talqin dzikir dan
khotaman.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Manakiban?
2. Apa yang dimaksud dengan Talqin Dzikir?
3. Apa yang dimaksud dengan Khotaman?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Manakiban.
2. Untuk mengetahui pengertian Talqin Dzikir.
3. Untuk mengetahui pengertian Khotaman.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manakib
1. Pengertian Manakib
Kata “MANAQIB” berarti “Riwayat Hidup”. Penggunaan kata
MANAQIB tersebut, biasanya dikaitkan dengan sejarah kehidupan
seseorang yang dikenal sebagai tokoh besar pada suatu masyarakat, seperti
tentang perjuangannya, silsilahnya, akhlaknya, dan lain-lain.

Sebenarnya, sejak jaman dulu (sebelum, semasa hidup, sesudah


wafat) Nabi Muhammad SAW, manakiban (pembacaan manaqib) sudah
ada dan diuraikan di dalam Al-Qur’an; seperti manaqib Maryam, manaqib
Dzulqarnain, manaqib Ash-Habul Kahfi, dan lainnya.
Firman Allah SWT di dalam Surah Al-Mu’min, ayat 78:

“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum


kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara
mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi
seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah;
maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara)
dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada
yang batil.”

Firman Allah SWT di dalam Surah An-Nisaa’, ayat 164:


“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami
kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak
Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara

2
3

kepada Musa dengan langsung”. Allah berbicara langsung dengan


Nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan Nabi Musa a.s., dan karena Nabi
Musa a.s. disebut: Kalimullah sedang rasul-rasul yang lain mendapat
wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. Dalam pada itu Nabi
Muhammad s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada
malam hari di waktu mi’raj.
Ayat-ayat di atas apabila diteliti, maka didapat pengertian bahwa
kita dianjurkan Allah SWT untuk melakukan penelitian sejarah, baik yang
berasal dari Al-Qur’an, Al-Hadits, maupun sumber lain yang dapat
dipercaya. Dan selanjutnya dianjurkan untuk diceritakan kepada umat
(secara lisan maupun tulisan)
Manaqiban itu suatu bentuk kegiatan upacara pembacaan riwayat
hidup seorang tokoh ulama (sufi) yang sangat kharismatik dan memiliki
banyak karomah, seperti Syaikh ‘Abdul Qodir Jilani, Syaikh Samman,
Syaikh Hasan Syadzili, dan lain sebagainya. Dengan maksud, antara lain:
a. Untuk mencintai dan menghormati dzurriyyah Nabi Muhammad SAW.
Seperti firman Allah SWT di dalam Surah Asy-Syura, ayat 23.
Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas
seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.” Pengertian ayat
tersebut, bahwa seseorang yang mencintai atau menghormati sesama
keluarga sangat dipuji Allah SWT; apalagi mencintai dan menghormati
keluarga nabi Muhammad SAW.
b. Untuk mencintai para shalihin, auliya’, dan lainnya. Seperti anjuran
Nabi Muhammad SAW, seperti diurai di dalam hadits “Siapa saja yang
memusuhi wali-KU, maka aku umumkan perang kepadanya” (HR.
Bukhory dari Abi Hurairah)
c. Untuk meneladani perilaku kesufiannya.

2. Tata Cara Manakib


Sudah menjadi budaya dalam membaca manaqib harus terlebih
dahulu diawali dengan khadloroh dan kemudian membaca tahlil bersama-
4

sama,pemimpin atau yang membaca manaqib baru memulai membaca


manaqib dengan beberapa membaca sholawat nabi.
Manaqib yang dibaca mayoritas masyarakat adalah kitab atau
buku yang dikarang oleh al-Mukarrom Ibnu Latif Hakim muslikh Ibn
Abdurrohman al-Maroqi.

3. Pandangan Islam Tentang Manaqib


Banyak kita jumpai orang yang sangat mengagung-agungkan
“ibadah” bacaan manaqib bahkan melebihi ibadah sunnah. Mereka
berkeyakinan agar “wasilahnya” cepat sampai dan terkabul. Misalnya,
membuat ayam ungkep utuh (ingkung-Jawa), yang dimasak oleh wanita
suci dari hadast, lalu yang boleh menyembelih harus orang sudah berijazah
dari gurunya (telah mengkhatamkan bacaan manaqib sebanyak 40 kali). Di
saat pembacaan manaqib, sudah menjadi keyakinan bagi para jamaahnya
untuk membawa botol berisi air yang diletakkan di depan Imam atau
gurunya, konon air tersebut dipercaya membawa berbagai macam berkah.
Khasiat lainnya yakni apabila seseorang mempunyai keinginan tertentu
(usaha dan rejeki lancar).

2.2 Talqin Dzikir


Di dalam thoriqoh ada yang disebut Talqinudz-Dzikr, yakni pendiktean
kalimat dzikir La ilaaha illallah dengan lisan (diucapkan) atau pendiktean
Ismudz-Dzat lafadz Allah secara bathiniyah dari seorang guru mursyid
kepada muridnya. Dalam melaksanakan dzikir thoriqoh seseorang harus
mempunyai sanad (ikatan) yang mutasil (bersambung) dari guru mursyidnya
yang terus bersambung sampai kepada Rasulullah SAW. Penisbatan
(pengakuan adanya hubungan) seorang murid dengan guru mursyidnya
hanya bisa melalui Talqin dan Ta’lim dari seorang guru yang telah
memperoleh izin untuk memberikan ijazah yang sah yang bersandar sampai
kepada guru mursyid Shohibuth Thoriqoh, yang terus bersambung sampai
kepada rasulullah SAW.
5

Karena dzikir tidak akan memberikan faidah secara sempurna kecuali


melalui talqin dan izin dari seorang guru mursyid. Bahkan mayoritas ulama
thoriqoh menjadikan talqin dzikir ini sebagai salah satu syarat dalam
berthoriqoh. Karena isi (rahasia) didalam thoriqoh sesungguhnya adalah
keterikatan antara satu hati dengan hati yang lainnya sampai kepada
rasulullah SAW, yang bersambung sampai kehadirat Yang Maha Haqq,
Allah Azza wa Jalla.

Dan seseorang yang telah memperoleh talqin dzikir yang juga lazim
disebut bai’at dari seorang guru mursyid, berarti dia telah masuk silsilahnya
para kekasih Allah yang Agung.

Jadi jika seeorang berbai’at thoriqoh berarti dia telah berusaha untuk turut
menjalankan perkara yang telah dijalankan oleh mereka.

Perumpamaan orang yang berdzikir yang telah di talqin / dibai’at oleh


guru mursyid itu seperti lingkaran rantai yang saling bergandengan hingga
induknya, yaitu Rasulullah SAW. Jadi kalau induknya ditarik maka semua
lingkaran yang terangkai akan ikut tertarik kemanapun arah tarikannya itu.
Dan silsilah para wali sampai kepada Rasulullah SAW itu bagaikan sebuah
rangkaian lingkaran-lingkaran anak rantai yang saling berhubungan.

Berbeda dengan orang yang berdzikir yang belum bertalqin/ bebai’at


kepada seorang guru mursyid, ibarat anak rantai yang terlepas dari
rangkaiannya. Seumpama induk rantai itu di tarik, maka ia tidak akan ikut
tertarik. Maka kita semua perlu bersyukur karena telah diberi ghiroh
(semangat) dan kemauan untuk berbai’at kepada seorang guru mursyid.
Tinggal kewajiban kita untuk beristiqomah menjalaninya serta senantiasa
menjaga dan menjalankan syari’at dengan sungguh-sungguh. Dan
hendaknya juga dapat istiqomah didalam murabathah (merekatkan
hubungan) dengan guru musyid kita masing-masing.
6

2.3 Khotaman
Kata khataman berasala dri kata “khatama yakhtumu khataman”artinya
selesai/ menyelesaikan. Maksud khataman dalam TQN adalah
menyelesaikan atau menamatkan pembacaan aurad (wirid-wirid) yang
menjadi ajaran TQN pada waktu-waktu tertentu.
Khataman Kitab Uqudul Jumaan

*Untuk kalangan sendiri


BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM
Ilaa hadlrotin nabiyyil mushthofaa muhammading shollalloohhu 'alaihhi wa
sallama wa 'alaa aalihhii wa ashhaabihhii wa azwaajihhii wa dzurriyyaatihhii
wa limang dakhola fii baitihhil kiroomi ajma'iina syai-ul lillaahhi lahhumul
faatihah.
"Semoga sampai Rahmat Allah kepada Nabi yang terpilih, yakni Nabi
Muhammad saw, dan kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, istri-istrinya,
keturunannya, dan kepada orang-orang yang pernah masuk kedalam rumah
nabi yang mulia semuanya. Segala perkara itu kepunyaan Allah dan tetaplah
kepada-Nya".

Tsumma ilaa arwaahi aabaa-ihhi wa ummahhaatihhi wa ikhwaanihhi minal


ambiyaa-i wal mursaliina wa ilaal malaa-ikatil muqorrobiina wal
karubiyyiina wasy syuhhadaa-i wash shoolihiina wa ilaa kulliw wa-ashhaabi
kulliw wa ilaa arwaahi abiinaa aadama wa umminaa hawaa-a wa maa tanaa
sala bainahhumaa ilaa yaumiddiini syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga sampai rahmat Allah kepada ruh bapak-bapaknya, ibu-ibunya, dan
saudara-saudaranya dari para nabi dan rosul, dan kepada Malaikat
Muqorrobin dan Karubin, dan kepada para syuhada dan orang-orang sholeh,
dan kepada semua sahabatnya, dan kepada ruhnya bapak kita sekalian yakni
Nabi Adam a.s, dan ibu kita yakni Siti Hawa, dan keturunan dari keduanya
sampai hari kiamat. Segala perkara itu kepunyaan Allah dan tetaplah
kepada-Nya".
7

Tsumma ilaa arwaahi saadaatiinaa wa mawaaliina wa a-immatinaa abii


bakriw wa 'umaro wa 'utsmaana wa 'aliyyi wa ilaa baqiyyatish shohaabati
wal qoroobati wat taabi'iina wa taabi'it taabi'iina lahhum bi-ihsaanin ilaa
yaumiddiini syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga sampai rahmat Allah kepada ruh para pembesar kita yang
mengurus kita dan yang memimpin kita yakni Abu Bakar, Umar, Utsman
dan Ali, dan kepada semua sahabat-sahabatnya dan kerabatnya, dan kepada
Tabi'in dan orang-orang yang mengikuti tabi'in dengan baik sampai kepada
hari kiamat. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-
Nya".

Tsumma ilaa arwaahi a-immatil mujtahhidiina wa muqollidiihhim fid diini


wal 'ulamaa-ir roosyidiina wal quroo-il mukhlishiina wa ahhlit tafsiiri wal
muhadditsiina wa saa-iris saadaatish shufiyyatil muhaqqiqiina wa ilaa
arwaahi kulli waliyyi wa waliyyatiw wa muslimiiw wa muslimaatim mim
masyariqil ardli ilaa maghooribihhaa ilaa syimaa lihhaa syai-ul lillaahhi
lahhumul faatihah.
"Semoga sampai rahmat Allah kepada ruh para imam mujtahid dan kepada
yang mengikuti jejak keagamaannya, dan kepada ulama yang mendapat
petunjuk, kepada ahli quran yang ikhlas, dan kepada ahli tafsir dan ahli
hadits, dan kepada para sufi yang telah mencapai hakikat, dan kepada ruh
para wali laki-laki dan perempuan, dan kepada muslim laki-laki dan
perempuan yang berasal dari timur, barat, kanan dan kiri bumi. Segala
perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".

Tsumma ilaa arwaahi ahhlis silsilatil qoodiriyyati wan naqsyabandiyyati wa


jamii'i ahhlith thuruqi khushuushon ilaa hadlroti sulthooni auliyaa-i ghoutsil
a'zhomi qutubil 'aalamiinas sayyidisy syaikhi 'abdil qoodiril jailaanii was
sayyidisy syaikhi abiil qoosim junaidil baghdaadiyyi was sayyidisy syaikh
ma'ruufil karkhiyyi was sayyidisy syaikhi sirris saqothiyyi was sayyidisy
syaikhi habiibil 'ajamiyyi was sayyidisy syaikhi hasanil bashriyyi was
8

sayyidisy syaikhi ja'farish shoodiqi was sayyidisy syaikhi yuusuful


hamdaaniyyi was sayyidisy syaikhi abii yaziidil busthoomiyyi was sayyidisy
syaikhi syaahh bahhaa-uddiinin naqsyabandiyyi wa hadlroti imaam
robbaaniyyi wa hadlroti syaikhinaal mukarromi.......... wa ushuulihhim wa
furuu'ihhim wa ahhli silsilatihhim wal aakhidziina 'anhhum syai-ul lillaahhi
lahhumul faatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada ruh ahli silsilah thoriqot qodiriyah
naqsyabandiyah dan kepada seluruh ahli tarekat, khususnya kepada Sulthon
Auliya penolong agung pakunya alam yakni syekh Abdul Qodir Al-Jailani,
dan kepada Syekh Abil Qosim Junaid Al-Baghdadi, dan kepada Syekh
Ma'ruf Al-Karkhi, dan kepkepada Syekh Sirr As-Saqoti, dan kepada Syekh
Habib Al-Ajami, dan kepada Syekh Hasan Al-Bashri, dan kepada Syekh
Ja'far Ash-Shodiq, dan kepada Syekh Yusuf Al-Hamdani, dan kepada Syekh
Abi Yazid Al-Busthomi, dan kepada Syekh Syah Bahaudin An-
Naqsyabandi, dan kepada Imam Robbani, dan kepada guru kita yang
mulia........ dan kepada para leluhurnya, cabang-cabangnya, ahli silsilahnya,
dan kepada yang mengambil berkah kepada semuanya. Segala perkara itu
kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".

Tsumma ilaa arwaahi waalidiinaa wa waalidiikum wa masyaayikhinaa wa


masyaayihikum wa amwaatinaa wa amwaatikum wa liman ahsana ilainaa
wa limal lahhuu haqqun 'alainaa wa liman awshoonaa wastaushoonaa wa
qolladanaa 'ingdaka bidu'aa-il khoiri syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada ruh bapak-bapak kita, guru-guru kita,
orang-orang yang telah meninggal dunia, dan kepada orang-orang yang telah
berbuat baik kepada kita, dan kepada orang-orang yang telah menasihati
kita, dan kepada orang-orang yang telah meminta nasihat dari kita, dan
kepada orang yang telah mengikuti kita disisimu dengan do'a kebaikan.
Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".
9

Tsumma ilaa arwaahhi jamii'il mu-miniina wal mu-minaati wal muslimiina


wal muslimaatil ahyaa-i minhhum wal amwaati mim masyaariqil ardli ilaa
maghooribihhaa wa miy yamiinihhaa ilaa syimaa lihhaa wa ming qoofin ilaa
qoofim miw waladi aadama ilaa yaumil qiyaamati syai-ul lillaahhi lahhumul
faatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada ruh orang-orang yang beriman laki-
laki dan perempuan, muslim laki-laki dan perempuan, baik yang masih
hidup dan yang telah meninggal dunia, dari sebelah timur sampai ke barat,
dari kiri sampai ke kanan bumi, dari kutub utara sampai ke kutub selatan,
dari mulai Nabi Adam sampai hari kiamat. Segala perkara itu kepunyaan
Allah maka tetaplah kepada-Nya".

Bismillaahhir rohmaanir rohiim


Alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa
'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw
yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah
melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

Bismillaahhir rohmaanir rohiim


Alam nasyroh laka shodroka. wa wadlo'naa 'angka wizroka. alladzii
angqodlo zhohhroka. wa rofa'naa laka dzikroka. fa-inna ma'al 'usri yusroo.
inna ma'al 'usri yusroo. fa-idza faroghta fangshob. wa ilaa robbika farghob
(80x).
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu. Dan Kami telah
menghilangkan bebanmu. Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami
tinggikan namamu. Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada
kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan.
Oleh karena itu apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) maka
10

kerjakanlah (urusan) yang lain. Dan kepada Tuhanmulah hendaknya kamu


berharap".

Bismillaahhir rohmaanir rohiim.


Qul hhuwalloohhu ahadu. alloohhush shomadu. lam yalid wa la yuuladu. wa
lam yakul lahhuu kufuwan ahadu (500x).
"Katakanlah (ya Muhammad) bahwa Allah itu Esa. Allah adalah tempat
bergantung sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan
tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia".

Ilaa hadlorotisy syaikhi ahmad baaqir alfaatihah.


"Semoga rahmat Allah sampai kepada Syekh Ahmad Baqir alfaatihah.

Alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa


'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw
yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah
melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

Alloohhumma yaa qoodliyal haajaati (100x).


"Wahai dzat yang memenuhi segala kebutuhan".

Alloohhumma yaa kaafiyal muhhimmaati (100x).


"Wahai Dzat yang selalu menyampaikan cita-cita".

Alloohhumma yaa daafi'al baliyyaati (100x).


"Wahai Dzat yang menolak segala cobaan".

Alloohhumma yaa roofi'ad darojaati (100x).


"Wahai Dzat yang mengangkat derajat".
11

Alloohhumma yaa syaafiyal amroodli (100x).


"Wahai Dzat yang menyembuhkan segala penyakit".

Alloohhumma yaa mujiibad da'waati (100x).


"Wahai Dzat yang mengabulkan segala do'a".

Alloohhumma yaa arhamar roohimiina (100x).


"Wahai Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".

Ilaa hadlroti imaam khowaajikan alfaatihah.


"Semoga rahmat Allah disampaikan kepada Imam Khowajikan. Alfaatihah.

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa


'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw
yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah
melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

laa haula wa laa quwwata illa billaahhil 'aliyyil 'azhiimi (500x).


"Tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha
Luhur lagi Maha Agung".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa


'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw
yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah
melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

ilaa hadlroti imaam robbaanii alfaatihah.


"Semoga rahmat Allah sampai kepada Imam Robbani. Alfaatihah.
12

bismillaahhir rohmaanir roohiimi


qul a'uudzu birobbil falaqi. ming syarri maa kholaqo. wa ming syarri
ghoosiqin idzaa waqoba. wa ming syarrin naffaatsaati fil 'uqodi. wa ming
syarri haasidin idzaa hasada (1x).
"Katakan, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai shubuh. Dari
kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap. Dan
dari kejahatan wanita tukang sihir yang meniup buhul-buhul. Dan dari
kejahatan orang-orang yang dengki ketika ia dengki".

astaghfirulloohal 'azhiimal ladzii laa ilaahha illa hhuwal hayyul qoyyuumu


wa atuubu ilaihhi (100x).
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tiada tuhan selain
Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berjaga, dan aku bertaubat kepada-Nya".

bismillaahhir rohmaanir rohiimi


qul a'uudzu birobbinnaasi. malikin naasi. ilaahhin naasi. ming syarril
waswaasil khonnaasi. alladzii yuwaswisu fii shuduurin naasi. minal jinnati
wan naasi (1x).
"Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhannya manusia. Rajanya manusia.
Sembahan manusia. Dari kejahatan syetan yang bersembunyi. Yang
membisikan kejahatan di dalam dada manusia. Dari golongan jin dan
manusia".
ilaa hadlroti sayyidinaa muzhohhir alfaatihah.
alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa
'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw
yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah
melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".
hasbunaalloohhu wa ni'mal wakiilu (500x).
"Allah sebaik-baiknya pemberi nikmat dan sebaik-baiknya tempat
penyerahan".
13

ilaa hadlrotisy syaikhi 'abdul qoodiril jailaanii alfaatihah.


"Semoga rahmat Allah sampai kepada Syekh Abdul Qodir Al-Jailani.
Alfatihah".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa


'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw
yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah
melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

ni'mal maulaa wa ni'man nashiiru (500x).


"Allah sebaik-baiknya penjaga dan sebaik-baiknya penolong".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa


'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw
yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah
melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

ilaa hadlroti syaikhinal mukarromi......... alfaatihah.


"Semoga rahmat Allah sampai kepada Guru yang mulia......... Alfatihah".
yaa khofiyal luthfi adriknii biluthfikal khofiyyi (500x).
"Wahai Dzat Yang Maha Lembut lagi Maha Halus, berilah kami
pengetahuan dengan kelembutan dan kehalusan-Mu segala sesuatu yang
tersembunyi".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa


'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw
yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah
melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".
14

ilaa hadlroti imaam khowaajahh an-naqsyabandi alfaatihah.


"Semoga rahmat Allah sampai kepada Syekh Khowajah An-Naqsyabandi.
Alfatihah".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa


'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw
yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah
melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

laa ilaahha illa angta subhaanaka innii kungtu minazh zhoolimiina (500x).
"Tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Engkau. Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku ini termasuk orang-orang yang celaka".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa


'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw
yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah
melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

ilaa hadlroti sayyidinaa ma'shuumi alfaatihah.


"Semoga rahmat Allah sampai kepada Syekh Ma'shum. Alfatihah.

ilaahhi angta maqshuudii wa ridlooka mathluubii (3x) a'thinii mahabbataka


wa ma'rifataka.
"Ya Allah, Engkaulah yang aku tuju, dan keridloan-Mu yang aku cari,
berikanlah kepadaku kecintaan dan ma'rifat kepada-Mu".
yaa lathifu (16.641x).
"Wahai Dzat Yang Maha Lembut".

bismillaahir rohmaanir rohiimi


15

yaa lathifu (3x) yaa maw wasi'a luthfuhhuu ahhlas samaawaati wal ardli nas-
aluka bikhofiyyi khofiyyi luthfikal khofiyyi ang tukhfiyanaa fii khofiyyi
khofiyyi luthfikal khofiyyi innaka qulta wa qoulukal haqqulloohhu lathiifum
bi'ibaadihhii yarzuku may yasyaa-u wa hhuwal qowiyyul 'aziizu
alloohhumma innaa nas-aluka yaa qowiyyu yaa 'aziizu yaa mu'iinu
biquwwatika wa 'izzatika yaa matiinu ang takuuna lanaa 'aunaw wa
mu'iinam fii jamii'il aqwaali wal ahwaali wal af'aali wa jamii'i maa nahnu
fiihhi mim fi'lil khoirooti wa ang tadfa'a 'annaa kulla syarriw wa niqmatiw
wa mihnating qodistahqoinaahha min ghoflatinaa wa dzunuubinaa fa-innaka
angtal ghofuurur rohiimu wa qod qulta wa qoulukal haqqu wa ya'fuu 'ang
katsiiri alloohhumma mal lathofta bihhii wa wajjahtahhuu 'ingdaka wa
ja'altal luthfal khofiyya taabi'aa lahhuu haytsu tawajjahha nas-aluka ang
tawajjihhanaa 'ingdaka wa ang tukhfiyanaa biluthfika innaka 'alaa kulli syai-
ing qodiiruw washollalloohhu 'alaa sayyidinaa muhammadiw wa 'alaa
aalihhii wa shohbihhi wa sallama wal hamdulillaahhi robbil 'aalamiina,
alfaatihah.
Wahai Dzat Yang Maha Lembut. Wahai Dzat yang kelembutannya
menaungi seluruh penduduk langit dan bumi. Kami memohon kepada-Mu
dengan segala rahasia kelembutan-Mu agar dirahasiakan kami di dalam
rahasia kelembutan-Mu. Sesungguhnya Engkau telah berfirman dan semua
firman-Mu itu adalah benar. Allah itu Maha Lembut kepada hamba-hamba-
Nya, memberikan rizki kepada yang dikehendaki-Nya. Dia adalah Dzat
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia. Ya Allah, sesungguhnya kami
memohon kepada-Mu. Wahai Dzat Yang Maha Perkasa, Maha Mulia, Maha
Penolong. Dengan keperkasaan-Mu dan kemuliaan-Mu wahai Dzat Yang
Maha Kuat semoga Engkau menolong dan melingkupi kami dalam segala
perkataan, prilaku, pekerjaan dan segala sesuatu kebaikan yang kami
kerjakan, dan semoga Engkau menghindarkan kami dari setiap kejelekan,
kecelakaan dan malapetaka karena kelalaian kami dan dosa-dosa kami,
sekalipun itu pantas bagi kami, karena Engkau Dzat Yang Maha Pengampun
dan Maha Penyayang. Dan sesungguhnya Engkau telah berkata, sedangkan
16

kata-kata-Mu itu adalah benar, dan Engkau akan mengampuni dari


semuanya. Ya Allah, dengan kebenaran orang yang telah Engkau kasihi dan
telah Engkau hadapkan di sisi-Mu dan telah Engkau jadikan rahasia
kelembutan-Mu padanya tatkala dia menghadap-Mu, kami semua mohon
kepada-Mu agar dihadapkan kami di sisi-Mu dan dirahasiakan kami dengan
kelembutan-Mu. Sesungguhnya Engkau atas segala sesuatu Maha Kuasa.
Dan semoga Allah memberi rahmat dan keselamatan pada Nabi
Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta
alam. Alfatihah".

***

Bacaan Setelah Khotaman :

DO'A UNTUK MENGGALANG PERSATUAN DAN KESATUAN BAIK


DI LINGKUNGAN KELUARGA, MASYARAKAT DAN NEGARA

bismillaahhir rohmaanir rohhiim


'asalloohu ayyaj'ala bainakum wa bainal ladziina 'adaitum minhhum
mawadataw walloohhu qodiiruw walloohhu ghofuurur rohiimu robbi innii
zholamtu nafsii faghfirlii dzambii laa ilaahha illa angta subhaanaka innii
kungtu minazh zhoolimiina (3x).
"Semoga Allah menumbuhkan kasih sayang di antara kalian dan termasuk
pada orang-orang yang memusuhi kalian. Allah Maha Kuasa dan Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci
Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang menganiaya kepada diriku
sendiri".
DO'A SEBAGAI BENTENG DARI GANGGUAN MUSUH DARI
DALAM DAN DARI LUAR SERTA BERSERAH DIRI TOTAL HANYA
KEPADA ALLAH
17

alloohhumma shohhan-shohhan-shohhan wa han bahan haa-mim laa


yungshoruuna wa ja'alnaa mim baini aydiihhim saddaw wa min kholfihhim
saddang fa-aghsyainaahhum fahhum laa yubshiruuna kaf-hha-ya-'ain-shod-
ha-mim-'ain-sin-qof laa yushodda'uuna 'anhhaa wa laa yungzifuuna yaa
robbu-yaa robbu-yaa robbu wa laa haula wa laa quwwata illa billaahhil
'aliyyil 'azhiimi (3x).
"Ya Allah, sehatkanlah-sehatkanlah-sehatkanlah, tuluskanlah ha-mim orang
yang zholim tidak akan mendapat pertolongan. Dan Kami adakan di
hadapan mereka dinding, dan di belakang mereka dinding. Dan Kami tutup
mata mereka, sehingga mereka tidak melihat, kaf-hha-ya-'ain-shod-ha-mim-
'ain-sin-qof, tiadalah mereka mematahkan daripada-Nya, dan tidaklah
mereka bisa mengeluarkan. Ya Rob-Ya Rob-Ya Rob, tiada daya dan upaya
kecuali dari Allah Yang Maha Luhur dan Maha Agung".

DO'A UNTUK MENANGKAL PENYAKIT DAN BALA

bismillaahisy syaafii bismillaahhil kaafii bismillaahhil ma'aafii bismillaahhil


ladzii laa yadlurru ma'asmihhii syai-um fiil ardli wa laa fiis samaa-i wa
hhuwas samii'ul 'aliimu (3x).
"Dengan Nama Allah Yang Maha Menyembuhkan, dengan Nama Allah
Yang Maha Mencukupi, dengan Nama Allah Yang Maha Menyehatkan,
dengan Nama Allah yang melalui Nama-Nya segala sesuau yang ada di
bumi dan di langit tidak membahayakan. Dan Dia-lah Yang Maha
Mengetahui".

DO'A UNTUK MEMBUKA PINTU HIDAYAH DALAM URUSAN


DUNIA DAN AKHIRAT

robbanaaftah bainanaa wa baina qoumina bil haqqi wa angta khoirul


faatihiina (1x).
18

"Ya Rob, bukakanlah di antara kami dan di antara saudara-saudara kami


jalan kebenaran. Dan Engkau sebaik-baiknya pembukanya".

DO'A UNTUK KEBERKAHAN DALAM POSISI DAN PROFESI


robbanaa angzilnaa mungzalam mubaarokaw wa angta khoirul mungziliina
(1x).
"Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang penuh berkah. Dan
Engkaulah Dzat yang sebaik-baiknya memberikan tempat".

DO'A UNTUK KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT

robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanataw wa fil akhiroti hasanataw wa qinaa


'adzaaban naari (1x).
"Ya Rob, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan hindarkanlah kami
dari siksa neraka".Alfaatihah

DOA KEMUDAHAN

robbi yassirlanaa wa laa tu'assir 'alainaa alloohhu robbi tammim lanaa


bilkhoiri a'maalanaa.
"Ya Tuhanku, mudahkanlah aku, dan janganlah Engkau persulit aku. Allah
Tuhanku, sempurnakanlah aku dengan segala kebaikan pada perbuatanku".
_________
Keterangan:
Do'a ini dibaca ketika:
1) pada malam idul adha setelah salam sholat malam idul adha.
2) setelah selesai amalan sholat fardlu berjama'ah sambil bersalam-salaman.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kata “MANAQIB” berarti “Riwayat Hidup”. Penggunaan kata
MANAQIB tersebut, biasanya dikaitkan dengan sejarah kehidupan
seseorang yang dikenal sebagai tokoh besar pada suatu masyarakat, seperti
tentang perjuangannya, silsilahnya, akhlaknya, dan lain-lain.
Manaqiban itu suatu bentuk kegiatan upacara pembacaan riwayat
hidup seorang tokoh ulama (sufi) yang sangat kharismatik dan memiliki
banyak karomah, seperti Syaikh ‘Abdul Qodir Jilani, Dengan maksud,
antara lain:
1. Untuk mencintai dan menghormati dzurriyyah Nabi
Muhammad SAW
2. Untuk mencintai para shalihin, auliya’, dan lainnya
3. Untuk meneladani perilaku kesufiannya.
Adapun menurut tuntunan kaum salaf, dalam aqidah ahlussunnah
wal jamaah, membaca Manaqib para wali, itu baik (mustahab), karena
dapat mendatangkan kecintaan terhadap para wali dan untuk bertawassul
kepada para wali Allah. Adapun memberi makananitu hukumnya sunah,
kalau dengan maksud untuk memberikan shadaqah dan bertujuan untuk
memulyakan tamu. Dalam hadist dinyatakan, yang artinya, “Siapa yang
beriman kepada Allah, supaya menghormati tamunya”.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://alimpolos.blogspot.com/2014/05/manaqib.html?m=1
https://attijaniyahwalhamdulillah.weebly.com/talqin-dzikir.html
https://mahmudjonsen.blogspot.com/2013/01/khataman-dan-doa.html?m=1
https://dokumenpemudatqn.blogspot.com/2012/05/tqn-pondok-pesantren-
suryalaya.html?m=1

20

Anda mungkin juga menyukai