Anda di halaman 1dari 6

A.

Syafaat

Syafa'at adalah hidayah atau doa dalam memberikan sesuatu manfaat


bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. Syafaat
berasal dari kata asy-sayafa’ (ganda) yang merupakan lawan kata dari al-
witru (tunggal), yaitu menjadikan sesuatu yang tunggal menjadi ganda , syafaat
mempunyai beberapa macam.

Dalam Hadits disebutkan bahwasannya syafaat pertama kali dalam surga


yang datang untuk ummatnya adalah safaat nabi Muhammad Saw, Syafaat beliau
adalah syafaat yang telah di ridhoi dan di izinkan oleh Allah swt.

sebagaimana berbunyi.

ِ َ‫شفَ ُع فِى ا ْل َجنَّ ِة َوأَنَا أ َ ْكث َ ُر ال َ ْنبِي‬


‫اء تَبَعًا‬ ِ َّ‫أَنَا أ َ َّو ُل الن‬
ْ َ‫اس ي‬

“Saya adalah orang yang pertama kali memberikan syafaat di surga, dan
saya adalah Nabi yang paling banyak pengikutnya”1

Allah Swt telah memuliyakan Nabi Muhammad Saw dengan sholawat,


bahkan hal tersebut dengan jelas di sebutkan dalam firmannya. Dan seluruh umat
manusia di anjurkan untuk bersholawat kepada rosulullah saw.

Beliau di berikan kemuliyaan khusus, yakni syafaat. Beliau akan


memberikan syafaatnya kepada orang orang yang memang layak
mendapatkannya, bagaimana cara meraihnya? Salah satunya adalah dengan
bersholawat pada beliau2. Dengan besholawat kepada Rosulullah Saw kita sudah
selangkan demi selangkah untuk menggapai surganya Allah Swt dengan
mengharap ridhainya melalui syafaatnya nabi Muhammad Saw.

Sholawat juga termasuk salah satu bentuk intraksi manusia dengan


rasulullah Saw , seseorang yang ingin menggapai surganya harus senantiasa
menjaga lisannya untuk bertutur kata yang baik, lisannya lebih sering dibasahi
dengan lantunan tilawah Al quran, Zikrullah dan sholawat pada nabi Saw.

1
Hadis riwayat Imam Muslim
2
Lutfi Fathullah ahmad, MA, Selangkah Lagi Anda Masuk Surga. Almahira, Jakarta, Hlm: 568
Orang yang paling dekat di akhirat nanti adalah orang yang sering
melantunkan sholawat kepadanya dimanapun mereka berada. Sesunggunya
sholawat yang mereka lantunkan akan senantiasa sampai kepada baginda nabi
Muhammad saw. Sebagaimana dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari ibnu
mas ud bahwa rasulullah saw bersabda”Orang yang paling dekat denganku pada
hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku” (HR.
At Tirmidzi).3

Rosulullah juga mengajarkan kepada sahabatnya untuk mengucapkan


shalawat kepada nabinya. Sebagaimana nabi bersabda “Jika kalian berdoa,
mulailah dengan memuji dan menyanjung Allah Swt, lalu shalawat kepada nabi,
setelah itu berdoalah sesukamu.4

a. Yang Berhak Menerima Dan Yang Berhak Memberi Syafaat

Ummat manusia yang beriman ataupun tidak beriman pasti berkeinginan


untuk mendapatkan syafaat Rasulullah Saw, akan tetapi syafaat akan di
berikan pada orang orang yang di ridhoi oleh Allah Swt dan rosulnya.

Dalam Al quran di jelaskan bahwasannya tidak akan mendapatkan syafaat


sebelum mereka mengadakan perjanjian kepada Allah Swt. Sebagaimana
dalam firmannya:

‫عهدا‬ ‫الرحمن‬ ‫عند‬ ‫اتخذ‬ ‫من‬ ‫ال‬ ‫السفاعة‬ ‫يملكون‬ ‫ل‬


Yang artinya: “Mereka tidak mendapat syafaat, (Pertolongan)
kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi (Allah Swt) yang
maha pengasih”5

Perjanjian yang di maksud di atas adalah kesaksiyan bahwa tiada tuhan


selain Allah, penyerahan upaya dan kekuatan hanya kepada Allah, dan tidak
berharap kecuali kepada Allah Azza wajalla.

3
Ibid: 570
4
Abazhah Nizar, Pribadi Muhammad, Penerbit Zaman, Kemang Timur Raya, Jakarta. Hlm:287
5
Al quran, Surah Maryam, Ayat 87
Syafaat Nabi tidak akan diberikan ke semua mahluknya akan tetapi di
berikan kepada orang orang yang telah berbuat baik ataupun yang sering
berbuat dosa juga yang di ridhoi oleh Allah Swt. Sebagaimana dalam sabda
Nabi yang berbunyi:

‫شفَاعَةَ لَنَّ َها‬ ْ َ‫ْف أ ُ َّمتِى ا ْل َجنَّةَ ف‬


َّ ‫اخت َ ْرتُ ال‬ ُ ‫ع ِة َوبَ ْينَ أ َ ْن يَ ْد ُخ َل نِص‬ َ ‫شفَا‬ َّ ‫ُخيِ ْرتُ بَ ْينَ ال‬
َ‫طائِينَ ا ْل ُمتَلَ ِوثِين‬ َّ ‫ َولَ ِكنَّ َها ِل ْل ُم ْذنِبِينَ ا ْل َخ‬,َ‫ع ُّم َوأ َ ْكفَى أَت ُ َر ْونَ َها ِل ْل ُم ْؤ ِمنِ ْينَ ا ْل ُمت َّ ِقينَ ؟ ال‬
َ َ‫أ‬
“Saya diberi pilihan antara syafaat dan separuh umatku
akan dimasukkan surga. Maka saya memilih syafaat, karena syafaat itu lebih
umum dan lebih banyak. Apakah kamu sekalian melihat bahwa, syafaat itu
untuk orang-orang mukmin yang bertaqwa ?. Tidak, akan tetapi syafaat itu
untuk orang-orang yang berdosa, penuh kesalahan, dan banyak kotoran”
6

Dari sabda di atas menjelaskan bahwasannya syafaat di utamakan untuk


manusia yang jauh dari tuhan dan rosulnya, walaupun mereka lupa terhadap
perintah Allah Swt, akan tetapi mereka telah berbuat
perjanjian di sisinya dengan mengucapkan kalimat As-
haduallailahaillallo wa-ashaduanna muhammadarrosululla maka
mereka juga berhak mendapatkan syafaatnya.

Manusia yang berhak memberi syafaat adalah orang orang yang


di izinkan dan di ridhoi oleh Allah Swt untuk memberikan syafaat,
dari para nabi dan rosul yang berhak untuk memberikan syafaat
kepada ummatnya hanyalah nabi Muhammad Saw.

Syafaat yang sesungguhnya hanya milik Allah Swt semata


sebagaimana dalam firmannya:

‫قل هلل السفاعة جمىعا‬

6
Hadis riwayat Imam Tirmidzi, Imam Ahmad dan Imam Ibnu Hibban.
“Katakanlah: “Hanya kepunyaan Allah syafa’at itu semuanya.” (Ar-
Ra’d:39).7

Jadi yang berhak memberikan syafaat secara utuh hanyalah Allah swt.
Bagaimana dengan Nabi Muhammad Saw? Nabi Muhammad tidak berhak
memberikan syafaat akan tetapi beliau (Muhammad) di izinkan dan di ridhoi
oleh Allah swt untuk memberikan syafaat kepada ummatnya di akhirat nanti
bagi yang membutuhkan.

B. SURGA

Surga merupakan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepada Allah
SWT sebagai suatu imbalan yang dijanjikan oleh Allah atas segala amal ibadah
yang telah dilakukan oleh manusia selama hidup. Tidak ada kenikmatan yang
melebihi nikmat surga kelak di akhirat dan di surgalah kenikmatan yang hakiki.
Di dalamnya mengalir sungai-sungai yang akan senantiasa menghilangkan rasa
hausnya. Diberikannya nikmat-nikmat yang belum pernah dirasakan selama hidup
di dunia.

Hal ini dielaskan dalam firman Allah SWT surah Al-Baqarah ayat 25,

‫ار ۖ ُكلَّ َما‬


ُ ‫ت تَج ِّري ِّمن ت َح ِّت َها اْلَن َه‬ ٍ ‫ت أ َ َّن لَ ُهم َجنَّا‬ َّ ‫ع ِّملُوا ال‬
ِّ ‫صا ِّل َحا‬ َ ‫َوبَش ِِّّر الَّذِّينَ آ َمنُوا َو‬
‫ُر ِّزقُوا ِّمن َها ِّمن ثَ َم َرةٍ ِّرزقًا ۙ قَالُوا َٰ َهذَا الَّذِّي ُر ِّزقنَا ِّمن قَب ُل ۖ َوأُتُوا بِّ ِّه ُمتَشَابِّ ًها ۖ َولَ ُهم‬
َ ‫فِّي َها أَز َوا ٌج ُم‬
َ‫ط َّه َرة ٌ ۖ َو ُهم فِّي َها خَا ِّلد ُون‬
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik,
bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu,
mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka
diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri
yang suci dan mereka kekal di dalamnya.”

Surga adalah arti dari kenikmatan yang abadi, diberikannya nikmat yang tak
pernah dirasa tanpa terputus.8 Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam

7
Al-quran, Surah Ar-ra’d, Ayat: 39
Muslim tentang kekalnya kenikmatan ahli surga, bahwa orang yang masuk surga
tidak akan terputus nikmat yang di terima oleh ahli surga.

‫ ال‬,‫ من يدخل الجنة ينعم‬:‫عن ابي هريرة عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬
)‫ ال تبلى ثيابه و ال يضنى شبابه (رواه مسلم‬,‫يبأس‬
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW bersabda,: Siapa yang masuk
surga, dia akan selalu mendapat nikmat, tidak akan pernah susah. Pakaiannya
tidak akan pernah lapuk, dan kepemudaannya tidak akan lenyap.” (HR. Muslim)
(8: 148 SM).9

a. Orang-orang yang Masuk Surga

Menjadi ahli atau penghuni surga adalah impian setiap manusia, akan tetapi
hanya beberapa yang bisa memenuhi persyaratan untuk menjadi ahli surga.
Hal dikarenakan surga diliputi oleh perbuatan-perbuatan yang sangat tidak di
sukai oleh nafsu. Ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim

‫ حفت الجنة‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم‬,‫عن أنس بن مالك قال‬
)‫ وحفت النار بالشهوات (رواه مسلم‬,‫بالمكاره‬
“Diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda: surga itu
diliputi oleh segala hal yang dibenci oleh nafsu, sedangkan neraka itu diliputi
segala hal yang disenangi nafsu.”

Dalam hal ini, surga memliki pintu-pintu yang hanya dapat dilalui oleh orang-
orang beriman dan beramal shaleh sesuai dengan amalan-amalan yang telah
dilakukan. Dalam surah Az Zumar menjelaskan pintu-pintu surga yang terbuka
“…Sehingga apabila mereka sampai ke surga, sedang pintu-pintunya telah

8
Thaha Abdullah Afifi, 120 Kunci Surga dari Qur’an dan Sunnah, (Depok: Gema Insani, 2006),
hal. 15.
9
Zaki Al-Din Abd Al-Zhim Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, (Bandung: Mizan, 2013),
hal. 1235.
terbuka…” (QS. Az Zumar : 73). Bunyi ayat ini diinterpretasikan bahwa surga
memilliki delapan pintu. 10

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menegaskan bahwa akan
dibukakan pintu surga yang delapan, di mana dari pintu itu orang-orang
beriman masuk ke surga.

“Tidaklah salah seorang dari kamu berwudhu’ dengan sempurna, kemudian


membaca asyhadu anlaa ilaaha illallah waasyhadu anna Muhammadan
abduhu warasuulu, melainkan akan dibukakan baginya pintu surga yang
delapan, di mana ia dapat memasukinya dari mana saja yang ia kehendaki.”
(HR. Muslim).

Dari pintu-pintu surga tersebut, terdapat kunci yang harus dimiliki oleh siapa
yang ingin menjadi penghuni surga. Ada beberapa kunci yang bisa digunakan
sebagai kunci pintu surga, kunci-kunci surga menurut al-Quran, kunci-kunci
menurut As-Sunnah.

1. Kunci-kunci Menurut al-Quran


Al-quran menurut Manna’ al-Qaththan, hasil dari kutipan secara ringkas
dari pendapat para ulama yang menyatakan bahwa al-Quran adalh firman
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan nilai ibadah
bagi yang membacanya.11

10
Thaha Abdullah Afifi, 120 Kunci Surga dari Qur’an dan Sunnah, (Depok: Gema Insani, 2006),
hal. 21.
11
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Rajawali Pers), hal. 68

Anda mungkin juga menyukai