Anda di halaman 1dari 3

TAFSIR SURAT AN NASHR

Penulis: Dr Abu Zakariya Sutrisno

MUQADIMAH

Surat ini sebut surat al Nashr yang artinya pertolongan sebagaimana kata “An Nashr” yang
disebutkan dalam ayat pertama. Surat ini terdiri dari 3 ayat dan termasuk Madaniyah. Surat ini
berisi kabar gembira akan datangnya pertolongan Allah dan juga terjadinya Fathu Makkah. Surat
ini juga berisi perintah apa yang harus dilakukan jika telah datang pertolongan Allah itu. Ada yang
mengatakan bahwa surat ini adalah surat terakhir yang diturunkan secara penuh satu surat. Ibnu
Katsir dalam tafsirnya membawakan riwayat dari Imam Nasa’I terkait perkataan Ibnu Abbas
bahwa ini adalah surat terakhir yang diturunkan (HR Nasa’I dalam Al Kubra 6/525).

TERJEMAHAN
‫الرحِ ي ِْم‬
َّ ‫الرحْمٰ ِن‬ ِ ‫بِس ِْم ه‬
َّ ‫ّٰللا‬
ُۙ‫ّٰللا َو ْالفَتْ ُح‬ ْ َ‫اِذَا َج ۤا َء ن‬
ِ ‫ص ُر ه‬
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, (1)
‫ّٰللا اَ ْف َوا ًج ُۙا‬
ِ ‫اس يَ ْد ُخلُ ْونَ فِ ْي ِدي ِْن ه‬ َ َّ‫َو َراَيْتَ الن‬
dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, (2)
ࣖ ‫س ِبحْ ِب َح ْم ِد َر ِبكَ َوا ْست َ ْغف ِْر ُۗهُ اِنَّهٗ َكانَ ت ََّوابًا‬
َ َ‫ف‬
maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia
Maha Penerima tobat. (3)

PENJELASAN AYAT

Terkait basmallah telah berlalu penjelasannya.

Ayat 1:

Firman ta’ala ‫ّٰللا َو ْالفَتْ ُۙ ُح‬ ْ َ‫“ اِذَا َج ۤا َء ن‬Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan”, ini
ِ ‫ص ُر ه‬
berisi kabar gembira dari Allah akan datangnya An Nashr yaitu kemenangan. Yang disebut An
Nashr adalah kekuasaan atas musuhnya yang diberikan Allah sehingga mampu berkasa atas
dirinya, mampu menghinakan dan membatasinya. Dalam surat ini Allah menghubungkan (athof)
antara nashr dengan fath, ini sebagai bentuk menghubungkan yang umum dengan yang khusus.
Akan datang pertolongan-pertolongan Allah, ini janji Allah dan diantara perlolongan Allah itu
adalah terjadinya fathu Makkah (Lihat Tafsir Juz Amma Syaikh Utsaimin). Ibnu katsir mengatakan
bahwa para ulama sepakat (ijma’) bahwa yang dimaksud Al Fath dalam surat ini adalah Fathu
Makkah.

1
Fathu Makkah terjadi tahun 8 Hijriah, tepatnya pada bulan Ramadhan. Rasulullah memimpin
sebuah pasukan kaum muslimin yang sangat besar dari Madinah, terdiri kurang lebih 10.000
orang sahabat. Mereka keluar menuju Mekah untuk membuat perhitungan dengan kaum
musyrikin Quraish dan sekutunya yang telah melakukan pengkhianatan terhadap perjanjian
Hudaibiyah yang disepakati sebelumnya. Mengetahui Rasulullah dengan pasukan yang begitu
besar memasuki Mekah maka kaum Quraish pun kaget, ketakutan, dan tidak mampu melakukan
perlawanan yang berarti. Rasulullah pun masuk Masjidil Haram, membersihkannya dari berhala
dan berthowaf sambil membaca firman Allah ta’ala:
ً ‫ ِإ َّن ْالباطِ َل كانَ زَ هُوقا‬،ُ‫جا َء ْال َح ُّق َوزَ هَقَ ْالباطِ ل‬

“Telah datang kebenaran dan hancurlah kebathilan, sesungguhnya kebathilan itu pasti hancur.”
(QS Al Isra’: 81)
Orang-orang Quraisy berkumpul dipelataran Ka’bah menunggu nasib apa yang akan dilakukan Rasulullah
pada mereka. Ternyata Rasulullah maafkan semua. Ini akhlak yang luar biasa. Beliau bersaba:
Sesungguhnya saya katakan pada kalian sebagaimana perkataan Yusuf pada saudaranya:

‫علَ ْي ُك ُم ْاليَ ْو َم اذهبوا فأنتم الطلقاء‬ َ ‫ال تَثْ ِر‬


َ ‫يب‬
“Tidak ada celaan atas kalian hari ini, pergilah! Sesungguhnya kalian bebas.”

Ayat 2:

Firman ta’ala “dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah”, ini berisi
pertolongan Allah yang berikutnya yaitu masuknya manusia kedalam agama Islam secara
berbondong-bondong dan terang-terangan. Sebelumnya manusia masuk islam secara individu
dan juga secara sembunyi-sembunyi. Sebelumnya mereka memusuhi agama Allah tetapi
sekarang mereka masuk kedalam Islam dan bahkan menjadi pembelanya. Ini kenikmatan yang
luar biasa.
Dua ayat ini berisi janji Allah, dan semuanya terbukti. Tidak mungkin Allah mengingkari janjiNya.
Disini ada pelajaran berharga bagi orang yang beriman dan berusaha konsisten diatas Agama
Allah. Meskipun mungkin diawal berat dan penuh ujian, ingat pertolongan Allah itu pasti datang.
Jangan berkecil hati dan jangan merasa lemah.

Ayat 3:

Firman ta’ala “maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya.
Sungguh, Dia Maha Penerima tobat”, ayat ini berisi perintah untuk bersyukur dan mohon ampun
pada Allah. Ketika Allah beri nikmat jangan sampai kita lalai atau malah sombong dengan nikmat
tersebut. Begitu juga ketika Allah mudahkan kita untuk melakukan amal kebaikan baik berupa
ibadah, dakwah, berjuang di jalan Allah maka jangan sampai kita berbangga diri. Bahkan

2
hendaknya kita banyak bersyukur kepada Allah dan mohon ampun dari kekurangan yang Ada.
Untuk itu ketika orang sholat, yang disyariatkan dilakukan pertama kali setelah salam adalah
istighfar 3 kali.

FAEDAH

Syaikh Abdurrahman As Sa’di dalam tafsirnya menjelaskan secara umum surat ini berisi: bisyarah
(kabar gembira), amr (perintah) dan juga isyarat serta tanbih (perhatian). Adapun bisyaroh atau
kabar gembira yang disampaikan lewat surat ini yaitu akan datangnya pertolongan Allah,
terjadinya Fathu Makkah, dan masuknya manusia kedalam Islam secara berbondong-bondong.
Adapun perintah dalam surat ini yaitu perintah untuk bersyukur, untuk memuji Allah dan
perintah mohon ampun pada Allah. Adapun terkait isyarat dan tanbih ada dua: isyarat bahwa
agama ini akan selalu ditolong Allah sampai hari kiamat dan juga isyarat akan ajal Rasulullah. Di
akhir hayat beliau banyak membaca istighfar dalam ruku dan sujud beliau dengan membaca:

‫ اللَّ ُه َّم ا ْغف ِْر لِى‬، َ‫س ْب َحانَكَ اللَّ ُه َّم َربَّنَا َوبِ َح ْمدِك‬
ُ
“Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, pujian untuk-Mu, ampunilah aku”. (HR. Bukhari no. 817
dan Muslim no. 484).

---

Sukoharjo, 10 Juli 2020

Artikel: hubbulkhoir.com

Materi Tafsir Tahfidz Online Hubbul Khoir

Anda mungkin juga menyukai